Episode 7. Livia Gak Bakal Mau Menikah Dengan Norman

“Huuhh!” Norman mendengus jengkel. “Orang tua gue emang orang miskin di kampung.” Ia menatap Livia. “Terus apa salahnya kalo gue punya duit?!”

Livia tak menjawab. Sebenarnya ia bingung karena tak sepenuhnya mengerti hubungan kalimat pertama dan kedua yang diucapkan Norman.

“Lo gak tau susahnya orang cari duit!” Norman senyum sinis.

Cara bicara lelaki ini jelas menunjukkan ia tersinggung dan mau marah. Livia jadi serba salah mau ngomong apa lagi.

“Naik!” Norman menyuruh Livia naik ke boncengan motornya. "Buruan!"

Livia segera  naik ke boncengan motor Norman.

“Jangan ngebut lo ya.” Livia mengingatkan. “Gue bawa laptop baru. Entar laptop ini jatuh, lo mesti ganti lagi.”

“Bawel lo!”

BRRRMM! Norman melajukan motornya.

Mereka kembali pulang menuju ke rumah kos Livia. Motor berjalan laju tapi tak kencang seperti saat hendak pergi sehingga  Livia agak tenang di  boncengan Norman. Kotak berisi laptop sengaja ditaruh  Livia di antara tubuhnya dan punggung Norman sehingga dadanya tak perlu bersentuhan dengan lelaki galak ini.

Sepertinya perjalanan pulang terasa lebih cepat.

Motor pun tiba di depan rumah kos Livia. Gadis itu turun dari boncengan motor sambil memegang laptop barunya.

“Terima kasih lo udah gantiin laptop gue yang rusak.”

Norman mau bicara tapi hand phone nya berbunyi. Lelaki itu menatap hand phonenya. Ia langsung tersenyum dan menerima telpon yang masuk.

“Iya. sayang.” Ia mendengarkan jawaban di seberang. Tersenyum lagi lalu mengangguk. “Oke. Di tempat biasa? Setengah jam lagi aku sampe.”

Livia mendengarkan Norman bicara sambil memperhatikan ekspresi wajah lelaki itu. Livia menduga Meli yang baru saja menelpon Norman. Buktinya wajah lelaki ini sumringah. Tentu ia bahagia akan bertemu Meli, pacarnya.

“Oke. Ini aku langsung kesana.” Norman tertawa sambil menelpon. “Ha ha ha. Aku siap terus soal itu sih. Pasti dong. See ya. Muaahhh…!” Norman kasih kiss bye.

Lalu ia menutup telponnya. Ditatapnya Livia “Gue cabut.  Lo gak usah bawel minta ganti apa-apa lagi karena laptop lo udah gue ganti!”

“Siapa juga  minta ganti yang lain?” Livia sewot. Tadi ia sempat bilang terima kasih pun tak dijawab Norman.

Lantas Lelaki itu menderumkan motornya.  BRRRMMM! Motor pergi begitu saja tanpa Norman menoleh sedikit pun ke Livia.

Livia geleng-geleng kepala. Lantas masuk ke halaman rumah kosnya. Kedua teman cewek yang kos bareng dengannya muncul di teras. Keduanya sudah mandi dan berpakaian rapi, terlihat cantik pake lipstick. Kedua gadis itu bernama Mimi dan Susi. Bapak kos yang sudah pensiunan pernah salah memanggil keduanya sekaligus “Mimi susu…!” sehingga Bu Hartini saat itu cemberut sepanjang hari ke suaminya.

“Mana si Hot Man?”   Tanya Mimi. “Gue sudah sengaja mandi dan dandan biar ketemu dia?”

“Sudah cabut. Dia buru-buru mau ketemu pacarnya. Si Meli.” Jawab Livia.

“Wah, sayang ya dia sudah punya pacar.” Susi  kecewa. “Gue udah dandan cantik begini karena ngarep siapa tau Norman khilaf dan mau jadiiin gue selingkuhannya.”

Kedua gadis itu tertawa  cekikikan.

