Luka yang kembali tergores

Oh iya buat kalian yang masih setia ngikutin karya aku, bolehkan aku minta sedikit waktu untuk sekedar menekan lik dan komennya.

Aku berharap setiap kalian baca dari bab satu ke bab lain, kalian ninggalin jejak.

Bukan maksud aku matre, tapi aku hanya ingin tahu sampai di mana kemampuan aku, terutama komen kalian aku tunggu banget loh.

Nggak usah bilang next/lanjut. Tapi tulis yang sesuai isi hat kalian ya, kalau jelek bilang aja jelek, kalau bagus bilang bagus. Aku enggak bakal tersinggung kok. Justru komen pedas dari pembaca lah yang membuat aku bisa sampai ke tahap ini, aku banyak belajar dari komen kalian.

Please.. dukung aku dengan komen kalian.

Aku tau di sini banyak senior, jadi buat kakak senior tolong bantu aku yang hanya anak bawang ini. 😔

~

"Claretta tidak bermaks_"

"Apanya yang tidak bermaksud? Belum apa-apa kamu sudah berani menyakiti calon suami kamu. Calon istri macam apa kamu ini, hah." bentak wanita itu dengan kasar.

Claretta hanya bisa menundukkan kepalanya penuh penyesalan. Ia tak mengira akan seperti ini, padahal ia hanya melampiaskan rasa kesalnya saja terhadap Elang. Claretta tak bermaksud menyakiti Elang, ia juga tahu bahwa bantal itu tidak akan melukai Elang.

"Mami!" Elang bangkit dan menghampiri maminya yang masih memarahi Claretta.

"Buat apa kamu menikahi perempuan seperti itu, Lang. Dia hanya bisa menyakiti kamu, lihat saja kelakuannya seperti itu. Sama sekali tidak mencerminkan seorang yang berpendidikkan." hardik Mami Elang lagi dengan mulut pedasnya.

Air mata Claretta sudah tidak dapat terbendung lagi, ia menangis dalam diamnya. Ia sadar jika dirinya dan Elang sangat jauh berbeda bahkan mungkin bagai bumi dan langit. Tapi apakah pantas jika dirinya mendapat perlakuan sehina itu.

"Mami, stop. Mami tidak berhak menghamiki Claretta seperti itu dia itu calon istri Elang, hanya Elang yang kenal siapa dia dan Mami tidak usah sok perduli pada hidup Elang." Elang membalas perkataan Maminya dengan volume suara naik satu oktaf. Ia sudah tidak perduli lagi siapa wanita yang berdiri di hadapannya saat ini.

Carolin menatap Elang nanar. Putranya itu sudah benar-benar berubah. Jika dulu dia hanya selalu ketus menjawabnya tapi kini ia bahkan sudah berani membentaknya. Semua itu pasti karena gadis tidak jelas ini, pikirnya.

"Lihat, gadis itu memang membawa dampak buruk buat kamu, Lang. Sekarang kamu bahkan sudah berani membentak Mami. Lalu apalagi nanti, dia pasti akan mempengaruhi kamu supaya meninggalkan Mami." Carolin masih tak mau kalah, ia tetap ingin memisahkan Elang dengan Claretta. Karena sejak awal ia hanya ingin Elang menikahi gadis pilihannya.

Claretta yang tidak tahan mendengar perdebatan antara ibu dan anak itu, segera bangkit dan meninggalkan kamar itu. Ia ingin pergi sejauh mungkin dari tempat itu. Bahkan jika bisa Claretta ingin sekali membatalkan rencana pernikahan mereka.

Elang tak dapat mencegah kepergian Claretta, karena Carolin tak membiarkan Elang pergi. Ia memegang pergelangan tangan Elang. Saat melihat putranya itu hendak mengejar Claretta.

"Lepas!" Elang menghentakkan tangannya yang dipengang sang Mami.

"Mami seharusnya sadar, bukan Claretta yang membuat Elang berubah. Tapi kelakuan Mami, sikap Mami. Mami berubah sejak mengenal laki-laki itu. Bahkan Mami rela selingkuh di belakang papi saat papi terbaring sakit. Jadi jangan harap Elang akan menghormati Mami layaknya seorang anak pada ibunya. Yang Elang lakukan sekarang hanya menuruti semua pesan papi, agar Elang tetap berada di samping Mami. Jika saja papi tak meminta itu pada Elang, sudah sejak dulu Elang meninggalkan Mami." ujar Elang panjang lebar. Bahkan dalam perkataannya ia sempat menitikan air mata. Mengingat bagaimana papinya begitu mencintai wanita yang ia sebut mami sekarang.

Carolin meneteskan air matanya, seakan ia merasakan rasa sakit yang Elang alami selama ini. Tapi air mata itu sudah tidak berarti lagi bagi Elang. Ia sudah terlanjur kecewa pada wanita itu.

