Episode 13. Keenakan Dan Kesakitan

Norman terperangah. Ia menatap perempuan berkaca mata di depannya. “Maksud ibu?”

Bu Lu Nakal Niya, eh salah tulis, Bu Luna Kalniya membetulkan posisi baju depannya yang mendadak terasa sesak. Ia senyum menatap Norman. “Kayak kamu gak ngerti aja.”

Norman terdiam.

“Sekarang terserah kamu. Kalau mau dilulusin bab 1 sampe bab 3 nya ya itu syarat dari saya. Kalau mau menunggu satu semester lagi juga gak apa.” Santuy tapi bernada ancaman ucapan sang dosen.

Serba salah Norman mendengar. Lelaki bertubuh tegap itu berpikir.

Bu Luna Kalniya mengusap bahu Norman. Meremas otot besar tegap itu  dengan gemas. “Saya gak punya waktu lama cuma ngurusin kamu lho. Mahasiswa bimbingan saya  banyak. Saya juga mau ngajar.”

“Ngg… syaratnya apa tadi, Bu?” Norman tersentak. Ia memegang hand phonenya dengan gelisah.

”Kamu harus bikin seribu candi dalam semalam!” Bu Luna Kalniya mendadak jutek. “Dikira saya Roro Jongrang apa! Kalau mau saya lulusin bab 1 sampe bab 3 skripsimu, kamu harus mau tidur sama saya. Kalau enggak, silakan keluar dari ruangan ini!” Bu Luna jengkel menunjuk pintu ruangannya.

Masih resah memegang hand phonenya, Norman menatap sang dosen. Ia baru memperhatikan. Sebenarnya Bu Luna Kalniya manis juga... kalau dikasih gula. Wajah bu dosen ini gak jelek. Bibirnya kecil tapi penuh. Matanya indah di balik kaca mata jeleknya. Rambutnya indah dan bergaya. Cuma ya itu. Bodynya yang super besar bikin Norman ilfil.  Tentu  enak makan paket super besar di resto fast food. tapi bukan super besar yang ini.

“Jadi gimana kalau saya mau tidur sama Ibu?” Norman nanya lagi.

“Kamu dapat ACC saya. Kamu bisa memulai penelitian kamu. dan kita bisa sama-sama senang.” Bu Luna Kalniya senyum manis, semanis madu palsu dicampur air gula aren.

“Oke. Kalau itu syaratnya.” Norman mengangguk. “Saya mau tidur sama ibu..!”

Berser-seri wajah Bu Luna Kalniya mendengar itu. Dikecupnya pipi Norman.

“Gak salah para mahasiswa cewek dan para emak-emak yang kerja di kampus ini bilang kamu Hot Man On Campus. Kamu sudah bikin saya termehek-mehek waktu tau kamu adalah mahasiswa bimbingan saya. Cuma melihat kamu jalan aja dada saya bergetar lho.”

Sebenarnya Norman ingin mendorong Bu Luna agar menjauh darinya usai mengecup pipinya. Tapi ia belagak sopan. “Bisa ibu tanda tangan dan ngasih ACC bab 1 sampai bab 3 saya sekarang?”

“Oh, bisa. Buat kamu, apa sih yang gak bisa?” Bu Luna kembali ke bangkunya. Dengan gesit membubuhkan tanda tangan dan tulisan ACC diimbuhi namanya dan tanggal hari ini di Bab 3  skripsi Norman.

Norman menatap yang dilakukan dosennya dengan perasaan lega. Ia diam-diam menekan-nekan layar hand phonenya yang masih dipegangnya. Lantas Norman mengantungi kembali hand phone itu.

Skripsi Norman sudah ditanda tangani dan sudah di ACC  ibu dosen. Perempuan itu memegang skripsi sambil senyum manis. Sikapnya mau menyerahkan skripsi tapi sambil mau bicara ke Norman.

