Episode 3. Calon Suami Livia

Meli semakin curiga kala ia bersama Norman keluar dari kantin. Keduanya tengah  berjalan keluar gedung hendak menuju parkiran dimana mobil sedan Meli  berada.  Dua orang mahasiswi yang ada di parkiran motor dan tengah pake helm  sedang ngobrol kala Meli dan Norman lewat.

“Ternyata bener ya. Norman emang ‘Hot Man On Campus’. Barangnya gede beneran.”

“Iya. Mujur si Livia sempat lihat Norman gituan sama Meli!”

DEEGG!

Norman dan Meli kaget mendengar itu.

Meli langsung geram. Dia menarik si cewek yang barusan bicara. “Ngomong apa lo?! siapa yang bilang gue sama Norman begituan?!”

Si cewek terperanjat menyadari orang yang dia bicarakan ada di depannya.

“Ngg…” Cewek itu bingung menjelaskan. “Semua orang sudah tau kamu begituan sama si Norman.”

“F*ck…!” Norman memaki. “Kenapa sudah nyebar gini ceritanya?”

“Heh! Bilang, monyoongg..!” Meli mengeplak helm yang dikenakan si cewek. “Siapa yang bilang gue sama Norman begituan?! Siapa yang nyebarin ceritanya? Cewek itu ya? Siapa namanya? Livia?!”

“Iya.” teman cewek yang tadi dikeplak Meli mengangguk. “Livia cerita ke semua orang!”

JREEENGGG! Mendidih hati Meli mendengarnya.

“Panas gue. Ayo, kita cari tuh cewek!” Meli menarik Norman kembali ke arah gedung A.

Sementara kedua cewek di parkiran motor saling berpandangan.  Tatapan mereka ngeri-ngeri sedap. “Bakal habis tuh si Livia dihajar si Meli Melon….”

“Iya. Sadis si Meli. Tadi helm gue dikeplak aja berasa sakit banget kepala gue!”

“Tapi si Norman beneran hot man on campus….” Cewek yang enggak kena keplak menatap Norman yang pergi bersama meli. “Udah ganteng bangeeettt…. Bodynya bagus banget. Bikin gue panas dingin kalo di dekat dia….”

*

Meli dan Norman mencari-cari di gedung A. Disitulah lokasi perkuliahan utama para mahasiswa fakultas Ekonomi, termasuk  jurusan  Marketing dan Bisnis.

“Anak semester berapa si Livia itu?!” tanya Norman ke Meli.

“Semester 6 kayaknya. Dia satu angkatan sama si banc* dancer itu. si Ira.” Meli menjawab. Semua mahasiswa fakultas ekonomi sepertinya kenal Ira karena cowok itu dancer yang cukup terkenal dan sering muncul di TV.  Sikap serta ucapannya yang manis manja membuat Ira mudah diingat semua orang. Pendek kata si Ira sudah seperti selebriti di fakultas Ekonomi Universitas Megajaya.

“Di bawah kita setahun ya?” Norman juga tau Ira. Tapi Norman tak paham kalau Livia satu angkatan dengan Ira. Pasalnya Livia kalem dan gak macam-macam. Tipe cewek yang gak mudah diingat orang.

Keduanya mencari-cari Livia. Tapi yang ketemu malah rombongan mahasiswa  angkatan lain.

“Anak semester 6 lagi ada kuliah di ruangan A5.” Kata seorang cewek memberi tahu kala ditanya Meli.

“Huhhh.” Meli mendengus. “Orangnya lagi kuliah!”

“Kita tungguin!” Norman berang. “Jengkel gue setiap orang dia kasih sampe pada ngomongin kita!”

Meli dan Norman pun diam menunggu di pojokan yang rada sepi. Agak jauh dari ruangan A5. Tapi dari situ mereka bisa melihat kalau ada orang keluar dari ruangan A5.

Namun, Meli dan Norman tak tau. Cewek yang dikeplak kepalanya oleh Meli mengirim pesan WA ke Livia. Kedua cewek tadi memang tak mengambil mata kuliah yang sedang diikuti Livia sehingga tak ada di kelas.

