"Kalian memang bisa diandalkan, bahkan kalian selangkah lebih cepat daripada gue." batin Aarav
Setelah sambungan terputus, Aarav menghubungi Randy.
“Ran, Lo udah nyuruh Dian buat jemput Laila kan?”
“Aman bro kalo itu, gue udah suruh Dian jemput Laila dan gue pastikan Laila aman bareng sama Dian.”
“Gue nanti yang jemput Laila, lo kasih tau Dian kalo nanti Laila pulang bareng gue tapi gue minta tolong dulu sama Dian jangan jauh-jauh dari Laila. Gue ada urusan pagi ini.”
“Jangan khawatir soal itu, gue juga mau ke rumah sakit tempat Laila kerja karena gue juga ada urusan di sana, jadi gue pastiin Laila aman.”
Randy memutus sambungannya. Mereka mulai melakukan aktivitasnya masing-masing.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Di rumah Laila
“Loh ada Nak Dian, ayo nak sarapan bareng kami, jarang-jarang lo nak Dian ke sini pagi-pagi gini,” Ibu menyapa Dian.
“Ah tante, iya nih Dian pengen Laila berangkat bareng sama Dian. Kebetulan juga rumah Dian menuju rumah sakit melewati rumah tante jadi sekalian aja deh,”
Jawab Dian sambil menyalami tangan Ibu.
“Iya Nak. Laila masih siap-siap. Ayo kita ke ruang makan, Laila sebentar lagi turun kog. Kita sarapan bareng. Biar nambah satu personil tante.”
Karena memang perut Dian belum terisi makanan sarapan, dia menyetujui ajakan sarapan bersama Ibu Ros dan mereka berjalan beriringan menuju ruang makan.
Di sana sudah terlihat ada ayah Laila yang tak kalah hangat menyambut kedatangan Dian. Tidak lama dari Dian duduk, Laila muncul sudah lengkap dengan seragam dan perlengkapan kerjanya. Mereka sarapan dalam diam.
Hanya terdengar dentingan sendok yang menabrak piring.
Kembali ke Aarav.
Aarav terlihat keluar dari gedung apartemen mewahnya menggunakan audi hitam miliknya. Dia datang ke tempat yang lokasinya dikirimkan oleh anak buah nya yang mengawasi pergerakan Amanda.
Terlihat daerah yang dituju adalah jalan menuju rumahnya Laila. Entahlah mereka merencanakan apa karena sampai sekarang Aarav belum menerima rekaman pembicaraan mereka di dalam mobil.
Yang jelas sekarang Aarav harus menghindarkan Laila dari Amanda karena dia sangat yakin kalau Amanda dan mamanya sedang menyusun rencana buruk.
Saat mobil Aarav sudah mendekati area rumah Laila, terlihat tak jauh dari rumah Laila berhenti sebuah mobil Honda Jazz yang diyakininya milik Amanda dan mamanya.
Lalu tak jauh dari sana, terlihat mobil hitam yang kemungkinan besar milik suruhan Aarav.
Aarav memarkirkan mobilnya agak jauh dari posisi Amanda agar tidak dicurigai oleh Amanda dan mamanya.
Aarav kemudian mengirimkan pesan kepada orang-orangnya agar segera pergi dari tempat itu karena dia sendiri yang akan mengawasi mereka.
“Mah, lihat mobil itu sudah pergi. Jadi mereka bukan mengikuti kita tapi memang arah mereka yang sama.” Amanda.
“Ya kamu benar. Tapi kita harus lebih berhati-hati. Jangan sampai Aarav atau orang-orang nya tahu kalau kamu sebenarnya belum mati.” Mama Ambar.
Beberapa waktu, terlihat mobil Dian keluar dari pekarangan rumah Laila. Mobil melaju ke jalur menuju rumah sakit dan diikuti olah mobil Amanda.
Aarav juga mengikuti namun dia lebih menjauh, toh dia sudah mengetahui kalau Laila akan menuju tempatnya bekerja.
Setelah 30 menit melajukan mobilnya, Dian dan Laila sampai di Rumah Sakit. Sebenarnya Dian sadar kalau dia sedang diikuti, namun dia memilih diam dan bersikap tenang karena dia sempat melihat mobil Audi hitam yang diyakininya milik Aarav.
