Kevin masih asik menikmati wajah gadis yang sedang tersenyum padanya.
Gilaaa Gue nggak tahan... gue benar-benar jatuh cinta, ahhhggggg.
"Tuan ... Tuan ... Tuan," Fira melambai-lambaikan tangannya di depan wajah sang CEO sombong.
"Eh ya ... kenapa?" tanya Kevin yang tersadar dari lamunannya.
"Apa, Tuan baik-baik saja?" tanya Fira.
"Saya haus," ucap Kevin datar.
Fira mengambilkan minum yang ada di atas nakas sebelah tempat tidur pasien.
"Silahkan di minum, Tuan," ucap Fira sambil menyodorkan gelas yang berisi air langsung ke mulut Kevin, saat itu Kevin kaget karena disuguhkan langsung seperti tak percaya.
Astagaaaa dia memegangkan gelas minum sampai ke bibir gue ... Duuuuh indahnya.
"Maaf, Tuan, airnya sudah habis. Apa Tuan masih haus?" tanya Fira, karena Kevin minum sambil melamun jadi dia tidak tau jika air di gelasnya sudah kosong.
"Mmhhh sudah cukup, trimakasih," jawab Kevin menjaga imej.
Rudi yang melihat kejadian itu tak bisa menahan tawanya.
"Hahahaha, sekalian aja gelasnya di minum Boy, pasti maniiiiis," ucap Rudi meledek Kevin.
"Saya minta maaf ya, Tuan, karena nggak sengaja menabrak Anda, apalagi tadi kata dokter penyakit tuan kambuh gara-gara saya menabrak Anda. Saya sungguh tak ada maksud membuat tuan sampai harus masuk rumah sakit seperti ini," terang Fira yang merasa bersalah.
Tok
Tok
Tok
Suara pintu terdengar di ketuk oleh seseorang. Rudi bangkit dari sofa tempat duduknya dan beranjak pergi membuka pintu.
"Fira apa yang kamu lakukan, Dek?" tanya Santi seperti sedang panik.
"Assalamu'alaikum kak Santi," Fira mencium punggung tangan Santi.
"Wa'alaikumussalam, hehe maaf lupa baca salamnya," jawab Santi malu-malu.
"Oh ya gimana keadaan tuan Kevin? Sebenarnya tuan sakit apa? Fira yang membuat tuan seperti ini? Saya yang bertanggung jawab atas nama Syafira, meminta maaf kepada tuan karena telah membuat anda berbaring di rumah sakit," ucap Santi berbasa-basi.
"Saya hanya berharap adik Anda bertanggung jawab merawat sampai saya bisa kembali bekerja, itu saja dan kamu nggak usah takut. Saya tidak akan menuntut apapun kecuali jika adik anda kabur, baru saya akan meminta pertanggung jawaban anda," ucap Kevin tegas.
"Saya berjanji akan merawat tuan sebatas kemampuan saya, tapi tolong jangan libatkan kak Santi, karena ini murni kesalahan saya sendiri dan tuan tenang saja, saya tidak akan lari dari tanggung jawab," ucap Fira dengan memohon.
Sesaat suasana menjadi hening, tiba-tiba hape jadul di gadis berbunyi
Kring kring kring.
Fira langsung mengangkat telfon itu dari nomor yang tidak di kenal.
"Assalamu'alaikum hallo, maaf ini siapa?" Fira mengangkat telfonnya tepat di depan sang CEO sombong yang lagi mencari perhatian.
"Ia, saya Syafira Alkatiri, ada apa?"
............
"Haa tetapi saya bisa menjelaskan alasannya pak"
............
"Tolonglah, Pak karena saya sangat butuh pekerjaan ini, kasih saya kesempatan pak"
...........
"Tetapi ini musibah, Pak dan sekarang saya sedang berada di rumah sakit Nurani Bunda"
............
"Maaf pak bisakah saya mulai kerjanya besok karena hari ini saya masih harus merawat seseorang"
............
"Baiklah, Pak, saya akan menerima konsekwensinya jika itu sudah menjadi keputusan kepala OB nya"
.............
"Tidak apa-apa, Pak, saya mengerti dan terimakasih"
Fira meletakkan hapenya kembali tetapi dengan wajah yang sangat sedih dan seketika menjadi murung.
"Fira, ada apa? Kenapa kamu sedih?" Santi bertanya kepada gadis itu yang masih berdiri disisi ranjang pasien sang presiden direktur.
"Hehehe nggak apa-apa kak, sepertinya Fira belum ditakdirkan untuk kerja jadi OB di MTL GROUP, karena belum mulai kerja saja udah dipecat duluan," jawab Fira dengan senyum yang dipaksakan.
Santi nampak kaget lalu berjalan ke arah sekretaris Rudi yang sedang sibuk dengan leptopnya di sofa ruang vvip tersebut.
"Tuan, tolong jelaskan padaku apa maksud dari semua ini?" tanya Santi pada sekretaris Rudi.
"Ikut saya ke luar!" Rudi bicara sambil bangkit menuju pintu.
"Fira, Kamu rawatlah tuan Kevin sampai sembuh dan ini pakaian ganti mu yang sengaja kakak ambil tadi di apartemen." Santi menyerahkan sebuah tas berukuran besar berisi pakaian Fira.
"Trimakasih, nanti kak Santi akan Fira kabari jika tuan ini sudah sembuh," kata Fira.
