Elang melajukan mobilnya di tengah kesunyian malam. Tadinya ia akan menginap di apartemen Rasya tapi karena ia jengah mendapat banyak notif pesan dari sang mami. Makanya ia memutuskan untuk pulang.
Saat di tengah jalan yang lumayan sepi. Elang melihat beberapa motor klx mengejarnya, tak lama motor itu sudah menghadangnya. Dengan terpaksa Elang menghentikan mobilnya. Ia keluar dari mobil dengan raut wajah kesal, saat suara ketukan keras terdengar pada kaca sebelahnya.
"Mau apa kalian?"
"Serahin duit serta barang berharga lo!"
"Cih, kalau mau duit itu kerja. Bukan malah ngebegal orang."
"Jangan banyak bacot lo!"
BUGGH
Sebuah pukulan mendarat dengan tiba-tiba di punggung Elang. Pemuda itu terhuyung karena tak siap menerima pukulan tersebut. Elang meringis sambil meraba punggungnya yang terasa nyeri.
"Serahin semua harta lo, kalau mau selamat!"
Lelaki bertubuh besar dengan tubuh dipenuhi tato itu berdiri dengan wajah garang, terlihat menantang pada Elang. Ia memandang remeh pemuda tampan itu.
Elang tersenyum miring mendengar ucapan lelaki itu. Tentu saja ia tak akan membiarkan semua barang miliknya diambil paksa.
"Nantangin elo ya!"
Seorang lelaki lain kembali hendak melayangkan kepalan tangannya pada Elang. Namun dengan cepat Elang mengelak, bahkan ia sempat mendaratkan pukulan pada perut lelaki itu.
BUGGH
Sekali lagi pukulan mendarat di perut Elang, tak sampai di situ. Empat orang lelaki itu memukul Elang tanpa memberinya jeda sedikitpun. Mendapat pukulan yang brutal, Elang yang kalah jumlah pun terkapar di tanah.
"Kalau elo mau kerja sama kejadiannya tentu tidak akan seperti ini." salah satu lelaki itu memukul pipi Elang yang sudah tak berdaya sekali lagi.
Mereka mengambil segala jenis barang berharga milik Elang, dari mulai jam tangan mahal, dompet, handphone, serta mobil yang tadi di bawa Elang.
Hampir satu jam Elang meringkuk di tanah, setelah kepergian para begal jalanan tadi. Ia masih beruntung karena begal itu tak memakai senjata tajam dalam melakukan aksinya.
Saat kesadarannya mulai pulih, ia memaksakan untuk bangkit. Elang ingin meminta bantuan pada siapapun yang lewat. Namun salahnya sendiri tadi ia mengambil jalan pintas yang jarang sekali dilewati kendaraan. Sehingga saat ini, dia hanya sendirian di tempat itu.
Dengan susah payah, Elang berjalan walau sesekali ia jatuh tersungkur di jalanan. Sampai ia melihat sebuah cahaya lampu tak jauh darinya. Sepertinya ia telah sampai di pemukiman. Napasnya tersengal rasa sakit dan pusing kembali menyerang, dia berusaha menahan bobot tubuhnya agar tak ambruk, dengan berpegangan pada pagar tinggi di sampingnya.
Ia membaca sebuah papan besar bertuliskan 'menerima kost putra-putri'. Elang semakin menambah langkahnya, mungkin ia bisa meminta tolong seseorang di sana. Namun baru saja ia melangkah mendekati gerbang kos-kosan itu, tubuhnya kembali ambruk.
"To.. long!"
Elang berusaha menahan rasa nyeri dan pusing itu, ia tak boleh pingsan di sana.
"To.. long please!!"
Matanya mulai terpejam, rasa sakit itu sudah tak tertahankan. Namun sebelum kesadarannya hilang sepenuhnya, Elang sempat melihat siluet seorang wanita datang menghampirinya. Sayup-sayup Elang mendengar wanita itu berkata, ia juga merasakan tangan wanita itu mengecek nadinya dan mendekatkan telinganya pada dadanya.
"Masih hidup."
Hanya itu yang Elang dengar, setelahnya Elang tak tahu apa yang terjadi. Kesadarannya mulai melayang seiring rasa sakit yang ikut menguap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments