Episode 15. Livia Cemburu Ke Meli

Ferdi  menatap wajah perempuan itu. Si perempuan masih belum berkaca mata sehingga terlihat aneh. Tubuhnya polos   belum mengenakan pakaian.

“Kamu disini dulu. Kita lanjutin ronde kedua dan ronde ketiga lebih seru.” Si perempuan senyum sok imut. “Saya masih pengen.”

Berpikir beberapa jenak, Ferdi tak menyahut. Lelaki itu lantas mengenakan cel*na dalamnya kembali.

“Hei! Kamu mau kemana?!” Geram perempuan itu melihat Ferdi berpakaian.

“Saya mau ke kampus!” Suara Ferdi tegas. “Urusan di kampus menyangkut masa depan saya. Saya harus nyelesain kuliah untuk merubah hidup saya!”

“Tapi saya gak mau bayar yang tadi ya. Saya sudah bilang lho!” Si perempuan bersungut. “Saya mau tiga ronde, baru dikasih 1 ronde kamu sudah mau pergi!”

“Lawan aja Mike Tyson! Dia biasa 15 ronde!” Sahut Ferdi cuek. Usai berpakaian dia mengenakan sepatu. Lantas  menuju pintu kamar, membukanya dan keluar.

“Hei!” Perempuan tadi belum berpakaian sama sekali mengejar Ferdi ke ruang depan rumahnya. Terlihat melonnya yang sudah kendur menjuntai. “Jadi yang tadi gratis?!” Nada suaranya gak enak hati. “Saya mau bayar kok yang tadi. Jangan pergi dulu! Tunggu bentar, saya ambil duit!”

“Gak usah.” Ferdi terus keluar rumah. “Saya males nerima duit dari orang yang gak perduli saya sedang ngurusin masa depan saya!”

Lelaki itu terus keluar rumah. Menuju motornya yang terparkir di halaman.

BRRRMMM! Beberapa detik kemudian motor itu sudah menderum pergi.

Si perempuan  mengenakan kaca matanya kembali meski belum berpakaian. Wajahnya kecewa. “Sayang banget dia pergi. Padahal mainnya mantap. Sekarang apa aku nonton Mike Tyson tinju aja biar bisa puas sampe 15 ronde?”

*

“Lima belas menit lagi!” Kiki teriak dari dalam toilet.

“Hihh, Kiki. Ngapain juga lo teriak?!” Livia yang sudah selesai buang air kecil di toilet kampus keluar dari toilet di sebelah. “Gue tunggu di luar ya Ki.”

“Iya. Sori. Gue mules banget nih.” Kiki teriak lagi.

Di ujung depan toilet ada Irawan sedang berdiri menunggu.

“Ngapain lo ke toilet cewek?!” Seorang cewek kurus jutek dengan rambut lurus tapi kurang terurus menatap tak suka ke Irawan.

“Mau ngintip yeiy.” Sahut Irawan.

“Amit-amit lo mau ngintip  gue?!” Si cewek bersungut.

“Aiih, ngapain eike  ngintip kuntilanak? Meski yeiy pamer apem eike bukan senang  malah serem. Eike disini nungguin teman!” Jutek Ira. “Eike kasih tau ya, hai wanita yang  beriman. Eh, gak tau deh yeiy beriman apa enggak? Teman eike manusia, bukan iblis kayak yeiy!”

“Dasar lo mahluk dua alam!” Si cewek ngomel lalu masuk ke dalam toilet.

Livia keluar toilet mendekati Ira. “Kiki masih di dalam. Mules katanya.”

“Aih, masa Ira harus menunggu Kiki bertelur sampe selesai? Pasti Kiki bertelur kayak dinosaurus, telurnya gede- gede dan bau.“ Ira menggamit tangan Livia. “Kita tunggu di depan aja yuk cyyiin. Disini toiletnya bau. Ira gak kuat bau pesing. Semriwing ngeri-ngeri sedap baunya.”

Akhirnya Livia dan Ira nunggu Kiki di bagian depan kampus, duduk di  undakan teras dekat taman di sayap kiri gedung A.

“Tau gak Via, kemarin waktu habis nari di TV yang ono noh, Ira ngobrol sama artis dangdut yang tuwir itu lho.” Irawan menyebut nama seorang penyanyi dangdut wanita terkenal.”Ira  heran. Kok melonnya  tambah gede dan

kencang padahal umurnya udah hampir lima puluh. Taunya, yah biasa deh. Dia operasi cyyyinnn..!”

Livia sudah sering mendengar Irawan cerita kayak gitu. Ia biasa saja mendengarnya.

“Kayak si Meli pacarnya Hot Man tuh, Via.” Ira ngomong terus. “Ira curiga si Meli operasi, biar melonnya  tambah gede. Gak tau deh, dia pengen melonnya segede semangka kali ye. Biar Norman tinggal bilang, tarik Sis, semongkooo..! Terus dia geol-geolin  deh buah semangkanya biar si Norman makin suka.”