"Sekarang kakak harus kembali kerja ya, jika ada apa-apa tolong segera hubungi kakak yaa," ujar Santi ramah.
"Baik, Kak. Hati-hati di jalan," jawab Fira sambil mencium punggung tangan Santi.
Santi keluar dan melihat sekretarisnya Kevin sudah berkacak pinggang dengan tatapan mematikan dengan mata yang melotot.
Mati aku ... dia pasti marah besar karena menunggu aku kelamaan.
"Dasar perempuan ... ayo cepat," kata Rudi kesal.
"Maaf, Tuan Rudi, tadi saya harus menyerahkan pakaian Fira dulu," bela Santi.
"Nggak nanya," ucapnya ketus.
"S**ial, kenapa manusia ini angkuh sekali"
"Masuk!" Rudi membukakan pintu mobilnya dan menyuruh Santi untuk masuk ke dalam mobil.
"Tapi saya bawa mobil sendiri, Tuan," jawa Santi.
"Saya hanya menyuruh mu masuk mobil, bukan mengajak mu pergi, jangan GR" ucap Rudi.
"P**uih ... singkong nih orang enaknya dibakar kali ya biar enakan dikit hehehe biar nggak marah marah melulu.
"Ngapain kamu cengar cengir sendiri, naksir?" tanya Rudi menoleh.
"Siapa yang bakal naksir sama gunung es," ucap Santi mencibir.
"Kamu bilang apa barusan? gunung es? Hahahah kalau begitu Kamu akan merasakan lelehannya jika kena matahari." Rudi melotot ke arah Santi sehingga membuat gadis tersebut jadi bergidik ketakutan dan mukanya langsung pucat bagai kapas.
"Biarkan adikmu bekerja dengan boss kita dan gajimu akan dinaikkan," ucap Rudi.
Santi mendelik mendengar apa yang barusan di ucapkan oleh orang nomor 2 di MTL GROUP itu.
"Apa aku nggak salah dengar ... Fira di tarik presiden direktur MTL GROUP untuk kerja bersamanya? Tapi kerja apa diakan cuma tamatan SMA ...." Santi jadi Bingung.
"Itu urusan presiden dan bukan urusan Lo," ucap Rudi tanpa ekspresi.
"Ya jelas urusan gue, tuan Rudi yang ter-hor-mat karena pamannya menitipkan dia sama gue" ucap Santi jadi jengkel
Huffff lama-lama bicara sama gunung es bikin gue jadi stres nih.
"Ingat ya!! Adik gue perempuan baik-baik bukan perempuan sembarangan, jadi tolong perlakukan dia dengan baik dan satu lagi Fira itu gadis perawan, camkan itu!" ucap Santi meninggi.
"Waaaw ternyata Lo bisa galak juga," seringai Rudi.
"Dasar gila" ujar santi.
"Gue mendengarnya" ucap Rudi menoleh dengan senyuman licik
******************************************
Sementara itu
Di ruangan rawat CEO MTL GROUP Fira merasakan perutnya mulai perih karena sedari tadi belum diisi makanan apapun , selain nasi goreng sarapan tadi pagi, namun Fira tidak berani bicara karena takut sama orang yang sedang berbaring di ranjang pasien.
"Maaf ya, karena aku, kamu jadi dipecat. " Kata Kevin memecahkan suasana yang kaku.
"Ooh nggak, Tuan. Ini semua karena Allah memang menghendakinya dan aku yakin in syaa Allah bakal ada hikmah dibalik ini semua. Aku percaya rezeki itu nggak bakalan pernah tertukar dengan orang lain" ujar Fira dengan senyuman simpul.
"Kamu gadis sederhana, aku sangat suka," Ucap Kevin dengan pelan.
"Maaf, apa Tuan mengatakan sesuatu tetapi aku kurang mendengarnya," kata Fira.
"Oh, tidak aku hanya mulai ...." sebelum ucapan Kevin selesai tiba-tiba terdengar suara kriuuuuk dari perut Fira.
Syafira merasa malu, mukanya merah karena bunyi perutnya menyapa tanpa permisi.
"Hahahaha Kamu lapar? Berarti kita sama, kenapa kamu harus malu, sebentar ya, aku akan pesan dulu, kamu mau makan apa?" tanya Kevin dengan menaikkan satu alisnya.
"Apa saja, Tuan," jawab Fira.
Akhirnya Kevin memesan 2 bungkus nasi beserta lauk komplit secara on line.
"Sekarang apa rencana mu?" tanya Kevin pura-pura perhatian.
"Setelah tuan sehat, saya akan kembali ke kampung," ucap Fira sendu.
"Bagaimana jika aku nggak sehat-sehat dan sakit ku nggak bisa sembuh?" tanya Kevin dengan sengaja.
"In syaa Allah saya akan merawat anda sampai anda merasa pulih kembali," jawab Fira singkat.
Saat mereka asik bercerita tiba-tiba pintu diketuk.
Tok
Tok
Tok
"Tuan ini pesanan tuan." Seorang kurir makanan datang.
"Terimakasih," ucap mereka yang langsung di bayar sama Kevin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 386 Episodes
Comments
Berdo'a saja
kenapa pulang kampung kamu sudah jadi pegawai Kevin
2024-01-21
1
Ay Atund17
Santi ada lah aku saat masuk rumah 🤣
kadang di getok sama ortu gak ucap salam
2023-01-13
1
Sari Sarmila
dri awal sy suka bnget cerita nya thor
2022-09-22
0