Episode 4

Angin sepoi-sepoi menerpa wajahku, menerbangkan rambutku yang halus. Aku berjalan ke parkiran motor, berniat untuk langsung pulang selepas mengajar siang ini.

Tiba-tiba ponselku berdering. Nomor yang tertera di layar tidak kukenal.

"Halo selamat siang?"

"Ajeng, ini Tante Bella!" katanya tiba-tiba.

Duh calon mertua menelepon.

"Ooh, Tante Bella! Iya ada apa, Tante?"

"Kamu udah ketemu Ferdian hari ini?" tanyanya.

"Tadi udah sih, tapi cuma saling sapa aja," ujarku sedikit menutupi kejadian sebenarnya.

"Lha, kok cuma saling sapa? Padahal Tante udah bilang sama dia, sore ini kalian ada meeting sama wedding organizer rekan Tante!"

Duh, ya ampun, apa lagi ini?

"Ooh...harus sore ini ya Tante?" tanyaku memastikan.

"Iya, udah Tante kasih tahu ke pihak WO buat janjian sama kalian di Kafe Roxie jam 4 sore ini. Sengaja di sana, biar kalian pulang dari kampus bisa langsung kesana!" jelasnya.

"Oooh gitu! Tante datang juga kan?" tanyaku memastikan, karena jujur saja aku belum tergambar jelas akan seperti apa pernikahan nanti.

"Maaf Tante ga bisa! Ternyata sore ini jadwal kunjungan dokter ayahnya Ferdian. Jadi kalian yang urus sendiri aja ya? Kan kalian yang mau nikah, tinggal pilih-pilih aja sesuai apa yang kalian suka," jelasnya lagi.

Ya ampun, ada-ada aja ini Tante Bella! Aku sendiri belum tahu akan seperti apa nanti konsep pernikahannya. Obrolan terkait perjodohan dadakan kemarin saja belum selesai, sekarang sudah repot urusin pesta pernikahan.

"Nanti kamu hubungin Ferdian aja ya, kalian obrolin buat konsep pernikahan kalian. Tante harap pesta pernikahannya bisa jaga privasi Om Gunawan dan papa kamu. Jadi kita gak bakal undang banyak orang," ujarnya.

"Ooh gitu, baik Tante! Oh ya, maaf Tante, saya belum punya nomor Ferdian," ucapku menahan kata-kata.

"Ya udah, sekarang Tante kirim nomornya Ferdian! Dasar anak itu, padahal tadi pagi udah minta nomor kamu, tapi belum dihubungi juga ternyata," cerocosnya.

"Oh ya?"

"Iya, tadi pagi Tante lagi sibuk nyiapin urusan ayahnya. Dia ribut pengen minta nomor kamu," jelasnya menggerutu.

Jantungku mulai berdetak dua kali lebih kencang.

"Ya udah, Tante kirimin sekarang! Nanti kalau ada apa-apa hubungi Tante aja. Semoga lancar ya, bye...." ucapnya. Sambungannya diputus.

Sepertinya calon mertuaku ini tipikal orang yang agak cerewet, hmm....

Ponselku kembali berdering, siapa lagi ini? Nomornya sudah beda lagi. Apa nomor pihak WO nya ya?

"Ya halo, selamat siang, dengan siapa ini?"

.....

Tidak ada suara menjawab. Apa mungkin ada gangguan sinyal?

"Halo, ada yang bisa dibantu?"

.....

"Halo? Halo?"

Suara di seberang telepon berdehem, suara laki-laki.

"Hallo, Miss Ajeng, ini saya Ferdian!" ujarnya, suaranya lantang.

DUG DAG DUG

Tiba-tiba suara jantungku berdegup seperti bedug Maghrib.

"Iya kenapa?"

"Kita ada meeting sore ini di Kafe Roxie sama pihak WO, maaf dadakan, bunda saya yang bikin janji!" katanya.

Aku menengok ke seluruh penjuru, siapa tahu anak itu ada di sana. Benar, anak itu duduk di sebuah kursi di taman sambil menelponku.

"Halo, Miss?"

"Oh ya, ya, barusan bunda kamu udah info saya kok, jam 4 kan ya?"

"Iya betul! Kalau mau kita bisa pergi bareng kesana, bagaimana? Miss Ajeng masih di kampus kan?"