Norman paham apa yang hendak dikatakan Bu Luna. Segera ia menyergah. “Terima kasih, Bu Luna sudah ACC bab 3 saya.” Norman mengambil skripsi itu. Lantas buru-buru  keluar dari ruangan sang dosen.

“Hei, saya masih mau ngomong." Bu Luna teriak. "Kita enaknya tidur dimana? Di hotel? Atau dimana?”

Norman tak menjawab. Ia sudah membuka pintu dan keluar dari ruangan.

Bu Luna Kalniya memburu Norman. Ia keluar dari ruangannya.

“Norman..!  Kamu lebih suka…” Bu Luna Kalniya urung menyelesaikan ucapannya. Ia melihat Norman di depan ruangannya bersama Meli.

“Met siang, Bu Luna.” Meli tersenyum, mengangguk ke sang dosen.

“Siang.” Bu Luna menjawab singkat. Ia masih mau bicara ke Norman, tapi  melihat lelaki itu ditempel  Meli, Bu Luna mengurungkan niatnya.

“Ayo.” Norman menarik Meli menjauh.

“Emang skripsi lo sudah di ACC?” Meli nanya.

“Sudah.” Kalimat Norman menunjukkan ia ingin segera pergi dari situ. “Yuk, cabut.”

Meli rada heran menatap Bu Luna. Bu Luna diam saja. Namun melihat Norman sudah pergi, Meli segera mengikuti Norman yang sudah jalan duluan. “Tunggu, wooii..” Meli mengjar Norman.

Bu Luna senyum kecil. Ia membetulkan bagian depan behanya dengan tangannya lalu kembali masuk ke dalam ruangannya.

*

“Gila! Jadi dia pengen tidur sama lo?” Meli terbelalak.

“Iya.” Sahut Norman pendek.

“Terus lo bilang iya biar dia ACC skripsi lo?”

“Yup.”

DEEGG! Meli kecewa. “Yang bener aja lo mau tidur sama buntelan kentut kayak gitu? Kalau dikempesin tuh badannya si Nakal Ni Ya, isinya cuma angin. Tidur sama dia lo berasa nyangkut di perahu karet Tim SAR buat nyelamatin korban banjir.”

Norman senyum aja.

“Amit-amit tuh dosen! Gak tau malu ngajak lo tidur!” Bibir Meli mencibir. “Lo tau gak? Bu Luna itu nafsuan! Bisa-bisa dia minta tidur beberapa kali sampe skripsi lo kelar.”

Santai saja Norman mendengar itu.

Meli jadi gemas. “Lo kok anteng aja diajak tidur sama kuda nil?”

“Tenang.” Norman merogoh kantung celana. lalu menunjukkan hand phonenya. “Gue punya kartu As. Gue sudah pegang kartunya. Bu Luna gak bisa semena-mena sama gue!”

Terbelalak Meli menatap Norman yang memegang hand phone sambil senyum percaya diri.

“Gue bukan orang bego.” Norman berkata santuy. “Terserah aja kalo Bu Luna ngira dia bisa tidur sama gue!”

*

“Aihhh, Ira pengen banget tidur.”

“Lagian lo gimana sih?” Kiki menatap Irawan. “Masa tidur waktu Bu Wati ngasih kuliah?!  Untung lo gak ditimpuk dia pake pulpen!”

“Ira kan jadwalnya padet  Ki berapa  hari ini. Bener-bener padet banget repet peret seret.” Irawan masih ngantuk. “Dua hari lalu  Ira syuting di Anyer jadi penari latarnya Cika Cikarang, buat video clip barunya. Kemarin siang latihan  nari buat persiapan konser dangdut Imul Burungdara. Tadi malam nari lagi di TV Indosinga jadi penari latar Kekeyi Putri Cantika yang imut kayak biji jeruk purut.”

“Lo harus jaga kesehatan, Ra.” Livia mengingatkan.