“Gue juga mau jadi selingkuhan si Norman.” Mimi ngakak. “Pasti asik kalau meluk atau dipeluk lelaki macho kayak dia.”

Tapi livia gak ketawa. “Kalo lo berdua tau galaknya si Norman, kalian  gak bakal suka ama dia! Norman itu ketus lho orangnya.”

“Ah, masa sih?” Susi gak percaya.

“Lah, gue kan habis jalan sama dia. Sepanjang jalan gue dijutekin terus. Ngomongnya juga galak!  Semoga   gue gak punya suami kayak dia. Mana kelakuannya parah. Kemarin gue lihat dia begituan di kampus sama si Meli. Laki-laki nafsuan gitu amit-amit deh kalo sampe jadi suami gue!”

“Eh, jangan gitu.” sahut Meli. “Siapa tau kan? Tiba-tiba dia suka sama lo dan lo suka sama dia. Terus dia  ngajak nikah. Dia jadi suami lo?”

“Gak bakal! Gue pasti nolak!” kata Livia yakin. Ia terus berjalan masuk rumah sambil menenteng lap top barunya. "Gak bakal terjadi dalam hidup gue mau nikah sama lelaki resek kayak gitu! Gue cukup punya otak untuk milih lelaki  yang baik untuk jadi suami gue.”

Mimi Susu, eh Mimi dan Susi hanya bisa saling berpandangan mendengar ucapan Livia.

*

Sore itu  Mall Taman Anggrek tidak terlalu ramai pengunjung. Mungkin karena sedang tanggung bulan.

Irawan dan tiga temannya para penari lelaki berjalan dengan lincah di dalam mall sambil ngobrol seru.

“Aih, yeiy lihat gak cyiin? Waktu latihan nari tadi eike lihat penyanyi Shakira Antik melonnya tambah gede deh.”

“Diih. Ngapain dilihatin?” Temannya menyahut. “Eike mah gak nafsu lihat melon ciwik-ciwik.”

“Iya ya. Kita kan nafsunya lihat pisang.”

“Apalagi pisang tanduk.” Yang lain menimpali. “Eike paling doyan. Mantap kalo kena tanduknya.” Lelaki kemayu itu ketawa cekikikan kayak kuntilanak nyasar ke mall.

“Iya. bisa merem-merem ya cyyinn kalo kena sodok pisang tanduk.” Ira ketawa genit.

“Malah ngebahas pisang deh iih. Temanin eike beli skin care dulu yuk Cyyiin.”

“Eh iya. eike juga butuh lotion dan hand cream biar kulit gak kering seharian di studio tari yang dingin.”

Irawan ingat. “Ira juga mau beli Lip balm  biar bibir Ira tetap basah merekah menggoda."

Berempat lelaki kemayu itu memasuki sebuah Departemen Store yang terkenal  menjual barang-barang mewah dan mahal. Mereka langsung menuju counter alat kosmetik dan perawatan kulit yang ada di lantai satu Departemen Store tersebut.

Ketiga teman Irawan sibuk memilih produk yang mereka ingin beli. Namun,  irawan terpana. Ia melihat seorang lelaki muda bertubuh kekar dan perempuan berumur sekitar empat puluhan. Si perempuan berambut pendek itu  berwajah cukup cantik. Penampilannya  jelas terlihat orang kaya yang banyak duitnya. Di tangan si perempuan ada sebuah kantong belanjaan kecil. Irawan menebak perempuan itu baru saja membeli dompet mahal di departemen store tadi.

Si perempuan terus pergi dengan lelaki muda tersebut. Tanpa sadar Irawan menguntit kedua orang itu.

Pasangan  itu  terus berjalan ke arah deretan  toko pakaian dengan  merk terkenal. Di sebuah toko pakaian dalam si perempuan berambut pendek mengangguk ke si lelaki muda. Lelaki muda itu tersenyum. ia memberi kode dengan tangannya seolah bilang, ‘terserah kalo lo mau belanja disitu.’ Si perempuan terus masuk ke toko.