Hmm... anak ini berani juga ya mengajak duluan dosennya ini untuk pergi ke kafe.

"Terima kasih banyak, tapi rencananya saya mau langsung pulang, jadi kita ketemuan di kafe aja langsung ya? Saya akan pergi sekarang!"

"Ooh begitu, baiklah! Saya juga akan pergi sekarang! Kebetulan sudah tidak ada kelas lagi sore ini," sahutnya.

Duh! Kenapa aku harus bilang mau pergi sekarang? Padahal aku belum siap untuk berbincang dengannya. Tapi bagaimana ini, aku sudah terlanjur bilang, dan aku tidak bisa berpura-pura datang terlambat. Dimana harga diriku sebagai dosen yang selalu meminta mahasiswanya untuk menghargai waktu?!

"Oh, oh oke deh! Kita ketemu disana aja ya?!" ucapku ragu-ragu.

"Baik, Miss. See you (Sampai nanti)!"

Tut.

Aku menepuk jidat sendiri dan berjalan gontai mengambil motorku. Ya sudahlah, harus aku menghadapi masalah yang ada di depanku. Aku tak boleh menghindarinya.

\=\=\=\=\=

Kafe Roxie tidak jauh terletak dari kampus. Suasana sore itu cukup sepi. Alunan lagu  populer dari dalam negeri, menghiasi atmosfer kafe yang bergaya modern. Seorang pelayan menyapaku, mengantarku ke tempat duduk yang paling nyaman. Aku tidak tahu, ada berapa orang yang akan datang dari pihak wedding organizer. Jadi kupilih saja meja dengan 4 sofa nyaman di pinggir jendela lantai dua.

Aku menitip pesan pada pelayan agar mengantarkan tamu ke mejaku, jika ada yang bertanya keberadaanku. Kemudian, aku memesan secangkir cappucino dengan ekstra krimer untukku.

Ternyata cukup nyaman juga suasana kafe disini, di meja ini. Aku bisa memandang keluar, sambil memperhatikan keadaan jalan raya yang padat atau melihat sempitnya langit karena terhalang oleh tingginya gedung-gedung perkantoran.

"Sudah lama, Miss?" tiba-tiba sebuah suara menyapaku dari belakang.

Jantungku mulai berdetak tidak karuan.

"Baru sampai juga, kok! Silakan duduk!" kataku.

Anak itu mengangguk. Argh, kenapa aku sering menyebutnya anak?! Padahal bulan depan dia akan menjadi suamiku.

"Kamu mau pesan apa?" tanyaku inisiatif.

"Hmm... saya boleh pesan seperti yang Miss Ajeng pesan, kan?" tanyanya.

Silly question (Pertanyaan lucu)!

"Ya boleh aja dong! Aneh deh kamu!"

Dia tertawa-tawa sambil menutup mulutnya. So funny!

Suasana canggung mulai terasa di antara kami berdua yang duduk saling berhadapan. Aku terus saja melihat pemandangan di luar. Jujur, baru kali ini aku merasa gugup sekali berhadapan dengan seorang mahasiswa, ehm, calon suami.

"Apa Miss Ajeng setuju dengan perjodohan ini?" tanyanya memecah keheningan.

"Umm... kamu sendiri?" aku balik bertanya.

Dia pun bergumam.

"Saya..., menyetujuinya!"

"Apa alasan utama kamu untuk menyetujui perjodohan ini?" tanyaku penasaran.

"Pertama, tentu saja karena kondisi ayah saya yang semakin hari semakin lemah. Mau tidak mau, saya tidak tega untuk menolaknya," jawabnya.

"Berarti, hati terdalam kamu memang ingin menolak, begitu?"

"Bukan begitu! Maksud saya, saya tidak bisa menolak jika hal ini dilakukan saat ini. Bisa saja saya menolak hanya untuk diundur waktunya," sergahnya.

Hmm....

"Alasan kedua?" tanyaku lagi.

"Alasan kedua, ...." ia menghela nafas, lalu bergumam.

"Saya...."

Tiba-tiba pelayan datang membawakan pesanan tambahan kami, secangkir cappucino, sebuah lava chocolate cake, dan sepotong cheesecake.

