Akhirnya ambulance itu sampai juga ke Rumah Sakit Nurani Bunda yang notabennya rumah sakit kepunyaan keluarga Kevin itu sendiri, tetapi tentu saja Fira tidak tau tentang hal itu.
Di depan ruang IGD sudah nampak bersiap dokter Reyhan dan beberapa perawat, mereka nampak ikutan panik menunggu kedatangan sang pemilik Rumah Sakit.
Sang CEO di dimasukkan kedalam ruang IGD, Pintu pun ditutup rapat, sedangkan gadis berkerudung biru nampak duduk dengan menutup wajah cemasnya, sekali-kali nampak dia berdiri mondar mandir di depan pintu IGD.
Sementara di dalam ruang IGD dokter Reyhan berdiri dengan berkacak pinggang menahan amarah akibat ulah sang CEO sombong, beberapa perawat sibuk memasang alat pendeteksi jantung karena mengira orang yang terbaring di IGD tersebut benaran sakit.
"Hentikan semua kegiatan kalian tidak ada yang sakit disini, tidak ada yang perlu diberi tindakan disini!" ucap dokter Reyhan.
Semua perawat yang tadinya sibuk langsung berhenti dan terdiam tak berani bertindak lagi, karena mereka takut untuk berhadapan dengan sang pemilik rumah sakit.
Sang CEO pun bangkit dari tiduran sambil merapikan rambutnya, perawatpun ternganga melihat orang yang dikira kena serangan jantung itu berdiri gagah diantara mereka.
"Lakukan tugas mu dengan baik, Dokter dan kalian semua tidak melihat apa yang terjadi di ruangan ini, mengerti!" Kevin bicara penuh pesona yang mematikan, membuat orang yang melihatnya bergidik ketakutan.
"Mengerti Tuan," jawab perawat-perawat itu serentak.
Sedangkan dokter Reyhan duduk di ranjang pasien sambil menghela nafas panjang
"Huffff."
"Sekarang apa yang kau inginkan dariku, kenapa kau tega mengotori profesiku sebagai dokter?" tanya Reyhan yang nggak habis pikir dengan ulah sahabatnya itu.
"Apa Gue kelewatan sama gadis itu?" Kevin malah bertanya balik.
"Menurut Lo ini permainan gitu?" tanya Reyhan dengan geram.
"Coba kamu lihat wajah gadis itu kesana, kamu intip sekarang ayo, buruan!" ucap Reyhan sambil mendorong tubuh Kevin sampai terdesak ke kaca dinding ruangan itu.
Kevin melihat dengan mata kepalanya sendiri jika gadis berkerudung biru nampak sangat pucat dan ketakutan, gadis itu mondar mandir di depan pintu IGD sambil sekali kali melihat jam yang ada dipergelangn tangannya.
Gadis itu nampak berkaca-kaca, dia tidak peduli dengan tatapan orang sekitar yang melihatnya, terlebih sang sekretaris yang duduk tak jauh dari Fira.
"Gimana? Udah puas Lo ngerjain anak gadis orang, dasar kurang ***r, otak Lo tarok mana?" Reyhan marah sama Kevin, padahal selama ini dia nggak pernah berani melawan titah apapun yang diperintahkan sang Presiden Direktur.
Kevin duduk kembali ke ranjang pasien dan mengacak-ngacak rambutnya sampai kusut, entah apa yang sedang ada dalam pikirannya.
"Sekarang Gue harus gimana?" tanya sang CEO jadi kebingungan.
"Gampang, Lo tinggal minta maaf sama gadis itu! Selesaikan," ucap Reyhan.
"Gue nggak mau, Gue pengen dia tetap ngarawat Gue sampai puas," ucap Kevin keras kepala.
"Ya udah, jika itu memang mau Lo, kalau gitu resep obat Lo terpaksa diganti dengan beberapa vitamin, suster Jeni tolong tusukkan jarum yang besar buat orang gila ini!! Lalu pasang infus cairan caline NaCL 0.9%" ucap dokter Reyhan.
"Lo nggak ngebunuh Gue kan?" tanya Kevin penasaran.
"Lo, Gue kasih cairan elektrolit doang kok, jadi nggak ada masalah, asalkan Lo nggak sampai berhari-hari memakainya, sekarang Gue mau nanya sebenarnya kenapa lo tiba-tiba tertarik sama gadis itu palagi kata Rudi dia cuman OB yang baru mulai kerja hari ini," tanya Reyhan.
"Nah itu dia yang Gue nggak ngerti Reyhan, tiba-tiba saja tadi pas nabrak dia, Gue punya ide gila untuk ngikat tuh cewek, padahal Gue juga kagak kenal Reyhan.. Jangan-jangan gue sakit kali Reyhan.. Lo ada obatnya kaan?" tanya Kevin sambil cengengesan.
"Ya, Gue rasa lo memang sakit... Sakit jiwa Lo...kagak punya Gue obatnya, heran Gue kok bisa Lo tiba-tiba tertarik sama gadis yang belum Lo kenal" ujar dokter tersebut.
