Part 19

Khadijah masih tak bisa menghentikan tangisnya, rasa penyesalan atas apa yg ia lakukan seolah mencekiknya. Asma benar, dia hanya memikirkan Bilal, bahkan dia sampai lupa memikirkan dirinya sendiri, lalu bagaimana dia bisa memikirkan orang lain?

Saat terdengar pintu terbuka dan suara langkah kaki yg mendekat, Khadijah segera menghapus air matanya dan ia pun pura pura tidur

Bilal merangkak ke tempat tidurnya, ia berbaring di belakang Khadijah yg memunggungi nya, Bilal memeluk Khadijah dari belakang dengan erat, itu membuat Khadijah semakin ingin menangis, ia menggigit bibir bawahnya agar isakannya tak lolos, tapi itu percuma, satu isakan berhasil lolos dari bibirnya.

"Shhhttt...Jangan menangis Khadijah. Maafkan Zahra, dia engga tahu apa yg dia katakan, dia mengatakan itu hanya karena masih marah". seketika Khadijah langsung berbalik, ia menyembunyikan wajahnya di dada Bilal. Bilal pun memeluknya dengan erat dan menenangkannya. Namun tangis Khadijah semakin pecah. Bilal tak bisa berbuat apa apa, selain membelai nya dengan penuh kasih.

"Yg dia katakan benar Mas, aku egois" seru Khadijah di sela sela isak tangis nya.

"Yg dia katakan salah, dia belum kenal kamu, dia masih ke kanak kanakan karna itulah dia berbicara tanpa berfikir. Suatu hari nanti dia akan menyadari kebaikan hati mu"

.

.

.

Sementara Asma tengah berbaring di tengah ranjang nya, ia masih menatap tasbih Bilal dan berusaha mencari jawaban dari semua ini, namun ia sudah tak mampu lagi berfikir. Untuk menangis pun rasanya sudah tak sanggup. Asma melirik jam dinding yg menunjukan pukul 2.15.

Asma segera beranjak dari ranjang nya, mengenakan jaket dan hijab nya, ia mengalungkan tasbih Bilal ke lehernya, tak lupa ia mengambil ponselnya yg tergeletak di atas meja belajarnya, setelah itu ia pun melompat dari jendela kamarnya, dengan langkah pelan pelan ia keluar dari rumah dan menuju rumah Lita yg tak jauh dari rumah nya.

Sesampainya dirumah Lita, ia segera mengetuk jendela kamar Lita berkali kali, namun sepertinya Lita benar benar tertidur pulas. Asma memutuskan menelepon Lita, panggilan pertama tak di jawab, panggilan kedua di reject, namun Asma tak menyerah begitu saja, akhirnya panggilan yg ketiga Lita menjawab nya. Dan ia langsung mendengarkan Lita yg menggerutu kesal.

"Apaan sih, Asma... tengah malam gini telepon" terdengar suara Lita yg serak.

"Buka jendela nya, cepatan!" seru Asma sambil mengetuk jendela Lita, sontak itu membuat Lita terkejut dan langusng membuka mata lebar lebar.

"Kamu kabur lagi dari rumah?" tanya nya sembari berjalan ke arah jendela. Saat horden nya di buka, benar saja.

"Buka jendela nya, Ta. di sini banyak nyamuk " seru Asma kesal karena Lita malah hanya memandangi nya. Lita pun segera membuka jendela nya dan menarik Asma masuk. Setelah itu, ia kembali mengunci jendelanya.

Asma melemparkan hp nya ke tengah ranjang Lita, yg di susul dengan dirinya yg menjatuhkan diri ke ranjang.

"Asma, kamu ngapain kesini tengah malam?" Lita menarik tubuh Asma hingga Asma kembali duduk, saat melihat wajah Asma, Lita semakin terkejut. "Ya Allah... Asma. Kamu nangis? Kenapa?" tanya Lita ikut duduk di samping Asma.

"Aku..." ucapan Asma terhenti saat ia mendengar bunyi perutnya yg keroncongan " Aku lapar" seru nya dengan wajah memelas. Lita menggeleng tak percaya dengan apa yg di katakan Asma.

"Kamu tengah malam kesini karena lapar? Emang dirumah mu engga ada makanan?"

"Bukan gitu, cerita nya panjang. Sekarang aku lapar, di sini masih ada makanan kan?"

"Kayaknya masih ada sisa tadi malam, ayam goreng sama capcay"

"Nah, bagus sekali. Aku mau ayam goreng nya"

"Jawab dulu, kenapa kamu kesini tengah malam? kelaparan lagi, emang Paman jodohin kamu lagi"

"Kalau cuma di jodohin masih syukur, aku bisa nolak dan kabur"

"Terus...?"

"Aduh Lita...." Asma memegang perutnya dan dia berguling guling di ranjang seperti anak kecil smabil berteriak "Aku kelaparan, kamu mau aku mati kelaparan?" ucapnya membuat Lita memutar bola mata jengah.

"Dasar ratu drama" gumam Lita kemudian berjalan keluar kamar.

"Lita, jangan sampai Bibi sama Paman tahu ya Aku disini" Lita menoleh dan berkata

"Iya... seperti biasa. Selalu seperti itu "

"Oh ya, banyakin nasi nya ya, Aku lapar, terus sambal nya yg banyak juga. Sambal buatan Bibi enak, bawakan air es juga ya" Lita hanya bisa menghela nafas berat.

"Apa ada pesanan yg lain, Nyonya?" tanya nya dengan nada seolah melayani ratu, membuat Asma tersenyum tipis, dan tiba tiba ia menyadari, sejak tahu tentang pernikahan nya dengan Bilal, ia hanya menangis. Ingatan itu membuat Asma kembali murung, Lita yg menyadari raut wajah Asma segera berusaha menghibur nya meskipun dia tidak tahu apa yg membuat Asma seperti ini.

"Yg mulia Ratu, makanan anda akan siap dalam 5 menit" kemudian Lita membungkukkan badannya memberi hormat dan melangkah mundur masih dalam posisi membungkuk, seperti pelayan yg melayani ratu. Asma kembali tersenyum tipis dengan tingkah sepupu nya itu.

Lita yg baru saja selesai memanaskan ayam goreng di microwave di kejutakan dengan kedatangan Ummi nya.

"Lita... kamu ngapain?"

"Eh, Ummi ini... Emm..."

"Kamu mau makan?" Lita dengan cepat mengangguk.

"Loh, bukan nya kamu sudah makan malam?"

"Emm iya... lapar Ummi, Lita lapar lagi" Ummi nya hanya menggeleng kemudian mengisi botol air nya.

"Jangan begadang biar engga lapar tengah malam" Lita hanya cengengesan saja dan dia pun segera mengambil botol air yg ada didalam kulkas, dan tentu itu mendapatkan teguran dari Ummi nya "Jangan minum es tengah malam Ta, nanti flu, cuaca lagi dingin begini juga"

"Eh ...Em.. Itu... Lita kepanasan Ummi, haus banget, kalau cuma sekali engga akan flu kok" setelah mengucapkan hal itu, ia segera berlari keluar sebelum semakin banyak berbohong pada Ibu nya itu.

"Lama lama dosa ku numpuk gara gara Asma" ucap batin Lita sembari kembali ke kamarnya. disana ia melihat Asma yg masih murung.

"Aduh neng... jangan tekuk terus wajah nya, entar cepat tua lho" seru Lita kemudian menyerahkan makanannya pada Asma. Asma hanya menatap makanan itu seolah tak berselera, namun cacing di perutnya sudah demo besar besaran, ia pun mengambil makanan itu.

"Jadi gimana ceritanya? kenapa mata mu sembab gitu? kayaknya kamu nangis di waktu yg lama deh" Asma mengangguk sambil memasukan sesuap nasi kedalam mulutnya

"Iya, rasanya air mata ku sudah habis " jawab nya setelah ia berhasil menelan makanan itu dengan susah payah.

"Emang kenapa? Di jodohin lagi?"

"Di nikahkan"

"HAH?"

.

.

.

Lita memandang Asma dengan tatapan tak percaya. Tapi jika itu kenyataan nya, entah bagaimana dia akan berkomentar.