“Oh jadi di sini Laila bekerja sekarang. Tunggu-tunggu, mah ini rumah sakit Affandi, jadi ini rumah sakit milik keluarga Aarav?”
“Ya, dia bekerja di rumah sakit milik keluarga Aarav. tapi tenang saja, mama sudah memengaruhi Aarav dan mengarang cerita seolah-olah kejadian malam itu benar-benar kesalahan Laila. Jadi mama yakin pernikahan mereka karena Aarav ingin balas dendam kepada Laila,” Ucap mama Ambar dengan sedikit smirk di bibirnya.
“Tapi, bagaimana kalau Aarav benar-benar jatuh cinta dengan Laila? Aku nggak mau Aarav jatuh ke pelukan Laila, Mah. Aku seperti ini karena menuruti permintaan mamah. Aku harus terpisah dari Aarav, padahal harusnya tahun ini aku yang menikah dengan Aarav. bukan Laila.”
“Kamu nggak usah cerewet. Mamah yakin banget kalau Aarav hanya ingin balas dendam ke Laila, setelah mamah puas, kamu bisa keluar sebagai Amanda dan merebut Aarav kembali sayang.”
Mamah Ambar berusaha menenangkan anaknya.
“Oke, aku akan ikuti mamah. Lagian aku juga benci banget sama Laila karena dia selalu lebih unggul daripada aku. Aku pengen liat dia hancur dan terpuruk.” Jiwa iblis Amanda keluar karena pengaruh dari mamanya.
“Halo, apa kalian sudah menemukan percakapan yang sepertinya mencurigakan?”
“Ada satu percakapan Nona Amanda dan Nyonya Ambar yang sedikit mencurigakan tuan, akan saya kirimkan melalui E-Mail. Kami akan selalu memantau pergerakan mereka tuan.”
Sambungan telepon diputuskan. Kemudian terdengar notifikasi pesan masuk di telepon genggam milik Aarav.
Aarav membukanya dan ternyata adalah email rekaman percakapan Amanda dengan Mamanya. Aarav mulai mendengarkan rekaman percakapan tersebut.
Dia mengepalkan tangannya karena menahan emosi. Tebakannya benar, tidak meleset sama sekali. Ambar dan Amanda sedang merencanakan hal buruk kepada Laila.
“Ternyata dia benar Amanda. Ternyata dia belum mati dan sedang merencanakan kebusukan ini. Gue gak boleh lengah. Laila dalam bahaya. Gue harus lebih cepet dari mereka. Gue harus cari bukti-bukti kejahatan mereka. Gue harus dapetin bukti di malam kejadian kecelakaan itu.”
Saat dilihatnya mobil Amanda menjauh dari rumah sakit. Aarav pun melajukan mobilnya, tapi sebelum itu dia mengirimkan pesan kepada Laila.
“Laila, kamu jangan keluar dari rumah sakit, tetap di dalam bersama Dian sampai aku datang menjemput mu.”
Sending, pesan terkirim kepada Laila.
“Baik, Kak Aarav.”
Laila langsung membalas pesan dari Aarav tanpa banyak bertanya kepada Aarav.
"Ada apa sebenarnya? Kenapa kak Aarav bersikap tidak seperti biasanya? Dan kenapa tadi pagi tiba-tiba Dian datang untuk menjemputku? Padahal biasanya juga dia yang minta di antar selepas bekerja. Apa ini ada hubungannya dengn foto kak Aarav bersama Amanda dan foto malam kejadian kecelakaan itu yang masuk ke emailku?. Ada apa sebenarnya? Apa yang tidak aku tahu tapi mereka tahu?"
Laila menggumam sendiri dengan hatinya. Sungguh dia sangat kebingugnan. Orang-orang disekitarnya seperti menyembunyikan hal penting dari nya.
Sedangkan di jalan
Aarav masih melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke apartemen Randy. Dia akan memperlihatkan rekaman tersebut kepada Randy dan akan mendiskusikan langkah selanjutnya.
Tiba-tiba. Duarrrr…………………..
...****************...
Happy reading. Maaf kalo membosankan. Saran ya teman-teman pembaca semuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Conny Radiansyah
2 wanita licik
2021-02-20
0
dingding
tuh kan Amanda masih hidup.
2021-02-08
0
rika112
semangat Thor, semangat terus. jangan pantang menyerah untuk berproses thor
2021-02-07
0