Part. 2

Klik. Si nenek menyalakan lampu.

Wow, kamar ini cukup luas dengan tiga ruangan. Ruang depan, ruang tengah untuk tidur, dan ruang belakang dapur dan kamar mandi. Ini yang aku cari.

"Kamarnya tiga skat. Disini sudah ada lemari, paling kamu tinggal bawa kasur saja," ucap si nenek.

"Gimana? Mau ambil?" si nenek lanjut bertanya.

Aku masuk ke dalam, melihat ruang tengah. Ada lemari kayu tak terlalu besar di sudut ruangan.

"Saya sewa kamar ini nek. Luas, saya suka." jawabku. Si nenek hanya tersenyum.

"Eh tapi kok lantai di ruangan ini agak landai ya nek. Kenapa ya?" ungkapku. Ya, lantai di ruang tengah ini agak landai. Aku takut nantinya lantai ini akan runtuh.

"Oh ini. Nggak masalah kalau lantai ini. Dari dulu udah seperti ini. Aman-aman saja." jawab si nenek.

Aku lanjut melihat ruang belakang, dapur dan kamar mandi. Biasa saja, ruangannya lebih kecil. Kamar mandinya cukup bagus untuk ukuran kamar kost. Lantainya tidak licin, dan lampunya terang. Kunci di pintu kamar mandi juga berfungsi dengan baik. Cocok.

"Kapan saya bisa pindah ke sini nek?" tanyaku.

"Kalau kamu mau sewa, besok akan saya bersihin. Lusa kamu udah bisa tempatin kamarnya." jelas si nenek.

"Oke nek. Soal pembayaran gimana?" tanyaku kembali.

"Kalau kamu ada uang sekarang boleh di lunasin. Atau nanti saja pas pindah kesini" si nenek memberi pilihan. Aku pun setuju, akan kulunasi saat pindah kesini lusa nanti.

Si nenek mengajakku keluar, lalu mengunci pintu kamar 11B.

"Kalau gitu saya permisi nek. Saya balik lagi lusa sekalian pindah kesini. Makasih nek." ucapku.

"Iya dek, sama-sama."

"Oiya, saya Adi nek. Maaf ini nenek siapa?" tanyaku.

"Orang-orang panggil saya Nek Iyah."

"Saya permisi Nek Iyah. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Aku berlalu meninggalkan Nek Iyah. Melewati garasi dan mobil tua, menuju halaman. Kubuka gerbang lalu meninggalkan Kost Pak Thamrin.

Kulewati rumah kecil depan yang penuh kucing. Eh, ada seseorang di depan rumah. Ia berdiri menghadap pintu rumah, memakai daster putih. Rambutnya panjang. Kuperhatikan ia hanya diri mematung di depan pintu rumah.

"Permisiii.." sapaku pelan.

"Yaaaaa.." ia menjawab dengan suara parau dan hampir tak terdengar. Aku pun berlalu. Sampai di tiang lampu, aku menoleh ke arah rumah tadi. Si wanita sudah tak terlihat lagi, ah mungkin sudah masuk bersama segerombolan kucing miliknya pikirku.

Kulihat jam di ponselku, 19:18. Aku bergegas menuju kontrakan Mas Gun. Malam ini aku tidur sendiri lagi nampaknya. Sejak Mas Gun kecanduan game, ia sering keluar malam. Menghabiskan malam di warnet, dan pulang menjelang subuh. Ya, nantinya aku pun akan tidur sendiri terus. Bedanya, tidur di kamar pribadiku.

Aku berjalan melalui kebun di sisi kanan dan kiriku, jalannya agak menanjak dan gelap. Sepi dan tak ada seorangpun lewat. Bahkan, seekor kucing pun tak nampak.

Uhukk. Uhukk

Suara batuk? Langkahku terhenti, kutengok sekelilingku. Tak ada orang. Rumah pun tidak ada. Suara batuknya seperti suara seorang lelaki tua. Mataku masih jelalatan mencari sumber suara. Nihil. Aku pun melanjutkan langkahku.

Uhukk. Uhukk.

Baru tiga langkah berjalan, suara batuk kembali terdengar. Kuacuhkan.

Uhukk. Uhukk. Uhukk

Suara batuknya terdengar dekat, dan tak menjauh. Aku mempercepat langkahku, kini aku sampai di depan gang. Hei, sudah tak terdengar lagi. Siapa tadi yang batuk? Dan, dimana orangnya? Tanda tanya menggelayut di otakku.

drrrttt drrrrttt drrrrttt

Mas Gun kembali meneleponku.

