Episode 2. Gosip Hot Menyebar

Kiki dan 3 mahasiswi lainnya menatap ketiga orang di dalam ruangan. Kiki memperhatikan  baju cewek senior kakak tingkatnya itu berantakan. Rambutnya juga awut-awutan.

“Gak. Gak ada apa-apa!” Sahut cewek senior itu ketus.

“Kok tadi  ribut?” Kiki masih penasaran.

“Gak ada apa-apa, gendut!” Hardik cewek itu galak! “Udah gue bilang gak ada apa-apa, masih tanya lo! Gue kempesin entar badan lo yang bengkak!”

Kiki terdiam. Dia sensitif banget kalo dibilang gendut meski aslinya memang gendut.

Cewek senior itu menatap galak ke Livia. “Awas  kalo lo cerita ke yang lain!” Didorongnya muka Livia dengan kasar. “Gue habisin lo kalo semua pada tau!”

Cowok tampan di sebelahnya juga menatap galak ke Livia. Tapi tak bicara apa-apa. Hanya menatap galak penuh ancaman.

”Ayo,” Cewek itu menarik lelaki tampan di sampingnya. “Ngapain ngeladenin cewek-cewek rempong begini!”

Kedua orang itu pergi dengan bergegas.

Livia menatap kedua orang itu pergi dengan jengkel. Lantas menatap lap topnya yang masih di lantai. dengan perasaan sedih. Diambilnya lap top itu. Tersentak Livia. Ada bekas jejak sepatu di atas lap top. Kelihatan lap topnya kotor. Kala dibuka terlihat layar lap topnya pecah retak. Mungkin lap top itu habis keinjak salah satu dari kakak senior tadi.

“Lap top gue….” Livia mau nangis kala memperhatikan lap topnya.

“Aiihh, ada apa sih? Kok kumpul rame-rame gini kayak mau panen padi di sawah?” Muncul seorang cowok langsing kemayu dari arah samping ruangan.

Livia kenal cowok kemayu itu. Irawan namanya. Biasa dipanggil Ira.

Livia diam aja gak nyautin Ira. Ia masih sedih menatap lap top. Rasanya pengen nangis melihat lap top itu hancur.

“Aih, Ira dicuekin. Jahat ya semua sama Ira….” Bibir cowok kemayu cemberut.

“Tadi Livia ribut sama kakak senior kita si Meli sama Norman.” Kiki yang menyahuti Irawan.

“Oh, pasangan buah melon gedong dan pisang gedong itu. Pasangan super hot on campus.” Irawan yang seorang dancer  di group penari terkenal dan sering muncul di TV sebagai penari latar ini  langsung antusias. “Tadi Ira lihat  mereka di depan situ. Pergi buru-buru. Ira terpesona melihat idola Ira, Bang Norman yang gagah perkos* lewat dengan tampan tapi  sambil betulin celana. Terus Ira lihat kok pisangnya bang Norman bengkak. Ira perhatiin si Meli Melon rambutnya berantakan. Bajunya  gak rapi.  Apa mereka habis gituan disini ya Cyinn?”

Livia terdiam mendengar pertanyaan Irawan.

Kiki dan 3 cewek lainnya menggeleng.

“Gak tau juga. Gue tadi nanya  malah dimaki sama si Meli melon gede!” Kiki masih kesal.

“Aih. Terus kenapa lap top yeiy Livia manisku sayangku?” Irawan kepo melihat Livia yang mau nangis melihat lap topnya. “Aih lap topnya retak, cyyinnn. Apa lap top yeiy dirusak sama si Meli melon?”

“Lap top gue jatuh waktu gue digampar si Meli.” Livia akhirnya bicara.

“Auuuww...! Irawan terpekik manja. "Memang zolim. Jahat tiada tara tuh si Meli Melon! Sikapnya sungguh bengis, sadis, kejam abis! Tapi kenapa dia gampar yeiy Livia sayangku? Apa yeiy bikin salah ke Meli Melon sama bang Norman?”

“Gue tadi lihat mereka…….” Livia sudah mau cerita.

