Rencana pernikahan Elang

"Bokis gila lo."

Rasya mengambil bungkus rokok di atas meja di hadapannya. Ia menyalakan salah satu batang rokok dan menyesapnya. Bibirnya menyeringai pada Elang, Adrian ikut menggelengkan kepalanya tak percaya pada ucapan Elang.

"Gue serius. Lusa gue nikah sama dia di Bali." jawab Elang. Ia menatap serius kedua sahabatnya.

"Gila nggak lucu lo, Lang. Terus cewek yang elo cari selama ini gimana, udah elo lupain gitu aja?" tanya Adrian. Mendengar keseriusan Elang, ia sampai mematikkan rokoknya dan membuang pada asbak yang tak jauh darinya.

Elang tersenyum tipis seraya mendengus pelan. Elang lupa bahwa dia belum pernah bercerita tentang pertemuan tiba-tibanya dengan Claretta. Tapi saat ini, hal itu bukan lagi yang utama. Yang terpenting ia akan segera mengenalkan gadisnya pada kedua sahabatnya saat acara pernikahannya nanti.

"Lang, elo beneran serius?" tanya Rasya sekali lagi. Ia ingin meyakinkan bahwa ucapan Elang tak main-main.

"Gue nggak pernah seserius ini." jawab Elang mantap "elo ingat waktu malam itu, gue pulang habis ngaterin elo?" Rasya mengangguk, "malam itu gue dicegat beberapa preman, dibegal. Barang gue habis dirampas. Gue beruntung karena mereka nggak ngehabisin nyawa gue juga saat itu. Malam itu gue terlunta-lunta di jalan, sampai gue ketemu pemukiman warga dan antara sadar atau tidak gue ditolong oleh seorang gadis_"

"Jadi, elo ngelupain gadis impian lo hanya buat berterimakasih dan menikahi gadis itu?" tebak Rasya, ia bahkan memotong penjelasan Elang.

"Anjim.. dengerin gue dulu, ini gue belum kelar ngejelasinnya." Elang memukul belakang kepala Rasya dengan kesal. Rasya mengangkat kedua tangannya ke atas menanggapi ucapan Elang dengan wajah datar.

"Terus?" seru Adrian yang tidak sabaran mendengar kelanjutan cerita Elang.

"Gue ditolong oleh seorang gadis dan kalian tahu siapa gadis itu." Elang menatap bergantian pada kedua sahabatnya.

"Mana gue tahu, elo belum cerita." sahut Adrian dengan kesal, karen Elang malah mengajaknya main tebak-tebakkan.

"Gue tahu," sahut Rasya, kedua sahabatnya menatapnya dengan berbinar "pasti kunti, lagian kalau beneran cewek. Mana ada cewek berkeliaran di luar saat waktu sudah lewat tengah malam." jelasnya yang sukses mendapat timpukkan bungkus rokok dari Elang dan Adrian.

"Anjim, gue bener dong. Iya dong? Mana ada cewek keluar jam segitu, kecuali tuh cewek nggak bener." ia mengangguk meyakinkan kedua sahabatnya.

"Benar juga sih." Elang menggaruk belakang kepalanya yang tiba-tiba terasa gatal, "ilah kenapa gue jadi terpengaruh sama ucapan ngawur elo sih. Gini deh, gue juga nggak tahu dia kerja apa yang jelas waktu itu dia baru pulang kerja katanya, makanya dia bisa nolongin gue. Jadi tuh cewek sebenarnya yang selama ini gue cari."

"Sumpah lo?"

"Demi apa lo?"

Elang memutar bola matanya malas melihat respon berlebihan yang ditunjukkan keduanya. Bahkan wajah kedua pemuda itu kini maju beberapa centi ke depan, lebih dekat dengan wajahnya.

"Makanya gue juga heran. Gue bisa ketemu dia, padahal selama ini gue udah nyariin dia kemana-mana. Eh ternyata dia nggak jauh dari gue selama ini. Takdir emang perfect dan cara Tuhan mempertemukan kita tuh unik banget." ucap Elang, matanya menerawang membayangkan pertemuannya dengan Claretta yang tidak pernah disangka-sangka.

"Lalu ngapain elo nikahin dia pakai jauh banget. Kenapa nggak di sini aja?" tanya Adrian lagi.

"Nah itu dia masalahnya, setelah gue selidiki ternyata orang yang mencegat gue di jalan itu bukan begal. Melainkan rival bisnis gue, untuk itu gue nggak mau dong dia mengetahui siapa istri gue, karena ini bisa membahayakan istri gue nanti."

"Jadi maksud lo, pernikahan ini akan elo rahasiakan gitu?" kini giliran Rasya yang bertanya.

"Sementara, sampai gue tahu siapa dalang dari kejadian itu."

"Gila hidup lo, nyokap elo setuju?"

"Buat apa gue minta persetujuan dia. Dia aja nikah lagi nggak pernah minta pendapat gue. Peduli banget gue sama restu dia." mendengar pertanyaan Rasya, Elang mendengus kasar. Raut wajahnya berubah marah.