‘Hati-hati livia! Senior kita si Meli  Melon sama Norman nyariin lo! Mereka mau menghajar lo karena nyebarin cerita mereka gituan di kampus.’

Pesan itu masuk ke whats app Livia. Tapi  yang bersangkutan sedang menyetel hand phonenya tanpa suara karena sedang konsentrasi mendengarkan dosen mengajar.  Livia  memang tak  biasa membuka hand phone saat mendengarkan kuliah. Itu sebabnya ia tak tau ada pesan  masuk.

“Chat gue masuk. Tapi Livianya gak baca.” Kata si cewek ke temannya.

“Moga aja dia baca. Biar sempat kabur sebelum dihabisin Meli sama Norman.”

Setelah usai kuliah dan dosen keluar ruangan barulah Livia membuka hand phone. Ia terperanjat membaca pesan yang masuk.

“Kenapa Via?” Kiki menatap Via yang wajahnya cemas sehabis membaca sebuah pesan whats app.

“Meli sama Norman nyariin gue. Mereka mau menghajar gue dibilang nyebarin cerita mereka gituan!”

“Gawaatt.  kalo gitu lo harus kabur.” Malah Kiki yang lebih khawatir.

“Gue gak salah kenapa harus kabur?” Livia kesal. "Gue gak cerita ke siapa-siapa."

“Iya. Tapi mereka tuh terkenal galak. Percuma lo bilang gak salah. Tetap aja lo dihajar mereka!” Kiki serius menatap Livia. “Lo harus kabur!”

Livia tau. Kiki benar.  “Gimana caranya kabur? Kan mereka nyariin gue. Mungkin sudah nungguin gue di depan situ.”

Kedua cewek kebingungan.

Sementara itu Norman dan Meli melihat  pintu ruangan A5 terbuka.

“Mereka keluar…! Kata Meli.

Mata Norman menatap tajam memperhatikan orang-orang yang keluar dari ruangan A5.

Yang keluar pertama dosen. Diikuti beberapa mahasiswa lain. Irawan ternyata salah satu mahasiswa yang keluar duluan dari ruangan.

Dosen jalan berbelok kiri. Tapi irawan dan dua mahasiswi malah berjalan ke arah Norman dan Meli.

“Aihh. Ada yang habis seru-seruan….” Irawan terpekik geli melihat Meli dan Norman disitu. “Untung gak divideoin. Bisa makin viral deh kalo ada videonya.”

Meli yang lagi sensitif mendengar ucapan itu.  Irawan dan kedua cewek tadi mau melewatinya,  tapi Meli  keburu geram.

TRAAPP! Meli menarik Irawan. “Lemes bener mulut lo!”

PLAAAKKK! Wajah Irawan ditampar Meli. “Ngomong apa lo tadi?!

“Aihhh, sakit tau.” Irawan mengelus pipinya. “Jahat ya! Muka Ira yang flawless ternoda tangan yeiy! Ini yeiy mukul  bisa Ira  laporin ke polisi karena kasus KDRT lho.”

“KDRT itu kasus kekerasan daam rumah tangga!” Meli makin jengkel.  “Emang gue suami lo?!”

“Auuww. Ya bukan lah. Kalo bang Norman mah eike mau jadi istrinya.” Irawan melirik manja ke Norman. “Apalagi terbukti pisangnya gedong.”

Norman jengkel. Didorongnya irawan dengan kasar. Kedua mahasiswi yang tadi menemani Irawan  ketakutan melihat Meli dan Norman kasar. Mereka mau belain Irawan tapi takut.

Namun Livia dan Kiki yang keluar dari gedung A5 melihat  kejadian itu.

“Buruan lo kabur. Mumpung mereka gak liat.” Kiki ngasih tau.

Cepat-cepat kedua cewek pergi. Melewati koridor ruang yang berbeda dari tempat Norman dan Meli berada.

Sementara Norman mendorong kepala Irawan dengan jengkel. Ia dan Meli tak tau bahwa orang yang mereka cari sudah keluar ruangan.

“Aih, yang mesra dong kalo pegang Ira?” Irawan menatap Norman sambil senyum imut. “Nanti gak eike laporin deh karena kalau dipegang mesra kasusnya berubah jadi Kekerasan Yang Menyenangkan Dalam Rumah tangga.”

