Melihat temannya pergi begitu saja, Laura pun menghampiri Elsa dan Rosa yang terlihat sedang tersenyum kemenangan
"Gara gara kalian, gue pertama kalinya di bentak sama abang gue, dan karna kalian juga Frans nolak gue. ingat ini...urusan kita belum selesai dan gue akan balas kalian berdua." Ucap Laura dengan menekankan setiap kata
"Gue tunggu tanggal mainnya." jawab Elsa tersenyum sinis
"Lo akan menyesal berurusan sama gue."
"Sayangnya gue gak pernah sekalipun menyesal."
"Kita liat nanti. lo atau gue pemenangnya." ucapnya menunjuk Elsa dan dirinya sendiri
"Gue selalu menantikan itu." Jawab Elsa dengan entengnya dan jangan lupakan senyuman devilnya membuat siapapun yang melihat bergidik ngeri.
Setelah mengatakan itu Laura langsung pergi di ikuti oleh temannya, eh.. bukan teman sih lebih tepatnya anak buahnya.
"Hebat, sangat hebat gue rasa, gue semakin tertarik sama lo, atau mungkin gue udah jatuh cinta sama lo ." batin Frans yang sedari tadi menatap Elsa
"Wihh.. hebat kalian berdua bisa bikin tu mak lampir mati kutu haha..." Celetuk Romi
"Hmm.."
Dan mereka kembali duduk untuk melanjutkan makannya yang tertunda terus menerus.
"Maafin adik gue yah, dia emang gitu orangnya." Dave meminta maaf atas perlakuan Laura pada Elsa dan Rosa
"Hmm.."
"Tapi dia sebenarnya baik kok." Ucap Dave membuat semua menatapnya
"Heh baik? orang gitu di bilang baik." batin Elsa tersenyum sinis
"Segitunya lo belain dia bang." batin Rosa
"Baik dari mana coba? gue gak ngerti lagi sama jalan pikiran lo. jelas jelas lo liat sendiri perlakuannya tadi, apa masih pantas di katakan baik?" ucap Ryan terbawa emosi karna ia tahu bagaimana perasaan Rosa dan Elsa saat Dave mengatakan musuhnya itu orang yang baik.
"Tapi sejauh yang gue liat, dia baik kok."
"He eh.. itukan bisa saja hanya topeng belaka." ucap Maya dengan entengnya
"Maksud lo apa? lo pikir kalo adik gue itu jahat gitu? Emang dia pernah jahatin lo apa? sampai sampai lo bilang dia jahat." Kesal Dave
"Dia gak pernah jahatin gue, mungkin karna gue orang berada, tapi asal lo tau tanpa sepengetahuan lo dia dan para dayangnya itu sering membully siswa disini apalagi siswa miskin." Jelas Maya
Dave diam seketika karna jujur dia pernah melihatnya sendiri bahwa adiknya sedang membuli siswa lain tapi ia tidak melarangnya sama sekali.
"Diem. berarti yang gue bilang itu benar." ucap Maya
"Yang di bilang Maya itu benar, gue sering liat adik lo bully siswa disini." Timpal Frans
"Lain kali, kalau menilai orang itu lebih teliti lagi. masa orang jahat di bilang baik, entar giliran baik di bilang jahat gitu?" ucap Ryan yang sebenarnya adalah sindiran buat Dave
"Kenapa gue merasa si Ryan lagi nyindir gue yah." batin Ryan
"Udah udah, ini kenapa pada ribut coba, lebih baik kita masuk kelas. bel masuk udah bunyi dari tadi." lerai Romi
"Benar, sakarang kita masuk ke kelas dari pada dihukum karna telat." Timpal Vera yang sedari tadi hanya diam menyimak
Tanpa basa basi lagi mereka langsung menuju kelas masing masing. Pelajaran demi pelajaran di kelas berlangsung dengan baik hingga waktu pulang pun tiba.
Semua siswa berhamburan keluar untuk pulang ke rumah masing masing.
Di kediaman Fernandika.
Seperti yang sudah dijanjikan Frans dkk sekarang sudah berkumpul di mansion Dave
"Orang tua lo mana? kok sepi?" Tanya Ryan ketika sudah duduk di ruang santai
"Kalo daddy emang belum pulang dari kantor tapi kalo mommy paling juga lagi arisan." Jawab Dave
"Pas banget." batin Ryan
"Adik lo belum pulang?" Tanya Frans
"Tumben lo nyariin dia, biasanya lo anti sama dia."
"Maksud gue itu kalo adik lo belum pulang itu bagus, jadi gue bisa bebas."
"Bisa aja lo. sekarang kita ngapain?" Tanya Dave menatap sahabatnya
"Main PS aja lah, waktu itu gue hampir aja ngalahin si Frans, tapi ujungnya gagal." Ucap Romi
"Hampir apanya? orang lo baru awalan aja kalah hahaha..."
"Yee.. liat aja sekarang gue pasti menang." Romi penuh keyakinan
"Oke. lo jual gue beli."
"Eh Bro, gue ke toilet dulu." ucap Ryan tiba tiba dan langsung pergi meninggalkan temannya
Ia sebenarnya tidak pergi ke toilet melainkan berjalan ke lantai atas untuk menjalankan misinya.
Ia mulai memasuki kamar satu persatu dan memasang cctv serta penyadap suara di setiap pojok ruangan. cctv yang di gunakan sangatlah kecil jadi tidak akan ketahuan dengan mudah.
"Akhirnya beres juga." ucapnya setelah selesai melakukan misinya. lalu ia pergi menuju para sahabatnya.
"Lo pergi ke Arab apa ke toilet." Celetuk Romi ketika sekilas melihat Ryan baru sampai tapi masih fokus pada gamenya.
"Ke toilet lah, tapi yang di arab. Heheh... "
Skip malam hari...
Di Arena balap terlihat sangat riuh akan sorakan dari penonton untuk menyemangati jagoannya malam ini.
Brrmm... Brrmm.. Brrm..
Suara yang ditimbulkan dari dua buah mobil sport datang membuat heboh dan semua mata tertuju padanya. Apalagi saat melihat sang Queen racing dan Princess racing turun dari kedua mobil tersebut dengan menggunakan topeng tapi tak menutupi aura kecantikannya dan gaya tomboy membuatnya nyaris sempurna.
"Wuihhh... ini nih Queen racing dan Princess racing kita." ucap Vino heboh
"Siapa lawannya?" tanya Elsa dingin
"Gue." Ucap seseorang tiba tiba muncul di hadapannya
"Frans." Batin Elsa dan Rosa bersamaan
Bersambung...
...----------------...
Gimana episode kali ini? Jangan lupa kasih Like ya guys...
Salam dari Author**..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Helen Nirawan
jgn sampe elsa ma frans , gk mutu cowo model.gt , brisik kyk nenek2 kurang merica , lembek lg 😓
2024-12-25
1
ARA
Dave Thor bukan Ryan yang ngebatin☺
2022-11-30
1
Mella Soplantila Tentua Mella
waah frans ank balapan juga yaa...apa dia pnya mafia juga
2022-09-01
1