Nek Iyah keluar membawa kunci kamarku. Lantas ia duduk di depanku.
"Dari tadi pagi, temenmu nggak ada yang datang dek." ujarnya.
"Iya nek. Em nek, ada yang mau saya tanyain nih." aku membuka obrolan.
"Mau tanya apa dek?" Nek Iyah menanggapi. Ujang duduk di sampingnya.
"Semalam kawan saya dua orang numpang nginap di kamar saya, termasuk Yuda ini nek." aku menunjuk Yuda, dan Yuda hanya mengangguk.
"Iya, kemarin kamu kan izin sama saya. Terus?" gumam Nek Iyah.
"Satu lagi kawan saya datang sekitar jam tujuhan. Kita bikin tugas sampai malam. Kebetulan saya dan Yuda tidur duluan. Saya mau tanya, apa Nek Iyah lihat kawan saya satu lagi?" sambungku.
"Kawan kamu yang kemarin malam juga nginap di sini kan?" tanya Nek Iyah.
"Iya bener nek. Namanya Bagas. Mungkin Nek Iyah lihat." tanggapku.
"Semalam saya bangun jam dua, terus saya dengar suara rantai di gerbang bunyi. Saya pikir maling, saya intip rupanya teman kamu sedang panjat gerbang mau keluar." jelas Nek Iyah.
"Hah, panjat gerbang? Nenek nggak salah lihat?" tanyaku.
"Nggak mungkin saya salah lihat. Teman kamu pakai celana pendek kotak-kotak kan? Pakai kaus putih kan?" ucap Nek Iyah.
"Iya betul nek. Itu teman kita." ucap Yuda.
"Iya, saya lihat dia keluar panjat gerbang."
Aku dan Yuda saling menatap. Kemana perginya Bagas? Tengah malam, dan hanya memakai celana pendek. Bahkan, ponselnya pun tak ia bawa. Aku heran setengah mati.
"Kalau gitu terima kasih nek infonya. Cuma itu saja sih yang mau saya tanyain." ujarku seraya bangun dari tempat duduk, Yuda pun beranjak.
"Iya sama-sama dek." jawab Nek Iyah.
"Saya permisi nek. Assalamualaikum." ucapku.
"Waalaikumsalam."
Aku dan Yuda menuju kamar meninggalkan Nek Iyah dan Ujang di teras rumah.
"Ah, nyusahin banget nih anak! Bikin orang was was." gerutu Yuda.
"Gue juga bingung mau gimana lagi Da." sahutku seraya membuka pintu kamar.
"Masuk Da, ngopi dulu-lah!" ajakku.
"Yo'ii."
Astaga, sampai lupa belum shalat ashar. Aku pun bergegas menuju kamar mandi. Alangkah terkejutnya ketika sampai di ruang tengah kamarku. Ada jejak kaki penuh lumpur hitam seperti kemarin.
Langkahku terhenti. Aku membungkuk memperhatikan jejak kaki yang mengotori ruang tengah kamarku. Ya, jejaknya hanya sampai lantai yang landai tepat di tengah ruangan. Dan lagi-lagi arah jejaknya dari pintu belakang.
"Aaahhh siiiaaalll." teriakku.
Yuda melongok ke arah ruang tengah.
"Lo kenapa Di?" tanyanya. Lalu Yuda menghampiriku.
"Buset, apaan nih kotor banget?" tanya Yuda.
Aku tak menjawab.
"Heh, lo kenapa?" tanyanya lagi.
"Ini Da, ada bekas tapak kaki lagi di kamar gue."
"Yaelaaah Di, tinggal di bersihin aja. Ayo gue bantuin." Yuda mendorong tubuhku menuju kamar mandi.
Ia menuangkan air ke dalam ember, mengambil lap pel, menuangkan cairan pembersih, dan membersihkan tapak kaki penuh lumpur di ruang tengah. Sedangkan aku hanya diam melihatnya sambil diri bersandar pada dinding.
"Nah, beres!" ucap Yuda.
Ia membuang air kotor di kamar mandi, lalu menyuruhku shalat ashar.
"Udah sana shalat. Nanti keburu magrib. Tuh, udah beres. Sana sana!"
"Makasih Da." jawabku singkat.
Setelah menunaikan shalat ashar, aku duduk menghampiri Yuda. Ia sedang asik menyedot rokoknya.
"Sorry Da, tadi gue kesel." ujarku.
Yuda hanya senyum seraya menyemburkan asap dari mulutnya.
"Di, abis magrib gue cabut ya. Bokap gue tadi telpon." ucap Yuda.
"Iya Da."
"Lo nggak apa-apa nih sendiri?" tanya Yuda sambil menyodorkan segelas kopi untukku.
"Santai Da. Hari ini rasanya capek banget, paling lo balik gue langsung tidur." ucapku.
"Masalah Bagas, kita pikirin besok lagi ya." Yuda berkata. Aku hanya mengangguk lalu menyeruput kopi.
Setelah shalat magrib, Yuda pamit pulang. Aku mengantarnya sampai gerbang. Aku kembali ke kamar, berjalan pelan melewati pohon mangga, garasi, dan halaman kost.
Aku duduk di depan kamar. Pikiranku kosong. Sambil melihat sekeliling suasana kost. Sesekali terpikirkan kembali Bagas. Bahkan sampai tapak kaki yang muncul di ruang tengah kamarku dua hari ini. Semua terasa membingungkan. Aku jadi tak tenang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Aeyma Rahma
Mulai muncul satu persatu keanehan, dan sepertinya Adi mulai ngeh sama keadaan yg aneh² itu. Kemarin² cuek bebek malah saya yg selalu merasa takut😂
2023-05-31
0
IG: _anipri
lha Bagas gimana?
2023-02-01
0
Berdo'a saja
ada misteri apa dengan lantai yang landai
2022-11-04
0