"Kalau alasan Miss Ajeng apa? Kenapa bisa menyetujui perjodohan ini?" tanyanya lagi.

"Tadi kamu mau jawab alasan yang kedua lho!" kataku menyela.

"Tapi saya sudah menjawab alasan pertama, kali ini giliran Miss yang jawab dulu," ucapnya ngotot.

"Baiklah! Actually (sebenarnya), alasan pertamaku juga sama kaya kamu! Ini buat kebahagian papa!" jawabku singkat.

"Terus, dalam hati terdalam apakah Miss menyetujuinya?" tanyanya seperti pertanyaanku tadi.

Aku tersenyum dan menggeleng.

"I'm sorry, I don't! (Maaf, saya gak setuju)!" kataku jujur.

Entah kenapa tiba-tiba aku merasa kalau ekspresi wajahnya berubah.

"Ooh oke," jawabnya tertunduk.

"Saya ini sebenarnya ingin fokus pada karir. Tahun ini saya baru diangkat jadi dosen tetap, dan ini pencapaian yang cukup berharga buat saya. Makanya saya berusaha untuk menikmatinya. Tapi ternyata, papa sudah menjodohkan saya, tanpa kabar, tanpa informasi apapun. Beliau pasti tahu, saya akan menentangnya jika diberitahu duluan," ceritaku.

Wajah anak itu menatapku serius. Entah kenapa terlihat ganteng. Aku jadi grogi dibuatnya.

"Jadi, kenapa Miss pingsan kemarin karena merasa terkejut?" tanyanya.

"Hmm... sepertinya, iya!"

Aku baru sadar memang ia memiliki rahang yang kekar, dengan dagu yang sedikit lancip. Bibirnya terlihat kecil dan lebar namun berisi. Alisnya cukup tebal dengan sudut kemiringan yang pas sehingga proporsional dengan hidung mancungnya.

"Boleh saya yang bertanya sekarang?" tanyaku.

Ia mengangguk saja.

"Apa kamu sudah siap untuk menjadi kepala keluarga? Untuk menjadi suami dan ayah untuk istri dan anak kamu?" tanyaku to the point, karena menurutku inilah inti dari keluarga. Calon pengantin harus bisa bertanggung jawab untuk masing-masing peran di kehidupan pernikahan mereka, bukan?

Aku menatap wajahnya. Ia tampak melihat ke langit seolah mencari jawaban di sana. Kemudian membalas tatapanku, tajam sekali.

"I do!" ujarnya singkat.

"By what? Dengan cara apa kamu meyakinkan calon istri kamu untuk bisa memastikan bahwa kamu adalah orang yang bertanggung jawab itu?"

"I know, bukan perkara yang mudah untuk menjadi suami dan ayah. Tetapi jika dalam diri ini sudah memiliki komitmen kuat, dan mengetahui persis seperti apa tanggung jawab dari peran-peran itu, tentu harusnya bisa melakukannya dengan ikhlas," jawabnya.

Hmm, ternyata cukup dewasa juga pemikirannya nih. Padahal dia masih mahasiswa semester lima.

"Pernikahan adalah pembelajaran sepanjang hidup, kita bisa belajar sambil menerapkannya, kita bisa memperbaiki sesuatu jika memang tercipta kesalahan. Tidak ada pernikahan yang sempurna, karena semua bisa mencoba, berbuat salah, memperbaiki, dan mencoba lagi kemudian bisa jadi berhasil," tambahnya lagi.

"Jadi inilah alasan kedua saya! Saya merasa kalau saya bisa memikul tanggung jawab itu, untuk menjadi suami, sahabat, partner kerja, dan umm..., juga menjadi ayah dari anak-anak saya di waktu yang bersamaan," lanjutnya, kata-kata di akhir agak mencurigakan dari nadanya. Ia terdengar ragu-ragu.

Akan tetapi ternyata sedewasa itu pemikirannya. Kenapa aku jadi terharu? Lalu dimana alasan dan tujuan pernikahanku? Sepertinya aku yang belum dewasa. Aku masih memikirkan diri sendiri.

Aku berdehem.

"Nice answer (Jawabannya bagus)! Pemikiran kamu ternyata lebih dewasa dari apa yang saya kira. Maaf!"

