Syafira Alkatiri mengambilkan tisu dan memberikannya kepada tuan Kevin untuk membersihkan sisa ampas kopi yang nampak lucu melekat dibibir sang pemilik perusahaan tersebut.
"Tuan minum kopinya sangat lucu, Saya jadi ingat sesuatu." Ucap Fira sambil tersenyum agak lebar.
"Memangnya hal lucu apa yang membuatmu bisa tersenyum seperti itu?" Tanya Kevin jadi penasaran.
"Saya jadi ingat sama unta yang sedang kehausan hehe ... cara minumnya mirip dengan Tuan minum kopi, karena sekali meneguk kopi 1 gelas langsung habis. Sama persis unta sekali minum 1 sumur bisa kering sepertinya Tuan sangat mirip dengan...," ucap Fira dengan sedikit canda.
"Jangan sekali lagi Kamu samakan Saya dengan unta, karena Saya lebih baik dari unta. Saya ini seekor Singa yang bisa buas jika ada mangsa didepan mata." Ucap Kevin sambil tersenyum licik membuat gadis itu langsung mundur dan pergi ke arah sofa.
"Singa!! Iiiii ngeri amat kiasannya, orang cuma becanda doang malah diancam mau dimangsa." ujar gadis itu pelan.
Kevin bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah sofa tempat gadis itu duduk, dia melangkah sambil tak berhenti senyum ke arah wajah Fira dan itu membuat Fira sedikit merasa takut.
Apa yang mau dilakukannya? Kenapa dia melangkah ke sini? Jangan-jangan dia mau berbuat mesum sama Aku. Ya Allah tolonglah hamba mu ini dari singa hutan yang hendak menerkam mangsanya.
Kevin akhirnya duduk di hadapan gadis itu sambil menyilangkan kedua kaki dengan satu kaki diatas kaki yang lain, cara duduknya sangat menawan di mata Fira.
"Tuan mau ngapain?" Tanya gadis itu dengn suara bergetar.
"Mau belajar, biar tambah pintar kayak kamu." Ucap Kevin asal jawab tetapi yang namanya Fira malah menganggap itu adalah hal yang sebenarnya.
"Tuan memang harus belajar sedikit demi sedikit nanti lama-lama bisa jadi bukit dan kalau bukitnya banyak Indonesia pasti bisa tambah Makmur." Ujar gadis itu dengan polosnya.
"Apa lagi tadi, Tuan sudah jelas salah namanya, lain kali jika ada orang ngucapin salam harusnya Tuan menjawab salam orang tersebut dengan baik, minimal sama dengan yang diucapkan pembawa salam tetapi lebih baik jika menjawab salam lebih panjang dari yang bawa salam." Jelas Fira kepada Kevin, namun sepertinya Kevin tidak mengerti sama sekali.
"Kamu itu kalau menjelaskan harus pakai bukti, agar saya bisa lebih mengerti, jangan sok tau," ucap Kevin.
"Ok, di dalam Al-Qur'an surat An_Nisa ayat 86, Allah subhanahu wata'ala menjelaskan 'Apabila kalian diberi salam maka balaslah dengan yang lebih baik atau balaslah dengan yang serupa' begitu bunyinya tuan, jelas Fira.
"Oh, berarti menurutmu saya tadi sampai bisa keminum ampas kopi tidak cuma gara-gara lupa baca bismillah, tetapi juga karena nggak menjawab salam mu, begitu?" tanya Kevin mencemeeh.
"Ya nggak juga Tuan, Tuan makan ampas kopi itu karena kopinya yang berasa enak di lidah Tuan makanya nggak berasa kapan habisnya, tau-tau dah tinggal gelas. Aneh deh masalah kopi diminum sendiri aja jadi ribut, ucap gadis itu itu sambil mencebikkan bibirnya.
"Ya ributlah, makanya kamu bikinin saya kopi lagi seperti tadi kalau kamu nggak mau, saya semakin ribut." Perintah Kevin.
"Astagfirullah, Tuan, jika mau kopi lagi tinggal bilang baik-baik Tuan, pasti saya bikinin kok, kan itu memang tugas Saya sebagai OB," ucap Fira sambil beranjak hendak pergi ke pantry.
"Kamu mau kemana?" Tanya Kevin.
"Ya Allah Tuaan, belum juga 5 menit sudah pikun kayak ayam kalkun, Saya mau buat kopi Tuan Besar, jadi tunggulah sebentar dengan sabar."Jawab Fira sedikit sewot melihat bossnya yang sedikit aneh menurutnya.
Fira akhirnya kembali ke pantry untuk membuat kopi yang kedua kalinya.
Setelah itu membawakannya kembali keruangan Kevin.
"Sekarang Kamu masuk ke ruangan yang ada di dalam situ!" perintah Kevin sambil menunjuk sebuah kamar yang ada di dalam ruangan itu.