“Huuhh! Amit-amit!” Norman jengkel dan menghempaskan irawan.

“Ooohh. Eike terhempas, kandas, lemas… Babang tamvan Norman kasar ya sama eike…”

“Udah tinggalin. Kita cari cewek tadi.” Norman menarik Meli.

Mereka ke depan ruangan A5. Seluruh  mahasiswa sudah  keluar dari ruangan. Tapi tak terlihat Livia.

“Sialan!” Meli kecewa. “Sudah kabur tuh cewek….”

*

Padahal livia sedang cemas. Ia bersama Kiki ada di samping gedung A.

“Lo tunggu di sini aja. Gue ambil motor dulu. Entar gue jemput lo disini. Gue anter lo balik ke kosan lo!” Kata Kiki yang biasa bawa motor kalau kuliah.

“I.. iya… Buruan  ambil motor lo. Gue tunggu disini.”

Kiki pergi ke parkiran di depan gedung. Livia menatap sembunyi-sembunyi dari samping gedung memperhatikan Kiki yang pergi.

Tampak dari tempat Livia menunggu kalau kiki sudah tiba di parkiran. Kiki mau ngeluarin motornya. Tapi ternyata ada motor di sebelah motor kiki yang parkir rapat sekali. Kiki harus merapikan posisi motor itu dulu agar motornya bisa keluar.

Livia resah menunggu.

TRAAPPP! Tiba-tiba ada tangan menjambak rambut Livia dari belakang. Livia direnggut kasar sehingga kesakitan.

“Disini lo rupanya…!”

Livia menoleh sambil menahan sakit karena rambutnya masih direnggut. Ia melihat Meli dan Norman0.

“Bocor mulut lo ya!” Meli mengarahkan wajah Livia tepat di depan mukanya. Mata Meli melotot galak. “kan udah gue bilang! Lo jangan cerita ke siapa-siapa!.”

“Gue gak cerita ke siapa-siapa. Ke teman akrab gue Kiki juga gue gak cerita.”

“Pinter lo bohong! Faktanya semua orang bilang lo yang cerita kemana-mana!”

Phhuuhh! Meli meludahi muka Livia.

Livia merasa jijik kala ludah Meli mengenai mukanya. Dimana-mana gak ada yang namanya diludahi itu menyenangkan. Livia merasa malu dan terhina. Ditambah lagi ludah itu  bau. Gak enak sekali lengket di wajahnya.

“Mesti gue tabokin pake sepatu muka lo sampe  gigi lo  rontok. biar jera!”

Norman diam saja dan membiarkan Meli hendak menghajar Livia. Meli mencopot sebelah sepatunya. Ia segera mengayunkan sepatu itu ke wajah Livia.

Livia menutup matanya. Ketakutan.

“Jangan ganggu Livia!” sebuah suara lelaki terdengar.

Meli menoleh, urung memukul wajah Livia pake sepatu. Livia dan Norman juga menoleh. Mereka melihat seorang lelaki muda berpenampilan rapi.  Tubuh lelaki itu  kecil, kulitnya putih bersih dan berkaca mata.

“Livia calon istri saya!” Kata lelaki itu. “Awas kalo kalian berani ganggu dia!”

BERSAMBUNG….

Terima kasih buat yang sudah membaca. Semoga suka cerita sederhana ini. LIKE, VOTE dan KOMEN silakan diberikan kalau berkenan. Sambil menunggu up selanjutnya, reader juga bisa membaca karya Fresh Nazar di Noveltoon mangatoon.

1. TERPAKSA MENIKAHI BIG BOSS (tamat\, ceritanya super seru. lucu pula)

2. ISTRI YANG TERSIKSA (tamat\, ceritanya bikin baper dan rada gokil)

3. BABY MY LOVE (yang ini ceritanya seru dan gila\, lucu pake banget)

Happy reading.