"Terus Gue gimana nih ..?" Kevin bingung.
"Ya, Lo nikmati lah pura-pura pingsannya, tapi jangan kelamaan, Lo mau tuh jarum nancep terus di kulit Lo," ucap Reyhan mencebik.
Para suster yang berada dalam ruang IGD cekikikan tertawa melihat tingkah 2 sahabat di depan mereka.
"Hei kalian bisa diam nggak, mau Gue potong gaji kalian semua!" Kevin melotot ke arah 3 orang suster yang ada disana.
"Ok Vin, Gue keluar dulu, selamat bersenang-senang kawan kwkwkw." Reyhan keluar dari IGD dan membuka pintu.
Fira melihat dokter keluar dari IGD langsung menghampirinya.
"Gimana keadaan tuan tadi, Dok?" tanya Fira sama Reyhan. Reyhan terpaksa berbohong demi sahabatnya itu.
"Keadaannya tadi sempat memburuk, karena kebetulan dia memang pasien Saya, tetapi sekarang keadaannya sudah stabil dan sebentar lagi akan dipindah ke ruang rawat inap, saran Saya tolong jaga emosi pacar anda saat ini, karena itu bisa memicu kambuh penyakitnya, saya permisi," ucap Reyhan dengan meyakinkan.
Rudi yang melihat Reyhan pergi langsung memberikan kode yang hanya mereka berdua tentunya yang tau artinya.
Sekarang Fira bingung dan kembali duduk sambil menunggu Kevin dipindahkan lalu Rudi mendekatinya.
"Kamu tenang saja. Dia akan baik-baik saja," ucap Rudi memberikan semangat pada gadis itu sambil memegang pundaknya.
"Bagaimana mungkin dia baik-baik saja, sementara sampai sekarang dia belum sadar hiks hiks hiks, dan semua itu salah Saya hiks hiks hiks," ucap Fira sambil menangis.
Sebenarnya rudi nggak tega melihat gadis itu menangis dan merasa bersalah padahal dia nggak salah apa-apa.
Kasian kamu jadi korban gilanya Kevin tapi kamu tenang saja karena gilanya Kevin nanti pasti membuat hidupmu bahagia...
"Sudahlah ayo kita melihat keadaannya di ruang inap," ajak Rudi.
Gadis itu bangkit dari duduknya dan mengikuti sekretaris Rudi menuju ruang inap Kevin sang CEO yang lagi jatuh cinta.
Mereka berdua masuk kedalam ruangan tersebut sementara Fira masih saja menangis.
Fira mendekati ranjang pasien dan meletakkan kedua sikunya ditempat tidur itu untuk menopang kedua pipinya.
"Bangunlah Tuan, maafkan aku... Jangan membuat ku seperti ini tuan ... Bangunlah ... Apa yang harus kulakukan agar anda bisa bangun hiks hiks hiks." Akhirnya tangis Firapun tambah menjadi sambil menangkupkan wajahnya ke kasur pasien.
Kevin membuka matanya melihat ke arah Rudi, namun Rudi hanya mengangkat kedua bahunya seolah berkata 'gue nggak ikut campur ini urusan lo. '
Kenapa dia menangis terus sih, berhenti dooong... Kok gue nggak tega mendengar tangisannya.. Ahggghhhhh gimana ini.
Rudi hanya senyam-senyum melihat bossnya mulai nampak panik dan frustrasi, karena Fira menangis terus. Akhirnya Kevin terpaksa pura-pura sadar dari pingsannya.
Perlahan-lahan Kevin membuka matanya.
"Dimana Gue ...? Apa yang terjadi sama Gue?" sandiwara ajibb deh book.
"Alhamdulillah tuan sudah bangun" Fira langsung berhenti menangis dan turun dari kursinya melakukan sujud syukur kepada Allah karena orang yang dia tunggu sudah sadar.
Astagaaa ini cewek malah pakai acara sujud segala ngeliat Gue sadar... Mati beneran Gue nih bakal kena azab Gue nih karena ngerjain cewek unik.
Kevin bicara dalam hati sedangkan Rudi yang nggak pernah tau hal itu langsung bertanya.
"Kamu ngapain tadi sujud di lantai rumah sakit?" tanya Rudi penasaran.
"Saya melakukan sujud syukur karena alhamdulilah tuan ini sudah sadar, jadi Saya sangat senang." Ucap Fira sambil tersenyum manis ke arah Kevin yang membuat Kevin keblingsatan tak karuan.
Astagaaa senyumnya indah sekali kalau begini Gue mau dirumah sakit terus aaahhhh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 386 Episodes
Comments
Berdo'a saja
tega kau fin
2024-01-21
1
Tika Rotika
🤣🤣 keren Thor cerita nya 👍
2023-04-03
0
4RB14 B14
😂😂😂🤣🤣🤣👍
2022-05-19
1