Keesokan harinya.
Syafira Alkatiri sudah mandi dan mengganti bajunya dengan baju kurung warna krem dan rok serta kerudung berwarna biru. Penampilan hari ini sederhana namun tak menghilangkan kesan cantik ketika memandang wajahnya.
Dia juga merapikan semua barang-barang Kevin ke dalam tas. Tak lama Kevin pun keluar dari kamar mandi hanya dengan lilitan handuk di bagian pinggang ke bawah saja, Dia melihat gadis itu sedang sibuk berberes-beres karena hari ini Kevin keluar dari rumah sakit.
Kevin melihat ada setelan baju di atas ranjang rumah sakit, dahinya berkerut dan dia berfikir.
Kenapa dia menyiapkan setelan baju buat Gue? Tapi kenapa rasanya Gue seneng banget diperlakukan seperti ini, seolah-olah Gue ini bagai suaminya. Opss Gue apaan sih kok mikirnya kejauhan diakan bukan tipe Gue apalagi bakal jadi bini Gue, nggak mungkin.
Ketika Kevin asik dalam hayalannya tiba-tiba gadis itu berteriak dan langsung menutup kedua matanya dengan tangan.
"Aaaaaaa."
"Lo ngapain teriak udik, " ucap Kevin dengan nada tinggi.
"Itu tuan ... Burungnya mau terbang."
Fira menjawab sambil menunjuk ke arah adik junior Kevin yang terlihat malu menyapa datangnya pagi. Kevin langsung melihat arah telunjuk Fira dan dia tersipu malu, mukanya langsung merah menyadari jika ternyata handuknya terlepas dari ikatan.
"Ternyata hari ini Lo dapat rejeki nomplok ngeliat junior Gue," ujar Kevin tanpa merasa bersalah.
"Astagfirullah, itu namanya bukan rejeki tuan tapi malapetaka buat saya," ucap Fira masih menutup matanya.
"Hey, Lo kenapa masih tutup mata, Gue udah pake baju nih," ujar Kevin.
Fira baru berani membuka matanya dan kembali menjerit seketika.
"Aaaaa."
Dia kaget karena Kevin ternyata hanya ada sejengkal dari batang hidungnya dan Kevin langsung membekap mulutnya.
"Lo bisa nggak berhenti teriak?" tanya Kevin.
Fira menganggukkan kepalanya sambil menunjuk tangan Kevin yang masih membekap mulutnya dan saat yang bersamaan Rudi dan Reyhan masuk sambil saling pandang melihat adegan di depan mata mereka.
"Kalian kalau berciuman jangan disini nanti dimarahi pak satpam," ucap Reyhan.
Kevin baru melepaskan tangannya dari mulut Fira sambil cengengesan.
"Katanya cewek kampung tapi disosor juga," ucap Reyhan lagi.
"Jangan asal ngomong Lo, Gue nggak nyosor dia kok," ucap Kevin membela diri.
"Nyosor juga nggak ada yang tau," timpal Rudi.
Selagi mereka berdebat Fira berdiri sambil memegang tasnya.
"Maaf, Tuan saya pemit pulang dulu," ucap Fira menghadap Kevin.
"Puuulang?" tanya Kevin.
"I-ya, saya mau balik kampung saja, sepertinya belum takdir saya untuk bekerja di kota ini," ucap Fira sendu walau dengan sedikit senyum.
"Lo masih mau kerja nggak di kota ini?" tanya Kevin menyelidik.
"Ya masih lah tuan, tapi Sayakan nggak kenal siapapun disini kecuali Kak Santi dan tempat kak Santi bekerja nggak mungkin lagi mau menerima Saya bekerja disana," ucap Fira sedih.
"Lo mau nggak jadi OB Gue?" tanya Kevin.
Fira nampak diam memikirkan omongan Kevin.
Jika aku pulang paman pasti sedih, karena aku nggak jadi kerja dan kasian mereka bakal banyak lagi pengeluaran untuk tambah biaya hidupku, mungkin sebaiknya aku terima saja walau cuma jadi pembantu, mana tau aku memang bisa melanjutkan kuliah disini.
"Kok diam, mau enggak?" Ulang Kevin.
"Ia Saya bersedia jadi OB ditempat tuan." Jawab Fira.
"Ok, kamu mulai bekerja sama Gue terhitung dari hari ini." Ucap Kevin.
"Baik tuan, Saya akan melakukannya dengan baik." Ucap Fira dengan menundukkan kepalanya.