“Iya, Ira paham, Livia sayangku manisku cintaku. Tapi kalo jadwal padet gini Ira emang suka kurang tidur. Udah kurang tidur, kurang ditiduri pula, bikin Ira ngenes.” Mata  Irawan merem lagi. Beneran masih ngantuk rupanya.

PLUUKK! Hand phone yang dipegang Ira jatuh ke lantai.  Rupanya pegangan tangan Ira melonggar ke hand phonenya.

“Ya, ampun. Hand phone  mahal begini sampe jatuh! “ Livia geleng-geleng kepala. Ia segera menunduk mengambil hand phone berlogo buah yang sudah digerogotin codot milik Ira yang jatuh ke lantai. Gadget  keren itu jatuh di koridor lorong kampus, dimana orang banyak lalu lalang. Livia takut hand phone mahal milik Ira diinjak orang lewat.

Sudah mendapat  hand phone di tangan Livia bangkit dari posisinya yang habis menunduk di lantai.

Tak disangka seorang lelaki bertubuh tegap muncul ke arah Livia.

Livia baru berdiri. Belum seimbang berdiri sepenuhnya. BRRUUKK! Lelaki itu menabrak Livia.

"Uuughh..." Livia terjatuh terjajar ke lantai.

Lelaki yang menabraknya juga jatuh. Sialnya tubuh lelaki itu menindih tubuh Livia tepat di atas perutnya.

Sakit tubuhnya kala jatuh ke lantai, ditambah lagi tubuh lelaki yang menimpanya cukup berat membuat Livia susah nafas. Dan Livia melongo melihat siapa lelaki yang menindih  tubuhnya.

“Aiihhh, kalian jadi kayak em el berhimpitan mesra di lantai.” Irawan kaget melihat kedua orang itu bertindihan di lantai. “Ira hanya bisa terpana, tak rela tak rela tak rela, karena hanya bisa melihat tapi tak bisa merasakannya.”

Jengkel banget Livia. Tubuhnya terhimpit. namun si lelaki bertubuh tegap ini tak langsung bangkit berdiri agar tak lagi menindihnya.

Lelaki itu malah kaget kala tau  ia berada di atas tubuh Livia.

“Aiiihh, jangan lama-lama gencet  di lantai dong ah. Entar kalian keterusan em el.” Irawan terpekik. “Ini yang nindih bisa keenakan, yang ditindih bisa kesakitan. Yang nonton  cuma bisa melongo kayak setan  belum sarapan...”

BERSAMBUNG….

LANJUTIN GAK NIH CERITANYA? Silakan kasih LIKE, VOTE dan KOMEN jika berkenan. Karena perhatian reader semua yang membuat author semangat meneruskan cerita ini.

Mohon maaf karena baru up lagi. Ini pun nulisnya rada maksa nyelip menyempatkan nambah bab baru. Karena author sedang menulis skenario Jodoh Wasiat Bapak 2 yang sedang tayang di ANTV.

Readers bisa mampir juga baca  novel karya Fresh Nazar lainnya di aplikasi Noveltoon Mangatoon ya. Happy reading.

Terpopuler

Comments

Sudirman Sudirman

Sudirman Sudirman

mulut ira minta dilakban nih 😁😁😁

2021-06-10

0

CebReT SeMeDi

CebReT SeMeDi

pengen nguncir bibir ira 😝😝

2021-04-19

0

ءنتي ارشاء مبرق

ءنتي ارشاء مبرق

hahshsh ..aku suka ceritany bikin ngakak ..

