Part. 4

"Ini barang-barang lo udah semua Di?" tanya Mas Gun sembari menyeka keringat di dahinya.

"Udah kok mas. Barang-barangku nggak banyak kok. Cuma koper baju, sama dua tas aja." jawabku.

"Iya cuma koper, tapi ini koper jama'ah haji. Cuma dua tas, tapi ini tas naik gunung. Heran gue, baju lo banyak amat sih Di?" tanya Mas Gun.

"Masih lebih banyak baju lo mas," jawabku.

"Yuk ah! Udah siang nih" ajakku ke Mas Gun.

Mas Gun menyalakan motornya, satu tasku di letakkan di pangkuan Mas Gun, sedangkan satu lagi kugendong. Koper jama'ah haji kutinggal, nanti akan kuambil setelah membereskan kamar baruku. Motor Mas Gun melaju menuju Kost Pak Thamrin.

"Mas, inget janji sampeyan nggak?" tanyaku.

"Janji apa ya?"

"Sampeyan mau nginep di kamarku nanti. Inget nggak?"

"Oalah Di Di, beres-beres kamar aja belum. Udah nagih janji. Hahahahaha."

"Ya tapi lo udah janji mas. Hahahaha." tawaku terkekeh.

"Oke, malam minggu besok deh." jawab Mas Gun seraya memutar gas motor lebih cepat.

Jam di ponselku menunjukkan pukul 11:20 siang. Aku sudah menghubungi Nek Iyah semalam, siang ini aku akan menempati kamar tersebut. Darahku mengalir cepat, saking senangnya. Tak sabar ingin menempati kamar baru.

Perjalanan dari kontrakan Mas Gun menuju Kost Pak Thamrin hanya memakan waktu sekitar 15 menit mengendarai motor. Kami sampai di depan gerbang rumah Nek Iyah. Aku turun dan membuka gerbang lebar-lebar. Kemudian Mas Gun memacu motornya masuk ke dalam pekarangan rumah, dan berhenti tepat di depan rumah Nek Iyah.

"Assalamualaikuuumm." aku mengucap salam.

Nek Iyah membuka pintu depan rumahnya. Alisnya mengernyit, matanya dipicingkan menatapku.

"Adi nek, yang semalem telpon Nek Iyah," ucapku.

Nek Iyah masih terdiam menatapku.

"Yang hari ini mau tempatin kamar 11b nek." lanjutku.

"Ooh kamu, iya saya ingat. Motornya langsung saja ke belakang lewat samping situ. Tahu kan?" suruh Nek Iyah.

"Iya nek, makasih nek. Yuk mas!" aku berjalan menuju garasi mobil sedan tua terparkir, Mas Gun mengikuti di belakang.

"Parkir di sini aja mas." pintaku. Mas Gun memarkir motornya tepat di depan kamar no.11b, kamarku. Ia melihat suasana sekitar.

"Gimana mas, enak nggak suasananya?" tanyaku.

"Lumayan lah, adem di sini." jawab Mas Gun singkat.

Tak lama Nek Iyah datang membawa serenceng kunci, kemudian membuka kamar 11b.

"Silakan dek," Nek Iyah mempersilakan dengan senyum terukir di wajahnya.

"Assalamualaikum" aku mengucap salam sebelum masuk ke dalam kamar, di ikuti Mas Gun membawa tasku. Nek Iyah menunggu di depan kamar.

"Oiya nek. Maaf saya mau bayar uang kost yang tempo hari saya janjiin." aku menghampiri Nek Iyah di depan kamar. Setelah memberikan sejumlah uang sewa kamar, Nek Iyah memberikan kunci kamar.

"Dek, ada yang mau saya kasih tahu ke adek soal peraturan di kost ini." ujar Nek Iyah.

"Oh iya nek."

"Disini nggak boleh berisik-berisik ya, terus nggak boleh bawa pasangan ke dalam kamar, nggak boleh bawa minuman keras apalagi narkoba ya dek." jelas Nek Iyah.

"Iya nek, kalau narkoba saya jelas nggak nyentuh sama sekali." tanggapku.

"Bagus, memang harus jauh-jauh dari narkoba. Terus, jam 12 malam gerbang sudah di kunci. Jadi nggak bisa pulang malam atau keluar malam ya," sambung Nek Iyah.

"Iya nek."