Livia terdiam mendengar ucapan ira. Ia terkesima menatap ke depan.

Irawan juga kaget. Datang seorang cewek berdada besar ke depannya. Si cewek maju ke depan Ira.

DUUUGG! Cewek itu mendorongkan dada besarnya ke tubuh Irawan yang kurus. Irawan pun terjengkang ke belakang.

“Lo ngomongin gue operasi?!” Cewek itu melotot marah ke Ira.

Irawan ketakutan.

“Ini asli tau!” Cewek itu mendelikkan mata. Menunjuk ke dadanya sendiri. “Melon gue besar memang sudah dari pabriknya! Sudah turunan. Mama gue malah gede lagi dari ini.”

“Segede kelapa ya?!” Tanya Ira.

Cewek itu cemberut. Kesal banget menatap Ira.

“Mulut lo nih ya. Kalo ngomongin orang pinter bener!”  Dia mendorong muka Ira.

“Iya, cyiin. Mulut eike jenius kalo ngomongin orang.” Ira menyahut.

“Minta tampol emang lo!”

PLAAK! Ditamparnya mulut Irawan.

“Auww, sakit cyyinn.” Pekik Ira.

“Heehh!  Demen bener lo ribut sama bandeng duri lunak ini.” Norman muncul. Ia menarik Meli menjauh. "Gak capek lo dengarin dia ngomong?!"

“Habis gue kesal, si Ira jelekin gue.” Kata Meli.

“Dia hidupnya gak lengkap kalo gak ngomongin orang! Yuk ah, mendingan kita bahas analisa data skripsi gue.”Norman terus pergi bersama Meli.

Kedua orang itu pergi. Entah kenapa Livia merasa  iri menatap Meli yang bertubuh s*xy. Cewek itu pake rok mini. Cara berjalannya sangat memikat mata lelaki.

“Hebat ya si Meli. Si Norman sama sekali gak noleh ke gue.” Ujar Livia. “Tapi sama Meli dia lengket bener kayak  laler kena lem super.”

“Hellooo…?!” Irawan tiba-tiba senyum ke Livia. “Apakah Ira gak salah dengar? Sepertinya Via barusan cemburu ke Meli.”

“Gue? Cemburu? Ya  enggak lah.” Buru-buru Via menyahut. “Ngapain gue cemburu ke Meli? Norman kan emang pacar Meli.”

“Tapi nada-nada suara yang Via ucapkan tadi itu lho cyyinn. Penuh nada minor, nada kecemburuan. Via kayaknya tak rela tak rela tak rela Norman pacaran dengan Meli. Via  ngarep si Norman jadi pacar Via!”

DEEGG! Livia kaget mendengar ucapan Irawan.

“Amit-amit, Ra. Ngapain gue ngarep jadi pacar Norman? Asli, gue  sebel bener sama tuh orang!”

“Aiihh, livia sayangku cintaku skin care ku lip glossku. Sebel kan artinya senang betul. Udah deh, ngaku aja Via. Yeiiy sudah mulai suka ke Norman kan?  Dari benci bisa berubah jadi cincau lho cyyinn. Nah sampe salah deh ah Ira ngomongnya. Dari benci bisa jadi cinta, maksud eike.”

“Beuuhh! Asal lo ngomong! Sampe kapanpun gue gak bakal suka sama orang resek kayak Norman!” Livia bangkit dari duduk, mengambil tasnya hendak pergi.

“Aih, mau kemana Via? Kan kita disini menunggu Kiki yang belum selesai bertelur?” Ira mengingatkan.

Livia diam saja.

Tak lama kemudian kiki muncul dengan wajah lega. “Sori, lama nunggu. Gue boker lama soalnya semalam gue makan banyak. Tetangga gue ngasih besek dua, dua-duanya gue yang ngabisin.”

“Hati-hati Ki. Yeiy makan melulu. Entar yeiy tambah gendut tambah jelek,  gak ada yang suka sama yeiy.”

“Lo doain gue serem amat, Ra?” sungut Kiki.

“Bukan doain Kiki cantik. Sebagai teman tapi setan Ira cuma ngingetin Kiki. Jangan terlalu gendut kayak kuda nil kebesaran perut. Kiki kalo langsingan pasti banyak cowok yang suka.” Ira senyum manis ke Kiki sehingga Kiki gak marah lagi.

Livia mendengarkan omongan Ira dan Kiki sambil diam. Ia masih memikirkan ucapan Ira tadi. Apakah benar ia mulai merasa cemburu ke Meli. Apakah benar ia diam-diam punya perasaan ke Norman?

Bunyi hand phone berdering dari dalam tasnya membuyarkan lamunan Livia.