DEEGGG!  Livia ingat ancaman Meli si seniornya tadi.  Dia gak boleh cerita ke orang lain kalau gak mau dihajar Meli lagi. Livia urung meneruskan kalimatnya.

“Kok gak diterusin ceritanya? Kayak cerita bersambung di Noveltoon aja yeiy. Terusin dong ceritanya. Eike penasaran cyyinnn.” Irawan menatap Livia. “Apa jangan-jangan si meli melon sama Bang Norman gituan disini? Kan eike lihat tuh. Baju si Meli berantakan. Terus bang norman rapihin celana dan eike lihat pisangnya bengkak. Bener kan mereka habis gituan di ruangan sini?”

Livia tak menjawab. Dia pergi buru-buru sambil bawa lap topnya yang retak.

“Viaaaa…!” kiki memanggil.

Lalu kiki dan ketiga temannya mengejar Livia yang pergi buru-buru.

“Aihh, jahat ya Ira ditinggal.” Irawan segera pergi mengejar para cewek-cewek tadi.

*

Para mahasiswa semester 6 jurusan marketing dan bisnis di Universitas Megajaya itu berkumpul di lorong kampus di depan ruang kuliah A3. Mereka sedang  menunggu jam masuk mata kuliah ‘Bisnis Internasional’ sambil ngobrol.

“Jadi lo belum nge print tugas Bu Karina?” Kiki menatap Livia yang masih sedih. Di tangan Kiki dan mahasiswa lain rata-rata pegang lembaran kertas tugas yang sudah diprint.

“Boro-boro nge print. Tugasnya aja belum gue bikin. Gue belum sempat ngetik.” Livia makin sedih karena tadi nyoba nyalain lap top ternyata lap topnya gak mau nyala. “Mana lap top gue rusak.”

“Kalo lap top lo dirusak sama si meli dan Norman lo minta ganti dong. Biar mereka lebih  senior dari kita, lo berhak minta ganti karena sudah dijahatin sama mereka.”

Livia diam. ia gak yakin apakah  berani melakukan yang disarankan Kiki.

Sementara di ujung lorong, Irawan sibuk bergosip dengan beberapa mahasiswi. Irawan ini memang temannya cewek semua. Ia mudah akrab dengan cewek.  tapi gak akrab dengan para cowok akrena para mahasiswa risih berteman dengan irawan yang terlalu kemayu.

“Itu si Livia dimarahin  karena dia lihat pisangnya si Norman digesekin ke melonnya Meli. Wuiihh, pisangnya gede. Bengkaakk…” Irawan bercerita dengan seru. Gak tau dia  menyimpulkan cerita itu dari mana. Karena Livia sama sekali gak cerita ke Irawan.

Para mahasiswi itu bengong mendengar cerita Irawan. “Yang bener?”

“Bener lah, cyyinn. Livia sendiri yang cerita ke Ira. Terus Ira juga lihat Meli sama Norman pergi buru-buru. Penampilan Meli berantakan dan Norman lagi benerin celana dengan bagian pisang bengkak. Itu sangat menjelaskan apa yang sudah terjadi. Ye kan?”

Lantas cerita itu berkembang karena para mahasiswi yang mendengar cerita Irawan bercerita ke temannya yang lain.

Saat  dosen Bu Kirana yang galak masuk ruangan kuliah dan semua mahasiswa semester 6 yang ngambil mata kuliahnya masuk ruangan, sebagian besar mahasiswa disitu sudah tau kalau Livia  melihat senior mereka tertangkap basah  melakukan sesuatu.

Livia kaget juga waktu seorang mahasiswi yang sama sekali gak akrab dengannya nanya. “Bener ya Via. Tadi lo lihat anunya Norman gede banget?”

DEEGG! Livia kaget. “Siapa yang bilang gue lihat anunya Norman?”

“Eeehemm…!”  Bu Kirana yang terkenal galak berdehem. Ia sudah siap, tengah berdiri di depan meja mengajarnya. Menatap galak ke para mahasiswa. Serempak semua mahasiswa hening.

“Kumpulkan tugas ‘Strategi Marketing  Internasional’  kalian!” Suara si dosen yang masih jomblo di usia menjelang empat puluhan ini angker dan dingin.

