Dia Suamiku
Pagi itu, Laila, Dokter spesialis bedah muda yang sedang libur dari tugas Rumah sakitnya pergi mengunjungi adiknya di kota A dengan mengendarai mobil Putih kesayangannya. Dia berangkat sangat-sangat pagi untuk menghindari kemacetan lalu lintas.
Laila masuk ke pintu tol dan melanjutkan perjalanannya menggunakan jalur tol.
Laila tiba di apartemen adiknya pukul 8 pagi. Perjalanan memakan waktu sekitar 3 setengah jam.
Laila langsung masuk ke apartemen Desia, sang adik, karena memang dia mengetahui password-nya, dilihatnya Desi yang masih bergumul manja dibalik selimutnya.
“Hei Des, bangun, ini jam berapa, astaga anak ini.” Sergap Laila membangunkan adiknya
“Sebentar Kak La, Desi masih ngantuk, semalam Desi lembur untuk tugas dan sekarang Desi ingin tidur sampai siang. Lagian Kak La pagi-pagi udah sampe.”
“Ayo bangun Desi, kakak mau ajak kamu jalan-jalan, nanti kita kesiangan,” kata Laila sambil menarik selimut yang menutupi tubuh Desi
Desi bangun dengan malas dan menuju ke kamar mandi sambil bergumam. “Kak La masih pagi udah sampe aja, ganggu desi tidur tau.”
Setelah siap, mereka keluar apartemen Desi dan masuk ke dalam lift, tetapi di dalam lift, Laila seperti menahan nafasnya, dia di dalam Lift bersama adiknya dan juga ada dua orang lelaki yang salah satunya memikat hati Laila. Laila hanya diam, mengagumi ciptaan Tuhan dihadapannya itu dengan diamnya.
Tak lama lift berbunyi menandakan bahwa mereka sampai di lantai paling bawah, yaitu basement. Namun, Laila masih terdiam dengan lamunannya
“ayo kak cepetan, aku ga sabar pengen belanja bareng kakak,” ucap Desi.
Laila hanya geleng-geleng dengan tingkah adiknya itu, padahal tadi waktu masih di kamar, terlihat sangat jelas kalau adiknya sangat malas untuk di ajak jalan-jalan.
Kenapa sekarang Desi jadi bersemangat? Ah memang adiknya ini sangat-sangat menyebalkan.
Laila dan Desi masuk ke dalam mobil Laila sambil Laila masih memerhatikan laki-laki di dalam lift tadi yang ternyata masuk ke dalam mobil tepat di depan Laila.
Kenapa Laila terlalu berlebihan melihat laki-laki itu? Ya karena ini pertama kalinya dia merasakan perasaan yang aneh saat menatap laki-laki itu. Mungkin inilah yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Desi dan Laila, jalan-jalan sepuasnya di hari itu, mall, bioskop, belanja. Mereka habiskan waktu seharian untuk melepaskan keletihan dari kesibukannya di hari-hari normal.
Desi yang walaupun masih kuliah, tetapi dia memiliki usaha online dibantu kekasihnya yang masih disembunyikan dari keluarganya. Bahkan kakaknya saja tidak tahu apabila Desi sudah memiliki kekasih.
“Kak, kakak kapan sih nikah atau seenggaknya ngenalin kekasih gitu ke ibu sama ayah, masa udah 26 tahun belum punya pacar.” Tiba-tiba pertanyaan yang sedikit sensitif itu keluar dari mulut Desi.
Pletakkkkkk. Laila menyentil dahi adiknya.
“awwww kenapa kakak malah menyentil dahi aku sih, nanti tambah lebar tau kak,” ungkap Desi sambil memanyunkan bibirnya
Laila tersenyum mengejek sambil berkata. “Kamu anak kecil fokus dulu sama kuliah, ga usah mikir in jodoh kakak,” jawab Laila.
Dalam hati, Desi berkata. “coba aja kakak tau kalau aku punya kekasih, bisa digantung kali ya xixixixi”
“Jam 8 kita balik ke apartemen kamu Des, kakak mau nginep di Apartemen kamu.”
“Siap kakak Dokter ku”
Seperti yang dikatakan Laila tadi, mereka pulang ke apartemen Desi pukul 8 malam.