"Maafkan Mami, Lang." tangan Carolin terangkat hendak menggapai pipi Elang. Tapi dengan cepat Elang menghindar. Terdengar dengusan kasar dari pemuda itu, kemudian ia berlalu meninggalkan tempat itu membiarkan maminya yang kini luruh di lantai sambil menangis dengan sesenggukkan.

Terpopuler

Comments

Aqifa Qifa

Aqifa Qifa

bujan hanya like yg ku beri tapi setangkai mawar akan selalu ku bei padasetiap episodenya

2021-07-12

0

Sudirman Sudirman

Sudirman Sudirman

masih byk tulisan yg kurang thor tapi masih ngerti sih ....

2021-07-04

0

Fermina Maygawati

Fermina Maygawati

karya u bagus bagus thor

2021-05-27

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan tak tertuga
2 Gadis aneh
3 Klub malam
4 Masih dipermainkan takdir
5 Pemuda misterius
6 Siuman
7 Tragedi malam itu
8 Takdir mempertemukan kita
9 Antara si modus dan si pikun
10 Cowok manis
11 Hutang
12 Menginginkan Claretta
13 Sebuah rencana
14 Seserius Elang
15 Dilema
16 Resign
17 Terlalu mendadak
18 Rencana pernikahan Elang
19 De javu
20 Luka yang kembali tergores
21 Jujur itu sulit
22 Berjuang bersama
23 Hari bahagia
24 Aku dan kamu
25 May I
26 Kemesraan di pagi hari
27 Janji Elang
28 Dukungan Dayu
29 Rumah kita
30 Bersyukur akan takdir
31 Keresahan Elang
32 Dikurung di rumah sendiri
33 Kedatangan Sera
34 Bang Jon
35 Moodbooster
36 Tikus
37 Pengorbanan seorang penghianat
38 Bingung
39 Simalakama
40 Salah faham
41 Pilihan sulit
42 Demi sahabat
43 Penjelasan Elang
44 Jangan pergi
45 Kebersamaan baru
46 Pertolongan Rasya
47 Fitnah
48 Terhasut
49 Amarah Elang
50 Sebuah rencana busuk
51 Demi Mami
52 Pernikahan Elang
53 Kebahagiaan berkabut duka
54 Hilang
55 Sebuah fakta
56 Kembali pada pilihan sulit
57 Semua terungkap
58 Jalan takdir
59 Penyesalan Mami
60 Penawar luka
61 Sederhana tapi bahagia
62 Kritis
63 Peristirahatan terakhir
64 Bidadari kecil
65 sayap pelindung
66 Mendadak Jodoh
67 Sayap Pelindung
68 Rakhila
69 ILU Fattan
70 Kabar gembira
71 Belenggu
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Pertemuan tak tertuga
2
Gadis aneh
3
Klub malam
4
Masih dipermainkan takdir
5
Pemuda misterius
6
Siuman
7
Tragedi malam itu
8
Takdir mempertemukan kita
9
Antara si modus dan si pikun
10
Cowok manis
11
Hutang
12
Menginginkan Claretta
13
Sebuah rencana
14
Seserius Elang
15
Dilema
16
Resign
17
Terlalu mendadak
18
Rencana pernikahan Elang
19
De javu
20
Luka yang kembali tergores
21
Jujur itu sulit
22
Berjuang bersama
23
Hari bahagia
24
Aku dan kamu
25
May I
26
Kemesraan di pagi hari
27
Janji Elang
28
Dukungan Dayu
29
Rumah kita
30
Bersyukur akan takdir
31
Keresahan Elang
32
Dikurung di rumah sendiri
33
Kedatangan Sera
34
Bang Jon
35
Moodbooster
36
Tikus
37
Pengorbanan seorang penghianat
38
Bingung
39
Simalakama
40
Salah faham
41
Pilihan sulit
42
Demi sahabat
43
Penjelasan Elang
44
Jangan pergi
45
Kebersamaan baru
46
Pertolongan Rasya
47
Fitnah
48
Terhasut
49
Amarah Elang
50
Sebuah rencana busuk
51
Demi Mami
52
Pernikahan Elang
53
Kebahagiaan berkabut duka
54
Hilang
55
Sebuah fakta
56
Kembali pada pilihan sulit
57
Semua terungkap
58
Jalan takdir
59
Penyesalan Mami
60
Penawar luka
61
Sederhana tapi bahagia
62
Kritis
63
Peristirahatan terakhir
64
Bidadari kecil
65
sayap pelindung
66
Mendadak Jodoh
67
Sayap Pelindung
68
Rakhila
69
ILU Fattan
70
Kabar gembira
71
Belenggu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!