Segera para mahasiswa maju dan mengumpulkan tugas di meja Bu Kirana.

“Mati gue…” Livia berbisik ke Kiki yang duduk di sebelahnya.

Kiki yang habis ngumpulin tugas hanya menatap penuh simpati ke Livia.

Cemas Livia kala Bu Kirana menghitung lembaran tugas yang sudah terkumpul di mejanya. “Kurang satu tugasnya!” Bu Kirana menatap para mahasiswa yang  duduk manis di meja masing-masing.

“Siapa yang belum ngumpulin tugas?! Berdiriiii…!”

Pelan-pelan Livia berdiri dari duduknya. Seisi kelas menatapnya.

“Oh, jadi kamu yang gak ngerjain tugas? Hebat kamu ya. Apa karena kamu merasa cantik makanya gak ngerjain tugas yang saya suruh?!”

“Saya….” Livia bingung mau jawab apa. Kemarin-kemarin dia lupa mengerjakan tugas karena harus cari tambahan uang buat bayar kos. Dan tadi lap topnya rusak.

“Sudah, gak usah banyak alasan! Keluar kamu dari ruangan saya!” Bu Kirana menghardik.

Livia diam.

“Keluaaarrr dari ruangan saya! Kamu dengar kan?!”

Perlahan Livia mengangguk. Hatinya hancur. Lantas ia mengambil tas dan lap topnya lalu keluar dari ruangan.

Kiki bisa melihat  wajah Livia basah dengan air mata.

*

“Udah. Gak usah nangis.” Kiki menyodorkan tisu ke Livia.

Mereka duduk di taman di samping gedung A. Kuliah Bu Kirana sudah selesai. Tapi masih ada satu mata kuliah lagi yang wajib keduanya ikuti.

Irawan dan beberapa cewek menunggu kuliah sambil minum jus  di kantin. Mereka ngobrol dengan asik. Mbak pelayan kantin diam-diam menguping omongan mereka.

“Pokoknya parah emang tuh si meli sama Norman. Masa si Meli mainin pisangnya Norman yang gede. Gak pantes kan? Bikin eike jelous aja. Pantesnya kan eike yang mainin.”

Para mahasiswi terkikik geli.

Mbak pelayan kantin cerita ke temannya sesama pelayan. Lalu pemilik kantin juga mendengar cerita itu. Dan akhirnya cerita itu menyebar kemana-mana.

Norman dan Meli hendak minum jus di kantin kala pelayan kantin, Mbak Jamilah yang biasa dipanggil Mbak Mulan karena nama belakangnya jamilah dianggap mirip Mulan Jameela, senyum malu-malu kepada mereka. Sepanjang Norman dan Meli ngobrol di kantin, para pelayan berbisik-bisik sambil menatap keduanya.

Lalu beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang masuk kantin terkikik geli melihat ada Norman dan Meli di kantin.

Sempat terdengar seorang cewek bilang ‘pisangnya gede banget’ terdengar di telinga Meli dan Norman. Lalu para mahasiswa yang duduk di kantin sesekali mencuri pandang ke arah Meli dan Norman sambil senyam-senyum geli.

“Ada apa sih?” Meli curiga. “Kok semua orang kayak ngeliatin kita?" Meli menatap Norman penuh tanda tanya. "Jangan-jangan cewek itu nyebarin cerita?! Mulutnya bocor tuh orang!”

BERSAMBUNG……

Kalau berkenan silakan kasih LIKE, VOTE dan KOMEN  biar authornya semangat melanjutkan cerita ini. Readers juga bisa membaca karya Fresh Nazar lainnya di Noveltoon. TERPAKSA MENIKAHI BIG BOSS (sudah tamat). ISTRI YANG TERSIKSA (sudah tamat) dan BABY MY LOVE. Semuanya seru dan rada gokil ceritanya. Love U all.

Terpopuler

Comments

Muhammad Iqbal

Muhammad Iqbal

nasib Livia diujung tanduk nih

2023-02-04

0

Muhammad Iqbal

Muhammad Iqbal

ya ampun ira??????