"Baik Tuan, Saya permisi." Ucap Fira sambil melangkah ke arah ruangan yang ditunjuk Kevin. Dia masuk ke dalam kamar itu dan melihat semua sisi ruangan itu yang sangat memukau hatinya.
Gadis itu berdecak kagum melihat ruangan bernuansa klasik dengan tampilan yang luar bisa membuat hati menjadi sejuk, dia mendekati tempat tidur berukuran sedang yang ada didalamnya.
Mungkin kamar ini dirancang khusus untuk menjadi tempat beristirahatnya tuan Kevin.
"Mmm jika aku mencoba kasurnya pasti tidak masalah ... cuma tiduran sebentar nggak apa-apa kaliya ... Ah tapi nanti Aku malah kena marah bagaimana? Enggak ah lebih baik Aku kembali keluar dan menanyakan apa yang harus Aku lakukan, toh disini sudah bersih kok." Fira sibuk bicara sendiri namun akhirnya dia merebahkan badannya dikasur itu sambil memandang ke atas.
Tadi tuan Rudi bilang katanya mau ke ruang apa ke gudang bawah tanah kali ya? Emang disana tempat apa kira-kira? Apa jangan-jangan itu tempat eksekusi seseorang yang berkhianat di kantor ini kali ya? iiih kok aku jadi ngeri membayangkannya.
Akhirnya Fira keluar dan melihat Kevin masih asik dengan beberapa dokumen di tangannya.
"Maaf, Tuan, saya nggak tau apa yang harus saya lakukan karena didalam sana sudah bersih, harum dan juga kamarnya sangat wangi." Ucap Fira.
"Yang menyuruh mu kerja di dalam situ siapa?" tanya Kevin.
"Tadi, Tuan kan menyuruh saya masuk ke
sana." Ucap Fira.
"Orang masuk kamar biasanya untuk apa? Tanya Kevin balik.
"Kalau masuk kamar ya untuk tidur laah, Tuan, tapi kalau masuk dapur itu namanya masak." Jawab Fira enteng.
"Naah itu jawabannya, sekarang kamu laksanakan apapun yang saya perintahkan." Kata Kevin tanpa melihat ke arah gadis itu.
"Ooh, baiklah, Tuan, tapi jika butuh sesuatu jangan sungkan memanggil Saya." Ucap Fira sambil berlalu meninggalkan kembali tuannya yang masih sibuk dengan tumpukan kerjaannya.
Gudang bawah tanah MTL GROUP
_________________________________
Rudi masuk ke dalam gudang yang sengaja di desain untuk melakukan hal-hal yang bersifat rahasia, disana terdapat beberapa pengawal yang siap dan selalu siaga untuk apapun yang bersifat urgent.
"Bagaimana, apa ada info?" tanya Rudi kepada pengawal yang ada disana.
Di dalam gudang itu nampak 2 orang pria yang sangat mengenaskan, ditubuhnya lebam-lebam dan ada darah disana sini bekas pukulan, mereka juga diikat kaki dan tangannya agar tidak bisa melarikan diri.
"Mereka belum mau buka mulut Boss, padahal kami sudah menghajarnya babak belur begitu." Ucap salah satu pengawal.
Rudi melangkah mendekati penyusup dan penguntit yang semalam. Dia berdiri di depan mereka berdua.
"Saya sebenarnya kasihan melihat kalian seperti ini, tapi apa boleh buat karena kalian tidak bisa bekerja sama dengan kami, maka bersiaplah untuk kehilangan semua kuku kalian, tenang saja! Saya akan melakukannya dengan sangat pelan, ambilkan tang pencabut kuku, cepat!!! Perintah Rudi.
"Ampun Tuan, jangan siksa Saya lagi. Tolong lepaskan Saya, Tuan. Kasian istri Saya di rumah Tuan. Tolong ampuni Saya tuan." Ucap salah satu yang mukanya penuh dengan sobekan beling dan terlihat masih banyak beling yang lengket di wajahnya.
"Ok, Saya akan melepaskan Anda asalkan Anda mau bicara, siapa yang menyuruh Anda?" Tanya Rudi.
"Kami berdua suruhan tuan Alex, dia tak terima dengan hasil keputusan Gapensi kemaren yang menyatakan bahwa MTL GROUP memenangkan tender Masjid Agung kota Pedang, jadi kami disuruh mencari informasi tentang kelemahan tuan Kevin. " Ungkap salah satu dari mereka.
______________________________________________
Reader yang baik akan memberikan like, koment dan vote, tentu saja jangan lupa kritik dan sarannya. Terimakasih. 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 386 Episodes
Comments
Berdo'a saja
oooo saingan bisnis rupanya
2024-01-22
1
Enje Priatin
Fira pelan² aja ya jatuh cinta sm Kevin,jgn kek Kevin maen bucin aja 😂.
baca novel ini jdi inget Drakor BBF,satu cewek di kelilingi 4 pria keren dan tajir
2022-08-18
0
Eman Sulaeman
😂😂😂😂😂pak bos kaya unta
2022-03-14
0