Terpopuler

Comments

Muhammad Iqbal

Muhammad Iqbal

meli jorok loyeh ludah dibuang sembaranganp

2023-02-04

0

Ufika

Ufika

akhirnya penyelamat datang🤭

2022-06-13

0

Ufika

Ufika

😁😁😁

2022-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. He's A Real Hot Man
2 Episode 2. Gosip Hot Menyebar
3 Episode 3. Calon Suami Livia
4 Episode 4. Apakah Livia Siap Jadi Istri?
5 Episode 5. Menggaruk Barang Terlarang
6 Episode 6. Memeluk Hot Man
7 Episode 7. Livia Gak Bakal Mau Menikah Dengan Norman
8 Episode 8. VISUAL
9 Episode 9. Ferdi Jual Diri
10 Episode 10. Livia Disuruh Berhenti Kuliah
11 Episode 11. Siapa Yang Membayari Uang Kos Livia?
12 Episode 12. Permintaan M*ksiat
13 Episode 13. Keenakan Dan Kesakitan
14 Episode 14. Tiga Ronde
15 Episode 15. Livia Cemburu Ke Meli
16 Episode 16. Bapak Tiri Yang Mencurigakan.
17 Episode 17. So Sweet
18 Episode 18. Benarkah Norman Dan Meli Tak Berpacaran?
19 Episode 19. Bu Luna Sudah Booking Kamar Hotel
20 Episode 20. Di Kamar Mandi
21 Episode 21. Sanggupkah Menahan Gairah?
22 Episode 22. Dipaksa Menikah
23 Episode 23. Belum Siap Jadi Istri
24 Episode 24. Merahasiakan Pernikahan
25 Episode 25. Anu Lo Kenapa?
26 Episode 26. Norman Membuat Bu Luna Tak Berdaya
27 Episode 27. Takut Perih
28 Episode 28. Ingat Enaknya Lupa Sakitnya
29 Episode 29. Sisi Lain Norman Yang Tak Diketahui Livia
30 Episode 30. Tidur Dengan Banyak Orang Agar Sukses
31 Episode 31. Romantis Di Cirebon
32 Episode 32. Ular Di Ranjang
33 Episode 33. Saat Ira Jadi Perkasa
34 Episode 34. Rejeki Besar
35 Episode 35. The Sweetest Gift
36 Episode 36. Romantic Night
37 Episode 37. Bisnis Kopi Penguat Stamina Lelaki
38 Episode 38. Keserimpet Bijinya Sendiri
39 Episode 39. Apakah Livia Hamil?
40 Episode 40. Dua Garis Biru
41 Episode 41. Menikmati Lontong Raksasa
42 Episode 42. Suami Perhatian Dan Sayang Istri
43 Episode 43. Kemal Wan Basar
44 Episode 44. Jendolannya Enggak Nahan
45 Episode 45. Meli Tersedak Pisang
46 episode 46. Golden Monkey Alias Kera Mas
47 Episode 47. Meli Duduk Di Atas Botol
48 Episode 48. Bertemu Mbak Ega Telapemnya
49 Episode 49. Semak Belukar Di Bawah Pusar
50 Episode 50. Toko TAMPA BUSANA
51 Episode 51. Livia Marah Dan Cemburu Berat
52 Episode 52. Cewek Bohay Idola Para Cowok Jomblo
53 Episode 53. Kalau Lagi Kepengen Pinter Merayu
54 Episode 54. Diajak Ke Lampung
55 Episode 55. Mertua Lelaki Yang Cacat Tapi Keras Wataknya
56 Episode 56. Alasan Norman Menjadi Gigolo
57 Episode 57. Malam Penuh Bintang Di Pulau Kilauan
58 Episode 58. Bebas Merdeka Seperti Lumba-Lumba
59 Episode 59. Sam Beloncom Naksir Kiki
60 Episode 60. Kiki Tahu Livia Dan Norman Sudah Menikah
61 Episode 61. Melon Gede Tinggal Diperah
62 Episode 62. Kiki VS Mbak Mulan Jamilah
63 Episode 63. Niken Dorbautnya Semaput
64 Episode 64. Sama-Sama Nafsuan
65 Episode 65. Menjaga Rahasia Apem Keriput
66 Episode 66. Semata Urusan Nafsu
67 Episode 67. Ira Ditangkap
68 Episode 68. Pak Gede Pisangmini
