Kevin mempersilahkan Fira untuk makan di sofa, sedangkan dia memilih makan di tempat tidur pasien, mereka makan berjauhan karena Kevin tidak ingin gadis itu merasa sungkan dan akan menahan laparnya jika dia memaksa makan barengan berdekatan.
"Uhuk uhuk uhuk"
Kevin mencoba pura-pura batuk dan ternyata usahanya langsung mendapat lampu hijau, sigadis langsung datang dengan cepat mengambilkan minum untuk tuan yang lagi sakit.
"Tuan ucapkanlah bismillah sebelum makan, maka in syaa Allah selama kita makan tidak akan tersedak, karena kita sudah memasrahkan apapun yang masuk lewat tenggorokan kepada pemilik tubuh kita yang sebenarnya." Kevin terpana melihat wajah sang gadis yang lagi bicara
Benarkah yang bicara barusan adalah gadis ini? Dari mana dia bisa bicara sebijak itu?
"Trimakasih," ucap Kevin.
"Maaf Tuan, Saya ingin minta izin keluar sebentar, nanti Saya akan kembali kesini," Ucap Fira sambil berlalu tanpa menunggu jawaban dari Kevin.
Mau kemana gadis itu. Ahhh dia nggak mungkin kaburkan?? Mmm mana mungkin dia kabur tasnya ditinggal disini. Eh tapi bisa saja dia kabur dan tak kembali lebih baik Gue telfon Rudi
"Hallo, ikutin gadis itu! dan laporkan yang dilakukannya," ucap Kevin.
"Ok Boss," jawab Rudi.
Rudi membuntuti Fira dari belakang secara diam-diam tanpa diketahui gadis itu, dia sangat pintar dalam penyamaran dengan memakai topi dan membalikkan jaketnya yang punya 2 warna serta tak lupa dengan memakai kaca mata hitamnya.
Wajah Rudi memperlihatkan aura kesempurnaan sebagai laki-laki dengan wajah tampan dan tubuh atletis yang tinggi, membuat para gadis akan senantiasa histeris ingin mendekatinya.
Rudi memperlambat langkah kakinya seiring sikap Fira yang seolah tau jika dia sedang diikuti seseorang, namun ketika gadis itu berbalik ke belakang dia tidak melihat siapapun dan gadis itupun kembali berjalan menuju mushola rumah sakit untuk melaksanakan shalat Zuhur.
Fira memasuki toilet wanita untuk berwudhu, setelah itu dia langsung bergegas masuk ke dalam mushala rumah sakit yang terlihat apik dipandang mata.
Rudi akhirnya kembali ke ruangan Kevin untuk memberikan laporannya.
"Gimana pengintaian Lo?" tanya Kevin yang nampak sangat penasaran.
"Hahahaha baru kali ini Gue disuruh buntutin orang dan ternyata orang itu hanya pergi shalat, noh ke mushala rumah sakit. Dasar parnoan sih Lo, jadi semua orang dianggap sama nggak bisa dipercaya hahahaha," tawa Rudi sampai terkekeh.
"Sial berarti Gue salah dong," ucap Kevin.
"Ya ialah, masa ya ia dong bisa jadi kecebong dong hahahaha," Rudi kembali terkekeh melihat raut wajah boss sekaligus kawannya itu.
"Tampang Lo parah kayak ABG lagi kena cinta monyet, cintanya kabur tinggal monyetnya hahahaha," Rudi kembali tertawa.
"Sumpah perut Gue sakit nih ... Ngeliat Lo yang bucin abiiiiz kata dedek gaul gitu namanya," masih ajah Rudi berceloteh.
"Bucin apaan Rud?" tanya Kevin.
"Astagfirullah ada naga dikejar kecoa Lo nggak tau kalau Lo tuh sekarang jadi budak cinta nya Fira hahahaha," Rudi ketawa lagi.
Dasar Kevin taunya cuma bisnis sampai nggak tau istilah istilah manis hehe.
Tok
Tok
Tok
Terdengar suara pintu diketuk seseorang.