2021-04-19

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. He's A Real Hot Man
2 Episode 2. Gosip Hot Menyebar
3 Episode 3. Calon Suami Livia
4 Episode 4. Apakah Livia Siap Jadi Istri?
5 Episode 5. Menggaruk Barang Terlarang
6 Episode 6. Memeluk Hot Man
7 Episode 7. Livia Gak Bakal Mau Menikah Dengan Norman
8 Episode 8. VISUAL
9 Episode 9. Ferdi Jual Diri
10 Episode 10. Livia Disuruh Berhenti Kuliah
11 Episode 11. Siapa Yang Membayari Uang Kos Livia?
12 Episode 12. Permintaan M*ksiat
13 Episode 13. Keenakan Dan Kesakitan
14 Episode 14. Tiga Ronde
15 Episode 15. Livia Cemburu Ke Meli
16 Episode 16. Bapak Tiri Yang Mencurigakan.
17 Episode 17. So Sweet
18 Episode 18. Benarkah Norman Dan Meli Tak Berpacaran?
19 Episode 19. Bu Luna Sudah Booking Kamar Hotel
20 Episode 20. Di Kamar Mandi
21 Episode 21. Sanggupkah Menahan Gairah?
22 Episode 22. Dipaksa Menikah
23 Episode 23. Belum Siap Jadi Istri
24 Episode 24. Merahasiakan Pernikahan
25 Episode 25. Anu Lo Kenapa?
26 Episode 26. Norman Membuat Bu Luna Tak Berdaya
27 Episode 27. Takut Perih
28 Episode 28. Ingat Enaknya Lupa Sakitnya
29 Episode 29. Sisi Lain Norman Yang Tak Diketahui Livia
30 Episode 30. Tidur Dengan Banyak Orang Agar Sukses
31 Episode 31. Romantis Di Cirebon
32 Episode 32. Ular Di Ranjang
33 Episode 33. Saat Ira Jadi Perkasa
34 Episode 34. Rejeki Besar
35 Episode 35. The Sweetest Gift
36 Episode 36. Romantic Night
37 Episode 37. Bisnis Kopi Penguat Stamina Lelaki
38 Episode 38. Keserimpet Bijinya Sendiri
39 Episode 39. Apakah Livia Hamil?
40 Episode 40. Dua Garis Biru
41 Episode 41. Menikmati Lontong Raksasa
42 Episode 42. Suami Perhatian Dan Sayang Istri
43 Episode 43. Kemal Wan Basar
44 Episode 44. Jendolannya Enggak Nahan
45 Episode 45. Meli Tersedak Pisang
46 episode 46. Golden Monkey Alias Kera Mas
47 Episode 47. Meli Duduk Di Atas Botol
48 Episode 48. Bertemu Mbak Ega Telapemnya
49 Episode 49. Semak Belukar Di Bawah Pusar
50 Episode 50. Toko TAMPA BUSANA
51 Episode 51. Livia Marah Dan Cemburu Berat
52 Episode 52. Cewek Bohay Idola Para Cowok Jomblo
53 Episode 53. Kalau Lagi Kepengen Pinter Merayu
54 Episode 54. Diajak Ke Lampung
55 Episode 55. Mertua Lelaki Yang Cacat Tapi Keras Wataknya
56 Episode 56. Alasan Norman Menjadi Gigolo
57 Episode 57. Malam Penuh Bintang Di Pulau Kilauan
58 Episode 58. Bebas Merdeka Seperti Lumba-Lumba
59 Episode 59. Sam Beloncom Naksir Kiki
60 Episode 60. Kiki Tahu Livia Dan Norman Sudah Menikah
61 Episode 61. Melon Gede Tinggal Diperah
62 Episode 62. Kiki VS Mbak Mulan Jamilah
63 Episode 63. Niken Dorbautnya Semaput
64 Episode 64. Sama-Sama Nafsuan
65 Episode 65. Menjaga Rahasia Apem Keriput
66 Episode 66. Semata Urusan Nafsu
67 Episode 67. Ira Ditangkap
68 Episode 68. Pak Gede Pisangmini
69 Episode 69. Berharap Pisang Mini Jadi Pisang Raja
