Part 10

Asma terus memikirkan hasil ujiannya, menunggu hari pengumuman kelulusan yang membuatnya resah. Jika ia tak lulus, tamat sudah riwayatnya, sebenernya dia sendiri tidak masalah dengan hal itu, tapi bagaiamana dengan perasaan orang tuanya?

Mereka pasti kecewa, memikirkan hal itu, membuat Asma tidak bisa menikmati hari liburnya. Dan ia bersyukur karena Adil mengembalikan laptopnya.

Merasa bosan di kamarnya, Asma pergi ke dapur, disana ia mendapati Umminya yg sedang di bantu Ibunya Lita untuk membuat kue dan bumbu masakan , disana juga ada Aqilah dan Aisyah yang membantu sambil sesekali bercanda dan tertawa.

"Ummi buat kue terus, kayak mau lamaran aja." Asma berkata sembari mengambil kue kering yang sudah dingin, kemudian ia berjalan dan duduk di meja wastafel yang seketika langsung mendapatkan teguran dari Umminya.

"Kamu ngapain duduk disana? Tidak sopan!" Asma tak menanggapi itu, ia masih menikmati kue yang ada ditangannya tanpa beban sedikitpun.

"Ummi, buat bolu gulung juga dong, pakek selai nanas, ya!"

"Ya, nanti!"

Asma memperhatikan kesibukan orang-orang yang sedang ada di dapur tanpa sedikitpun niat untuk membantu mereka, itu bukan salahnya, karena sejak kecil dia tidak pernah diajarkan untuk bekerja didapur.

"Dek, kalau kamu mau roti gulung, coba sekarang turun, cuci itu telur, terus mixer, sesekali belajar bekerja." Aisyah menunjuk pada sekeranjang telur yang ada di samping Asma.

"Tidak apa-apa Aisyah, nanti yang ada Asma pecahin telur-telur itu." Jawaban Umminya membuat Asma tersenyum senang, namun membuat kesal kakak-kakaknya.

"Ummi selalu seperti itu, Asma 'kan perempuan, harus belajar pekerjaan dapur." Aqilah mengeluarkan pendapatnya.

"Iya, nanti dia pasti belajar bekerja, sekarang dia kan masa masa sekolah, biar saja fokus pada masa belajarnya."

Aqilah dan Aisyah hanya bisa menghela napas berat mendengar jawaban sang ibu, tapi mereka tak mau ambil pusing hal itu karena selalu itu jawaban Umminya saat diminta untuk mengajarkan Asma bekerja.

Sembari bekerja, Aqilah dan Aisyah bercerita tentang masa-masa di pesantren dan beberapa kejadian lucu yang mereka alami, membuat mereka tertawa, namun tawanya terhenti saat mendengar suara Bilal yang datang mengucapkan salam.

Mereka serempak menjawab salammya. Aqilah dan Aisyah langsung menundukkan wajahnya dan berpaling sedikit agar tak terlalu berhadapan dengan Bilal.

Melihat itu, Asma berdecak kagum dengan sisi wanita muslimah kakak-kakaknya, ia pun segera melompat turun berdiri tegap sambil tersenyum tipis ke arah Bilal.

"Ada apa, Nak?"Ummi kulsum bertanya karena heran dengan kedatangan Bilal yang tiba-tiba ke dapur.

"Maaf Ummi, tadi aku cari Farhan. Kata Adil dia pergi ke dapur," jawab Bilal.

"Ya, tadi Mas Farhan memang kesini, tapi dia pergi kerumah temannya sekarang." Aisyah berkata dengan lembut tanpa sedikitpun memandang Bilal.

"Hm begitu, baiklah. Terima kasih," ucap Bilal dan langsung pergi dari dapur.

"Asma juga mau pergi ke kamar," ucap Asma sambil mengambil piring kecil dan meletakkan beberapa kue disana untuk ia cemil di kamarnya.

..........

