Hari berikutnya....
Seperti biasa, Mayra tengah membantu Gibran menyiapkan keperluannya sebelum ke kantor pagi itu. Nampak Mayra tengah menyimpul dasi di lehernya sementara Gibran memakai kemeja biru mudanya.
"Aku harap suatu saat nanti kamu pakaikan langsung di leherku tanpa menyimpulkan dulu di lehermu Ra" ucap Gibran didalam hatinya saat menatap Mayra yang fokus ke tugasnya
"Alhamdulillah selesai, tuan kenapa menatap saya begitu??" tanya Mayra saat melihat Gibran yang terus menatapnya, Mayra pun memberikan dasi kepada Gibra
"Oh enggak, saya cuma lihat dasi saya kok" jawab Gibran yang kemudian langsung memasang dasinya.
"Ra, kamu punya pacar??" tanya Gibran tiba-tiba
"Pacar tuan?? tidak ada tuan" jawab Mayra yang langsung merona wajahnya
"Gak punya pacar, tapi temen deket ada ya... biasanya gadis seusiaan kamu kebanyakan sudah memiliki pacar atau gebetan" ucap Gibran yang tengah fokus menatap Mayra
"Tidak ada juga tuan, saya cuma punya temen cewek semua hehe. Lagian saya pengennya gak mau pacaran tuan, banyak mudhorotnya aja. Mending langsung nikah aja hehe" ucap Mayra setengah bergurau
"Menikah? Menikah tanpa cinta apa bisa bahagia Ra??" tanya Gibran
"Emm gak tau juga tuan, kan saya belum merasakannya hehe kalau saya baca di novel-novel gitu, banyak yang bisa jatuh cinta kok setelah menikah" jawab Mayra
"Haha itu sih cuma halu nya si penulis Ra! mau-maunya kamu ikut kedalam halunya penulis. memangnya kamu sudah siap menikah??" tanya Gibran
Mayra dan Gibran pun berjalan keluar dari kamarnya, dengan Mayra membawakan tas kerja Gibran
"Kalau di tanya siap apa belum, ya saya bingung juga tuan. Tapi kalau jodoh sudah datang, saya ma bisa apa heheeh... oh iya tuan sendiri kenapa belum menikah?? secara dari segi manapun tuan sudah cukup matang kan. Maaf ya tuan kalau pertanyaan saya lancang" ucap Mayra
"Gak masalah. Kalau aku sih mungkin belum ketemu jodohnya aja kali. Kamu mau gak nikah sama aku?" tanya Gibran dengan tawa kecilnya
"Hahaha tuan sangat lucu, itu suatu hal yang tidak mungkin tuan" ucap Mayra yang tidak ingin langsung baper begitu saja
"Kenapa Ra?" tanya Gibran
"Ntahlah saya rasa itu hal yang tidak mungkin terjadi. Sepertinya obrolan kita terlalu jauh ya tuan. Saya ucapkan selamat bekerja, hati-hati dijalan" ucap mayra membungkuk dan memberikan salam hormat kepada Gibran setelah meletakkan tasnya didalam mobil tuannya. Gibran pun hanya tersenyum mendengar ucapan Mayra yang mengalihkan pembicaraan.
"Baiklah Mayra, ingat tunggu aku pulang sore ini. Kamu jangan kemana-mana. Assalamualaikum" ucap Gibran
"Wa'alaikumsalam tuan" jawab Mayra dengan senyum ramahnya
Kemudian Gibran pergi meninggalkan rumah menuju kekantornya. Sementara Mayra segera berlari keatas untuk menetralkan kembali perasaannya yang baru saja seperti berperang.
Sementara di lain tempat.......
"Ini Boss foto gadis itu, kami mendapatkannya saat dia pergi ke mall bersama ibu Jenny" ucap pria yang memberikan foto Mayra kepada tuannya
"Bagus, kalian cari tau soal gadis ini secepatnya!" ucap tuannya
"Dia bernama Mayra tuan dan memiliki kakak yang tinggal dikota ini bersama suaminya. Dan kakak Mayra adalah wanita penghibur sementara suaminya pemasok wanita hiburan tuan namanya Darko" ucap pria itu
"Darko?! aku kenal dengan dia! cepat kau urus pertemuanku dengan Darko secepatnya!" ucap tuannya.