"It's okay, Miss! Wajar saja, kita belum mengenal lebih dekat. Orang memang selalu memandang dari jilidnya dulu bukan?"

Aku tersenyum kecil. Sepertinya aku bisa menerima dia secara perlahan.

"Saya boleh tanya lagi?" tanyaku ragu.

Ia mengangguk sambil memperbaiki posisi duduknya. Sepertinya ia merasa tegang.

"Ini terkait masalah nafkah. We both know (kita berdua tahu), saya seorang dosen tetap, dan kamu mahasiswa. Sementara kamu nanti akan jadi imam saya, yang berkewajiban memberi nafkah baik lahir maupun batin kepada istrinya. Saya belum mengetahui secara detail apa aktivitas kamu, dan apakah memang kamu sudah punya pekerjaan? Okelah, orangtua kita sama-sama pebisnis sukses, tapi kita harusnya bisa lebih mandiri bukan?!"

Ferdian tampak sekali sedang menelan ludahnya. Wajahnya terlihat menegang.

"Mmhh..., saya sebenarnya sudah ada usaha yang menghasilkan, ya, meskipun hasilnya belum banyak. Akan tetapi saya bisa mengusahakan untuk terus menafkahi istri saya nanti, karena saya sadar itu adalah kewajiban saya setelah menjadi suami. Bahkan hal itu harus lebih saya prioritaskan daripada kuliah.

Saya juga akan berusaha untuk tidak meminta kepada orangtua, kecuali keadaan darurat. Menurut saya, hal itu justru akan menjatuhkan harga diri saya di depan istri," tambahnya lagi.

"Kamu bisa kasih tau apa pekerjaan kamu? Just be honest (jujur aja), saya akan menghargai apa yang kamu kerjakan selama itu halal," ujarku agar membuat dia percaya diri.

Gerak-geriknya menjadi lebih rileks kali ini.

"Saya punya usaha kafe. Kadang-kadang saya juga magang di perusahaan ayah. Kalau lagi senggang atau mood bagus, saya kontrak dengan agensi untuk pemotretan produk fashion," ungkapnya. Dugaanku tepat, dia seorang model.

"Hmm.... very nice (bagus banget)! Kafe apa nih?"

"Kafe untuk mahasiswa, pasarnya untuk kelas menengah ke bawah. Jadi harga produknya ga terlalu mahal. Alhamdulillah sejauh ini sejak tahun lalu berdiri selalu ramai," terangnya santai.

"Keren banget!" pujiku tulus.

"Makasih," ujarnya tersipu.

"Saya apresiasi kamu. Berarti memang kamu mempersiapkan masa depan kamu dengan baik," pujianku benar-benar membuat matanya berbinar.

"Thanks, Miss! Jadi apa Miss benar-benar mau nikah sama saya?" tembaknya membuat jantungku sepertinya akan melompat ke tangannya.

"Mmm..., sejauh ini, boleh lah!" jawabku menahan lisan.

Matanya makin berbinar dan senyumannya melebar. Rasanya baru kali itu aku melihat seorang laki-laki bahagia, seperti sedang jatuh cinta.

Apa? Jatuh cinta?! Apa dia jatuh cinta denganku yang berumur lebih tua darinya?

"Apa kamu gak mempermasalahkan saya yang jauh lebih tua dari kamu?" tanyaku.

"No, not at all (Gak sama sekali)! Saya malah seneng bisa dijodohkan dengan Miss Ajeng yang dewasa dan mandiri, dan juga, ehemm, cantik."

Hmm, bisa juga nih gombalnya! Tapi, boleh deh, aku terima gombalan jujurnya.

\=\=\=\=\=

Jangan lupa like & vote yaa

Tinggalkan komentar juga untuk kasih masukan yang membangun

Terima kasih ^^

Terpopuler

Comments

Sartika Fajar

Sartika Fajar

aku nongol lagi nhe thor. ini adalah kali keduanya aku baca karyamu yg ini thor, yg pertama kali aku baca itu tahun lalu thor dan masih di hp yg lama. aku tetap suka bacanya walaupun sudah tau jalan ceritanya and endingnya smp' ke cerita anak mereka berdua, tpi tetap gag buat aku bosan thor. semangat y thor, nunggu karya yg baru lagi aku nya thor💪💪💪💪💪😁😁😁🥰🥰🥰😘😘😘😍😍😍

