Aku merebahkan diriku di kasur setelah semua aktivitasku selesai. Sungguh hari yang panjang, tetapi lumayan sih bisa kenal Ferdian. Setidaknya aku mencoba membuka hati untuknya, meskipun aku belum yakin bagaimana perasaanku padanya untuk saat ini. Aku mencoba memejamkan mata.
Dering ponsel di bawah bantal berbunyi.
Ah, Ferdian! Sudah kuduga.
"Halo?"
"Selamat malam, Miss! Maaf mengganggu, apa saya boleh menanyakan sesuatu?" tanyanya dengan nada terdengar ragu-ragu.
"Ya, kenapa?"
Suaranya bergumam.
"Hmm... apa boleh saya mengajak makan Miss seperti tadi? Maksud saya agar kita bisa saling mengenal lebih dekat," ucapnya terdengar ragu-ragu.
Aku memutar otak, sebenarnya tidak harus begitu, karena memang seharusnya kami saling mengenal sebelum menikah.
"Kapan?" tanyaku.
"Sabtu ini, bisa kah?" tawarnya.
"Siang?"
"Boleh, tidak masalah!"
"Baiklah, saya akan menyiapkan jadwal," duh kenapa rasanya aku ini seperti dosen pembimbing saja.
"Terima kasih, Miss!"
"Sama-sama," ucapku.
Lalu keheningan terjadi. Aku pun tidak tahu harus berbicara apa.
"Miss Ajeng...!" panggilnya,
"Ya?"
"Ah, baiklah, sebaiknya Miss istirahat saja, maaf sudah mengganggu," ujarnya lembut.
"Terima kasih, Ferdian! Kalau ada apa-apa silakan hubungi lagi saja ya," kataku.
"Iya, selamat beristirahat!"
"Kamu juga, selamat malam!" ucapku.
Tut.
Ferdian, aku masih penasaran dengan pribadi kamu! Apakah harus merasakan perasaan cinta dulu sebelum menikah? Bagaimana jika aku tidak bisa mencintai kamu? Saat ini saja aku masih belum percaya kalau bulan depan kita akan menikah. Bisakah manusia menikah tanpa cinta? Hoaaam... rasanya kepalaku terlalu berat untuk memikirkan hal itu.
\=\=\=
Pagi ini, cuaca sangat cerah. Matahari telah bersinar terang, aku menyiapkan sarapanku sendiri. Bulan depan mungkin aku akan lebih sibuk dua kali lipat, menyiapkan sarapanku dan suami, menyiapkan keperluanku dan suami, dan mungkin kami akan makan bersama di kampus nanti. Pulang pun bisa saja akan selalu bersama-sama. Rasanya waktu akan berputar lebih cepat jika hidup berdua, bagaimana jika nanti ketika memiliki anak? Mungkin tiga kali lebih cepat, tergantung punya anak berapa. Sudah siapkah aku dengan hal itu? Bagaimana masa depan karirku? Cita-citaku sejak kecil ini? Akankah terhempas begitu saja?
Mengapa aku selalu merasa insecure terhadap perjodohan ini? Aku terlalu khawatir akan masa depan pernikahanku, karirku, dan segalanya. Tetapi aku tidak bisa membatalkan perjodohan ini. Apalagi Ferdian tampaknya benar-benar berharap padaku. Bisakah aku menjalaninya dengan baik?
Ah, daripada memikirkan hal itu, lebih baik aku segera menghabiskan sarapanku dan pergi ke kampus karena jam 10 ada jadwal mengajar.
\=\=\=
"Ajeng! Kamu udah kenalan sama Ferdian?" tanya Kak Nadya yang meneleponku di jam istirahat.
"Sudah, sedikit!" nada suaraku tidak bersemangat.
"Kenapa suara kamu tampak murung? Sakit? Ada masalah sama Ferdian?"
"Enggak kok!" jawabku singkat.
"Terus kenapa? Kok kaya bukan kamu banget, sih?" Kakakku ini emang paling jago menebak moodku.
"Aku juga gak tahu kenapa? Rasanya aku takut menghadapi pernikahan ini, Kak!"
"Kenapa takut?"
"Aku rasa, aku belum siap! Aku belum bisa menghadapi apa yang akan terjadi setelah nikah nanti, Kak!" kataku penuh keraguan.
"Apa masalah cinta? Kamu belum ada perasaan sama Ferdian?"