Bilal yg baru saja berniat mandi harus terhenti saat mendengar dering ponselnya, ia tersenyum senang saat tahu siapa yg menghubunginya.

"Assalamualaikum, Mas." terdengar suara lembut istrinya di seberang telepon.

"Waalaikumsalam, Khadijah. Kok tumben telepon jam segini? Biasanya kamu ke pesantren."

"Aku sudah ambil cuti dari hari ini, temanku akan menggantikanku mengajar."

"Hm begitu. Aku sudah booking tiket untukmu dan Hubab, hati hati dijalan, ya."

"Iya, Mas. Oh ya, yang jemput kami ke bandara siapa?"

"Aku sendiri sama Adil."

"Hmm oke, em sebenarnya aku telepon karena mau tanya sesuatu, Mas"

"Tanya apa?"

"Emm aku harus bawa oleh oleh apa untuk Asma?"

"Oleh. oleh, ya? Aku juga tidaktahu, Sayang . Hehe"

"Yaaa Mas Bilal gimana sih? Apa aku belikan baju? Sepatu? atau apa?"

"Itu terserah kamu aja. Kalau soal seperti itu aku nggak bisa kasih ide."

"Yah, percuma dong nelpon Mas Bilal "

"Ya nggak percuma, Sayang. Emang nggak kangen sama aku?"

"Kangen sih."

"Ya udah, sekarang aku mau mandi, soalnya aku di ajak pergi ke pernikahan temannya Abi."

"Oh ya? Sama siapa?"

"Abi bilang kita semua harus datang, karena dia teman dekat Abi."

"Hmm gitu. Ya udah, jaga diri ya, Mas. Assalamualaikum."

"Iya kamu juga jaga diri, Sayang. Waalaikumsalam"

...... ...

Saat Bilal keluar, semua tampak sudah siap pergi, Bilal akan satu mobil dengan Abi, Ummi,Farhan dan Aziz yg akan menyetir, sementara di mobil akan ada para wanita dan Adil yg akan menyetir.

"Semuanya sudah kan? Ayo sebelum kita terlambat. " Abi berjalan dan diikuti yg lain, Tapi kemudian mereka sadar, Asma belum datang.

"Biar Aisyah yg panggil Asma, Bi," seru Aisyah.

"Aku juga harus kembali ke kamar, ponselku ketinggalan" ucap Bilal memberi tahu.

"Kalau gitu, coba sekalian kamu panggil Asma ya." Bilal terdiam sejenak mendengar permintaan Abinya, namun kemudian ia mengangguk.

Setelah mengambil ponselnya, Bilal dengan ragu mengetuk pintu kamar Asma. Selang beberapa detik, pintu terbuka.

Asma muncul dengan gamis warna kuning yang membuatnya tampak sangat manis dan cantik, Bilal terpana melihatnya, apa lagi ia melihat sepertinya Asma mengenakan riasan yang membuat wajahnya semakin cantik, eyeliner yg jarang Asma gunakan, kali ini ia menggunakannya dan berhasil membuat Bilal terpana oleh keindahan mata Asma.

"Ada apa, Ustadz?" Bilal segera kembali ke alam sadarnya, namun tak berniat berpaling karena ia berfikir punya hak untuk menikmati kecantikan Asma.

"Mereka semua sudah siap." Bilal memberi tahu.

"Oh, Asma juga sudah siap kok. Asma ambil tas dulu ya!"

"Zahra, apa kamu tidak punya Niqab?" Pertanyaan Bilal itu menghentikan langkah Asma, ia menoleh, menatap Bilal dan tampak berfikir

"Niqab?" Ia bertanya dengan kening berkerut.

"Iya, kalau nggak tahu Niqab, cadar. Punya, 'kan?"

"Astaghfirullah, Ustadz! Ya Asma juga tahu kalau Niqab itu cadar." pekik Asma. "Emm kayaknya sih punya." lanjutnya.

