Hari Berikutnya........
Pagi-pagi sekali setelah sholat subuh Mayra segera bersiap untuk membangunkan tuannya, setelah meembereskan kamarnya, Mayra segera keluar dan mengetuk pintu kamar Gibran yang masih tertutup
Tok
Tok
"Masuk"
Mayra membuka pintu kamar dan melihat Gibran yang sudah bangun dari tidurnya. Terlihat Gibran sudah lebih segar dari biasanya saat bangun tidur
"Tuan sudah bangun sepagi ini?" ucap Mayra
"Iya,, karena aku mau sholat subuh jadi harus bangun pagi-pagi kan?" ucap Gibran
"Jadi tuan tadi bangun subuh??" tanya Mayra
"Iya,, Oh iya Ra,,, nanti sore mau gak ikut saya beli perlengkapan ibadah mau kan??" tanya Gibran
"Mau tuan"
"Baiklah,, nanti sepulang dari kantor kita berangkat" Ucap Gibran dengan senyum manisnya.
"Mari tuan kita sarapan" ucap Mayra
Gibran bersama Mayra pun keluar dari kamar dan berjalan turun kebawah untuk sarapan bersama. Seperti biasa, Mayra mengambilkan makanan untuk tuannya lalu mereka makan bersama. Tak lama Setelah mereka selesai, Gibran pun bersiap untuk kekantor di bantu oleh Mayra. Mayra menyiapkan pakaian Gibran, sementara Gibran tengah mempersiapkan berkas penting yang akan dibawanya. Lalu Gibran memakai pakaiannya langsung tanpa melepas kaosnya.
"Mayra bisa menyimpul dasi?" tanya Gibran
"B..bisa tapi dasi SMA tuan heheh" Jawab Mayra
"Sama saja, coba pasangkan" Ucap Gibran
Mayra pun mengambil dasi, namun ia ragu jika harus memasangkan langsung, akhirnya Mayra mengalungkan dasi itu di leher disinya dan menyimpulkannya
"loh, kok kamu yang pake??" tanya Gibran
"Kalau saya masangkan langsung nanti gak jadi-jadi tuan. Jujur saja pasti saya gugup heheh" Ucap Mayra yang terus menyimpun dasi. Setelah selesai Mayra melepaskan dasinya dan memberikan kepada Gibran.
Sementara Gibran tersenyum geli melihat tingkah Mayra. Lalu di pakaianya dan di benarkan sendiri dasinya
"Makasih" ucap Gibran
"Sama-sama tuan"
Kemudian Mayra mengantarkan Gibran berangkat kekantor, dibawakannya tas tuannya sampai didepan rumah. Lalu Mayra memberikan tas itu kepada Gibran
"Nanti sore ingat ya Ra," Ucap Gibran
"Baik tuan, saya akan mengingat" jawab Mayra
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam" jawab Mayra
Gibran masuk kedalam mobilnya lalu supir menjalankan mobil meninggalkan rumah besar itu. Setelah mengantarkan Gibran berangkat, Mayra pun kembali masuk kedalam rumah.
"Ehem... enak yahh yang jadi pelayannya tuan muda. Kayak udah jadi istrinya aja" ucap salah satu pelayan
"Saya hanya ingin menjalankan tugas saya sebagai pelayan tuan mbak. Tidak bermaksud apapun" Ucap Mayra
"Halah !! dulu pelayan-pelayan tuan awalnya juga begitu! tapi akhirnya mereka jatuh cinta sama tuan! dan tau gak nasib mereka setelah itu?? mereka langaung dipecat ketika tuan tau pelayan setianya mencintainya!" ucap pelayan
Mayra hanya diam dan mendengarkan omongan pelayan itu.
"Beberapa waktu lalu, dia bilang kalau tuan Gibran selalu ke tempat hiburan, tapi kata tuan Gibran dia hanya 3 kali. Sekarang bilangnya kayak gitu, sebenernya apa sih maunya dia??" Batin Mayra
"Saya permisi dulu ya mbak, masih ada pekerjaan lain yang harus saya selesaikan" ucap Mayra yang langsung pergi meninggalkan pelayan itu.
"Babu ngimpi jadi Nyonya!" cibir pelayan itu yang kemudian ia kembali kebelakang.
Mayra masuk kedalam kamar Gibran, lalu memberekan kamar itu. Setelah selesai, Mayra membawa pakaian kotor Gibran dan membawanya kebelakang untuk dicuci. Saat ia sampai di belakang, Mayra bertemu dengan pelayan yang bertugas mencuci pakaian, lalu Mayra memberikan pakaian itu kepadanya.
"Mbak, ini pakaian tuan" ucap Mayra
"kamu gak lihat ini masih banyak cucian? kamu cuci sendiri deh di atas" Ucap Pelayan itu setengah tidak menyukai kehadiran Mayra
Mayra tidak mengeluh dan tidak membalas perkataan pelayan itu, lalu dibawanya kembali keranjang pakaian kotor itu dan dibawanya keatas. Mayra pun membawa pakaian Gibran dan mencucinya dikamar mandi Maura bersamaan dengan pakaiannya.