"Kalau mau kuliah atau keluar, kran air tolong di matiin. Terus, disini ada pantangan dek,"

"Pantangan? Pantangan apa tuh nek?" tanyaku.

"Nggak boleh bakar-bakar!"

"Bakar-bakar? Maksudnya?" tanyaku heran.

"Bakar ayam, bakar ikan atau bakar sate. Pokoknya bakar-bakar daging. Di sini nggak boleh ya." jawab Nek Iyah.

"Lho, emang kenapa nek?" tanyaku kembali.

"Pokoknya kalau nggak boleh ya nggak boleh. Nggak harus saya jelasin." jawab Nek Iyah dengan nada sedikit tinggi.

"Iya nek." jawabku sambil memendam rasa penasaran.

"Sudah paham sama peraturannya ya?" tanya Nek Iyah sembari menyerahkan dua buah kunci kamar kepadaku.

"Paham nek. Paham banget."

"Ya sudah, saya tinggal ya. Oh iya satu lagi, kunci kamarnya tolong jangan sampai hilang ya dek."

"Iya nek. Makasih banyak nek." jawabku, kemudian Nek Iyah berlalu meninggalkanku.

Aku merapikan baju di lemari, Mas Gun membantu menyapu lantai kamar.

"Di, lo belum punya kasur?" tanya Mas Gun.

"Iya mas, rencananya sih nanti mau beli. Habis beres-beres kamarlah." jawabku.

Setelah merapikan baju dan membersihkan kamar, aku dan Mas Gun duduk di ruang depan. Mas Gun nampak diam sejak datang ke kost ini.

"Sampeyan kenapa mas? Kok tumben nggak banyak omong." tanyaku.

"Hah? Eh, nggak apa-apa Di." jawabnya singkat.

"Ayo kita ambil koper, sekalian beli kasur!" ajak Mas Gun.

"Ayo!"

Bantuan Mas Gun hari ini amat berarti. Setelah membeli kasur dan mengantarku ke kost, Mas Gun segera pamit pulang, ia bilang badannya agak kurang enak sejak pagi tadi.

Tak terasa, waktu berlalu sangat cepat. Sudah pukul 17:15, dan aku belum sempat melaksanakan shalat ashar. Setelah mandi dan melaksanakan shalat ashar, aku keluar mencari warung nasi. Perutku perih, ternyata sejak siang aku belum makan.

Sinar matahari nampak memudar, warna jingga melukis langit sore ini. 17:50, jam di ponselku. Sebentar lagi maghrib. Aku berjalan cepat melewati garasi, kemudian melewati halaman rumah Nek Iyah, kubuka gerbang kemudian kututup kembali. Eh, ada Nek Iyah sedang duduk di teras.

"Permisi nek," sapaku dari luar gerbang.

Nek Iyah tak menjawab. Kulihat Nek Iyah sedang asik menyisir rambut panjangnya. Wajahnya tertutup rambut. Ia mengenakan daster berwarna merah.

Tak kupedulikan, aku pun berlalu.

Adzan maghrib berkumandang. Langit sudah mulai gelap. Aku mempercepat langkahku menuju kamarku. Benar kata Mas Gun, daerah sini memang agak sepi. Warung nasi saja jaraknya lumayan jauh dari gang masuk ke kost.

Aku menyusuri jalan menuju kost, gelap dan sepi. Dari kejauhan kulihat seorang wanita berdiri di depan pintu rumah seperti tempo hari lalu. Rumah kecil dekat kost-ku ini memang terlihat tak terurus. Aku berjalan melewati depan rumah tempat si wanita berdiri.

"Permisi mbak," aku menyapa si wanita dengan suara cukup pelan.

Belasan ekor kucing bahkan mungkin puluhan, berkumpul di depan rumah tersebut, menatapku sinis.

"Iyaaaa," jawab si wanita dengan suara parau. Nampak daster putih yang ia kenakan kotor dan kusam. Aku pun berlalu.

Kubuka gerbang kost, menutupnya kembali. Dari depan gerbang kost, rumah kecil itu memang terlihat. Saat kulihat ke arah rumah itu si wanita sudah tak ada. Kuacuhkan.

Lampu teras rumah Nek Iyah terlihat redup. Eh, Nek Iyah masih menyisir rambutnya. Posisinya tak berubah sejak kulihat tadi. Aku berjalan pelan melewati halaman sambil melirik ke arah Nek Iyah yang duduk di kursi teras. Nek Iyah menyisir rambut panjangnya pelan.

