Duarrrr…
Terdengar suara ledakan yang lumayan keras. Aarav terkejut karena ternyata mobil yang berada di depannya mengalami pecah ban sehingga membuatnya oleng.
Karena terkejut, Aarav menjadi tidak berhati-hati. Dia berusaha menghindari mobil didepannya yang oleng dengan membanting stir ke sebelah kiri namun entah karena nasib baik sedang tidak berpihak pada Aarav, dia malah menabrak beberapa motor yang sedang terparkir asal di pinggir jalan dan berakhir dengan menabrak pohon.
Brakk…. Brak…. Brak…
Setidaknya ada tiga buah motor yang menjadi sasaran mobil Aarav dan pohon besar yang kebetulan berdiri dengan kokohnya di pinggir jalan. Keadaan seketika menjadi ramai.
Orang-orang mulai berkumpul untuk mengetahui keadaan para korbannya. Terlihat seseorang berusaha mengeluarkan Aarav dari dalam mobilnya.
Dia mengeluarkan Aarav dengan sangat hati-hati. Aarav terlihat masih sadarkan diri, namun dia terlihat sangat kesakitan. Aarav di bawa ke rumah sakit Affandi bersama orang tersebut dengan ambulance.
Di dalam Ambulance, Aarav mendapatkan pertolongan pertama oleh paramedis yang dan diberikan oksigen agar resusitas nya tidak menurun.
Sampai di rumah sakit Affandi, Aarav langsung mendapatkan penanganan dari para dokter di rumah sakit tersebut. Saat itu dia menjalani serangkaian pemeriksaan mulai dari Foto Rontgen, EEG, dan MRI.
Hasilnya di dapat bahwa Tuan Muda keluarga Affandi menderita patah tulang tertutup kaki kiri bagian tulang kering dan bagian pergelangan kaki.
Dokter jaga yang ada mengambil tindakan cepat dengan mendatangkan dokter spesialis bedah umum, dokter spesialis bedah saraf, dan dokter spesialis bedah ortopedi dan traumatologi dari rumah sakit lain karena para dokter di rumah sakit Affandi kebanyakan sedang disibukkan dengan operasi besar yang masih berlangsung hingga saat ini.
Tak menunggu lama, Aarav di bawa masuk ke ruangan operasi. Seseorang yang menolong Aarav tadi berusaha untuk membuka ponsel milik Aarav, namun dia sedikit kesulitan karena ponsel tersebut memiliki password yang di sendiri tidak dapat menebak apa password-nya.
Menyerah dan lelah berfikir password apa yang bisa membuka ponsel milik Aarav akhirnya dia mengurungkan niat menghubungi dengan ponsel Aarav. dia merogoh ponselnya sendiri di dalam tasnya dan menghubungi seseorang.
“Tuan Aarav mengalami kecelakaan dan sekarang sedang diambil tindakan operasi, Nyonya. Saya adalah Fania, salah satu pegawai di resort Tuan Aarav.”
Yappp. Yang menolong Aarav barusan adalah Fania, salah satu pegawai Aarav yang kebetulan juga salah satu orang yang masuk dalam jajaran orang kepercayaan Aarav.
Dia memilih menghubungi Laila karena menurutnya itu lebih baik daripada harus menghubungi orang tua Aarav yang saat ini sedang ada di Kota M untuk menghadiri pertemuan para kolega yang kebetulan diadakan di Kota M.
Fania mendapatkan nomor ponsel Laila juga dari list yang menampilkan jajaran nama-nama dokter beserta nomor yang dapat dihubunginya.
Pesan yang dikirimkannya tidak kunjung dibaca oleh Laila karena memang saat ini Laila sedang menangani operasi besar bersama beberapa dokter yang ada.
Awalnya dia tidak ikut dalam operasi itu, namun karena satu dan lain hal, Laila tiba-tiba bergabung dengan para dokter tersebut.
Fania merasa cemas dengan keadaan ini, dia tidak tahu lagi harus berbuat apa.
Sepertinya operasi Tuan Aarav sudah dimulai. Sebaikmya aku menunggu di sini saja sampai Dokter Laila datang baru aku tinggal pergi.
Tiba-tiba ponsel milik Aarav berdering, terlihat nama Randy dalam panggilan tersebut.
“Selamat siang Tuan. Maaf sebelumnya, saya Fania salah satu pegawai Tuan Aarav. sekarang ini Tuan Aarav sedang ada di Rumah sakit Affandi karena mengalami kecelakaan sekitar 2 jam yang lalu.”
Seseorang diseberang telfon merasa terkejut dengan apa yang didengarnya.
“Oke terimakasih informasinya. Saya akan ke sana sekarang juga.” Panggilan berakhir.
Fania tau bahwa Randy adalah saudara tuannya sehingga dia tidak perlu mergukannya lagi.
Fania kembali terduduk di depan ruang operasi dengan kecemasannya.
Selang satu jam, Randy datang dengan sedikit berlari.
“Selamat siang, apa kau Fania?”
Fania yang merasa sedikit terpanggil mendongak dan dia mendapati Randy berdiri dengan gaaghnya dihadapannya. Sedetik kemudian dia merasa kagum pada sosok dihadapannya ini.