Diambilnya hand phone. Dlihatnya nomer telpon yang masuk. Tertulis nama si penelpon di layar hape. Salman.

“Ya halo.” Livia menerima telpon dari lelaki bernama Salman itu. “Kenapa, Pak?” Mendadak suara Livia sungguhan kaget. “Ibu sakit keras di kampung? Via harus ke kampung sore ini juga?!”

BERSAMBUNG….

Hallo readers. Jangan lupa LIKE, VOTE dan KOMEN kalau suka cerita ini.

Reader juga bisa mampir membaca buku Fresh Nazar lainnya di Noveltoon.

1. TERPAKSA MENIKAHI BIG BOSS

(tamat, ceritanya super seru dan lucu)

2. ISTRI YANG TERSIKSA

(tamat, novel yang bikin baper dan rada gokil)

3. BABY MY LOVE

(segera tamat,  ceritanya seru dan gila, lucu pake banget)

Happy reading. Semoga sehat, bahagia dan berlimpah rejeki buat pembaca semua.

Terpopuler

Comments

weny

weny

kiki ntar ma ira

2021-05-20

0

CebReT SeMeDi

CebReT SeMeDi

ada ira jadi idup novelnya kocak

2021-04-19

0

📷MG櫛ɳσʅιϝҽ秘

📷MG櫛ɳσʅιϝҽ秘

mampir

2021-03-26

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. He's A Real Hot Man
2 Episode 2. Gosip Hot Menyebar
3 Episode 3. Calon Suami Livia
4 Episode 4. Apakah Livia Siap Jadi Istri?
5 Episode 5. Menggaruk Barang Terlarang
6 Episode 6. Memeluk Hot Man
7 Episode 7. Livia Gak Bakal Mau Menikah Dengan Norman
8 Episode 8. VISUAL
9 Episode 9. Ferdi Jual Diri
10 Episode 10. Livia Disuruh Berhenti Kuliah
11 Episode 11. Siapa Yang Membayari Uang Kos Livia?
12 Episode 12. Permintaan M*ksiat
13 Episode 13. Keenakan Dan Kesakitan
14 Episode 14. Tiga Ronde
15 Episode 15. Livia Cemburu Ke Meli
16 Episode 16. Bapak Tiri Yang Mencurigakan.
17 Episode 17. So Sweet
18 Episode 18. Benarkah Norman Dan Meli Tak Berpacaran?
19 Episode 19. Bu Luna Sudah Booking Kamar Hotel
20 Episode 20. Di Kamar Mandi
21 Episode 21. Sanggupkah Menahan Gairah?
22 Episode 22. Dipaksa Menikah
23 Episode 23. Belum Siap Jadi Istri
24 Episode 24. Merahasiakan Pernikahan
25 Episode 25. Anu Lo Kenapa?
26 Episode 26. Norman Membuat Bu Luna Tak Berdaya
27 Episode 27. Takut Perih
28 Episode 28. Ingat Enaknya Lupa Sakitnya
29 Episode 29. Sisi Lain Norman Yang Tak Diketahui Livia
30 Episode 30. Tidur Dengan Banyak Orang Agar Sukses
31 Episode 31. Romantis Di Cirebon
32 Episode 32. Ular Di Ranjang
33 Episode 33. Saat Ira Jadi Perkasa
34 Episode 34. Rejeki Besar
35 Episode 35. The Sweetest Gift
36 Episode 36. Romantic Night
37 Episode 37. Bisnis Kopi Penguat Stamina Lelaki
38 Episode 38. Keserimpet Bijinya Sendiri
39 Episode 39. Apakah Livia Hamil?
40 Episode 40. Dua Garis Biru
41 Episode 41. Menikmati Lontong Raksasa
42 Episode 42. Suami Perhatian Dan Sayang Istri
43 Episode 43. Kemal Wan Basar
44 Episode 44. Jendolannya Enggak Nahan
45 Episode 45. Meli Tersedak Pisang
46 episode 46. Golden Monkey Alias Kera Mas
47 Episode 47. Meli Duduk Di Atas Botol
48 Episode 48. Bertemu Mbak Ega Telapemnya
49 Episode 49. Semak Belukar Di Bawah Pusar
50 Episode 50. Toko TAMPA BUSANA
51 Episode 51. Livia Marah Dan Cemburu Berat
52 Episode 52. Cewek Bohay Idola Para Cowok Jomblo
53 Episode 53. Kalau Lagi Kepengen Pinter Merayu
54 Episode 54. Diajak Ke Lampung
55 Episode 55. Mertua Lelaki Yang Cacat Tapi Keras Wataknya
56 Episode 56. Alasan Norman Menjadi Gigolo
57 Episode 57. Malam Penuh Bintang Di Pulau Kilauan
58 Episode 58. Bebas Merdeka Seperti Lumba-Lumba