Setelah masuk ke dalam apartemen Desi, tiba-tiba Laila ingin sekali membeli nasi goreng yang ada di dekat apartemen adiknya. Karena jarak yang tidak jauh Laila memutuskan untuk jalan kaki.
Tiba-tiba …
“Hei tunggu, nona, kau yang memakai kemeja hijau,” teriak seseorang
Laila yang merasa terpanggil pun menengok dan betapa terkejutnya dia karena yang memanggilnya adalah laki-laki yang berhasil menggetarkan hatinya tadi pagi di lift.
“Tuan memanggil saya?” tanya Laila
“Ya, kau. Kau gadis yang bersama Desi tadi pagi di lift, kan?”
“Maaf, tuan mengenal adik saya?” mereka mengobrol sambil berjalan menuju mamang penjual nasi goreng.
“Oh Desi adikmu? Saya mengenalnya tapi tidak terlalu dekat, unitnya berdekatan dengan unit Dava.”
“Lalu?” tanya Laila yang masih bingung dengan ucapan laki-laki itu.
“Sudah lah lupakan, kita belum berkenalan, boleh saya tau nama anda?”
“Oh iya. Saya Laila, saya ke sini untuk mengunjungi adik saya, sudah sangat lama saya tidak mengunjungi adik saya,” balas Laila mengenalkan diri
“Oke, Laila. Perkenalkan saya Aarav Affandi, kau bisa memanggilku Aarav saja”
Bagaikan mendengar suara klakson bus, Laila mematung ketika mendengar nama Affandi di sebut.
“Tunggu, apakah tuan dari keluarga Affandi?” tanya Laila karena tidak ingin menyimpan rasa penasarannya lama-lama
“Ya, apa kau tahu keluarga itu?”
“Semua orang pasti tau tuan, dan saya bekerja di rumah sakit Affandi, oh iya kemana Tuan akan pergi?”
“Tidak bisakah kau memanggilku Aarav saja? Aku akan ke warung nasi goreng yang ada di depan itu, kau sendiri?”
“Wahhh orang kaya seperti tuan ini masih mau jajanan pinggir jalan ternyata, hehe, saya juga akan ke sana. Untuk masalah panggilan tadi saya mohon maaf tuan, secara tidak langsung tuan adalah atasan saya, jadi itu adalah panggilan yang tepat untuk tuan menurut saya.”
“Padahal saya akan merasa lebih nyaman saat kau memanggilku cukup dengan nama.”
“Itu terkesan tidak sopan,” ungkap Laila
“Oh iya, kenapa kamu mau bekerja di Rumah Sakit Affandi? Padahal mama sangat disiplin dengan para pegawai di rumah sakit itu.”
“Saya memang menyukai bau-bau rumah sakit. Jadi di mana pun saya bekerja pasti saya akan meraskan nyaman. Apalagi Nyonya Anna terbilang perempuan yang sangat lembut dan tegas diwaktu bersamaan. Saya belajar banyak hal melalui beliau.”
“Kita sudah sampai Laila, kau akan pesan berapa? Biar aku yang memesankan sekalian.”
“Apa tidak memberatkan, Tuan?”
“Tentu saja tidak.”
“Kalau begitu saya pesan satu bungkus nasi goreng seafood dan satu bungkus nasi goreng sosis.”
“Oke, Kau tetap duduk di situ.”
Laila terkekeh dan menjawab “baik, tuan. Saya tidak akan beranjak dari sini.”
Entah mengapa, Laila merasa sangat nyaman berbincang dengan Aarav padahal mereka baru saja bertemu. Hanya saja debaran hati Laila benar-benar tidak dapat Laila kontrol, dia sedikit gugup saat Aarav menatapnya.
Baru kali ini gue ngerasa aneh waktu deket sama laki-laki. Astaga apa ini yang namanya jatuh cinta? Huaaa kenapa gue deg-deg an banget ketemu dan bareng Tuan Aarav..
...----------------...
Jangan lupa komen dan jempolnya ditekan yaaaaa. Salam hangat dari Rasti. Ini adalah cerita pertama dari Rasti jadi mohon arahannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
เลือดสีน้ำเงิน
mampir 😇
2021-03-03
0
HIATUS
Mampir bawa like thor ❤
2021-02-18
0
Hanna Devi
hai kk, aku mampir. 🖐️
salam kenal dari Cinta Kedua (Untuk Zylva) 🤗
2021-02-18
0