"Hahhaa.... Sumpah tadi muka bu Siti lucu banget saat marah haha.." Tawa Frans saat sudah sangat jauh dari kelas.
"Hmm,, Sekarang gue ke rooftop aja ah, kalo di kantin nanti ketemu guru lain terus disuruh masuk atau kalo ngga di hukum lagi, kan gak lucu seorang Frans dihukum. OH NO..."
Tanpa pikir panjang lagi ia langsung berjalan menuju rooftop sekolah sambil menunggu waktu istirahat tiba.
Sesampainya di rooftop, ia di kejutkan dengan keberadaan seseorang disana yang sedang duduk sambil memejamkan matanya membiarkan angin sepoi sepoi menyentuh kulit wajahnya yang mulus itu.
"Elsa." Ucapnya pelan tapi masih bisa di dengar Elsa
"Lo,." ucap Elsa setelah melihat sekilas orang itu lalu fokus menghadap ke depan lagi
"Ngapain lo disini? lo bolos yah?" Tanya Frans setelah duduk disampingnya
"Lo juga."
"Kalo gue mah udah biasa, nah elu murid baru udah bolos."
"Masalah?" Masih fokus menatap kedepan
"Napa sih lo, dingin banget jadi orang. cukup kartun Elsa frozen aja yang dingin, jangan lo."
"......"
"Apa lo habis putus cinta?" Celetuk Frans
"Pacar lo selingkuh atau..."
"Bisa diem gak." Potong Elsa menatap Frans yang dari tadi mengoceh gak jelas
"Iya."
Setelah itu hanya ada hening diantara keduanya.
Drrttt.. Drrt... Drrrtt...
Ketika ponselnya berbunyi, Elsa langsung mengambil ponsel dari sakunya
"Apa?"
^^^^^^"Ada yang nantangin lo balapan."^^^^^^
"Jam?"
^^^"Seperti biasa jam 10.00."^^^
"Oke." Ia langsung mematikan sambungan secara sepihak
"Ada apa?" Tanya Frans
"Gak ada apa apa."
Seketika suasana menjadi hening lagi. Frans yang sudah merasa jengah dengan suasana seperti ini pun membuka suaranya
"Apa lo pernah merasakan berada di posisi paling bawah?" Tanya Frans dengan mata yang fokus ke depan
"Pernah." Jawabnya tanpa menatap lawan bicara
"Apa yang lo lakuin saat di posisi itu?"
"Bangkit."
"Bangkit? Kata itu yang ingin gue lakukan dari dulu tapi untuk bangkit kembali tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan." Masih tetap menatap ke depan
Sontak hal itu membuat Elsa menatapnya dan ia berpikir mungkin cowok yang ada disampingnya lagi butuh teman curhat untuk menceritakan masalahnya
"Itu benar, bangkit itu sulit. Tapi apa salahnya di coba."
"Lo tahu? Bahkan gue gak tau apa harus gue lakukan. Apa yang menurut gue benar belum tentu menurut orang lain benar." Ucap Frans menatap manik mata Elsa
Deg
"Duhh, kenapa jadi deg degan gini yah." batin Frans
"Kalo menurut gue yang harus lo lakuin adalah berada ditengah tengahnya, lo harus adil dengan keduanya, agar lo ngga menyesal kelak dan tidak menyakiti orang lain di kemudian hari."
"Kalaupun memang harus memilih salah satu, lo harus buktiin sama mereka kalau pilihan lo itu tepat dan baik buat semuanya." Tambahnya ucapan Elsa panjang kali lebar memberikan saran dan itu membuat Frans melongo, karna baru kali ini mendengar Elsa ngomong panjang
"Wihhh... ternyata ratu es ini bijak juga yah." Ucap Frans tapi tidak dihiraukan Elsa sama sekali
"Tapi yang lo bilang benar, gue ga boleh egois dengan mementingkan ego sendiri." Ucap Frans setelah menetralkan keterkejutannya
"Seberat apapun masalah pasti ada jalan keluarnya, yang penting udah usaha, masalah hasil kita serahkan semuanya pada yang Kuasa." Ucap Elsa sekarang menatap ke depan
"Apa lo punya masalah?" Tanya Frans tiba tiba membuat Elsa kembali menatapnya
"Punya."
"Kapan? Apa waktu lo kecil?"
"Hmm.. sampai saat ini."
"Apa sulit untuk diselaikan?"
"Sulit bahkan sangat sulit, tapi gue yakin bisa mengatasinya." Jawabnya penuh keyakinan
"Gue tau lo cewek yang kuat."
"Kalo lo butuh bantuan, gue bisa bantu." Tawar Frans
"Lo sendiri punya masalah."
"Masalah gue sepertinya tidak seberat masalah lo. Jadi, kalo butuh bantuan jangan sungkan untuk minta tolong."
"Hmm.. " Hanya deheman sebagai jawaban
"Gue sebenernya masih bingung, kenapa lo dan adik lo tidak menggunakan marga keluarga lo." Tanya Frans membahas yang lain
"Gak ada."
"Tapi kan, kalo orang tua lo udah meninggal, harusnya tetep pake marganya dong."
"Gue bilang gak ada ya berarti gak ada. satu lagi GUE NGGAK PUNYA KELUARGA SELAIN ADIK GUE DAN ABANG ANGKAT GUE. NGERTI." Kesal Elsa sambil menekankan kata katanya pada Frans yang terus membicarakan keluarganya.
Setelah mengatakan itu ia langsung beranjak untuk pergi dari sana
"Mau kemana?" Tanya Frans menatap punggung Elsa yang sudah berjalan menjauh
"Bukan urusan lo." Ucapnya ketus tanpa membalikkan badannya untuk menatap lawan bicaranya dan langsung berlalu begitu saja
"Apa gue salah ngomong yah, sepertinya dia menjadi sangat marah saat membahas keluarganya. Gue harus minta maaf sama dia." batin Frans
Di tempat lain...
Kini Elsa sedang berada di toilet, ia terus menatap dirinya pada cermin yang besar di toilet itu
"Kenapa gue harus dilahirkan dari keluarga itu, kenapa? kalo gue bisa memilih lebih baik gue tidak lahir di dunia ini dari pada harus punya keluarga yang lebih mempercayai orang lain ketimbang anak kandungnya sendiri. Aahhhh...." Ucapnya kesal pada diri sendiri
Craakk....
Sekali pukulan diberikan Elsa pada cermin di depannya. Alhasil, cermin itu pecah dan tangan yang digunakan untuk memukul mengeluarkan darah segar, tapi ia sama sekali tidak merasakan sakit pada tangannya itu.
Bertepatan dengan itu bel istirahat berbunyi
Kringg... Kringg... Kringg....
Bersambung...
...----------------...
**Gimana episode kali ini? Jangan lupa kasih saran dan komentar yaa...
Salam manis dari Author**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Helen Nirawan
issh hh cowo mulut ny brisik , gk usah nanya2 kyk polisi aj , heran
2024-12-25
1
Arita Martini
mulai asik nih ceritanya..
2022-12-10
1
Zoya
duh kasian si cermin ga ada salah apa-apa malah di pukul sampe & isdet..😔
2021-09-07
1