"Rud, tolong Lo buang tulisan presiden direktur yang ada di pintu ruang kerja Gue yaa," ucap Kevin.
"Siip bucinfir," jawab Rudi.
"Istilah apa lagi tuh?" tanya Kevin.
"Budak cinta Fira hahahaha," Rudi menjawab sambil lari keluar menuju pintu. Sementara Kevin bergegas pura-pura tidur.
"Assalamu'alaikum," ucap Fira yang sudah kembali masuk ke ruangan rawat Kevin.
"Wa'alaikumussalam." Jawab Rudi sambil membuka pintu.
"Maaf aku tadi pergi sebentar Tuan, tapi sekarang Aku kembali, jadi Tuan jika ada keperluan silahkan pergi biar Aku yang menjaga tuan Kevin," ucap Fira.
"Baiklah kalau begitu, karena masih banyak yang harus Gue kerjakan di kantor. Oh ya jika sesuatu terjadi tolong telfon Gue, ini kartu nama Gue," kata Rudi sambil menyodorkan sebuah kartu nama.
"Trimakasih nanti akan ku simpan di hapeku," jawab Fira yang langsung menyimpan kartu itu masuk ke dalam tasnya.
Akhirnya Rudi pun berlalu pergi kembali je kantornya.
"Assalamu'alaikum tuan Kevin," salam Fira menuju ranjang.
"Pantesan nggak ada jawaban tuan ini ternyata lagi tidur," ucap Fira yang lagi bicara sendiri.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Rudi akhirnya sampai di kantor kembali, lalu langsung masuk kedalam lift khusus, dia nampak santai menuju lantai 17 dan ketika sampai di depan ruangan Kevin dia teringat pesan Kevin yang menyuruhnya untuk mencopot tulisan presiden direktur yang terpampang jelas di atas pintu.
Rudi mengambil handphone nya lalu menelfon pak Hendra kepala Bagian OB.
"Hallo pak Hendra, datang ke lantai 17
dan copot papan nama tuan Kevin yang dipintu sama yang di meja," perintah Rudi di telfon.
"Baik Tuan Rudi, Saya segera kesana," jawab Hendra.
Sekitar 10 menit kemudian Pak Hendra datang dengan membawa tangga dan naik mencopot nama jabatan yang tertera di atas pintu ruangan tuan Kevin.
Aksi pak Hendra mencopot papan nama itu sempat menjadi pusat perhatian para karyawan yang melihatnya sehingga terjadi bisik-bisik antar karyawan.
Namun tak ada yang berani bertanya sama sekretaris Rudi sebab mereka tau jika bertanya nggak bakalan mendapat jawaban yang mereka inginkan, melainkan yang didapatkan sudah pasti kerjaan tambahan karena sudah berani bertanya padanya.
"Buang ke tong sampah!" perintah Rudi
"Baik Tuan Rudi," ucap Pak Hendra setelah mengambil papan nama Kevin yang ada didalam ruangan Kevin.
Apa yang terjadi Ya?? Kenapa semua papan nama jabatan tuan Kevin harus dibuang?? Jangan-jangan tuan Kevin sudah bukan presiden direktur lagi ... Tapi siapa yang akan menggantikannya ... Aduuuh kok saya jadi penasaran.
Pak Hendra tak berani bertanya dan memilih diam ndak mau ikut campur.
Rudi masuk ke ruangan Kevin dan mengambil beberapa file untuk dibawa ke rumah sakit sesuai perintah Kevin, karena bossnya ingin memeriksa beberapa file yang belum sempat ditanda tangani.
Saat Rudi keluar dan menuju basemen, secara tidak sengaja dia melihat orang yang mencurigakan di sudut basemen sedang berpura-pura menelfon, dan Rudi sangat hapal dengan semua wajah karyawan di perusahaan MTL GROUP walaupun jumlah karyawan itu sampai ratusan orang tetapi itulah kelebihan Rudi yang punya daya ingat lebih walau hanya sekali melihat seseorang maka dia akan mengingatnya dengan baik.
Fiks itu bukan karyawan Gue, ok kita lihat apa yang lo cari ucap Rudi tersenyum licik.