69 Episode 69. Berharap Pisang Mini Jadi Pisang Raja
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Episode 1. He's A Real Hot Man
2
Episode 2. Gosip Hot Menyebar
3
Episode 3. Calon Suami Livia
4
Episode 4. Apakah Livia Siap Jadi Istri?
5
Episode 5. Menggaruk Barang Terlarang
6
Episode 6. Memeluk Hot Man
7
Episode 7. Livia Gak Bakal Mau Menikah Dengan Norman
8
Episode 8. VISUAL
9
Episode 9. Ferdi Jual Diri
10
Episode 10. Livia Disuruh Berhenti Kuliah
11
Episode 11. Siapa Yang Membayari Uang Kos Livia?
12
Episode 12. Permintaan M*ksiat
13
Episode 13. Keenakan Dan Kesakitan
14
Episode 14. Tiga Ronde
15
Episode 15. Livia Cemburu Ke Meli
16
Episode 16. Bapak Tiri Yang Mencurigakan.
17
Episode 17. So Sweet
18
Episode 18. Benarkah Norman Dan Meli Tak Berpacaran?
19
Episode 19. Bu Luna Sudah Booking Kamar Hotel
20
Episode 20. Di Kamar Mandi
21
Episode 21. Sanggupkah Menahan Gairah?
22
Episode 22. Dipaksa Menikah
23
Episode 23. Belum Siap Jadi Istri
24
Episode 24. Merahasiakan Pernikahan
25
Episode 25. Anu Lo Kenapa?
26
Episode 26. Norman Membuat Bu Luna Tak Berdaya
27
Episode 27. Takut Perih
28
Episode 28. Ingat Enaknya Lupa Sakitnya
29
Episode 29. Sisi Lain Norman Yang Tak Diketahui Livia
30
Episode 30. Tidur Dengan Banyak Orang Agar Sukses
31
Episode 31. Romantis Di Cirebon
32
Episode 32. Ular Di Ranjang
33
Episode 33. Saat Ira Jadi Perkasa
34
Episode 34. Rejeki Besar
35
Episode 35. The Sweetest Gift
36
Episode 36. Romantic Night
37
Episode 37. Bisnis Kopi Penguat Stamina Lelaki
38
Episode 38. Keserimpet Bijinya Sendiri
39
Episode 39. Apakah Livia Hamil?
40
Episode 40. Dua Garis Biru
41
Episode 41. Menikmati Lontong Raksasa
42
Episode 42. Suami Perhatian Dan Sayang Istri
43
Episode 43. Kemal Wan Basar
44
Episode 44. Jendolannya Enggak Nahan
45
Episode 45. Meli Tersedak Pisang
46
episode 46. Golden Monkey Alias Kera Mas
47
Episode 47. Meli Duduk Di Atas Botol
48
Episode 48. Bertemu Mbak Ega Telapemnya
49
Episode 49. Semak Belukar Di Bawah Pusar
50
Episode 50. Toko TAMPA BUSANA
51
Episode 51. Livia Marah Dan Cemburu Berat
52
Episode 52. Cewek Bohay Idola Para Cowok Jomblo
53
Episode 53. Kalau Lagi Kepengen Pinter Merayu
54
Episode 54. Diajak Ke Lampung
55
Episode 55. Mertua Lelaki Yang Cacat Tapi Keras Wataknya
56
Episode 56. Alasan Norman Menjadi Gigolo
57
Episode 57. Malam Penuh Bintang Di Pulau Kilauan
58
Episode 58. Bebas Merdeka Seperti Lumba-Lumba
59
Episode 59. Sam Beloncom Naksir Kiki
60
Episode 60. Kiki Tahu Livia Dan Norman Sudah Menikah
61
Episode 61. Melon Gede Tinggal Diperah
62
Episode 62. Kiki VS Mbak Mulan Jamilah
63
Episode 63. Niken Dorbautnya Semaput
64
Episode 64. Sama-Sama Nafsuan
65
Episode 65. Menjaga Rahasia Apem Keriput
66
Episode 66. Semata Urusan Nafsu
67
Episode 67. Ira Ditangkap
68
Episode 68. Pak Gede Pisangmini
69
Episode 69. Berharap Pisang Mini Jadi Pisang Raja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!