Karena mereka mau pergi akhirnya Reyhan permisi kembali ke ruangannya.
"Ayo ikut dan bawa ini!" ucap Kevin sambil memberikan tas kerjanya.
Fira bingung harus membawa 2 tas sekaligus namun dia dengan senyuman tetap membawa kedua tas tersebut walau dihatinya sedikit ada rasa sakit, tetapi biarlah yang penting sekarang dia bisa menghasilkan uang.
"Nona, tas Anda biar saya yang bawa," ucap Rudi yang langsung mengambil tas Fira dari pegangannya.
"Maaf, Tuan. Apa Saya boleh pulang sebentar untuk meletakkan tas saya?" tanya Fira hati-hati.
"Enggak" jawab Kevin datar.
Mereka berjalan di koridor rumah sakit sambil membisu, nampak Fira mengekor di belakang Kevin sambil membawa tas kerja tuannya.
Rudi sudah melangkah jauh didepan bahkan sudah tak terlihat. Ternyata Rudi menghubungi kepala OB MTL GROUP.
"Hallo pak Hendra apa semua sudah dilakukan?" tanya Rudi.
"Semua OB sudah diberitahu tuan jika OB baru ini adalah calon nyonya tuan Kevin yang menyamar jadi OB," ucap pak Hendra di ujung telepon sana.
"Bagus" telfonpun langsung dimatikan.
Rudi nampak membukakan pintu untuk Kevin dan mempersilahkan Fira untuk duduk di samping Kevin.
Fira diam karena dia takut nanti salah bila dia berani duduk sejajar dengan tuannya itu.
"Silahkan Nona!" ucap Rudi sambil membukakan pintu belakang yang satunya. Fira ragu untuk masuk dan Kevin tau kenapa gadis itu ragu.
Kevin langsung menepuk kursi penumpang yang ada disebelahnya sambil berucap.
"Lo nggak lagi bikin Gue terlambat ke kantorkan?" Tanya Kevin.
Mendengar itu Fira langsung masuk kedalam mobil lamborghini warna hitam.
Maa syaa Allah mimpi apa aku bisa naik mobil mewah sekarang ini, seumur hidupku nggak pernah naik mobil semewah ini, ternyata begini rasa naik mobil mewah yaa.
"Nanti Lo lakukan apapun yang Gue perintahkan dan Lo enggak boleh melakukan apapun jika yang menyuruh Lo bukan Gue! Ngerti?" tanya Kevin.
"Saya mengerti, Tuan," jawab Fira.
Mobil sudah mulai memasuki area perusahaan dan berhenti tepat di depan lobby perusahaan.
Rudi bergegas membukakan pintu untuk tuan Kevin dan berlari memutar membukakan pintu untuk Fira, tetapi gadis itu sudah turun duluan sendiri.
Mereka berdua masuk dengan berjalan sejajar, semua karyawan yang melihat hanya berani berbisik-bisik tidak berani bicara, sungguh Kevin sengaja melakukan itu agar bisa dengan mudah untuk curi pandang wajah Syafira Alkatiri.
Kevin melangkah kearah lift diikuti sama Fira yang masih membawa tas kerja Kevin. Setelah masuk lift, Kevin menekan angka 17, setelah itu Kevin berdiri berhadapan dengan Fira, nampak gadis itu hanya menundukkan wajahnya.
Ketika pintu lift sudah terbuka Kevin langsung melangkah keluar dan masuk ke dalam ruangannya. Fira merasa bingung, kenapa tiba-tiba tuan Rudi sudah ada saja di dalam ruangan itu.
Rudi menghampiri Fira yang masih bingung dekat pintu masuk tadi, dia menjelaskan mulai hari ini Fira harus menjaga kebersihan ruangan Kevin.
Fira sedikit bingung tentang apa saja yang harus dilakukannya, dia melihat ke sekeliling ruangan seperti ada yang mengganjal namun Fira tidak berani bertanya takut dipecat.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Maaf ya jika ada kesalahan dalam penulisan, sebab Author masih dalam proses belajar.
Jangan lupa like, komen dan Vote ya. Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 386 Episodes
Comments
Berdo'a saja
ya yaaa manut aja biar dapet duit
2024-01-21
1
Eman Sulaeman
😂😂😂😂😂😂😂awas burung nya lepas
2022-03-14
0
Sulastri Sulastri
hadeeehhh kevin jutek banget sih, tp nggk mau ditinggal
2021-08-17
0