59 Episode 59. Sam Beloncom Naksir Kiki
60 Episode 60. Kiki Tahu Livia Dan Norman Sudah Menikah
61 Episode 61. Melon Gede Tinggal Diperah
62 Episode 62. Kiki VS Mbak Mulan Jamilah
63 Episode 63. Niken Dorbautnya Semaput
64 Episode 64. Sama-Sama Nafsuan
65 Episode 65. Menjaga Rahasia Apem Keriput
66 Episode 66. Semata Urusan Nafsu
67 Episode 67. Ira Ditangkap
68 Episode 68. Pak Gede Pisangmini
69 Episode 69. Berharap Pisang Mini Jadi Pisang Raja
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Episode 1. He's A Real Hot Man
2
Episode 2. Gosip Hot Menyebar
3
Episode 3. Calon Suami Livia
4
Episode 4. Apakah Livia Siap Jadi Istri?
5
Episode 5. Menggaruk Barang Terlarang
6
Episode 6. Memeluk Hot Man
7
Episode 7. Livia Gak Bakal Mau Menikah Dengan Norman
8
Episode 8. VISUAL
9
Episode 9. Ferdi Jual Diri
10
Episode 10. Livia Disuruh Berhenti Kuliah
11
Episode 11. Siapa Yang Membayari Uang Kos Livia?
12
Episode 12. Permintaan M*ksiat
13
Episode 13. Keenakan Dan Kesakitan
14
Episode 14. Tiga Ronde
15
Episode 15. Livia Cemburu Ke Meli
16
Episode 16. Bapak Tiri Yang Mencurigakan.
17
Episode 17. So Sweet
18
Episode 18. Benarkah Norman Dan Meli Tak Berpacaran?
19
Episode 19. Bu Luna Sudah Booking Kamar Hotel
20
Episode 20. Di Kamar Mandi
21
Episode 21. Sanggupkah Menahan Gairah?
22
Episode 22. Dipaksa Menikah
23
Episode 23. Belum Siap Jadi Istri
24
Episode 24. Merahasiakan Pernikahan
25
Episode 25. Anu Lo Kenapa?
26
Episode 26. Norman Membuat Bu Luna Tak Berdaya
27
Episode 27. Takut Perih
28
Episode 28. Ingat Enaknya Lupa Sakitnya
29
Episode 29. Sisi Lain Norman Yang Tak Diketahui Livia
30
Episode 30. Tidur Dengan Banyak Orang Agar Sukses
31
Episode 31. Romantis Di Cirebon
32
Episode 32. Ular Di Ranjang
33
Episode 33. Saat Ira Jadi Perkasa
34
Episode 34. Rejeki Besar
35
Episode 35. The Sweetest Gift
36
Episode 36. Romantic Night
37
Episode 37. Bisnis Kopi Penguat Stamina Lelaki
38
Episode 38. Keserimpet Bijinya Sendiri
39
Episode 39. Apakah Livia Hamil?
40
Episode 40. Dua Garis Biru
41
Episode 41. Menikmati Lontong Raksasa
42
Episode 42. Suami Perhatian Dan Sayang Istri
43
Episode 43. Kemal Wan Basar
44
Episode 44. Jendolannya Enggak Nahan
45
Episode 45. Meli Tersedak Pisang
46
episode 46. Golden Monkey Alias Kera Mas
47
Episode 47. Meli Duduk Di Atas Botol
48
Episode 48. Bertemu Mbak Ega Telapemnya
49
Episode 49. Semak Belukar Di Bawah Pusar
50
Episode 50. Toko TAMPA BUSANA
51
Episode 51. Livia Marah Dan Cemburu Berat
52
Episode 52. Cewek Bohay Idola Para Cowok Jomblo
53
Episode 53. Kalau Lagi Kepengen Pinter Merayu
54
Episode 54. Diajak Ke Lampung
55
Episode 55. Mertua Lelaki Yang Cacat Tapi Keras Wataknya
56
Episode 56. Alasan Norman Menjadi Gigolo
57
Episode 57. Malam Penuh Bintang Di Pulau Kilauan
58
Episode 58. Bebas Merdeka Seperti Lumba-Lumba
59
Episode 59. Sam Beloncom Naksir Kiki
60
Episode 60. Kiki Tahu Livia Dan Norman Sudah Menikah
61
Episode 61. Melon Gede Tinggal Diperah
62
Episode 62. Kiki VS Mbak Mulan Jamilah
63
Episode 63. Niken Dorbautnya Semaput
64
Episode 64. Sama-Sama Nafsuan
65
Episode 65. Menjaga Rahasia Apem Keriput
66
Episode 66. Semata Urusan Nafsu
67
Episode 67. Ira Ditangkap
68
Episode 68. Pak Gede Pisangmini
69
Episode 69. Berharap Pisang Mini Jadi Pisang Raja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!