"Ya mas!" aku menjawab telepon Mas Gun.

"Lo langsung pindahan, apa cuma lihat-lihat sih? Kok lama banget?" tanya Mas Gun.

"Cuma lihat-lihat mas, pindahannya kemungkinan lusa." jawabku.

"Lho, lusa langsung pindahan? Emang udah cocok?" tanya Mas Gun sedikit terperanjat.

"Iya mas, kamarnya gede ada tiga skat. Pokoknya lebih bagus kamarku nanti ketimbang kamar kost-mu mas. Hahahaha." aku meledek Mas Gun.

"Halaahh. Yasudah, aku tunggu ya."

"Lho, tunggu apa mas? Bukannya sampeyan mau ke warnet lagi malam ini?" tanyaku.

"Nggak jadi, males ah. Cepet balik, kita makan bareng yuk!" ajak Mas Gun.

"Ooh, oke mas" jawabku sembari mempercepat langkah, lalu Mas Gun menutup telepon.

Aku berjalan melintas melewati lapangan. Gelap. Di kejauhan kulihat bayangan seorang lelaki berjalan menuju ke arahku. Akhirnya kami berpapasan. Seorang lelaki paruh baya dengan blangkon di kepalanya, mengenakan baju hitam panjang dan celana yang juga berwarna hitam. Kumisnya lebat, memutih di makan usia. Kerutan di pipinya sangat jelas terlihat.

"Permisi pak" sapaku. Ia hanya mengangguk. Sorot matanya tajam. Lalu berlalu melewatiku.

Cuma anggukan saja, jawab apa kek! gumamku dalam hati.

"Hei kamu!" panggil si kakek dengan lantang. Aku menghentikan langkahku, lalu berbalik badan.

"Ya kek," jawabku.

Aku terperanjat, sosok si kakek sudah tidak ada. Mataku melirik ke semua arah, mencari sosok si kakek tadi. Sampai-sampai aku berjalan menuju pinggir lapangan yang gelap, barangkali kutemukan si kakek. Aneh. Kemana perginya si kakek tadi? Hanya beberapa detik kami berpapasan dan ia memanggilku, dan sekian detik kuberbalik namun si kakek sudah tidak ada.

Ah sial, udah halu nih gue! aku membatin.

Singkatnya, aku sudah sampai di kost Mas Gun. Ia sungut-sungut menungguku yang lama tak kunjung datang. Perutnya sudah melilit kelaparan menungguku ujarnya.

"Buruan Di, laper nih gue!" gerutunya.

"Iya mas. Aku lepas sepatu dulu," jawabku sembari melepas sepatu dengan cepat dan melempar tas kuliah ke dalam kamar.

"Nah, udah kelar nih. Yuk, berangkat makan kita!" ajakku.

"Ah lama lo! Nih, bawa motor!" ucapnya seraya melempar kunci motor ke arahku.

Kami makan pecel lele di sekitaran kampus. Di sela-sela makan, aku dan Mas Gun berbincang.

"Jadi dapet kost dimana Di?" tanya Mas gun sambil menjejalkan sesuap nasi ke mulutnya.

"Persis di belakang kampus mas. Deket lapangan bola." jawabku.

"Hah? Lapangan bola?" Mas Gun sedikit terkejut.

Mulutku berhenti mengunyah.

"Kenapa mas?" tanyaku.

"Itu daerah sepi banget Di. Masih banyak kebun kosong lagi. Emang lo berani?"

"Emang apa yang perlu di takutin? Lagian suasananya enak kok, adem. Lo harus nginep sekali-kali di sana mas." ujarku.

"Iya boleh. Mbak, tambah nasi dong!" saut Mas Gun, lalu menyerahkan piring nasinya ke mbak penjual pecel.

"Lagian disana katanya banyak maling Di" sambung Mas Gun sembari menjilati jarinya yang penuh sambal.

"Ah, itu kan katanya. Belum tentu bener toh" jawabku.

"Eh mas, tadi gue ngalamin kejadian aneh mas," tuturku.

"Kejadian aneh gimana?" saut Mas Gun.

"Tadi gue papasan sama kakek-kakek. Terus dia mangil gue. Pas gue balik badan udah nggak ada tuh kakek." ceritaku.

"...." Mas Gun tak menjawab, ia sibuk mengaduk nasinya dengan sambal.

"Mas. Woi!" aku menepuk pundak Mas Gun.