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Episode 1. He's A Real Hot Man
2
Episode 2. Gosip Hot Menyebar
3
Episode 3. Calon Suami Livia
4
Episode 4. Apakah Livia Siap Jadi Istri?
5
Episode 5. Menggaruk Barang Terlarang
6
Episode 6. Memeluk Hot Man
7
Episode 7. Livia Gak Bakal Mau Menikah Dengan Norman
8
Episode 8. VISUAL
9
Episode 9. Ferdi Jual Diri
10
Episode 10. Livia Disuruh Berhenti Kuliah
11
Episode 11. Siapa Yang Membayari Uang Kos Livia?
12
Episode 12. Permintaan M*ksiat
13
Episode 13. Keenakan Dan Kesakitan
14
Episode 14. Tiga Ronde
15
Episode 15. Livia Cemburu Ke Meli
16
Episode 16. Bapak Tiri Yang Mencurigakan.
17
Episode 17. So Sweet
18
Episode 18. Benarkah Norman Dan Meli Tak Berpacaran?
19
Episode 19. Bu Luna Sudah Booking Kamar Hotel
20
Episode 20. Di Kamar Mandi
21
Episode 21. Sanggupkah Menahan Gairah?
22
Episode 22. Dipaksa Menikah
23
Episode 23. Belum Siap Jadi Istri
24
Episode 24. Merahasiakan Pernikahan
25
Episode 25. Anu Lo Kenapa?
26
Episode 26. Norman Membuat Bu Luna Tak Berdaya
27
Episode 27. Takut Perih
28
Episode 28. Ingat Enaknya Lupa Sakitnya
29
Episode 29. Sisi Lain Norman Yang Tak Diketahui Livia
30
Episode 30. Tidur Dengan Banyak Orang Agar Sukses
31
Episode 31. Romantis Di Cirebon
32
Episode 32. Ular Di Ranjang
33
Episode 33. Saat Ira Jadi Perkasa
34
Episode 34. Rejeki Besar
35
Episode 35. The Sweetest Gift
36
Episode 36. Romantic Night
37
Episode 37. Bisnis Kopi Penguat Stamina Lelaki
38
Episode 38. Keserimpet Bijinya Sendiri
39
Episode 39. Apakah Livia Hamil?
40
Episode 40. Dua Garis Biru
41
Episode 41. Menikmati Lontong Raksasa
42
Episode 42. Suami Perhatian Dan Sayang Istri
43
Episode 43. Kemal Wan Basar
44
Episode 44. Jendolannya Enggak Nahan
45
Episode 45. Meli Tersedak Pisang
46
episode 46. Golden Monkey Alias Kera Mas
47
Episode 47. Meli Duduk Di Atas Botol
48
Episode 48. Bertemu Mbak Ega Telapemnya
49
Episode 49. Semak Belukar Di Bawah Pusar
50
Episode 50. Toko TAMPA BUSANA
51
Episode 51. Livia Marah Dan Cemburu Berat
52
Episode 52. Cewek Bohay Idola Para Cowok Jomblo
53
Episode 53. Kalau Lagi Kepengen Pinter Merayu
54
Episode 54. Diajak Ke Lampung
55
Episode 55. Mertua Lelaki Yang Cacat Tapi Keras Wataknya
56
Episode 56. Alasan Norman Menjadi Gigolo
57
Episode 57. Malam Penuh Bintang Di Pulau Kilauan
58
Episode 58. Bebas Merdeka Seperti Lumba-Lumba
59
Episode 59. Sam Beloncom Naksir Kiki
60
Episode 60. Kiki Tahu Livia Dan Norman Sudah Menikah
61
Episode 61. Melon Gede Tinggal Diperah
62
Episode 62. Kiki VS Mbak Mulan Jamilah
63
Episode 63. Niken Dorbautnya Semaput
64
Episode 64. Sama-Sama Nafsuan
65
Episode 65. Menjaga Rahasia Apem Keriput
66
Episode 66. Semata Urusan Nafsu
67
Episode 67. Ira Ditangkap
68
Episode 68. Pak Gede Pisangmini
69
Episode 69. Berharap Pisang Mini Jadi Pisang Raja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!