"Mungkin saja, Itu berarti lo cinta sama adik gue Rosa?" Tanya Elsa lagi
"Sepertinya begitu, Gue emang cinta sama Rosa, adik lo." Finish Ryan
"Berarti lo akan selalu percaya sama dia?"
"Iya."
"Melindungi dia?"
"Iya."
"Menyayangi dia?"
"Selalu."
"Mendukung apapun keputusan dia?"
"Iya gue akan dukung terus."
"Walau dia jahat?" Tanya Elsa bertubi tubi
"Gue rasa dia gak jahat, mungkin ada sesuatu yang membuatnya seperti itu."
"Bagaimana jika jahatnya dia harus membunuh." Pertanyaan Elsa kali ini sukses membuat Ryan kaget sampai melotot
"Apa?!" pekik Ryan
"Itu bagaimana jika membunuh?"
"Kalaupun harus membunuh, menurut gue tidak masalah jika memang kesalahan orang itu benar benar fatal dan tidak mungkin untuk dimaafkan lagi." ucap Ryan mantap membuat Elsa terharu.
"Kalau begitu gue akan jelasin semuanya tapi tidak sekarang. Datanglah ke mansion gue alamatnya di jalan Xxx nomor 11."
"Gue akan datang."
"Tapi ingat datang sendirian, jangan bawa teman, jangan pernah kasih tau alamat mansion gue, dan kemana lo akan pergi. Kalo sampai ada yang tau lo tanggung akibatnya sendiri." Ancam Elsa membuat Ryan bersusah payah meneguk salivanya.
"Gue janji."
Setelah mengatakan itu mereka berdua pergi dari rooftop menuju kelas masing masing karna bel masuk sudah berbunyi dari tadi.
Sesampainya Elsa di depan kelas, ia langsung masuk tanpa mempedulikan adanya guru yang mengajar
"Elsa dari mana saja kamu, bel udah bunyi dari tadi." Tegur guru
"Ada urusan."
"Urusan apa yang lebih penting dari belajar?"
"....."
"Elsa sekarang kamu kerjakan soal di papan tulis, kalo bisa kamu boleh minta apa saja dari saya, tapi kalau tidak kamu saya hukum." ucap bu Fani meremehkan Elsa
"Itu soal belum dijelaskan."
"Pasti tidak bisa."
"Kita lihat apa murid baru itu pintar atau sebaliknya."
"Dia akan menyesal menantang kak Elsa." batin Rosa menyeringai
Itulah isi pikiran siswa disana karna emang soal itu belum sempat di jelaskan.
Tanpa ba bi bu lagi Elsa langsung mengambil spidol dan menjawab semua pertanyaan di papan tulis dengan cepat dan benar.
"Udah." ucap Elsa
"Udah? cepet sekali pasti sa..." Bu Fani kaget melihat jawaban di papan tulis itu benar dan tepat sekali
"Ba-bagaimana mungkin?" Masih dengan keterkejutannya
"Buat saya tidak ada yang tidak mungkin."
"Oke, sekarang kamu mau apa? Baju, Tas, Sepatu atau..."
"Berhenti mengajar dikelas ini selama seminggu." Ucap memotong ucapan gurunya
"Itu tidak mungkin ini kerjaan saya."
"Saya tau, lagian cuma seminggu bukan selamanya."
"Tap-.."
"Kan tadi udah janji, masa iya seorang guru mengingkari janjinya sendiri." Bukan Elsa yang jawab tapi siswa lain di kelas itu
"Tapi.."
"Pintu keluar disana." Elsa mempersilahkan sang guru
"Kalau gitu saya permisi." ucap bu Fani keluar kelas dengan langkah kaki yang cepat karma menahan malu
"Wihhh Sa, hebat lo bisa ngusir guru killer itu." puji siswa kelas itu
"Hmm."