2022-05-24

1

Nacita

Nacita

aduhhhhh gemesa sm ferdian 😂

2022-02-24

0

Quen Linya√~°^

Quen Linya√~°^

baper makkk

2021-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Mohon Maaf
127 Episode 126
128 Episode 127
129 Episode 128
130 Episode 129
131 Episode 130
132 Episode 131
133 Episode 132
134 Thank You
135 Bonus Ep. Perpisahan Sahabat
136 Bonus Ep. Takdir Cinta (1)
137 Bonus Ep. Takdir Cinta (2)
138 Bonus Ep. Takdir Cinta (3)
139 EPILOG (TAMAT S1)
140 Coming Soon
141 (S2) Ep 1. Murid Baru
142 (S2) Ep 2. Teman Sebangku
143 (S2) Ep 3. Kiriman Kue Rahasia
144 (S2) Ep 4. Preman Sekolah
145 (S2) Ep 5. Bergabung
146 (S2) Ep 6. Tentang Mereka
147 (S2) Ep 7. Seraphine
148 (S2) Ep 8. Hari Sabtu (1)
149 (S2) Ep 9. Hari Sabtu (2)
150 (S2) Ep 10. Gadis Centil
151 (S2) Ep 11. Jalan-jalan
152 (S2) Ep 12. Friendship
153 (S2) Ep 13. Kerjaan Fea
154 (S2) Ep 14. Dimana?
155 (S2) Ep 15. Gelap
156 (S2) Ep 16. Panggilan
157 (S2) Ep 17. Gotcha
158 (S2) Ep 18. Investigasi
159 (S2) Ep 19. Korban Lain
160 (S2) Ep 20. Rumah Sakit
161 (S2) Ep 21. A Box of Happiness
162 (S2) Ep 22. Kepergian
163 (S2) Ep 23. Hati ke Hati
164 (S2) Ep 24. Sekolah
165 (S2) Ep 25. Berkumpul
166 (S2) Ep 26. Persaingan
167 (S2) Ep 27. Cinta Segi Tiga?
168 (S2) Ep 28. Pertandingan
169 (S2) Ep 29. Great Idea!
170 (S2) Ep 30. Buku Ajaib
171 (S2) Ep 31. Masa Orientasi
172 (S2) Ep 32. Rencana Arsene
173 (S2) Ep 33. Kajian Pembuka
174 (S2) Ep 34. Pertanyaan
175 (S2) Ep 35. Promosi
176 (S2) Ep 36. Sweet Recipes
177 (S2) Ep 37. Sweet Smile
178 (S2) Ep 38. Bingkisan
179 (S2) Ep 39. Pesanan
180 (S2) Ep 40. Delivery
181 (S2) Ep 41. Pertimbangan
182 (S2) Ep 42. Keputusan
183 (S2) Ep 43. Surat
184 (S2) Ep 44. Kepanitiaan
185 (S2) Ep 45. Pembicaraan
186 (S2) Ep 46. Pembicaraan (2)
187 Tutorial
188 (S2) Ep 47. Menuju Hari H
189 (S2) Ep 48. Pertanyaan
190 (S2) Ep 49. Benda Tertinggal
191 (S2) Ep 50. Lupa
192 (S2) Ep 51. Surat (2)
193 (S2) Ep 52. Jawaban
194 (S2) Ep 53. Grup WA
195 (S2) Ep 54. Cemas
196 (S2) Ep 55. Pengantaran
197 (S2) Ep 56. Titipan
198 (S2) Ep 57. Diskusi
199 (S2) Ep 58. Galau
200 (S2) Ep 59. Seminar
201 (S2) Ep 60. Pengajuan
202 (S2) Ep 61. Keputusan (2)
203 (S2) Ep 62. Pertemuan
204 (S2) Ep 63. Silaturahmi
205 (S2) Ep 64. Silaturahmi (2)
206 (S2) Ep 65. Kecewa
207 (S2) Ep 66. Tiga Hati
208 (S2) Ep 67. Juara
209 (S2) Ep 68. Shopping
210 (S2) Ep 69. Keputusan (3)
211 (S2) Ep 70. Perkumpulan Keluarga
212 (S2) Ep 71. Putih
213 (S2) Ep 72. Ungkapan
214 (S2) Ep 73. Kesepakatan