"Kayaknya?" Bilal berseru tak percaya. Dan dengan polosnya Asma mengangguk sembari mengambil tas yg ada di ranjang.

"Kamu ini! Terus kalau punya kenapa tidak di pakai, Aqilah, Aisyah dan Fatimah mengenakan cadar setiap kali keluar rumah, kenapa kamu nggak?"

"Ya nggak aja. Sudah ayo, nanti Abi marah" Asma berjalan keluar namun Bilal yg sejak tadi berdiri di ambang pintu malah melangkah masuk dan menghalangi langkah Asma.

"Cari dulu cadarnya! Disana kamu akan bertemu banyak laki-laki yg bukan mahrom kamu, meskipun cadar nggak wajib, tapi sangat penting dikenakan untuk menutupi kecantikan yg mungkin menimbulkan fitnah untuk para laki-laka," tukas Bilal panjang lebar.

"Tapi Ustadz, Asma lupa dimana cadarnya, kalau masih cari, nanti lama." kilah Asma yang membuat Bilal berdecak.

"Ya pinjam punya mbakmu kalau gitu!" balas Bilal.

"Ya Allah, dia lebih cerewet dari Ummi." hati Asma berteriak kesal namun ia tak bisa berkata-kata.

Asma. Pun berbalik dan berjalan menuju lemarinya, seingat dia, dia meletakkan cadar itu disana, tak lama kemudian ia menemukannya dan mengenakannya.

"Nah, sudah. Ayo!"

"Ada satu lagi..." Asma menatap kesal pada Bilal yg benar benar lebih cerewet dari Umminya, Umminya memang banyak bicara tapi tak pernah memaksa seperti Bilal.

"Bisa ... kamu hapus...." Bilal berkata ragu, harus kah dia meminta Asma melakukan itu? "Eyeliner itu?" Tanyanya kemudian.

"Hah?" Asma benar benar tak percaya dengan permintaan Bilal. Apa hak dia meminta Asma melakukan ini dan itu?

"Ustadz ini kenapa sih?" Ia berkata dengan nada kesal dan wajahnya mulai cemberut .

"Dengar...." Bilal melangkah mendekati Asma dan tentu Asma langsung bergerak mundur. "Tanpa riasan apapun, matamu sangat indah, Zahra. Bisa membuat siapapun terpana melihatnya, dan jika kamu menambah riasan yang akan membuatnya semakin indah, maka mata itu bisa berubah menjadi sihir dan akan menyihir siapapun yg bertatapan denganmu."

Asma begitu tertegun dengan kata-kata Bilal yang tanpa sengaja menyanjung kecantikannya. membuat jantung Asma kembali berdebar dan hatinya merasa senang, seandainya ia tak mengenakan cadar itu, Bilal pasti sudah melihat jelas semburat merah di pipinya.

Sementara Bilal, yang seolah baru sadar dengan apa yang diucapkannya, segera berpaling dan pergi keluar meninggalkan Asma yang masih berdiri mematung dan berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi.

"Loh,dimana Asma, Bilal?" Tanya Abinya yang melihat Bilal datang sendiri.

"Di belakang, Abi," jawab Bilal dan tak lama kemudian Asma datang yang membuat semua orang terdiam, mereka menatap Asma lekat lekat dari atas hingga bawah. Seolah tak percaya dengan apa yang mereka lihat, Asma berjalan cepat menghampiri mereka.

Bilal juga memperhatikan Asma, dan ia tersenyum senang karena Asma benar-benar menghapus riasan matanya.

"Kenapa liatin begitu? Ini Asma!" seru Asma cuek dan berjalan melewati mereka.

"Dia ... beneran Asma? Mau pakai cadar?" Tanya Fatimah yang tak percaya, karena Asma sering sekali di sarankan memakai cadar saat keluar rumah, namun tak pernah sekalipun dia menurutinya.

"Kok tumben dia pakai cadar? Dapat cadar dari mana juga anak itu?" Kali ini Aisyah yang bersuara.

