Rudi masih sibuk mengurusi 2 cecunguk yang sudah mengakui perbuatannya. Mereka tak tahan dengan siksaan yang diberikan, sehingga mulut mereka jadinya terbuka untuk memberikan semua informasi yang berkaitan dengan perusahaan Alex.
"Ok, saya rasa semua informasi yang Saya butuhkan sudah sangat cukup, tapi ingat jika kalian membohongi kami, maka ke lubang semutkan kalian lari Saya pastikan kalian mati. Sekarang jika kalian memang masih mau melanjutkan hidup, maka enyahlah sejauh mungkin dari kota ini dan kalau kalian kami temukan, maka jangan salahkan jika istri kalian harus kehilangan suaminya dan menyandang status baru sebagai janda." Ucap Rudi sangat tajam dan sungguh mematikan.
"Ampun, Tuan. Kami akan pergi jauh dari kota ini dengan keluarga kami, kami berjanji akan berubah dan memulai hidup yang lebih baik tapi tolong jangan sakiti kami lagi. " Ucap mereka berdua terpatah-patah.
"Sekarang lepaskan mereka! Dan pastikan mereka tidak berbuat hal yang tidak diinginkan." Ucap Rudi dengan penuh penekanan.
Rudi kembali naik ke atas menggunakan lift khusus yang hanya terhubung langsung ke lantai 17, karena ruangan bawah tanah ini sangat rahasia, jadi hanya orang kapercayaan MTL GROUP saja yang bisa masuk ke gudang itu.
Rudi melangkahkan kakinya menuju ruangan Kevin.
Tok
Tok
Tok
Terdengar sahutan dalam dari dalam.
"Masuk!"
Rudi masuk dengan sisa kebengisan dan kemarahan yang tertinggal di wajahnya, dia duduk di sofa dengan muka masih merah tanda marah.
"Kita harus bergerak cepat, Tuan. Alex adalah dalang dari penyerangan semalam dan dia ingin mencari kelemahan tuan untuk menghancurkan semuanya." Ucap Rudi berapi-api.
Alex, ternyata kamu belum puas dengan apa yang selama ini kamu lakukan padaku, kau memang breng***, setelah kau menghancurkan cintaku, sekarang kau ingin menghancurkan usaha dan hidup ku. Kamu tidak akan pernah menggapai ku lagi Alex.
"Tuan, apa yang harus kita lakukan sekarang? sekedar informasi, lusa akan ada pemasok dari luar yang akan melakukan transaksi ilegal dengan perusahaan Alex," cerita Rudi.
"Dimana mereka akan melakukan transaksinya?" Menurut anak buahnya Alex, mereka akan bertemu di Teluk SS dan material yang didatangkan itu menggunakan kapal layar tuan," ucap Rudi.
"Ok, kerjakan dengan rapi! Jangan ada jejak yang tertinggal, kali ini kau akan rugi besar Akex." Ucap Kevin dengan senyum liciknya.
"Baik Tuan, kami akan mengambil alih semuanya dengan bersih," ucap Rudi meyakinkan.
"Sekarang sudah waktunya makan siang Tuan, apa Anda dan nona Fira mau makan di sini saja atau mau keluar?" tanya Rudi.
"Saya akan mengajaknya makan di luar." Ucap Kevin.
" Baiklah Tuan, akan Saya siapkan mobil. Kata sekretaris Rudi sambil keluar dari ruangan presiden direktur.
Kevin bersiap untuk pergi makan siang dan sekarang dia melangkah menuju kamar khusus yang ada dalam ruangannya.
Tok.. Tok.. Tok
"Fira bangun!! Saya mau pergi makan siang, ayo bersiap kita pergi bersama," tak ada jawaban dari dalam kamar.
Kevin yang tidak sabar untuk mengetuk pintu kembali langsung mencoba membuka handle pintu yang ternyata tidak dikunci oleh Fira.
"Dasar gadis unik saking uniknya pintu kamar aja nggak dikunci, nggak takut apa? Kalau tiba-tiba ada pria masuk dan memperkosanya." Kevin menggerutu, melihat gadis yang sedang dipujanya sedang tertidur lelap tanpa tahu kehadirannya.
Enak sekali tidurnya, seperti tidak ada beban saja, padahal baru kemaren dia menangis dalam mimpinya tapi sekarang dia tidur bagai putri tidur yang sangat susah dibangunkan.
"Ternyata gadis ini sangat manis ketika tidur, apalagi jika Gue tidur bersamanya sambil memeluk tubuhnya dari belakang dan mencium wangi dari rambut hitamnya. Ahggg ... pasti hidup Gue seperti di syurga."
"Astaga, Gue kenapa jadi mesum begini sama nih cewek ... Aduh Mama jangan-jangan gue beneran jatuh cinta sama dia. Tapi jika Gue jatuh cinta pastinya dia bakal enggak menolak, secara Gue sudah punya segalanya."
"Gimana mungkin dia mau sama Gue, dia pernah bilang kalau Gue bukan tipenya. Sudah pasti tipenya seperti Ustadz bukan seperti Gue, hehehe kamu nggak mendengarkan omongan Gue kan Fira? untung masih tetap tidur."