215 (S2) Ep 74. Menahan
216 (S2) Ep 75. Cuteness
217 (S2) Ep 76. Sehari Bersama
218 (S2) Ep 77. Sehari Bersama (2)
219 (S2) Ep 78. Rain of Goodbye
220 (S2) Ep 79. Celengan Rindu
221 (S2) Ep 80. Botol
222 (S2) Ep 81. Reuni
223 (S2) Ep 82. Celengan Rindu (2)
224 (S2) Ep 83. Bandara
225 (S2) Ep 84. Rindu
226 (S2) Ep 85. Ketegangan
227 (S2) Ep 86. Nasihat
228 (S2) Ep 87. Home Dating
229 (S2) Ep 88. Trial
230 (S2) Ep 89. Berdua
231 (S2) Ep 90. Tembak
232 (S2) Ep 91. Suara
233 (S2) Ep 92. Masalah
234 (S2) Ep 93. Cemburu?
235 (S2) Ep 94. Terus Terang
236 (S2) Ep 95. Populer
237 (S2) Ep 96. Pulang
238 (S2) Ep 97. Sakit
239 (S2) Ep 98. Ambruk
240 (S2) Ep 99. Secret Admirer?
241 (S2) Ep 100. Pria Berjubah
242 (S2) Ep 101. Pecah
243 (S2) Ep 102. Pindah
244 (S2) Ep 103. Tertahan
245 (S2) Ep 104. Hangat
246 (S2) Ep 105. Tes
247 (S2) Ep 106. Klinik
248 (S2) Ep 107. Jaga
249 (S2) Ep 108. Kehidupan Baru
250 (S2) Ep 109. Panas
251 (S2) Ep 110. Butuh
252 (S2) Ep 111. Abai
253 (S2) Ep 112. Menunggu
254 (S2) Ep 113. Duka
255 (S2) Ep 114. Break Time
256 (S2) Ep 115. Healing
257 (S2) Ep 116. Harapan
258 (S2) Ep 117. Optimisme
259 (S2) Ep 118. Tentang Takdir
260 (S2) Ep 119. Reopening
261 (S2) Ep 120. Rangkulan
262 (S2) Ep 121. Starting
263 (S2) Ep 122. Cerita
264 (S2) Ep 123. Branding
265 (S2) Ep 124. Curahan
266 (S2) Ep 125. Kejutan
267 (S2) Ep 126. Kunjungan
268 (S2) Ep 127. Perisai (1)
269 (S2) Ep 128. Perisai (2)
270 (S2) Ep 129. Pertemuan
271 (S2) Ep 130. Trik
272 (S2) Ep 131. Jemput
273 (S2) Ep 132. Hadiah
274 (S2) Ep 133. Tak Terduga
275 (S2) Ep 134. Ajakan
276 (S2) Ep 135. Panggilan
277 (S2) Ep 136. Masa Lalu
278 (S2) Ep 137. Sebar
279 (S2) Ep 138. Peresmian
280 (S2) Ep 139. Terdiam
281 (S2) Ep 140. Terkejut
282 (S2) Ep 141. Tak Suka
283 (S2) Ep 142. Aneh
284 (S2) Ep 143. Tugas
285 (S2) Ep 144. Kesal
286 (S2) Ep 145. Ngidam?
287 (S2) Ep 146. Kesempatan Kedua
288 Thank You
289 BONUS VISUAL & FYI
290 (S2) Bonus Episode 1
291 (S2) Bonus Episode 2
292 (S2) Bonus Episode 3
293 (S2) Bonus Episode 4
294 (S2) Bonus Episode 5
295 (S2) Bonus Episode 6
296 (S2) Bonus Episode 7
297 (S2) Bonus Episode 8
298 (S2) Bonus Episode 9
299 (S2) Bonus Episode 10
300 (S2) Bonus Episode 11
301 (S2) Bonus Episode 12
302 (S2) Bonus Episode 13
303 (S2) Bonus Episode 14
304 (S2) EPILOG (Tamat)
305 Haloo
306 Spin Off 1 - Angga Alice
307 Spin Off 2 - Zayyan Fea
308 Spin Off 3 - Rainer Seraphine
309 Spin Off 4. Raffa Fea
310 Extra Story - Ferdian's Family
311 Extra Story - Gathering
Episodes