"Masak iya Paman ngambil keputusan se besar itu tanpa ngasih tahu kamu"

"Awalnya aku juga bingung dan bertanya tanya. Demi kebahagiaan orang lain, Abi tega mengorbankan aku"

"Hush, jangan ngomong gitu. Orang tua itu engga akan mengorbankan anak nya dengan alasan apapun, pasti ada alasan yg lain. Mungkin Paman yakin bahwa Ustad Bilal memang pasangan yg terbaik untuk kamu "

"Gimana bisa jadi pasangan yg baik, Ta. Saling kenal aja enggak "

"Iya kamu yg belum kenal Ustadz. Tapi Paman pasti sudah kenal Ustadz dengan baik, karena itulah dia menyerahkan mu padanya"

Asma berdecak kesal karena Lita justru terlihat mendukung keputusan Abi nya itu.

"Tapi dia sudah beristri, Ta. Orang orang pasti nge cap aku jadi pelakor"

"Engga lah, Asma Sayang. Lagian kamu engga merebut Ustadz dari istri nya, istri nya sendiri yg mendorong Ustadz ke kamu. Dan rumah tangga mereka juga masih baik baik aja kan meskipun Ustadz menikah lagi"

"Kok kamu malah kayak mendukung mereka semua sih" Seru Asma kesal.

"Bukan itu maksud ku. Tapi ya sudah lah. Jadi sekarang apa keputusan mu?."

"Entahlah, Ta. Usta...dia...maksud ku, suami nya Mbak Khadijah memberi ku kesempatan untuk memutuskan apapun tentang ikatan ini"

"Jadi apa keputusan mu?"

"Aku engga bisa mikir, jika aku menerima maka aku harus menjalani kehidupan sebagai istri kedua seumur hidupku, dan mungkin beberapa orang akan membicarakan ku, jika aku menolak yg artinya kita akan bercerai, maka..." Asma terdiam dan memikirkan hal itu .

"Bercerai?" seru Lita terkejut.

"Asma, kamu bahkan belum memulai rumah tangga mu, masak iya sudah harus di akhiri? Dan ingat juga, cerai itu perbuatan halal tapi sangat di benci Allah. Fikirkan juga tentang Paman, Bibi dan keluarga yg lain. Bagaiamana perasaan mereka kalau putri bungsu mereka sudah menjadi janda padahal belum menjalani rumah tangga"

"Tapi, Ta. Aku engga siap untuk sebuah pernikahan, aku engga siap menjadi seorang istri"

"Aku ngerti, tapi engga siap bukan berarti engga bisa. Lagi pula, mendengar cerita mu itu, aku yakin suami mu dan madu mu itu akan memperlakukan mu dengan baik"

"Ck, aku benci dua kata itu " ucap Asma dengan wajah kesal mendengar Lita menyebut suami dan madu.

"Asma, jangan hanya berfikir menggunakan otak mu, cobalah gunakan hati mu juga, selain itu, buang dulu kemarahan mu dan berdoa pada Allah, minta petunjuk "

"Tapi, Ta... "

"Ayolah Asma, Kita engga pernah tahu apa rencana Allah. Mungkin sekarang kamu merasa ini sangat tidak adil, tapi suatu hari nanti, siapa tahu Allah akan menunjukan sesuatu yg besar dan istimewa dari ini"

"Baiklah " ucap Asma pasrah.

.

.

.

"Zahra....sayang, ayo bangun" Asma mengerjapkan matanya saat merasakan tepukan di pipi nya. Ia mengucek matanya yg masih terasa mengantuk " Kita sudah sampai" Asma melihat sekelilingnya, mobil berhenti tepat di depan sebuah rumah yg sangat indah.

"Ini rumah mu?" Bilal mengangguk dan mebukakan pintu mobil untuk Asma.

Asma berjalan lebih dulu sementara Bilal sedang mengeluarkan koper mereka dari bagasi mobil.

Di halaman rumah itu, ada sebuah air mancur yg menarik perhatian Asma. Ia pun mendatangi nya, di sana ada beberapa ekor ikan hias yg sangat cantik.

Asma terkesiap saat merasakan sebuah tangan merangkul pinggangnya, sontak ia menghindar.

"Kenapa?" tanya Bilal bingung.

"Jangan menyentuh ku tanpa se izin ku" seru Asma memperingatkan. Bilal tampak sedih dengan ucapan Asma. Namun ia tetap mengangguk setuju. Asma pun kembali memperhatikan ikan ikan itu.

"Kamu suka ikan?"

"Iya, tapi sayang ikan nya terlalu sedikit, kalau lebih banyak lagi pasti semakin cantik "

"Nanti aku belikan yg banyak, sekalian buat kolam ikan kalau kamu memang suka ikan" Asma tampak senang mendengar nya namun ia tetap berusaha menampilkan wajah datar nya.