Kevin akhirnya memberanikan dirinya untuk membangunkan gadis itu secara langsung.
"Hey bangun ...." Sambil menggerak-gerakkan tangan Fira dan usahanya membuahkan hasil, gadis itu terbangun dan mengucek matanya yang terasa masih kabur.
"Maaf, Tuan. Saya kelamaan tidurnya ya, ada yang bisa Saya bantu?" tanya Fira malu-malu.
"Ikut Saya! Kita keluar makan siang." Ajak Kevin.
"Saya mau tanya Tuan, nanti apa saya boleh pulang ke apartemen Kak Santi?" Tanya Fira dengan penuh harap.
"Kamu lupa kalau sudah kerja dengan Saya, jadi kemanapun Saya pergi kamu juga ikut sama Saya." Ucap Kevin menjelaskan.
"Apakah pekerjaan OB disini seperti itu tuan?" Tanya Fira penuh selidik.
"Yap, apalagi OB yang khusus bekerja pada Saya," ucap Kevin sambil menaikkan kedua
alisnya.
"Tapi kenapa Saya merasa sedikit aneh ya Tuan?" Sambil manyun dan berfikir.
"Mulai sekarang, kamu jangan kebanyakan mikir, nanti kamu jadi orang aneh beneran," ucap Kevin yang tiba-tiba mengacak kepala Fira. Sehingga kerudungnya jadi mencong tak karuan.
Kevin mulai melangkah keluar kamar dan gadis itupun ikut jalan dibelakangnya. Tiba-tiba.
Tok
Tok
Tok
"Masuk!" ucap Kevin.
"Kenapa Tuan lama sekali? Apa kita batalkan makan diluarnya?" Tanya Rudi sambil melihat ke arah Fira dan seketika wajah Rudi seperti sedang mencari jawaban sesuatu, karena melihat kerudung gadis itu yang tidak rapi.
Kevin yang melihat Rudi menatap Fira dengan pandangan yang lama membuat dia spontan melemparkan pena ke arah muka Rudi.
"Jaga mata mu! Atau mau ku colek pakai pena biar buta sekalian," kata Kevin dengan tatapan tajamnya.
"Maaf Tuan, saya hanya bingung, kenapa kerudung nona Fira miring ya?" Tanya Rudi masih tetap memandang wajah Fira.
"Kevin mendengar ucapan Rudi langsung melangkah mendekati Syafira dan tanpa ragu langsung meluruskan kerudung gadis itu. Gadis itu sudah menolak namun Kevin adalah laki-laki yang tidak suka dibantah membuat Fira terpaksa pasrah.
Fira bukan gadis yang suka mencari perhatian orang lain, jadi ketika Kevin meluruskan kerudungnya, gadis itu malah menunduk dan diam membisu tampa suara.
Mereka bertiga melangkah keluar dan berjalan beriringan menuju lift khusus presiden, banyak mata memandang ke arah mereka dan setelah itu menundukkan kepala tanda hormat.
"Kenapa Saya merasa jadi kurcaci diapit 2 jerapah ya ...?" Tanya Fira entah pada siapa, namun omongannya berhasil membuat 2 orang di kiri dan kanannya sontak berhenti dan melihat ke arah gadis yang sedang bicara.
"Kamu bisa diam enggak!!" ucap Kevin kompak dengan sang sekretaris.
"Hehe, ngomongnya aja sampai kompak, jangan-jangan Tuan berdua ini pas ..." Belum selesai ucapan Fira, Kevin sudah duluan membekap mulut gadis itu dengan 2 jarinya.
Fira terdiam dan menunduk.
"Saya minta maaf Tuan" Ucap Fira masih menunduk.
Tanpa jawaban apa-apa Kevin langsung menarik tangan Fira masuk ke dalam lift tanpa melepasnya yang diikuti oleh Rudi.
Lift berhenti di loby kantor, Kevin masih menarik tangan si gadis padahal sedari tadi Fira sudah berusaha untuk melepaskan tangannya, namun semua sia-sia karena tangan yang memegangnya sangat kuat seperti baja.
Rudi sudah membukakan pintu mobilnya dan mempersilahkan Fira naik dan setelah itu dia dia membukakan pintu untuk tuannya.
"Kita kemana tuan?" Tanya sang sekretaris.
" Kita ke Kafe Mentari," jawab Kevin datar.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Jangan lupa like, komen dan vote yaa. Terima kasih 😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 386 Episodes
Comments
Berdo'a saja
dua jerapah satu kelinci 🐰🐰🐰🐰🐰 ih imut nya
2024-01-22
1
Parmikembar Kembar
Baca novel ini membuat ibu ketawa sendiri, abis ada kalimat yg lucu saat dibaca jd ikut kebawa seolah olah ibu melihat langsung tokoh-tokoh didalam novel ini
2022-10-04
0
4RB14 B14
ngebayangin Thor diapit 2 jerapah🤣🤣🤣 author ada-ada aja deh😂😂😂
2022-05-19
0