Claretta baru saja membuka matanya saat matahari mulai merambat naik ke permukaan. Perlahan ia membuka kedua matanya. Namun ia masih belum berniat dari tempat tidurnya, sampai beberapa menit ia hanya terdiam menatap langit-langit kamar. Claretta mulai bergerak untuk bangun. Tapi alangkah terkejutnya saat ia melihat seseorang tengah duduk dengan santai sambil menyesap secangkir kopi di tangannya.
"Astaga, Elang. Elo kok bisa masuk ke kamar gue sih?"
Elang tak berniat menjawab, ia hanya mengangkat kedua bahunya santai. Memang bukan hal yang sulit untuknya bisa masuk ke dalam kamar Claretta. Cukup menemui ibu kost dan mengatakan jika ia calon suami Claretta dan tak lupa ia menambah dengan ingin memberi kejutan pada calon istrinya itu. Maka dengan senang hati si ibu kost memberinya kunci cadangan.
"Cuci muka sana, jorok iler lo ke mana-mana tuh."
Claretta meraba kedua sudut bibirnya dengan cepat. Tiba-tiba wajahnya berbuah merah, ia sangat malu karena saat bangun tidur yang membuatnya kucel dan langsung dihadapkan dengan pemuda setampan Elang. Claretta bangkit dan segera berlari ke kamar mandi.
Elang tertawa melihat tingkah Claretta. Padahal ia hanya mengerjai gadis itu, karena Claretta tetap saja terlihat cantik walaupun dalam keadaan bangun tidur sekalipun.
"Elo ngapain sih pagi-pagi masuk ke kamar orang tanpa ijin." tanya Claretta seraya mengambil handuk kecil dan mengelap wajahnya yang bsah.
"Katanya mau bicara soal pernikahan?" tatapan mata Elang mengikuti setiap langkah gadis itu, yang kini beralih memunguti pakaian yang berceceran di lantai.
"Ya enggak sekarang juga kali, Lang. Kan gue mesti kerja." Claretta mendengus pelan.
"Terus kapan? Besok kita sudah harus berangkat ke Bali, karena lusa kita akan menikah di sana."
"Hah!" Claretta menoleh, seketika tumpukkan baju di tangannya terjatuh ke lantai.
Ia sangat terkejut saat Mendengar ucapan Elang yang terakhir. Kenapa secepat itu, Claretta kira mereka akan menikah bulan depan, atau mungkin tahun depan. Tapi ini kenapa harus dua hari lagi.
"Gila lo, kenapa secepat itu." Claretta kembali memunguti pakaian yang tadi terjatuh, "gue kan enggak hamil."
Elang tertawa mendengar perkataan Claretta yang sangat ngawur itu. Memang pernikahan dadakan itu hanya karena si perempuan terbukti hamil duluan dan semua segera dilakukan karena untuk menutupi aib semata.
"Emang harus hamil dulu ya? Ya udah kalo gitu, elo mau kalau gue bikin hamil dulu?" tanya Elang seraya menurun-naikkan kedua alisnya.
Mata Claretta membulat seketika, ia bergidik ngeri.
"Memang elo pikir gue cewek apaan. Udah sana pergi gue mau kerja!" Claretta mendorong tubuh Elang yang kini sedang berdiri di hadapannya.
"Claree, gue minta hari ini elo terakhir kerja. Buat apa lagi sih, elo kerja siang malam? Semua utang lo udah gue lunasin." Elang mencengkram kedua pundak Claretta, dengan tatapan tajam. Ia sangat bersungguh-sungguh dalam ucapannya dan Claretta menyadari itu.
Claretta terdiam sejenak. Mendengar permintaan Elang yang menyuruhnya berhenti bekerja. Jujur sebenarnya ia juga lelah, karena tiap hari harus banting tulang demi mendapatkan rupiah lebih. Hanya untuk membayar hutang yang sebenarnya ia tak tahu menahu tentang hutang itu.
"Gue pikirin lagi, tapi kenapa kita nikah harus di Bali. Kenapa nggak di Jakarta aja?" Claretta melepaskan diri dari cengkraman tangan Elang.
"Elo nggak perlu tahu. Elo hanya tinggal duduk manis dan nikmati peran jadi nyonya Elang."
Claretta tak lagi menyahut mendengar penjelasan Elang. Dan Elang pun tak berniat menjelaskan apapun pada gadis yang sebentar lagu akan menjadi istrinya itu. Ia hanya tak mau Claretta khawatir jika dia tahu yang sebenarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Lastri Gete
pemaksaan banget sih???
2021-05-27
0
rinny
semangat kakak outhor 💪💪💪💪💪
2021-05-19
0
Chupiet Feterly Oktaria
Kok ngak up hari ini thor
2021-02-18
0