"Apa kamu benar benar mencintai ku?" tanya Asma tiba tiba.

"Tentu saja, Zahra. Aku sangat mencintai mu"

"Apa buktinya?"

"Kamu mau bukti apa?" Asma terdiam dan tampak berfikir. Kemudian ia menatap Bilal.

"Tinggalkan Mbak Khadijah"

Bilal menganga tak percaya mendengar ucapan Asma, bahkan ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa ia hanya salah dengar, mengerti apa yg di fikirkan Bilal Asma kembali bersuara "Ceraikan dia"

Bilal merasa seolah seseorang menusuk hatinya dengan tombak, permintaan Asma terlalu menyakitkan.

"Zahra... Apa kamu tahu apa yg kamu minta?" Bilal bertanya dengan suara lirihnya, Asma mengangguk pasti.

"Ya Allah, Zahra...itu... itu engga mungkin, bagaiman kamu bisa meminta hal itu?"

"Kenapa? Bukannya kamu mencintai ku? "

"Aku bukan hanya mencintai mu, tapi sangat mencintai mu. Tapi meninggalkan Khadijah... aku engga akan bisa, Zahra. Seandainya kamu meminta nyawa ku, aku akan dengan senang hati memberikan nya. Tapi meninggalkan istri ku, istri yg sudah melayani ku selama 10 tahun, Istri yg rela di duakan demi kebahagiaan ku. Bahkan, karena Khadijah lah aku bisa mendapatkan mu, dan sekarang kamu meminta ku meninggalkan nya? Jika ku lakukan itu, maka aku pasti akan menajdi manusia paling kejam di dunia ini"

Asma terdiam mendengar jawaban Bilal yg terdengar sangat tulus dari hati. Kedua nya sama sama diam. Bilal tak menyangka Asma bisa meminta hal itu padanya.

"Baiklah " ucap Asma kemudian "kalau begitu tinggalkan aku" Bilal merasa Asma akan membunuh nya dengan permintaan permintaan gila nya itu.

"Zahra..." Bilal berkata dengan nada rendah. Ia menatap Asma dengan tatapan penuh luka. "jangan lakukan ini pada ku, ku mohon. Tanpa mu aku bisa mati"

Asma menghembuskan nafas kasar dan berpaling dari tatapan Bilal.

"Jadi kamu mau memiliki kami berdua? Dasar rakus, egois" ucap nya kemudian berjalan menuju pintu masuk. Bilal segera mengejarnya dan mensejajarkan langkahnya dengan langkah Asma, Bilal merangkul pinggang Asma dengan erat tak peduli penolakan Asma.

"Aku bukan rakus, Sayang. Tapi kalian berdua adalah hati dan jantung ku. Bagaiamana aku bisa bertahan hidup tanpa salah satu dari itu?" Asma enggan menanggapi ucapan Bilal .

Sesampainya di depan pintu masuk, pintu tiba tiba terbuka, dan Khadijah muncul menyambut kehadiran suami dan madunya itu. Senyum manis tersungging di bibir pucat Khadijah.

"Selamat datang, Asma" Khadijah mempersilahkan Asma dan Bilal masuk. Asma melangkah masuk dengan mendahulukan kaki kanan nya, ia menatap sekeliling rumah yg tampak sangat indah walaupun tak begitu besar, tiba tiba ia merasa nyaman seolah berada dirumah sendiri. Saat angin berhembus melewati jendela jendela yg terbuka, Asma memejamkan mata. Dan ia mencium aroma yg sangat harum.

"Wangi apa ini?" tanya nya pada Khadijah yg berjalan di belakangnya.

"Wangi? Mungkin wangi pengharum ruangan " jawab Khadijah.

Asma kembali menajamkan indra penciuman nya.

"Aku rasa bukan, ini wangi yg lain, seperti aroma bunga segar" seru nya sembari mengelilingin ruangan. Dan tiba tiba ia mendengar suara tawa anak anak.

"Apa ada anak anak dirumah ini?" tanya nya lagi.