"Entahlah," jawab Aqilah yg juga terkejut.

Sementara itu, Adil, Abi dan Ummi menatap ke arah Bilal.

"Kamu yg membuatnya memakai cadar?" Adil bertanya dengan senyum lebar, akhirnya ada yg membuat adik bungsunya itu mengenakan cadar.

"Iya, sebenarnya tadi...."

"Apa pun alasan nya, tapi Ummi lihat, Asma selalu mengikuti apa yg kamu perintahkan Bilal." Ummi Kulsum pun tersenyum senang karena sedikit demi sedikit mulai melihat perubahan dalam diri Asma.

"Tapi dia terlihat sangat kesal," jawab Bilal.

"Tapi yang terpenting dia masih melakukannya, 'kan?" Abinya menyela dan Bilal membenarkan itu.

Mereka pun segera berangkat menuju kediaman teman Abi, sebelum mereka benar benar terlambat.

▪️▪️▪️

Tbc....

Terpopuler

Comments

syamsul anam

syamsul anam

wajarlah tangan manusia salah ketik..yg komen aja juga masi sering salah ketik.

2024-04-01

1

Yanti Ayu puspita sari

Yanti Ayu puspita sari

ada typo kak laki-laka = laki laki

2023-11-05

0

Atha 😘😘

Atha 😘😘

💪💪💪💪💪👌

2022-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15 - Flashback
16 Part 16 - Flashback
17 Part 17 - Flashback
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Promo Cerita Calon Makmum
94 Cast of My Ustadz My Husband
95 Part 93 - Extra Part (TAMAT)
96 Promo Cerita Menikah Karena Sebuah Tantangan
97 Promo Cerita True Love Never Ends
98 Numpang Promo
99 Promo Cerita Lentera Don Gabriel Emerson
100 Promo Cerita Baru - (Bukan) Sang Pengganti
101 Promo - AFTER DARKNESS
102 Promo Cerita : Berbagi Cinta - Hati Perempuan
103 Promo Cerita - A DREAMER
104 Promo Cerita Author RirinRohman
105 Promo Novel Baru SkySal
106 Cinta Yang Di Abaikan By Mama Reni
107 Promo Cerita Baru SkySal
108 Promo Author Rini Sha
109 Promo Novel SkySal - Married With Daddy's Friend
110 Mahligai Cinta Zeda Humaira Emerson
111 Promo Rini Sha
112 Pengumuman Terbit Novel My Ustadz My Husband
113 Promo Novel Baru SkySal
114 Promo Menggoda My Sexy Bodyguard
115 Promo Dijodohkan Dengan Ustaz Tampan
116 Promo Merebut Kembali Suamiku
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15 - Flashback
16
Part 16 - Flashback
17
Part 17 - Flashback
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Promo Cerita Calon Makmum
94
Cast of My Ustadz My Husband
95
Part 93 - Extra Part (TAMAT)
96
Promo Cerita Menikah Karena Sebuah Tantangan
97
Promo Cerita True Love Never Ends
98
Numpang Promo
99
Promo Cerita Lentera Don Gabriel Emerson
100
Promo Cerita Baru - (Bukan) Sang Pengganti
101
Promo - AFTER DARKNESS
102
Promo Cerita : Berbagi Cinta - Hati Perempuan
103
Promo Cerita - A DREAMER
104
Promo Cerita Author RirinRohman
105
Promo Novel Baru SkySal
106
Cinta Yang Di Abaikan By Mama Reni
107
Promo Cerita Baru SkySal
108
Promo Author Rini Sha
109
Promo Novel SkySal - Married With Daddy's Friend
110
Mahligai Cinta Zeda Humaira Emerson
111
Promo Rini Sha
112
Pengumuman Terbit Novel My Ustadz My Husband
113
Promo Novel Baru SkySal
114
Promo Menggoda My Sexy Bodyguard
115
Promo Dijodohkan Dengan Ustaz Tampan
116
Promo Merebut Kembali Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!