Aku mengetuk pintu rumah Nek Iyah, jam di ponselku menunjukkan pukul 19:10, harusnya belum terlalu malam.
"Assalamualaikum nek,"
Tak ada jawaban.
Pintu rumah Nek Iyah tak tertutup rapat, ada celah kecil sehingga aku bisa melihat ke dalam.
"Assalamualaikuuumm," kali ini suaraku lebih keras.
Ah, tak ada jawaban lagi. Apa Nek Iyah sedang shalat isya? Aku pun mengintip dari celah kecil pintu yang tak tertutup rapat.
Cahaya di dalam sedikit remang, sehingga tak terlihat jelas. Nampak lemari perabotan, meja kecil, dan...
Apa itu? Lebih tepatnya siapa itu?
Kulihat seorang perempuan duduk di atas kursi roda membelakangi pintu. Rambutnya ikal terurai panjang hampir menyentuh lantai. Tak terlalu jelas. Kupicingkan mataku.
Eh, si perempuan menggeleng-gelengkan kepalanya. Sesaat kemudian seluruh tubuhnya bergetar hebat. Aku terhenyak. Pada akhirnya, si perempuan mengalami kejang, dan jatuh tersungkur dari kursi roda. Tubuhnya masih kejang di atas lantai, tangannya mengepal. Wajahnya mendongak ke atas, nampak jelas wajahnya.
Ia melihat ke arah pintu, ke arah celah kecil di pintu. Ia melihat ke arahku. Matanya terbelalak, mulutnya mengeluarkan busa putih. Aku merinding. Tak lama Nek Iyah datang menolong si perempuan. Aku buru-buru menjauh dari pintu itu.
"Assalamualaikum nek." kuucap salam kembali.
"Di, Di, lo ngapain sih?" panggil Yuda.
"Sebentar Da. Lo duluan aja ke kamar, ini kuncinya." aku melemparkan kunci kamar ke arah Yuda, ia menangkapnya kemudian meninggalkanku.
"Assalamualaikum Nek Iyah." lagi, aku mengucap salam.
"Waalaikumsalam. Siapa?" jawab Nek Iyah dari dalam rumah.
"Adi nek."
Nek Iyah membuka pintu, aku sempat melirik ke dalam rumah, mencari tahu bagaimana nasib perempuan yang barusan kulihat. Namun tak terlihat lagi sosoknya.
"Ada apa dek?" tanya Nek Iyah.
"Saya mau lapor nek."
"Lapor? Lapor apa?"
"Tadi pagi Nek Iyah bilang kran air saya mau di betulin sama yang namanya Ujang. Memang sudah aman kalau soal kran air, tapi ada sesuatu nek." jelasku.
"Sesuatu apa? Ada barang kamu yang hilang?" tanya Nek Iyah lagi.
"Bukan nek. Kalau barang-barang saya aman. Dan nggak ada barang berharga juga sih di kamar."
"Terus ada sesuatu apa?"
"Ini nek, Ujang masuk kamar saya ninggalin jejak kaki kotor banget. Jejak kakinya berlumpur, warna hitam gitu. Dan nggak di bersihin lagi sama Ujang jejak kakinya." sambungku.
"Ooh gitu. Ya sudah nanti saya tegur Si Ujang-nya. Maaf ya dek." ujar Nek Iyah.
"Iya nek, sebetulnya sih saya nggak masalah kalau masuk kamar dengan kaki kotor, asalkan di bersihin lagi bekasnya."
"Iya iya, nanti saya bilang ke Ujang."
"Itu aja nek, maaf ganggu ya nek."
"Iya nggak apa-apa. Maaf ya dek."
"Saya permisi nek. Assalamualaikum." aku mengucap salam.
Setelah menjawab salamku, Nek Iyah menutup pintu rumahnya rapat. Aku menuju kamarku melewati garasi mobil, di kepalaku muncul tanda tanya besar. Siapa perempuan di kursi roda tadi? Aku sempat berhenti sejenak di samping mobil sedan tua, kulihat-lihat. Apa menariknya mobil ini? Dasar Yuda aneh.
Aku pun berlalu. Pintu kamarku terbuka lebar, dari luar kulihat Yuda sudah duduk di depan laptop.
"Adiiii,"
Seseorang memanggilku, suaranya pelan hampir terdengar seperti berbisik. Aku menoleh ke belakang, ke arah garasi. Tak ada seorang pun. Aku pun acuh, dan masuk ke dalam kamar.
"Eh Di, mana Si Bagas? Janjinya mau datang habis magrib. Ini udah lewat isya, belum datang juga."
"Bentar gue telepon deh orangnya."
Aku mencoba menghubungi Bagas, tetapi nomornya tak aktif.
"Nggak aktif Da. Hapenya mati sih kayaknya."
"Dasar bocah! Di, gue sampai sekarang masih bingung kenapa lo berdua nggak mau ngerjain makalah di perpus? Padahal kan enak." Yuda membuka obrolan, jemarinya masih terus berkutat di keyboard laptop.
"Apa bener lo di usir sama petugas perpus?" lanjutnya.
"Nggak di usir Da, kita cuma di tegur aja sih. Karena kita udah ngaret banget, wajar kan?"
"Ah bohong lo Di. Ada apaan sih emangnya?" Yuda penasaran, sampai-sampai ia berhenti mengetik.
Aku diam sejenak. Apa aku harus cerita kejadian kemarin sore? Apa nantinya Yuda percaya dengan ceritaku?
"Woii, malah bengong! Ada apa sih Di?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
KATAKURI
Part favorit
2023-09-14
0
IG: _anipri
mngkin hantu. wkwkwk
2023-01-31
0
Berdo'a saja
Adi suka dendam tuh
2022-11-04
0