"Mending lo cari kost lain deh!" sarannya.

"Yeee, apaan sih ni orang. Ujug-ujug nyuruh orang cari kost-an lain." sungutku.

"Gue cuma saran Di. Terserah lo aja, kan lo yang bakal tinggal di sana. Tapi banyak gue denger dari anak kampus, daerah sana memang banyak yang aneh-aneh sih. Makanya sepi." jelas Mas Gun.

Aku tak menggubris saran Mas Gun. Aku sudah kepincut dengan kamar itu.

Terpopuler

Comments

YoonMinDef

YoonMinDef

lagian dah tau rumah itu ga berpenghuni, bisa"nya ga curiga sama cwe baju putih rambut hitam panjang😭

2023-11-22

0

Alice Crooper

Alice Crooper

jangan di cari kost yang lain aja di

2023-11-05

0

Alice Crooper

Alice Crooper

hantu'?

2023-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 Part. 1
2 Part. 2
3 Part. 3
4 Part. 4
5 Part. 5
6 Part. 6
7 Part. 7
8 Part. 8
9 Part. 9
10 Part.10
11 Part. 11
12 Part. 12
13 Part. 13
14 Part. 14
15 Part. 15
16 Part. 16
17 Part. 17
18 Part. 18
19 Part. 19
20 Part. 20
21 Part. 21
22 Part. 22
23 Part. 23
24 Part. 24
25 Part. 25
26 Part. 26
27 Part. 27
28 Part. 28
29 Part. 29
30 Part. 30
31 Part. 31
32 Part. 32
33 Part. 33
34 Part. 34
35 Part. 35
36 Part. 36
37 Part. 37
38 Part. 38
39 Part. 39
40 Part. 40
41 Part. 41
42 Part. 42
43 Part. 43
44 Part. 44
45 Part. 45
46 Part. 46
47 Part. 47
48 Part. 48
49 Part. 49
50 Part. 50
51 Part. 51
52 Part. 52
53 Part. 53
54 Part. 54
55 Part. 55
56 Part. 56
57 Part. 57
58 Part. 58
59 Part. 59
60 Part. 60
61 Part. 61
62 Part. 62
63 Part. 63
64 Part. 64
65 Part. 65
66 Part. 66
67 Part. 67
68 Part. 68
69 Part. 69
70 Part. 70
71 Part. 71
72 Part. 72
73 Part. 73
74 Part. 74
75 Part. 75
76 Part. 76
77 Part. 77
78 Part. 78
79 Part. 79
80 Part. 80
81 Part. 81
82 Part. 82
83 Part. 83
84 Part. 84
85 Part. 85
86 Part. 86
87 Part. 87
88 Part. 88
89 Part. 89
90 Part. 90
91 Part. 91
92 Part. 92
93 Part. 93
94 Part. 94
95 Part. 95
96 Part. 96
97 Part. 97
98 Part. 98
99 Part. 99
100 Part. 100
101 Part. 101
102 Part. 102
103 Part. 103
104 Part. 104
105 Part. 105
106 Part. 106
107 Part. 107
108 Part. 108
109 Part. 109
110 Part. 110
111 Part. 111
112 Part. 112
113 Part. 113
114 Part. 114
115 Part. 115
116 Part. 116
117 Part. 117
118 Part. 118
119 Part. 119
120 Part. 120
121 Part. 121
122 Part. 122
123 Part. 123
124 Part. 124
125 Part. 125
126 Part. 126
127 Part. 127
128 Part. 128
129 Part. 129
130 Part. 130
131 Part. 131
132 Part. 132
133 Part. 133
134 Part. 134
135 Part. 135
136 Part. 136
137 Part. 137
138 Part. 138
139 Part. 139
140 Part. 140
141 Part. 141
142 Part. 142
143 Part. 143
144 Part. 144
145 Part. 145
146 Part. 146
147 Part. 147
148 Part. 148
149 Part. 149
150 Part. 150
151 Part. 151
152 Part. 152
153 Part 153
154 Part. 154
155 Part. 155
156 Part. 156
157 Part. 157
158 Part. 158
159 Part. 159
160 Part. 160
161 Part. 161
162 Part. 162
163 Part. 163
164 Part. 164
165 Part. 165
166 Part. 166
167 Part. 167
168 Part. 168
169 Part. 169
170 Part. 170
171 Part. 171
172 Part. 172
173 Part. 173
174 Part. 174
175 Part. 175
176 Part. 176
177 Part. 177