Kemudian pria itu meninggalkan tuannya untuk mengatur pertemuan dengan kakak Ipar Mayra.
Pagi itu Darko mendatangi rumah besar Gibran untuk menemui Mayra. Kemudian Mayra turun dari kamarnya setelah diberitahu jika kakaknya datang untuk mengunjunginya. Saat sampai diruang tamu, Mayra hanya melihat Darko yang duduk disana
"Kak Darko" ucap Mayra
"Mayra, apa kabar?? kamu betah tinggal disini?" tanya Darko
"Baik kak, iya mayra betah, ada apa kak??" tanya Mayra
"Ra, kakak butuh uang 100juta. Kamu bisa kan minta kepada tuan Gibran?" ucap Darko
"100 juta kak? mana berani Mayra meminjam uang sebesar itu kepada tuan?!" sarkas Mayra
"Kamu harus berikan aku uang itu! jika tidak, aku akan membuat kakakmu tersiksa!" ucap Darko
"Kak Darko jahat!!" Sarkas Mayra
"Terserah! yang jelas besok aku tunggu uang itu!" Ucap Darko yang kemudian dia langsung pergi meninggalkan Mayra.
Mayra begitu bingung memikirkan cara untuk meminjam uang kepada Tuannya. Dia sangat takut jika harus meminjam uang sebesar itu, tapi Mayra tidak tega membiarkan kakaknya disiksa oleh Darko.
*******
Sore itu Gibran baru saja pulang dari kantor, ia pun masuk kedalam dan disambut oleh Mayra dan juga beberapa pelayan yang berjejer di depan pintu. Mereka menyambut kedatangan tuannya dengan penuh hormat. Sementara mayra sedikit terlihat murung sore itu,ia pun membawakan tas dan jas Gibran sampai dikamarnya
"Ada lagi yang bisa saya kerjakan tuan?? air hangat sudah saya siapkan untuk mandi dan pakaian anda sudah saya siapkan juga" ucap Mayra
"Kamu lagi ada masalah Ra??" tanya Gibran
"Emm,,, bukan masalah besar tuan" ucap Mayra dengan menunduk
"Ceritalah, siapa tahu saya bisa bantumu" ucap Gibran
"Tuan,,, bolehkah saya meminjam uang 100 juta??" ucap Mayra takut-takut
Gibran kaget bukan main saat Mayra mengatakan akan meminjam uang kepadanya. Apalagi dalam jumlah yang cukup besar
"Untuk apa Ra, uang sebanyak itu??" tanya Gibran
"Kak Darko menyuruh saya untuk meminta uang kepada anda, kalau tidak kak darko akan menyiksa kak Mira. Saya mohon tuan, pinjamkan saya uang itu, saya akan melakukan apapun untuk membayarnya nanti" ucap Mayra memohon
"Bahkan aku sudah membelimu 10 milyar Mayra dan kamu adalah milikku!" ucap Gibran menahan amarahnya
"S..saya tau tuan, anda berhak atas saya karena anda sudah membeli saya" ucap Mayra dengan deraian airmatanya. Sungguh Mayra tidak tega melihat Miranti terus-terusan disiksa kakak iparnya.
"Aku tidak akan membiarkan kamu memberikan uang sepeserpun untuk Darko!" ucap Gibran
Lalu Mayra teduduk dilantai dan memegangi kaki Gibran sambil menangis
"Saya mohon tuan... jika tidak kak Mira pasti akan disiksa kembali. Saya tidak tega melihatnya tuan" ucap Mayra dengan deraian air mata
"Sudah cukup aku membelimu dengan uang itu dan kamu adalah milikku! Jadi tidak ada hak Darko atas dirimu lagi!" ucap Gibran yang kemudian meninggalkan Mayra kekamar mandi.
Sementara Mayra masih menagis mencari cara untuk memberikan uang kepada Kakak iparnya.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Ismi Yati
dasar kakak ipah gk punya akhlak mati aja deh lho darko
2021-10-15
0
Bidadarinya Sajum Esbelfik
iissshhh darko biad*b!!!!! 😠😠😠😠😠😠
2021-09-07
0
Erma Wahyuni
beri pelajaran buat darko..
2021-05-26
1