Lelaki tadi tak ikut masuk. Sepertinya risih karena toko itu khusus menjual celana dalam, beha dan pakaian dalam wanita. Ia menunggu di depan toko.

Irawan kenal lelaki muda itu. Ia  penasaran sehingga terus  mengamati.

Tiba-tiba lelaki itu menoleh ke arah Irawan. Ah, untung Irawan sempat ngumpet di balik pintu sebuah toko sehingga tak terlihat jelas.

“Lho? Kamu kok disini, Ferdi?” Terdengar suara seorang perempuan terpekik gembira.

Irawan kembali mengintip. Dilihatnya seorang perempuan berumur lima puluhan berambut sebahu dengan model rambut yang bergaya muncul. Perempuan yang baru datang memeluk si lelaki muda itu. “Ayo, ke tempatku Ferdi. Aku kangen lho sama kamu.” Dia menarik si lelaki hendak mengajaknya pergi.

Dahi Irawan berkerinyut mendengar nama itu.

Ferdi? Sejak kapan lelaki itu dipanggil Ferdi?

“Nng.. saya lagi…”  Lelaki yang dipanggil Ferdi mencoba menjelaskan.

“Ayolah ke rumahku. Aku sudah mau cerai sama suamiku lho. Di rumah sudah gak ada yang ganggu kalo kamu ke rumahku.” Si perempuan setengah baya tetap mau mengajak lelaki itu pergi.

Dari toko tadi keluar perempuan berambut pendek yang pertama dilihat Irawan.

“Apa-apaan ini? Ferdi lagi jalan sama aku!” perempuan berambut pendek berkata jutek. Ia mendorong perempuan yang lebih tua itu.

“Kasar amat kamu? Ferdi ini biasa nemanin aku kok!” Si perempuan  yang lebih tua gak terima didorong. Ia balas mendorong si perempuan berambut pendek.

Perempuan berambut pendek terhuyung didorong. Ia jengkel karena hampir jatuh. “Berani kamu sama aku?!”

Huuppp! Si perempuan berambut pendek menghambur. Ia menjambak rambut si perempuan yang lebih tua. Yang dijambak membalas. Keduanya berkelahi saling jambak-jambakan rambut.

Lelaki yang dipanggil Ferdi mencoba memisahkan kedua perempuan tersebut. “Stop..! jangan berantem!”

“Perempuan gatel ini yang dorong aku duluan!” Si perempuan tua gak terima dan kembali menjambak perempuan berambut pendek. Kesal karena dijambak, perempuan muda  balas menjambak.

Dari arah Departemen Store tadi muncul tiga orang lelaki kemayu. Mereka melihat Irawan sedang menatap dua perempuan berkelahi dengan seru, saling jambak-jambakan rambut.

“Aih, seru ya cyiiinn berantemnya.”

“Taruhan yuk cyiiin. Eike pilih yang lebih tuwir yang menang…!”

BERSAMBUNG……

Semoga reader terhibur, Kalau suka cerita ini silakan kasih LIKE, VOTE dan KOMEN.

Reader juga bisa mampir membaca buku Fresh Nazar lainnya di Noveltoon.

1. TERPAKSA MENIKAHI BIG BOSS

(tamat, ceritanya super seru dan lucu)

2. ISTRI YANG TERSIKSA

(tamat, novel yang bikin baper dan rada gokil)

3. BABY MY LOVE

(yang ini ceritanya seru dan gila, lucu pake banget)

Happy reading.

Terpopuler

Comments

Muhammad Iqbal

Muhammad Iqbal

ngakak abissss......

2023-02-04

0

Muhammad Iqbal

Muhammad Iqbal

gue suka bacanya.... banyak terjadi didunia nyata .. ini pengalaman mu ya Thor apik bener karakternya....

2023-02-04

0

@Ani Nur Meilan

@Ani Nur Meilan

🤣🤣🤣🤣🤣brebutan brondong..