"Yah mulai dingin lagi." ucapnya lagi tapi tak diharaukan Elsa. malahan ia langsung menuju tempat duduknya
"Keren banget lo padahal itu soal sulit loh." Puji Vera saat menghampiri Elsa yang sudah duduk
"Hmm.."
"Jangan dingin dingin napa sama kita." gerutu Maya
"O ya, kalian masih hutang penjelasan sama gue, inget ga?" Tambahnya
"Nanti sore kalian ke Mansion kita, nanti kita jelasin" jawab Rosa
"Dimana?" Tanya Vera
"Alamatnya nanti gue share loc."
"Hadeuhh Rosa lo gimana sih, kita aja belum tuker no hp, mau share loc gimana coba."
"Eh iya gue lupa. Nih." Menyerahkan handphonenya pada Maya dan Maya langsung mengutak atik handphone itu
"Nih udah." sembari mengembalikan handphone itu.
Mereka pun menghabiskan waktu belajar dengan berbincang bincang hingga akhirnya bel pulang berbunyi
Kringg... Kringg. .. Kringg...
Waktu pelajaran selesai, semua siswa langsung berhamburan keluar kelas menuju parkiran sekolah untuk mengambil kendaraan masing masing dan kemudian pulang kerumah.
Tapi tidak dengan Elsa dan Rosa, mereka akan pulang ketika sudah nampak sepi karna tidak mau jika harus berdesak desakan saat keluar. Saat dirasa sudah sepi mereka keluar melewati koridor sekolah dan..
Dorr...
Mario tiba tiba datang dan mengagetkan mereka, tapi yang dikagetkan malah tidak berekspresi sama sekali
"Kalian yah, emang ga pernah kaget apa?" Gerutu Mario karna rencananya gagal total
"Enggak." Jawabnya bersamaan tentunya dengan wajah yang datar dan dingin
"Hufftt.. Emang dasar adik kakak sebelas dua belas sama-sama Kutub es." Lirih Mario yang dapat di dengar oleh Elsa dan Rosa
"Apa? Kutub es?" Tanya Elsa dan Rosa menatap tajam Mario
"Eh.. ah itu a apa..." Gugupnya sambil berjalan maju menjauh dari mereka kemudian membalikkan badan dan berkata
"IYA LO BERDUA SAMA SAMA KUTUB ES... Wlekk..." ejeknya dengan teriak sambil menjulurkan lidahnya dan berlari menjauh
"AWAS LO BANG MARIO." Teriak Elsa dan Rosa bersamaan dan mengejar Mario yang sudah jauh
Tanpa di sadari ada beberapa pasang mata yang memperhatikan mereka sejak tadi siapa lagi mereka Most Wanted
"Jadi mereka adiknya Pak kepsek yang baru?" Romi mengambil kesimpulan
"Kayaknya begitu." Timpal Dave
"Ternyata lo cantik kalo lagi tertawa seperti itu.. Ishhh.. ngomong apa sih gue.. cantik dari mananya coba." batin Frans menatap Elsa
"Sepertinya masalah lo sangat berat Rosa, gue janji akan selalu ada buat lo dan terus mendukung apapun keputusan lo. itu janji gue." batin Ryan menatap Rosa
"Melihat kebersamaan mereka membuat gue merindukan adik gue. Sandra, Vanda kalian dimana? apa baik baik saja? gue rindu kalian berdua. Apa yang dulu gue lakukan itu salah? apa emang itu bukan kesalahan vanda?" batin Dave
"Woyy napa lo pada ngelamun?" Tanya Romi melihat temannya pada melamun
"Ah.. udah yuk balik." ucap Frans langsung berjalan untuk pulang di ikuti yang lainnya.
Bersambung...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Mella Soplantila Tentua Mella
iya masah ank murid begitu sm guru...itu tidak sopan thor😂😂😂😂
2022-09-01
1
Teteh Aja
masa sama adik sendiri ga kenal maya aja yg temen nya langsung kenal🤣🤣🤣
2021-08-21
2
Zia_sya
nyesel lo telat dave
2021-03-30
5