Updated 311 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Mohon Maaf
127
Episode 126
128
Episode 127
129
Episode 128
130
Episode 129
131
Episode 130
132
Episode 131
133
Episode 132
134
Thank You
135
Bonus Ep. Perpisahan Sahabat
136
Bonus Ep. Takdir Cinta (1)
137
Bonus Ep. Takdir Cinta (2)
138
Bonus Ep. Takdir Cinta (3)
139
EPILOG (TAMAT S1)
140
Coming Soon
141
(S2) Ep 1. Murid Baru
142
(S2) Ep 2. Teman Sebangku
143
(S2) Ep 3. Kiriman Kue Rahasia
144
(S2) Ep 4. Preman Sekolah
145
(S2) Ep 5. Bergabung
146
(S2) Ep 6. Tentang Mereka
147
(S2) Ep 7. Seraphine
148
(S2) Ep 8. Hari Sabtu (1)
149
(S2) Ep 9. Hari Sabtu (2)
150
(S2) Ep 10. Gadis Centil
151
(S2) Ep 11. Jalan-jalan
152
(S2) Ep 12. Friendship
153
(S2) Ep 13. Kerjaan Fea
154
(S2) Ep 14. Dimana?
155
(S2) Ep 15. Gelap
156
(S2) Ep 16. Panggilan
157
(S2) Ep 17. Gotcha
158
(S2) Ep 18. Investigasi
159
(S2) Ep 19. Korban Lain
160
(S2) Ep 20. Rumah Sakit
161
(S2) Ep 21. A Box of Happiness
162
(S2) Ep 22. Kepergian
163
(S2) Ep 23. Hati ke Hati
164
(S2) Ep 24. Sekolah
165
(S2) Ep 25. Berkumpul
166
(S2) Ep 26. Persaingan
167
(S2) Ep 27. Cinta Segi Tiga?
168
(S2) Ep 28. Pertandingan
169
(S2) Ep 29. Great Idea!
170
(S2) Ep 30. Buku Ajaib
171
(S2) Ep 31. Masa Orientasi
172
(S2) Ep 32. Rencana Arsene
173
(S2) Ep 33. Kajian Pembuka
174
(S2) Ep 34. Pertanyaan
175
(S2) Ep 35. Promosi
176
(S2) Ep 36. Sweet Recipes
177
(S2) Ep 37. Sweet Smile
178
(S2) Ep 38. Bingkisan
179
(S2) Ep 39. Pesanan
180
(S2) Ep 40. Delivery
181
(S2) Ep 41. Pertimbangan
182
(S2) Ep 42. Keputusan
183
(S2) Ep 43. Surat
184
(S2) Ep 44. Kepanitiaan
185
(S2) Ep 45. Pembicaraan
186
(S2) Ep 46. Pembicaraan (2)
187
Tutorial
188
(S2) Ep 47. Menuju Hari H
189
(S2) Ep 48. Pertanyaan
190
(S2) Ep 49. Benda Tertinggal
191
(S2) Ep 50. Lupa
192
(S2) Ep 51. Surat (2)
193
(S2) Ep 52. Jawaban
194
(S2) Ep 53. Grup WA
195
(S2) Ep 54. Cemas
196
(S2) Ep 55. Pengantaran
197
(S2) Ep 56. Titipan
198
(S2) Ep 57. Diskusi
199
(S2) Ep 58. Galau
200
(S2) Ep 59. Seminar
201
(S2) Ep 60. Pengajuan
202
(S2) Ep 61. Keputusan (2)
203
(S2) Ep 62. Pertemuan
204
(S2) Ep 63. Silaturahmi
205
(S2) Ep 64. Silaturahmi (2)
206
(S2) Ep 65. Kecewa
207
(S2) Ep 66. Tiga Hati
208
(S2) Ep 67. Juara
209
(S2) Ep 68. Shopping
210
(S2) Ep 69. Keputusan (3)
211
(S2) Ep 70. Perkumpulan Keluarga
212
(S2) Ep 71. Putih
213
(S2) Ep 72. Ungkapan
214
(S2) Ep 73. Kesepakatan
215
(S2) Ep 74. Menahan
216
(S2) Ep 75. Cuteness
217
(S2) Ep 76. Sehari Bersama
218