2023-02-04

0

Ufika

Ufika

haduh si irawan bener2 deh tu mulut

2022-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. He's A Real Hot Man
2 Episode 2. Gosip Hot Menyebar
3 Episode 3. Calon Suami Livia
4 Episode 4. Apakah Livia Siap Jadi Istri?
5 Episode 5. Menggaruk Barang Terlarang
6 Episode 6. Memeluk Hot Man
7 Episode 7. Livia Gak Bakal Mau Menikah Dengan Norman
8 Episode 8. VISUAL
9 Episode 9. Ferdi Jual Diri
10 Episode 10. Livia Disuruh Berhenti Kuliah
11 Episode 11. Siapa Yang Membayari Uang Kos Livia?
12 Episode 12. Permintaan M*ksiat
13 Episode 13. Keenakan Dan Kesakitan
14 Episode 14. Tiga Ronde
15 Episode 15. Livia Cemburu Ke Meli
16 Episode 16. Bapak Tiri Yang Mencurigakan.
17 Episode 17. So Sweet
18 Episode 18. Benarkah Norman Dan Meli Tak Berpacaran?
19 Episode 19. Bu Luna Sudah Booking Kamar Hotel
20 Episode 20. Di Kamar Mandi
21 Episode 21. Sanggupkah Menahan Gairah?
22 Episode 22. Dipaksa Menikah
23 Episode 23. Belum Siap Jadi Istri
24 Episode 24. Merahasiakan Pernikahan
25 Episode 25. Anu Lo Kenapa?
26 Episode 26. Norman Membuat Bu Luna Tak Berdaya
27 Episode 27. Takut Perih
28 Episode 28. Ingat Enaknya Lupa Sakitnya
29 Episode 29. Sisi Lain Norman Yang Tak Diketahui Livia
30 Episode 30. Tidur Dengan Banyak Orang Agar Sukses
31 Episode 31. Romantis Di Cirebon
32 Episode 32. Ular Di Ranjang
33 Episode 33. Saat Ira Jadi Perkasa
34 Episode 34. Rejeki Besar
35 Episode 35. The Sweetest Gift
36 Episode 36. Romantic Night
37 Episode 37. Bisnis Kopi Penguat Stamina Lelaki
38 Episode 38. Keserimpet Bijinya Sendiri
39 Episode 39. Apakah Livia Hamil?
40 Episode 40. Dua Garis Biru
41 Episode 41. Menikmati Lontong Raksasa
42 Episode 42. Suami Perhatian Dan Sayang Istri
43 Episode 43. Kemal Wan Basar
44 Episode 44. Jendolannya Enggak Nahan
45 Episode 45. Meli Tersedak Pisang
46 episode 46. Golden Monkey Alias Kera Mas
47 Episode 47. Meli Duduk Di Atas Botol
48 Episode 48. Bertemu Mbak Ega Telapemnya
49 Episode 49. Semak Belukar Di Bawah Pusar
50 Episode 50. Toko TAMPA BUSANA
51 Episode 51. Livia Marah Dan Cemburu Berat
52 Episode 52. Cewek Bohay Idola Para Cowok Jomblo
53 Episode 53. Kalau Lagi Kepengen Pinter Merayu
54 Episode 54. Diajak Ke Lampung
55 Episode 55. Mertua Lelaki Yang Cacat Tapi Keras Wataknya
56 Episode 56. Alasan Norman Menjadi Gigolo
57 Episode 57. Malam Penuh Bintang Di Pulau Kilauan
58 Episode 58. Bebas Merdeka Seperti Lumba-Lumba
59 Episode 59. Sam Beloncom Naksir Kiki
60 Episode 60. Kiki Tahu Livia Dan Norman Sudah Menikah
61 Episode 61. Melon Gede Tinggal Diperah
62 Episode 62. Kiki VS Mbak Mulan Jamilah
63 Episode 63. Niken Dorbautnya Semaput
64 Episode 64. Sama-Sama Nafsuan
65 Episode 65. Menjaga Rahasia Apem Keriput
66 Episode 66. Semata Urusan Nafsu
67 Episode 67. Ira Ditangkap
68 Episode 68. Pak Gede Pisangmini
69 Episode 69. Berharap Pisang Mini Jadi Pisang Raja