"Tentu saja ada. Mereka sedang bermain di atas" jawab Khadijah yg membuat Asma bingung, namun ia pun mengikuti dari mana arah suara itu datang. Ia mendekati sebuah kamar yg tak tertutup pintu nya. Disana,kamar itu di penuhi mainan, Asma berjalan dan melihat seorang anak laki laki dan anak perempuan yg sedang tertawa sembari memainkan mainan mereka, dua anak itu berwajah sangat mirip. Asma yakin mereka pasti kembar.

"Siapa mereka?" tanya nya pada Khadijah saat Khadijah menyusul nya ke atas.

"Oh mereka... " Khadijah berjalan melewati Asma dan kemudian memanggil anak kembar itu, "Sini sayang, Ummi sudah datang, ayo beri salam" dua anak kembar itupun mengucapkan salam, kemudian mencium tangan Asma. Sementara Asma hanya bisa membisu dengan apa yg di saksikan nya.

"Ummi?" tanya nya kemudian.

"Iya, kamu kan ibu mereka"

Asma memijat pangkal hidungnya dengan keras, beberapa hari yg lalu tiba tiba saja ia sudah bersuami, dan sekarang dia udah jadi ibu.

"Sungguh dunia yg aneh" fikirnya.

"Asma"

▪️▪️▪️

Tbc....

Terpopuler

Comments

Nhyna

Nhyna

kalau menurut ku Khadijah itu egois tidak memikirkan sakit orang lain tapi sangat memikirkan sakitnya sendiri ingin di mengerti tapi tak peduli sakit orang lain ..seakan2 dirinya korban tapi mengorbankan hidup orang lain.

2024-03-17

2

Ristya

Ristya

Sebenarnya ke dewasa'an seseorang tidak bisa diukur dengan umur banyak, buktinya Asma bisa lebih perfikir dewasa daripada Khadijah

2023-01-16

7

Atha 😘😘

Atha 😘😘

👍👍👍👍

2022-10-26

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15 - Flashback
16 Part 16 - Flashback
17 Part 17 - Flashback
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Promo Cerita Calon Makmum
94 Cast of My Ustadz My Husband
95 Part 93 - Extra Part (TAMAT)
96 Promo Cerita Menikah Karena Sebuah Tantangan
97 Promo Cerita True Love Never Ends
98 Numpang Promo
99 Promo Cerita Lentera Don Gabriel Emerson
100 Promo Cerita Baru - (Bukan) Sang Pengganti
101 Promo - AFTER DARKNESS
102 Promo Cerita : Berbagi Cinta - Hati Perempuan
103 Promo Cerita - A DREAMER
104 Promo Cerita Author RirinRohman
105 Promo Novel Baru SkySal
106 Cinta Yang Di Abaikan By Mama Reni
107 Promo Cerita Baru SkySal
108 Promo Author Rini Sha
109 Promo Novel SkySal - Married With Daddy's Friend
110 Mahligai Cinta Zeda Humaira Emerson
111 Promo Rini Sha
112 Pengumuman Terbit Novel My Ustadz My Husband
113 Promo Novel Baru SkySal
114 Promo Menggoda My Sexy Bodyguard
115 Promo Dijodohkan Dengan Ustaz Tampan
116 Promo Merebut Kembali Suamiku
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15 - Flashback
16
Part 16 - Flashback
17
Part 17 - Flashback
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Promo Cerita Calon Makmum
94
Cast of My Ustadz My Husband
95
Part 93 - Extra Part (TAMAT)
96
Promo Cerita Menikah Karena Sebuah Tantangan
97
Promo Cerita True Love Never Ends
98
Numpang Promo
99
Promo Cerita Lentera Don Gabriel Emerson
100
Promo Cerita Baru - (Bukan) Sang Pengganti
101
Promo - AFTER DARKNESS
102
Promo Cerita : Berbagi Cinta - Hati Perempuan
103
Promo Cerita - A DREAMER
104
Promo Cerita Author RirinRohman
105
Promo Novel Baru SkySal
106
Cinta Yang Di Abaikan By Mama Reni
107
Promo Cerita Baru SkySal
108
Promo Author Rini Sha
109
Promo Novel SkySal - Married With Daddy's Friend
110
Mahligai Cinta Zeda Humaira Emerson
111
Promo Rini Sha
112
Pengumuman Terbit Novel My Ustadz My Husband
113
Promo Novel Baru SkySal
114
Promo Menggoda My Sexy Bodyguard
115
Promo Dijodohkan Dengan Ustaz Tampan
116
Promo Merebut Kembali Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!