2021-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. He's A Real Hot Man
2 Episode 2. Gosip Hot Menyebar
3 Episode 3. Calon Suami Livia
4 Episode 4. Apakah Livia Siap Jadi Istri?
5 Episode 5. Menggaruk Barang Terlarang
6 Episode 6. Memeluk Hot Man
7 Episode 7. Livia Gak Bakal Mau Menikah Dengan Norman
8 Episode 8. VISUAL
9 Episode 9. Ferdi Jual Diri
10 Episode 10. Livia Disuruh Berhenti Kuliah
11 Episode 11. Siapa Yang Membayari Uang Kos Livia?
12 Episode 12. Permintaan M*ksiat
13 Episode 13. Keenakan Dan Kesakitan
14 Episode 14. Tiga Ronde
15 Episode 15. Livia Cemburu Ke Meli
16 Episode 16. Bapak Tiri Yang Mencurigakan.
17 Episode 17. So Sweet
18 Episode 18. Benarkah Norman Dan Meli Tak Berpacaran?
19 Episode 19. Bu Luna Sudah Booking Kamar Hotel
20 Episode 20. Di Kamar Mandi
21 Episode 21. Sanggupkah Menahan Gairah?
22 Episode 22. Dipaksa Menikah
23 Episode 23. Belum Siap Jadi Istri
24 Episode 24. Merahasiakan Pernikahan
25 Episode 25. Anu Lo Kenapa?
26 Episode 26. Norman Membuat Bu Luna Tak Berdaya
27 Episode 27. Takut Perih
28 Episode 28. Ingat Enaknya Lupa Sakitnya
29 Episode 29. Sisi Lain Norman Yang Tak Diketahui Livia
30 Episode 30. Tidur Dengan Banyak Orang Agar Sukses
31 Episode 31. Romantis Di Cirebon
32 Episode 32. Ular Di Ranjang
33 Episode 33. Saat Ira Jadi Perkasa
34 Episode 34. Rejeki Besar
35 Episode 35. The Sweetest Gift
36 Episode 36. Romantic Night
37 Episode 37. Bisnis Kopi Penguat Stamina Lelaki
38 Episode 38. Keserimpet Bijinya Sendiri
39 Episode 39. Apakah Livia Hamil?
40 Episode 40. Dua Garis Biru
41 Episode 41. Menikmati Lontong Raksasa
42 Episode 42. Suami Perhatian Dan Sayang Istri
43 Episode 43. Kemal Wan Basar
44 Episode 44. Jendolannya Enggak Nahan
45 Episode 45. Meli Tersedak Pisang
46 episode 46. Golden Monkey Alias Kera Mas
47 Episode 47. Meli Duduk Di Atas Botol
48 Episode 48. Bertemu Mbak Ega Telapemnya
49 Episode 49. Semak Belukar Di Bawah Pusar
50 Episode 50. Toko TAMPA BUSANA
51 Episode 51. Livia Marah Dan Cemburu Berat
52 Episode 52. Cewek Bohay Idola Para Cowok Jomblo
53 Episode 53. Kalau Lagi Kepengen Pinter Merayu
54 Episode 54. Diajak Ke Lampung
55 Episode 55. Mertua Lelaki Yang Cacat Tapi Keras Wataknya
56 Episode 56. Alasan Norman Menjadi Gigolo
57 Episode 57. Malam Penuh Bintang Di Pulau Kilauan
58 Episode 58. Bebas Merdeka Seperti Lumba-Lumba
59 Episode 59. Sam Beloncom Naksir Kiki
60 Episode 60. Kiki Tahu Livia Dan Norman Sudah Menikah
61 Episode 61. Melon Gede Tinggal Diperah
62 Episode 62. Kiki VS Mbak Mulan Jamilah
63 Episode 63. Niken Dorbautnya Semaput
64 Episode 64. Sama-Sama Nafsuan
65 Episode 65. Menjaga Rahasia Apem Keriput
66 Episode 66. Semata Urusan Nafsu
67 Episode 67. Ira Ditangkap
68 Episode 68. Pak Gede Pisangmini
69 Episode 69. Berharap Pisang Mini Jadi Pisang Raja