"Bukan itu, Kak! Ini masalah pribadi aku aja, aku ingin terus berkarir dan memaksimalkan potensi yang aku punya, lalu merasakan hasilnya! Aku khawatir dengan menikah akan menghalangi hal itu!"
"Kamu masih bisa berkarir kok, Ajeng sayang! Asal kamu komunikasikan sebelumnya dengan calon suami kamu, biar kalian saling memahami dan mengerti satu sama lain. Jika kalian sama-sama terbuka soal masalah prinsip, ini akan memudahkan kalian berdua," ujar Kak Nadya.
"Begitu ya? Tapi, apakah Ferdian bisa menerima aku yang benar-benar terobsesi dengan karir?" tanyaku ragu-ragu.
"Coba bicarakan saja, lagian dia juga masih mahasiswa, dia mungkin masih ingin kalian berdua menikmati hubungan yang baru ini. Maksudku kalau kamu mengarah pada rencana memiliki anak, kalian bisa menundanya kok!" sarannya membuat pikiranku terbuka.
"Benarkah?"
"Ya, mungkin seperti itu kalau menurut pendapatku, bagaimana Ferdian menurut kamu? Sudah dapat info apa saja tentang dia?" tanya Kak Nadya.
"Lumayan sih, kemarin kita berbincang cukup banyak. Ternyata dia jauh lebih dewasa dari yang aku pikirkan. Bahkan mungkin dia lebih siap untuk menikah daripada aku. Dia sudah menyiapkan semuanya, bahkan dia sudah berkomitmen untuk menghadapi segala hal yang terjadi dalam pernikahan,"
"Wow, keren dong! Jangan disia-siakan pria macam itu, apalagi dia masih muda!"
"Iya sih, aku juga terkagum-kagum waktu ngobrol sama dia. Kaya bukan mahasiswa seumurannya. Dia juga sangat populer, Kak!"
"Tuh kan, tebak ku juga apa!" nada suaranya terdengar sumringah.
"Dia pernah menjabat sebagai presiden mahasiswa tahun lalu, dan dia juga adalah seorang model!"
"Wow, amazing!"
"Itu aku baru dapat info dari dia langsung, sih! Aku mau coba cari pendapat dari orang lain!" kataku.
"Ya baguslah. Saran kakak tadi, bicarakan semuanya dengan dia, dan jangan ada yang ditutupi apalagi masalah keinginanmu itu. Dia bakalan terbuka kayanya! Please, jangan mundur, Jeng! You got this, okay?!"
"Makasih banget ya, Kak! Seenggaknya aku dapat semangat lagi nih buat lanjutin perjodohan ini," ujarku.
"Anytime, Darling! Kakak akan semangati kamu terus, jadi jangan sungkan kalau ada masalah ya?"
"Siap kak! Aku pamit dulu ya, ada jam ngajar nih!"
"Okay, good luck, darling!"
Mengobrol dengan Kak Nadya memang paling ampuh untuk mengobati kegalauan. Aku harus siap. Aku harus bicara lagi dengan Ferdian. Tapi sebelum itu, aku harus tau informasi tentang dia dari orang-orang, kira-kira siapa ya?
\=\=\=\=\=
BONUS
[VISUAL CAST]
Maaf ya saya iseng-iseng cari pemeran buat visual Ajeng dan Ferdian, rasanya tanpa visual agak sulit bikin image yang pas buat mereka berdua sebagai tokoh utama
Alhasil inilah visual cast ala Author Aerii, :D
(Visual Ajeng)
(Visual Ferdian)
\=\=\=\=\=\=
Keep like & vote <3
Minta masukan & sarannya juga ya
Terima kasih sudah membaca ^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 311 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
SEMOGA CERITA INI GK ADA PELAKOR DN PEBINOR, DN SEMOGA AUTHOR MNAMPILKAN SOSOK FERDIAN ADALAH SOSOK PRIA YG KUAT, BRANI & TEGAS..
2024-07-30
1
Sulaiman Efendy
CERITA INDO, TPI VISUALNYA ORG LUAR, KYK GK ADA PRODUK LOKAL YG TAMPAN2 & CANTIK2....
APALAGI KLO VISUALNYA PARA KOREA2, MALAS BANGET..
2024-07-30
1
Renalausiwati
Suka sama visualnya
2023-05-12
1