178 Part. 178
179 Part. 179
180 Part. 180
181 Part. 181
182 Part. 182
183 Part. 183
184 Part. 184
185 Part. 185
186 Part. 186
187 Part. 187
188 Part. 188
189 Part. 189
190 Part. 190
191 Part. 191
192 Part. 192
193 Part. 193
194 Part. 194
195 Part. 195
196 Part. 196
197 Part. 197
198 Part. 198
199 Part. 199
200 THE END
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Part. 1
2
Part. 2
3
Part. 3
4
Part. 4
5
Part. 5
6
Part. 6
7
Part. 7
8
Part. 8
9
Part. 9
10
Part.10
11
Part. 11
12
Part. 12
13
Part. 13
14
Part. 14
15
Part. 15
16
Part. 16
17
Part. 17
18
Part. 18
19
Part. 19
20
Part. 20
21
Part. 21
22
Part. 22
23
Part. 23
24
Part. 24
25
Part. 25
26
Part. 26
27
Part. 27
28
Part. 28
29
Part. 29
30
Part. 30
31
Part. 31
32
Part. 32
33
Part. 33
34
Part. 34
35
Part. 35
36
Part. 36
37
Part. 37
38
Part. 38
39
Part. 39
40
Part. 40
41
Part. 41
42
Part. 42
43
Part. 43
44
Part. 44
45
Part. 45
46
Part. 46
47
Part. 47
48
Part. 48
49
Part. 49
50
Part. 50
51
Part. 51
52
Part. 52
53
Part. 53
54
Part. 54
55
Part. 55
56
Part. 56
57
Part. 57
58
Part. 58
59
Part. 59
60
Part. 60
61
Part. 61
62
Part. 62
63
Part. 63
64
Part. 64
65
Part. 65
66
Part. 66
67
Part. 67
68
Part. 68
69
Part. 69
70
Part. 70
71
Part. 71
72
Part. 72
73
Part. 73
74
Part. 74
75
Part. 75
76
Part. 76
77
Part. 77
78
Part. 78
79
Part. 79
80
Part. 80
81
Part. 81
82
Part. 82
83
Part. 83
84
Part. 84
85
Part. 85
86
Part. 86
87
Part. 87
88
Part. 88
89
Part. 89
90
Part. 90
91
Part. 91
92
Part. 92
93
Part. 93
94
Part. 94
95
Part. 95
96
Part. 96
97
Part. 97
98
Part. 98
99
Part. 99
100
Part. 100
101
Part. 101
102
Part. 102
103
Part. 103
104
Part. 104
105
Part. 105
106
Part. 106
107
Part. 107
108
Part. 108
109
Part. 109
110
Part. 110
111
Part. 111
112
Part. 112
113
Part. 113
114
Part. 114
115
Part. 115
116
Part. 116
117
Part. 117
118
Part. 118
119
Part. 119
120
Part. 120
121
Part. 121
122
Part. 122
123
Part. 123
124
Part. 124
125
Part. 125
126
Part. 126
127
Part. 127
128
Part. 128
129
Part. 129
130
Part. 130
131
Part. 131
132
Part. 132
133
Part. 133
134
Part. 134
135
Part. 135
136
Part. 136
137
Part. 137
138
Part. 138
139
Part. 139
140
Part. 140
141
Part. 141
142
Part. 142
143
Part. 143
144
Part. 144
145
Part. 145
146
Part. 146
147
Part. 147
148
Part. 148
149
Part. 149
150
Part. 150
151
Part. 151
152
Part. 152
153
Part 153
154
Part. 154
155
Part. 155
156
Part. 156
157
Part. 157
158
Part. 158
159
Part. 159
160
Part. 160
161
Part. 161
162
Part. 162
163
Part. 163
164
Part. 164
165
Part. 165
166
Part. 166
167
Part. 167
168
Part. 168
169
Part. 169
170
Part. 170
171
Part. 171
172
Part. 172
173
Part. 173
174
Part. 174
175
Part. 175
176
Part. 176
177
Part. 177
178
Part. 178
179
Part. 179
180
Part. 180
181
Part. 181
182
Part. 182
183
Part. 183
184
Part. 184
185
Part. 185
186
Part. 186
187
Part. 187
188
Part. 188
189
Part. 189
190
Part. 190
191
Part. 191
192
Part. 192
193
Part. 193
194
Part. 194
195
Part. 195
196
Part. 196
197
Part. 197
198
Part. 198
199
Part. 199
200
THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!