"Permisi nek," sapaku. Nek Iyah tak menjawab. Tak ambil pusing, aku berjalan menuju kamarku.

Terpopuler

Comments

Aeyma Rahma

Aeyma Rahma

Si Adi jg masa bodoh banget jadi orang, sudsh banyak hal aneh didepan mata masih diacuhkan. Heran!!!

2023-05-30

0

IG: _anipri

IG: _anipri

aku curiga kalau kost an itu yang tinggal hantu semua kecuali Adi

2023-01-30

0

IG: _anipri

IG: _anipri

hii, serem nih pasti

2023-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 Part. 1
2 Part. 2
3 Part. 3
4 Part. 4
5 Part. 5
6 Part. 6
7 Part. 7
8 Part. 8
9 Part. 9
10 Part.10
11 Part. 11
12 Part. 12
13 Part. 13
14 Part. 14
15 Part. 15
16 Part. 16
17 Part. 17
18 Part. 18
19 Part. 19
20 Part. 20
21 Part. 21
22 Part. 22
23 Part. 23
24 Part. 24
25 Part. 25
26 Part. 26
27 Part. 27
28 Part. 28
29 Part. 29
30 Part. 30
31 Part. 31
32 Part. 32
33 Part. 33
34 Part. 34
35 Part. 35
36 Part. 36
37 Part. 37
38 Part. 38
39 Part. 39
40 Part. 40
41 Part. 41
42 Part. 42
43 Part. 43
44 Part. 44
45 Part. 45
46 Part. 46
47 Part. 47
48 Part. 48
49 Part. 49
50 Part. 50
51 Part. 51
52 Part. 52
53 Part. 53
54 Part. 54
55 Part. 55
56 Part. 56
57 Part. 57
58 Part. 58
59 Part. 59
60 Part. 60
61 Part. 61
62 Part. 62
63 Part. 63
64 Part. 64
65 Part. 65
66 Part. 66
67 Part. 67
68 Part. 68
69 Part. 69
70 Part. 70
71 Part. 71
72 Part. 72
73 Part. 73
74 Part. 74
75 Part. 75
76 Part. 76
77 Part. 77
78 Part. 78
79 Part. 79
80 Part. 80
81 Part. 81
82 Part. 82
83 Part. 83
84 Part. 84
85 Part. 85
86 Part. 86
87 Part. 87
88 Part. 88
89 Part. 89
90 Part. 90
91 Part. 91
92 Part. 92
93 Part. 93
94 Part. 94
95 Part. 95
96 Part. 96
97 Part. 97
98 Part. 98
99 Part. 99
100 Part. 100
101 Part. 101
102 Part. 102
103 Part. 103
104 Part. 104
105 Part. 105
106 Part. 106
107 Part. 107
108 Part. 108
109 Part. 109
110 Part. 110
111 Part. 111
112 Part. 112
113 Part. 113
114 Part. 114
115 Part. 115
116 Part. 116
117 Part. 117
118 Part. 118
119 Part. 119
120 Part. 120
121 Part. 121
122 Part. 122
123 Part. 123
124 Part. 124
125 Part. 125
126 Part. 126
127 Part. 127
128 Part. 128
129 Part. 129
130 Part. 130
131 Part. 131
132 Part. 132
133 Part. 133
134 Part. 134
135 Part. 135
136 Part. 136
137 Part. 137
138 Part. 138
139 Part. 139
140 Part. 140
141 Part. 141
142 Part. 142
143 Part. 143
144 Part. 144
145 Part. 145
146 Part. 146
147 Part. 147
148 Part. 148
149 Part. 149
150 Part. 150
151 Part. 151
152 Part. 152
153 Part 153
154 Part. 154
155 Part. 155
156 Part. 156
157 Part. 157
158 Part. 158
159 Part. 159
160 Part. 160
161 Part. 161
162 Part. 162
163 Part. 163
164 Part. 164
165 Part. 165
166 Part. 166
167 Part. 167
168 Part. 168
169 Part. 169
170 Part. 170
171 Part. 171
172 Part. 172
173 Part. 173
174 Part. 174
175 Part. 175
176 Part. 176
177 Part. 177
178 Part. 178
179 Part. 179
180 Part. 180
181 Part. 181
182 Part. 182
183 Part. 183
184 Part. 184
185 Part. 185
186 Part. 186
187 Part. 187