(S2) Ep 77. Sehari Bersama (2)
219
(S2) Ep 78. Rain of Goodbye
220
(S2) Ep 79. Celengan Rindu
221
(S2) Ep 80. Botol
222
(S2) Ep 81. Reuni
223
(S2) Ep 82. Celengan Rindu (2)
224
(S2) Ep 83. Bandara
225
(S2) Ep 84. Rindu
226
(S2) Ep 85. Ketegangan
227
(S2) Ep 86. Nasihat
228
(S2) Ep 87. Home Dating
229
(S2) Ep 88. Trial
230
(S2) Ep 89. Berdua
231
(S2) Ep 90. Tembak
232
(S2) Ep 91. Suara
233
(S2) Ep 92. Masalah
234
(S2) Ep 93. Cemburu?
235
(S2) Ep 94. Terus Terang
236
(S2) Ep 95. Populer
237
(S2) Ep 96. Pulang
238
(S2) Ep 97. Sakit
239
(S2) Ep 98. Ambruk
240
(S2) Ep 99. Secret Admirer?
241
(S2) Ep 100. Pria Berjubah
242
(S2) Ep 101. Pecah
243
(S2) Ep 102. Pindah
244
(S2) Ep 103. Tertahan
245
(S2) Ep 104. Hangat
246
(S2) Ep 105. Tes
247
(S2) Ep 106. Klinik
248
(S2) Ep 107. Jaga
249
(S2) Ep 108. Kehidupan Baru
250
(S2) Ep 109. Panas
251
(S2) Ep 110. Butuh
252
(S2) Ep 111. Abai
253
(S2) Ep 112. Menunggu
254
(S2) Ep 113. Duka
255
(S2) Ep 114. Break Time
256
(S2) Ep 115. Healing
257
(S2) Ep 116. Harapan
258
(S2) Ep 117. Optimisme
259
(S2) Ep 118. Tentang Takdir
260
(S2) Ep 119. Reopening
261
(S2) Ep 120. Rangkulan
262
(S2) Ep 121. Starting
263
(S2) Ep 122. Cerita
264
(S2) Ep 123. Branding
265
(S2) Ep 124. Curahan
266
(S2) Ep 125. Kejutan
267
(S2) Ep 126. Kunjungan
268
(S2) Ep 127. Perisai (1)
269
(S2) Ep 128. Perisai (2)
270
(S2) Ep 129. Pertemuan
271
(S2) Ep 130. Trik
272
(S2) Ep 131. Jemput
273
(S2) Ep 132. Hadiah
274
(S2) Ep 133. Tak Terduga
275
(S2) Ep 134. Ajakan
276
(S2) Ep 135. Panggilan
277
(S2) Ep 136. Masa Lalu
278
(S2) Ep 137. Sebar
279
(S2) Ep 138. Peresmian
280
(S2) Ep 139. Terdiam
281
(S2) Ep 140. Terkejut
282
(S2) Ep 141. Tak Suka
283
(S2) Ep 142. Aneh
284
(S2) Ep 143. Tugas
285
(S2) Ep 144. Kesal
286
(S2) Ep 145. Ngidam?
287
(S2) Ep 146. Kesempatan Kedua
288
Thank You
289
BONUS VISUAL & FYI
290
(S2) Bonus Episode 1
291
(S2) Bonus Episode 2
292
(S2) Bonus Episode 3
293
(S2) Bonus Episode 4
294
(S2) Bonus Episode 5
295
(S2) Bonus Episode 6
296
(S2) Bonus Episode 7
297
(S2) Bonus Episode 8
298
(S2) Bonus Episode 9
299
(S2) Bonus Episode 10
300
(S2) Bonus Episode 11
301
(S2) Bonus Episode 12
302
(S2) Bonus Episode 13
303
(S2) Bonus Episode 14
304
(S2) EPILOG (Tamat)
305
Haloo
306
Spin Off 1 - Angga Alice
307
Spin Off 2 - Zayyan Fea
308
Spin Off 3 - Rainer Seraphine
309
Spin Off 4. Raffa Fea
310
Extra Story - Ferdian's Family
311
Extra Story - Gathering

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!