Apa ini yang namanya Randy? Kenapa dia ganteng banget? Kalau aku tidak bisa mendapatkan Tuan Aarav, maka aku akan mendapatkan Randy.
“Hei…..” sekali lagi Randy menyapa.
“Ah iya Tuan, saya Fania. Maaf apa Tuan adalah Tuan Randy?”
“Ya, saya Randy. Bagaimana dengan Aarav? apa yang terjadi? Bisa kau ceritakanmengenai kecelakaan yang menimpanya?
Fania mulai bercerita tentang apa yang dilihatnya tadi. Mulai dari ban meletus, mobil Aarav yang banting stir dan berakhir menabrak pohon. Semua tak luput dari penglihatan Fania.
“Oke terimaaksih atas pertolonganny. Sekarang anda dapat kembali, tapi serahkan dahulu ponsel dan dompet Aarav.”
Fania mengangguk dan menyerahkan benda berharga milik Aarav yang tadi dibawanya.
“Kalau begitu saya permisi untuk pergi, Tuan.”
Fania pergi meninggalkan rumah sakit dan menyisakan Randy yang menunggu di depan ruang operasi dengan pikirannya yang dipenuhi tentang Fania.
Dia juga sengaja tidak memberitahu keadaan Aarav pada orang tuanya karena tidak ingin membuat kehebohan.
Dia akan melihat dahulu bagaimana kondisi Aarav pasca operasi. Toh ada Laila di rumah sakit ini yang bisa membantunya, pikirnya.
Operasi Aarav berlangsung lama, hampir 4 jam lamanya dan selama itu juga Laila belum selesai dengan oeprasi besarnya.
Saat ini Aarav sudah dipindahkan ke ruangan rawat inap dan keadaannya dinyatakan stabil oleh para dokter hanya saja dia belum sadarkan diri karena masih dalam pengaruh obat bius.
Di sisi lain rumah sakit, tepatnya di ruangan yang bertuliskan Dokter Laila, dia mendapatkan ruangan tersendiri karena memang Laila salah satu dokter terpercaya di rumah sakit Affandi sehingga mendapatkan fasilitas tersebut.
Laila tampak membuka ponselnya dan membaca satu persatu pesan yang masuk. Betapa terkejutnya Laila saat membaca pesan dari nomor baru, dilihatnya waktu pengiriman pesan sudah dari 4 jam yang lalu sehingga Laila pikir bahwa operasi nya sudah selesai dilakukan.
Laila berlari keluar ruangannya dengan tubuh bergetar. Tangannya terasa sangat dingin tetapi mengeluarkan keringat yang membuat telapak tangannya basah.
Setelah mendapati ruangan rawat Aarav, Laila bergegas masuk ke dalam ruangan tersebut tanpa permisi dan nampaklah Aarav yang terbaring di atas brankar kesakitan dengan selang infus yang menancap di punggung tangan.
Selang oksigen juga terhubung dengan lubang hidungnya.
Diseberang, tepatnya di sofa ruangan tersebut, nampak seorang laki-laki tengah duduk dengan pandangannya menghadap pada Aarav.
“Kak Aarav.”
Randy yang mendengar suara seorang wanita memanggil nama Aarav bangkit dari duduknya dan menghampiri wanita tersebut yang masih terpaku didepan pintu ruang rawat Aarav
“Selamat siang dokter Laila.” Randy
“Selamat siang, Kak…” Laila menghentikan sapaannya karena dia tidak mengenal laki-laki dihadapannya ini.
“Randy, nama saya Randy dokter Laila, saya adalah saudara dari Aarav, masuklah dokter Laila. Aarav hanya sedang tidur, dokter bilang keadaannya pasca operasi sudah mulai stabil.”
Terlihat Laila masuk dan duduk di kursi sebelah pembaringan Aarav
“Aarav menderita patah tulang kaki kiri bagian tulang kering dan pergelangan kaki.”
Randy menghela nafas sebentar sambil melihat Laila yang ternyata menunggu kelanjutan ceritanya, kemudian dia melanjutkan ceritanya persis dengan apa yang dikatakan Fania tadi.
Melihat orang yang dicintainya dalam keadaan yang menyedihkan membuat Laila malah terlihat lebih menyedihkan dari Aarav.
Sebenarnya gue ga percaya kalau ini murni kecelakaan. Gue harus cari tau apa yang terjadi dibalik kecelakaan ini.
“Emmm dokter Laila, maaf saya harus pamit karena sekarang anda sudah berada di sini. Dompet Aarav saya letakkan di atas lemari nakas disamping kiri itu, saya juga sudah menghubungi pembantu di rumah Aarav untuk mengirimkan beberapa pakaian yang bisa digunakan untuk Aarav.”
“Baik, terimakasih Kak Randy.”
Laila kembali fokus pada Aarav. dia membelai lembut rambut kepala Aarav berharap Aarav segera bangun dan tersenyum padanya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Conny Radiansyah
murni kecelakaan..
2021-02-20
0
dingding
gua curiga si Fania ini jahat 🤔
2021-02-08
0
angel
pernah kayak Aarav, tapi bedanya kendaraan di depan itu ban serepnya lepas, Alhamdulillah nya bisa ngehindar.
2021-02-07
0