Rudi cuek melajukan mobilnya keluar basemen menuju rumah sakit, dan dia sudah menduga jika orang tak dikenal tadi sudah pasti mengikuti nya.
Kevin memakai headset ke telinganya dan langsung menelfon seseorang.
"Hallo Ando, dimana Lo?" tanya Rudi.
"Ada apa Boss," jawab seseorang yang bernama Ando diujung telfon sana.
"Sekarang Lo datang ke kafe
Mentari! Pastikan orang yang membawa BMW silfer yang ada di parkiran kafe diamankan, orang ini mengikuti gue tapi Lo harus pastikan dapat informasi sebelum bertindak lebih lanjut, ingat jangan ada jejak!!" perintah Rudi.
"Ok Boss," jawab Ando.
Rudi masuk kehalaman kafe yang lumayan luas dan melihat mobil yang tadi mengikutinya ikutan masuk memarkirkan mobilnya.
Dia sengaja masuk kafe hanya sekedar memberi ruang dan waktu untuk Ando agar bisa menjalankan perintahnya, dia nggak mau keberadaan Kevin yang sedang berada di rumah sakit di ketahui oleh lawan bisnisnya yang bisa saja itu menjadi ancaman buat tuannya.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Kembali di ruangan rawat Kevin.
hari sudah mulai sore menjelang Ashar dan saat Fira mengambil tasnya, Kevin terbangun dari tidurnya gara-gara pura-pura tidur ternyata Kevin tertidur beneran.
"Kamu mau kemana membawa tas?" tanya Kevin curiga.
"Saya mau mandi Tuan, karena sebentar lagi masuk waktu shalat Ashar," jawab Fira.
"Oooh baiklah," jawab Kevin yang langsung duduk diatas ranjangnya.
Ketika Fira mandi ternyata dokter Reyhan masuk keruangannya tanpa permisi.
"Hei.. Betah amat Lo di rumah sakit, kapan Lo balik pulang. Gue kasian sama tuh cewek jagain singa hutan kayak Lo," ucap Reyhan dengan meledek.
"Ahh cerewet kayak perempuan aja Lo," ucap Kevin.
"Bukannya gitu Vin, Lo kan tau jika Lo berlama-lama di rumah sakit bisa-bisa orang tua Lo tau, dan jika mereka tau bisa habis Gue Vin," ujar Reyhan yang membayangkan apa yang akan dia dengar dari orang tua Kevin.
"Lo tenang aja mereka sekarang sedang ada hajatan di Paris sekalian liburan," jawab Kevin.
"Lagian Gue masih mau disini menikmati perawatan dan penjagaan ekstra dari pujaan hati," ucap Kevin yang langsung membuat tawa Reyhan pecah terkekeh.
"Hahahaha sejak kapan singa hutan berubah puitis, lebay Lo ... Kayak sastrawan aja Lo hahahaha, tapi Gue senang melihat Lo sekarang seolah kesan garang yang selama ini Lo sandang jadi pensiun, dan itu sangat manis hahahah." Reyhan kembali tertawa dan tanpa mereka sadari Fira sudah keluar dari kamar mandi dengan setelan baju gamis kotak-kotak biru dan kerudung senada berwarna biru juga.
"Ehem-ehem ternyata ada Dokter Reyhan. Gimana keadaan tuan Kevin dok?" tanya Fira.
"Keadaannya semakin membaik mudah-mudahan besok sudah bisa pulang," jawab Dokter Reyhan.
"Alhamdulillah Saya senang mendengarnya," ucap Fira.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Maaf jika ada banyak Typo dalam tulisan ini karena jujur Author masih dalam belajar.
Tolong dukung dengan memberikan alike, komen dan vote serta rate (bintang 5).
Semiga karya ini berkesan di hati Anda
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 386 Episodes
Comments
Berdo'a saja
Belum puas Kevin
2024-01-21
1
Sarini Sadjam
niat bgt ngerjain nya kevin
2022-08-18
0
Eman Sulaeman
lucu juga nih cerita
2022-03-14
0