188 Part. 188
189 Part. 189
190 Part. 190
191 Part. 191
192 Part. 192
193 Part. 193
194 Part. 194
195 Part. 195
196 Part. 196
197 Part. 197
198 Part. 198
199 Part. 199
200 THE END
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Part. 1
2
Part. 2
3
Part. 3
4
Part. 4
5
Part. 5
6
Part. 6
7
Part. 7
8
Part. 8
9
Part. 9
10
Part.10
11
Part. 11
12
Part. 12
13
Part. 13
14
Part. 14
15
Part. 15
16
Part. 16
17
Part. 17
18
Part. 18
19
Part. 19
20
Part. 20
21
Part. 21
22
Part. 22
23
Part. 23
24
Part. 24
25
Part. 25
26
Part. 26
27
Part. 27
28
Part. 28
29
Part. 29
30
Part. 30
31
Part. 31
32
Part. 32
33
Part. 33
34
Part. 34
35
Part. 35
36
Part. 36
37
Part. 37
38
Part. 38
39
Part. 39
40
Part. 40
41
Part. 41
42
Part. 42
43
Part. 43
44
Part. 44
45
Part. 45
46
Part. 46
47
Part. 47
48
Part. 48
49
Part. 49
50
Part. 50
51
Part. 51
52
Part. 52
53
Part. 53
54
Part. 54
55
Part. 55
56
Part. 56
57
Part. 57
58
Part. 58
59
Part. 59
60
Part. 60
61
Part. 61
62
Part. 62
63
Part. 63
64
Part. 64
65
Part. 65
66
Part. 66
67
Part. 67
68
Part. 68
69
Part. 69
70
Part. 70
71
Part. 71
72
Part. 72
73
Part. 73
74
Part. 74
75
Part. 75
76
Part. 76
77
Part. 77
78
Part. 78
79
Part. 79
80
Part. 80
81
Part. 81
82
Part. 82
83
Part. 83
84
Part. 84
85
Part. 85
86
Part. 86
87
Part. 87
88
Part. 88
89
Part. 89
90
Part. 90
91
Part. 91
92
Part. 92
93
Part. 93
94
Part. 94
95
Part. 95
96
Part. 96
97
Part. 97
98
Part. 98
99
Part. 99
100
Part. 100
101
Part. 101
102
Part. 102
103
Part. 103
104
Part. 104
105
Part. 105
106
Part. 106
107
Part. 107
108
Part. 108
109
Part. 109
110
Part. 110
111
Part. 111
112
Part. 112
113
Part. 113
114
Part. 114
115
Part. 115
116
Part. 116
117
Part. 117
118
Part. 118
119
Part. 119
120
Part. 120
121
Part. 121
122
Part. 122
123
Part. 123
124
Part. 124
125
Part. 125
126
Part. 126
127
Part. 127
128
Part. 128
129
Part. 129
130
Part. 130
131
Part. 131
132
Part. 132
133
Part. 133
134
Part. 134
135
Part. 135
136
Part. 136
137
Part. 137
138
Part. 138
139
Part. 139
140
Part. 140
141
Part. 141
142
Part. 142
143
Part. 143
144
Part. 144
145
Part. 145
146
Part. 146
147
Part. 147
148
Part. 148
149
Part. 149
150
Part. 150
151
Part. 151
152
Part. 152
153
Part 153
154
Part. 154
155
Part. 155
156
Part. 156
157
Part. 157
158
Part. 158
159
Part. 159
160
Part. 160
161
Part. 161
162
Part. 162
163
Part. 163
164
Part. 164
165
Part. 165
166
Part. 166
167
Part. 167
168
Part. 168
169
Part. 169
170
Part. 170
171
Part. 171
172
Part. 172
173
Part. 173
174
Part. 174
175
Part. 175
176
Part. 176
177
Part. 177
178
Part. 178
179
Part. 179
180
Part. 180
181
Part. 181
182
Part. 182
183
Part. 183
184
Part. 184
185
Part. 185
186
Part. 186
187
Part. 187
188
Part. 188
189
Part. 189
190
Part. 190
191
Part. 191
192
Part. 192
193
Part. 193
194
Part. 194
195
Part. 195
196
Part. 196
197
Part. 197
198
Part. 198
199
Part. 199
200
THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!