"Kenapa mereka bersikap begitu kepadaku?? apa salahku yah??" Ucap Mayra sendiri saat tengah mencuci baju dengan tasnyannya.
Setelah selesai mencuci pakaian, Mayra membawa pakaian itu dan menjemurnya di belakang rumah. Tidak ada yang membantunya membawa pakaian basah itu sampai kebawah. Untung saja Mayra sudah terbiasa melakukan bersih-bersih dirumah kakak iparnya. Saat Mayra menjemur pakaian Gibran, beberapa pelayan mengawasinya sembari mentertawainya. Mayra sempat terdengar, namun dia tidak ingin membuat keributan bahkan memperparah keadaan. Setelah selesai mencuci, Mayra pun kembali kekamarnya untuk sejenak beristirahat.
******
Sore menjelang....
Mobil Gibran baru saja sampai dirumah besar itu, beberapa pelayan tengah sibuk mencari keberadaan Mayra, karena pasti tuannya akan mencarinya. Satu pelayan menuju keatas, sementara beberapa diantara mereka membuka kan pintu.
"Mana Mayra?" tanya Gibran kepada kepala pelayan
"Sepertinya ada diatas tuan, setelah makan siang, Mayra tidak keluar dari kamarnya" jawab kepala pelayan
Gibran pun berjalan keatas dan saat ia sampai diatas, seorang pelayan keluar bersama Mayra dari kamarnya.
"Tuan" Sapa Pelayan dan Mayra
Gibran melihat Wajah Mayra tampak berkeringat seperti orang kepanasan.
"Turunlah" Ucap Gibran menyuruh pelayan lain, kemudian pelayan itu pun turun kebawah dan Gibran mendekati Mayra
"Kamu kenapa Ra,, kok keringetan gini?? kamu olahraga?" tanya Gibran
Mayra tampak bingung mau menjawab, Lalu Gibran melangkah semakin dekat kepada Mayra, Mayra pun mundur dan terus mundur sampai ia menempel di pintu kamarnya dan
Ceklekkk
Pintu terbuka dan hampir saja Mayra jatuh, untung saja dirinya berpegangan gagang pintu. Gibran kaget saat melihat dilantai terdapat lembaran baju yang tengah di setrikanya.
"Kamu nyetrika baju Ra?" tanya Gibran kaget
"I..iya tuan,,, emm ini hanya sedikit kok tuan, saya gak papa hehe dari pada ngantuk" Ucap Mayra dengan senyum kakunya
"Ini bukan kerjaan kamu!" ucap Gibran
Mayra hanya tertunduk karena merasa takut gibran marah saat itu, Lalu Gibran mengambil beberapa lembar tissu dan memberikannnya kepada Mayra
"Aku gak mau lagi lihat kamu kayak gini. Ini bukan kerjaan kamu Ra! Inget ya, tugas kamu cuma melayani keperluanku bukan bersih-bersih ataupun nyetrika kayak gini! kamu paham?!" ucap Gibran saat memberikan tissu kepada Mayra. Mayra pun mengangguk dan mengambil tissu itu dengan tangan bergetar.
"Ya sudah, kamu beresih semua ini, lalu bersiap. Kita akan pergi setelah itu" Ucap Gibran
"Baik tuan" jawab Mayra.
Gibran pun keluar dari kamar Mayra lalu turun kebawah mengunpulkan pelayan-pelayan dirumah itu. Gibran pun memarahi habis-habisan mereka yang membiarkan Mayra melakukan pekerjaan berat seperti itu. Sementara Mayra membereskan semuanya lalu membersihkan diri dan bersiap untuk pergi bersama Tuannya.
Tak lama kemudian Gibran dan Mayra pun turun kebawah lalu mereka pergi bersama, Supir pun langsung melajukan mobilnya meninggalkan rumah. Nampak Mayra masih merasa takut kepada Gibran. Terlihat dirinya hanya diam dan tegang saat itu. Gibran pun merasa tidak enak saat melihat Mayra yang tidak nyaman saat pergi bersamanya.
"Ra,,,,"
"Iya tuan"
"Aku minta maaf, bukan maksudku marah sama kamu. Tapi aku hanya tidak ingin kamu melakukan sesuatu yang bukan tugasmu" ucap Gibran
Mayra ingin mengatakan yang sebenarnya tapi takut jika pelayan-pelayan lainnya bisa dipecat nantinya.
"Saya tidak apa-apa tuan,,, saya sudah biasa hehe" Ucap Mayra dengan senyum kakunya
"Gak usah maksa senyum kalau gak niat senyum, jelek tau!" ucap Gibran
"Maaf tuan" ucap Mayra
Gibran tersenyum dan sesaat kemudian Mayra ikut tersenyum.
.
.
.
Hayuuuk pada ikutan senyumm gak??😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Ima Diah
senyum dengan sepontan.....
2023-11-26
0
Eka Saja Aska
semangat mimin nulis novel nya👍👍💪💪
2023-07-02
0
Rahayu Sidik
beruntung kau mayra
2022-04-29
0