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Episode 1. He's A Real Hot Man
2
Episode 2. Gosip Hot Menyebar
3
Episode 3. Calon Suami Livia
4
Episode 4. Apakah Livia Siap Jadi Istri?
5
Episode 5. Menggaruk Barang Terlarang
6
Episode 6. Memeluk Hot Man
7
Episode 7. Livia Gak Bakal Mau Menikah Dengan Norman
8
Episode 8. VISUAL
9
Episode 9. Ferdi Jual Diri
10
Episode 10. Livia Disuruh Berhenti Kuliah
11
Episode 11. Siapa Yang Membayari Uang Kos Livia?
12
Episode 12. Permintaan M*ksiat
13
Episode 13. Keenakan Dan Kesakitan
14
Episode 14. Tiga Ronde
15
Episode 15. Livia Cemburu Ke Meli
16
Episode 16. Bapak Tiri Yang Mencurigakan.
17
Episode 17. So Sweet
18
Episode 18. Benarkah Norman Dan Meli Tak Berpacaran?
19
Episode 19. Bu Luna Sudah Booking Kamar Hotel
20
Episode 20. Di Kamar Mandi
21
Episode 21. Sanggupkah Menahan Gairah?
22
Episode 22. Dipaksa Menikah
23
Episode 23. Belum Siap Jadi Istri
24
Episode 24. Merahasiakan Pernikahan
25
Episode 25. Anu Lo Kenapa?
26
Episode 26. Norman Membuat Bu Luna Tak Berdaya
27
Episode 27. Takut Perih
28
Episode 28. Ingat Enaknya Lupa Sakitnya
29
Episode 29. Sisi Lain Norman Yang Tak Diketahui Livia
30
Episode 30. Tidur Dengan Banyak Orang Agar Sukses
31
Episode 31. Romantis Di Cirebon
32
Episode 32. Ular Di Ranjang
33
Episode 33. Saat Ira Jadi Perkasa
34
Episode 34. Rejeki Besar
35
Episode 35. The Sweetest Gift
36
Episode 36. Romantic Night
37
Episode 37. Bisnis Kopi Penguat Stamina Lelaki
38
Episode 38. Keserimpet Bijinya Sendiri
39
Episode 39. Apakah Livia Hamil?
40
Episode 40. Dua Garis Biru
41
Episode 41. Menikmati Lontong Raksasa
42
Episode 42. Suami Perhatian Dan Sayang Istri
43
Episode 43. Kemal Wan Basar
44
Episode 44. Jendolannya Enggak Nahan
45
Episode 45. Meli Tersedak Pisang
46
episode 46. Golden Monkey Alias Kera Mas
47
Episode 47. Meli Duduk Di Atas Botol
48
Episode 48. Bertemu Mbak Ega Telapemnya
49
Episode 49. Semak Belukar Di Bawah Pusar
50
Episode 50. Toko TAMPA BUSANA
51
Episode 51. Livia Marah Dan Cemburu Berat
52
Episode 52. Cewek Bohay Idola Para Cowok Jomblo
53
Episode 53. Kalau Lagi Kepengen Pinter Merayu
54
Episode 54. Diajak Ke Lampung
55
Episode 55. Mertua Lelaki Yang Cacat Tapi Keras Wataknya
56
Episode 56. Alasan Norman Menjadi Gigolo
57
Episode 57. Malam Penuh Bintang Di Pulau Kilauan
58
Episode 58. Bebas Merdeka Seperti Lumba-Lumba
59
Episode 59. Sam Beloncom Naksir Kiki
60
Episode 60. Kiki Tahu Livia Dan Norman Sudah Menikah
61
Episode 61. Melon Gede Tinggal Diperah
62
Episode 62. Kiki VS Mbak Mulan Jamilah
63
Episode 63. Niken Dorbautnya Semaput
64
Episode 64. Sama-Sama Nafsuan
65
Episode 65. Menjaga Rahasia Apem Keriput
66
Episode 66. Semata Urusan Nafsu
67
Episode 67. Ira Ditangkap
68
Episode 68. Pak Gede Pisangmini
69
Episode 69. Berharap Pisang Mini Jadi Pisang Raja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!