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Episode 1. He's A Real Hot Man
2
Episode 2. Gosip Hot Menyebar
3
Episode 3. Calon Suami Livia
4
Episode 4. Apakah Livia Siap Jadi Istri?
5
Episode 5. Menggaruk Barang Terlarang
6
Episode 6. Memeluk Hot Man
7
Episode 7. Livia Gak Bakal Mau Menikah Dengan Norman
8
Episode 8. VISUAL
9
Episode 9. Ferdi Jual Diri
10
Episode 10. Livia Disuruh Berhenti Kuliah
11
Episode 11. Siapa Yang Membayari Uang Kos Livia?
12
Episode 12. Permintaan M*ksiat
13
Episode 13. Keenakan Dan Kesakitan
14
Episode 14. Tiga Ronde
15
Episode 15. Livia Cemburu Ke Meli
16
Episode 16. Bapak Tiri Yang Mencurigakan.
17
Episode 17. So Sweet
18
Episode 18. Benarkah Norman Dan Meli Tak Berpacaran?
19
Episode 19. Bu Luna Sudah Booking Kamar Hotel
20
Episode 20. Di Kamar Mandi
21
Episode 21. Sanggupkah Menahan Gairah?
22
Episode 22. Dipaksa Menikah
23
Episode 23. Belum Siap Jadi Istri
24
Episode 24. Merahasiakan Pernikahan
25
Episode 25. Anu Lo Kenapa?
26
Episode 26. Norman Membuat Bu Luna Tak Berdaya
27
Episode 27. Takut Perih
28
Episode 28. Ingat Enaknya Lupa Sakitnya
29
Episode 29. Sisi Lain Norman Yang Tak Diketahui Livia
30
Episode 30. Tidur Dengan Banyak Orang Agar Sukses
31
Episode 31. Romantis Di Cirebon
32
Episode 32. Ular Di Ranjang
33
Episode 33. Saat Ira Jadi Perkasa
34
Episode 34. Rejeki Besar
35
Episode 35. The Sweetest Gift
36
Episode 36. Romantic Night
37
Episode 37. Bisnis Kopi Penguat Stamina Lelaki
38
Episode 38. Keserimpet Bijinya Sendiri
39
Episode 39. Apakah Livia Hamil?
40
Episode 40. Dua Garis Biru
41
Episode 41. Menikmati Lontong Raksasa
42
Episode 42. Suami Perhatian Dan Sayang Istri
43
Episode 43. Kemal Wan Basar
44
Episode 44. Jendolannya Enggak Nahan
45
Episode 45. Meli Tersedak Pisang
46
episode 46. Golden Monkey Alias Kera Mas
47
Episode 47. Meli Duduk Di Atas Botol
48
Episode 48. Bertemu Mbak Ega Telapemnya
49
Episode 49. Semak Belukar Di Bawah Pusar
50
Episode 50. Toko TAMPA BUSANA
51
Episode 51. Livia Marah Dan Cemburu Berat
52
Episode 52. Cewek Bohay Idola Para Cowok Jomblo
53
Episode 53. Kalau Lagi Kepengen Pinter Merayu
54
Episode 54. Diajak Ke Lampung
55
Episode 55. Mertua Lelaki Yang Cacat Tapi Keras Wataknya
56
Episode 56. Alasan Norman Menjadi Gigolo
57
Episode 57. Malam Penuh Bintang Di Pulau Kilauan
58
Episode 58. Bebas Merdeka Seperti Lumba-Lumba
59
Episode 59. Sam Beloncom Naksir Kiki
60
Episode 60. Kiki Tahu Livia Dan Norman Sudah Menikah
61
Episode 61. Melon Gede Tinggal Diperah
62
Episode 62. Kiki VS Mbak Mulan Jamilah
63
Episode 63. Niken Dorbautnya Semaput
64
Episode 64. Sama-Sama Nafsuan
65
Episode 65. Menjaga Rahasia Apem Keriput
66
Episode 66. Semata Urusan Nafsu
67
Episode 67. Ira Ditangkap
68
Episode 68. Pak Gede Pisangmini
69
Episode 69. Berharap Pisang Mini Jadi Pisang Raja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!