"Biar gimana pun dia nyokap elo, bro. Dia yang udah ngelah_"

"Gue cabut deh. Gue ke sini cuma mau ngasih tahu kalian doang, datang ya!" Elang bangkit dari tempat duduknya, ia tak mau mendengar kata-kata nasihat dari Adrian.

Adrian dan Rasya menggeleng melihat tingkah Elang yang tak pernah berubah. Sejak dulu ia masih sama, menyimpan dendam pada ibunya yang menyebabkan ayahnya meninggal.

"Lang, lusa gue ke Bandung. Elo lupa gue mau buka cabang di sana." seru Rasya sebelum Elang menggapai kenop pintu.

"Gue juga, lusa itu nikahan adik gue. Elo gila, kenapa bikin acaranya dadakan." gerutu Adrian.

Elang mengibaskan tangannya menanggapi seruan keduanya. Ia tak mungkin memaksa kedua sahabatnya untuk datang. Karena pernikahan, tidak akan berlangsung mewah. Hanya sebatas akad dan pesta sederhana sebagai simbolis pada khalayak umum jika mereka telah resmi menikah.

Terpopuler

Comments

꧁°lili °꧂

꧁°lili °꧂

visual adrian paling Kren👍😗💓

2021-09-02

0

Wulan Juna

Wulan Juna

kayanya tuh begal suruhan emaknya c elang

2021-05-19

0

Hannifa Ratnasari

Hannifa Ratnasari

si Adrian nya mantep yak 😍😍

2021-05-19

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan tak tertuga
2 Gadis aneh
3 Klub malam
4 Masih dipermainkan takdir
5 Pemuda misterius
6 Siuman
7 Tragedi malam itu
8 Takdir mempertemukan kita
9 Antara si modus dan si pikun
10 Cowok manis
11 Hutang
12 Menginginkan Claretta
13 Sebuah rencana
14 Seserius Elang
15 Dilema
16 Resign
17 Terlalu mendadak
18 Rencana pernikahan Elang
19 De javu
20 Luka yang kembali tergores
21 Jujur itu sulit
22 Berjuang bersama
23 Hari bahagia
24 Aku dan kamu
25 May I
26 Kemesraan di pagi hari
27 Janji Elang
28 Dukungan Dayu
29 Rumah kita
30 Bersyukur akan takdir
31 Keresahan Elang
32 Dikurung di rumah sendiri
33 Kedatangan Sera
34 Bang Jon
35 Moodbooster
36 Tikus
37 Pengorbanan seorang penghianat
38 Bingung
39 Simalakama
40 Salah faham
41 Pilihan sulit
42 Demi sahabat
43 Penjelasan Elang
44 Jangan pergi
45 Kebersamaan baru
46 Pertolongan Rasya
47 Fitnah
48 Terhasut
49 Amarah Elang
50 Sebuah rencana busuk
51 Demi Mami
52 Pernikahan Elang
53 Kebahagiaan berkabut duka
54 Hilang
55 Sebuah fakta
56 Kembali pada pilihan sulit
57 Semua terungkap
58 Jalan takdir
59 Penyesalan Mami
60 Penawar luka
61 Sederhana tapi bahagia
62 Kritis
63 Peristirahatan terakhir
64 Bidadari kecil
65 sayap pelindung
66 Mendadak Jodoh
67 Sayap Pelindung
68 Rakhila
69 ILU Fattan
70 Kabar gembira
71 Belenggu
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Pertemuan tak tertuga
2
Gadis aneh
3
Klub malam
4
Masih dipermainkan takdir
5
Pemuda misterius
6
Siuman
7
Tragedi malam itu
8
Takdir mempertemukan kita
9
Antara si modus dan si pikun
10
Cowok manis
11
Hutang
12
Menginginkan Claretta
13
Sebuah rencana
14
Seserius Elang
15
Dilema
16
Resign
17
Terlalu mendadak
18
Rencana pernikahan Elang
19
De javu
20
Luka yang kembali tergores
21
Jujur itu sulit
22
Berjuang bersama
23
Hari bahagia
24
Aku dan kamu
25
May I
26
Kemesraan di pagi hari
27
Janji Elang
28
Dukungan Dayu
29
Rumah kita
30
Bersyukur akan takdir
31
Keresahan Elang
32
Dikurung di rumah sendiri
33
Kedatangan Sera
34
Bang Jon
35
Moodbooster
36
Tikus
37
Pengorbanan seorang penghianat
38
Bingung
39
Simalakama
40
Salah faham
41
Pilihan sulit
42
Demi sahabat
43
Penjelasan Elang
44
Jangan pergi
45
Kebersamaan baru
46
Pertolongan Rasya
47
Fitnah
48
Terhasut
49
Amarah Elang
50
Sebuah rencana busuk
51
Demi Mami
52
Pernikahan Elang
53
Kebahagiaan berkabut duka
54
Hilang
55
Sebuah fakta
56
Kembali pada pilihan sulit
57
Semua terungkap
58
Jalan takdir
59
Penyesalan Mami
60
Penawar luka
61
Sederhana tapi bahagia
62
Kritis
63
Peristirahatan terakhir
64
Bidadari kecil
65
sayap pelindung
66
Mendadak Jodoh
67
Sayap Pelindung
68
Rakhila
69
ILU Fattan
70
Kabar gembira
71
Belenggu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!