19. Awali semuanya dengan doa.

Jangan pernah berhenti berdoa, karena dalam lelapmu ada doa doamu yang masih menggantung di atas sana. Berbaris rapi menunggu giliran untuk terkabul. Jangan meremehkan dan jangan pernah meragukan.

🍄🍄🍄🍄

Sinar matahari menembus tirai jendela yang menerawang. Hangat sinarnya perlahan membangunkan Leo, dipandangnya dengan lekat wajah Jelita yang tepat berada dihadapannya. Perlahan tangan Leo mengusap lembut wajah dan pipi Jelita sambil mengecup pipi, mata, kening, hidung dan dagunya.

"Mas, ah ga mau!" Rengek Jelita sambil mengusap bekas kecupan Leo di wajahnya.

Leo mengernyitkan dahi dan memandang aneh Jelita.

"Kenapasih ga mau? huh? huh?" Kata Leo sambil kembali menciumi wajah Jelita.

"Mas ah, bau jigong!" Keluh Jelita dengan bibir yang mengerucut.

"Bau? huh? Ta, bau kayak gini nih seperti bau wangi surga." Ledek Leo sambil terkekeh geli.

Jelita memanyunkan bibirnya dan mengikat asal rambutnya. Masih hanya dengan mengguakan bra dan celana pendek, terlihat perut buncit Jelita semakin menonjol.

"Sayang, kamu semenjak hamil jadi tambah seksi deh." Ucap Leo merayu Jelita.

"Mas, ga usah bikin kesel pagi pagi deh ya." Ucap Jelita yang tengah beranjak berdiri.

"Sini dulu geh, Mas kasih tau." ucap Leo sambil menarik tangan Jelita dan membuat Jelita terduduk di pangkuan Leo.

"Apa? Bapak Leo Anggara yang tamvan gagah dan berwibawa?" Ucap Jelita menekankan kata berwibawa sambil memasang senyum paksa di wajahnya.

"Inget, kegiatan kerja kelompok kita setelah sholat subuh tadi?" Tanya Leo.

"Ingetlah. Jangan bilang kalau kali mau nambah lagi sayang?" Tandas jelita sembari mengerutkan alisnya.

"Enggak sayang, aku tau kalian capek. Cuman aku masih pengen manja manjaan." Rengek Leo sambil menciumi leher Jelita.

"Geli Mas. Oh, kirain mau nambah lagi. Mas bisa usapin pinggang belakang aku? Nyeri!" Keluh Jelita sambil meletakkan satu tangan Leo di pinggangnya.

Leo tersenyum Manis sambil mengangguk dan mengusap lembut pinggang Jelita. Tangan Jelita pun mengusap lembut kepala Leo dan menciuminya.

"Akhirnya doa Mas terkabul juga. Mas bahagia bisa berkumpul lagi dengan kalian." Ucap Leo sembari berbicara menghadap ke perut buncit Jelita.

"Memang, apa doamu mas?" Tanya Jelita yang penasaran.

"Waktu kamu pergi, dan aku menyadari bahwa apa yang sudah aku lakukan adalah salah. Aku sempat terpuruk dan jarang Masuk kerja. Kadang aku minum minuman, terkadang aku tidur seharian. Sampai entah kenapa, tiba tiba aku merasakan hal aneh dan mulai sering memimpikan kamu membawa dua ekor burung yang cantik. Kedua burung itu mengikutimu kemanapun kamu pergi."

"Wajahmu bahagia saat itu, dan tiba tiba kamu menggandeng tanganku dan kita duduk bersama di sebuah taman. Lalu aku terbangun tepat pukul 3 pagi. Hatiku tiba tiba bergetar aku tiba tiba tergerak untuk melakukan sholat tahajud." Kata Leo sambil mengambil nafas panjang untuk melanjutkan ceritanya.

"Dari semenjak saat itu, aku menjadi lebih dekat dengan Nya dan sering berdoa di sepertiga malam. Aku selalu berdoa agar aku di beri kesempatan untuk menjadi Ayah dan suami yang baik. Aku ingin berkumpul bersama keluarga kecilku. Dan sekarang doaku terkabul." Ucap Leo masih dengan wajahnya yang berada di dekapan Jelita tepat di dada.

"Mas, aku juga tidak tau sejak kapan aku mulai mencintaimu. Tapi entah kenapa aku memiliki keyakinan jika kamu adalah lelaki yang baik. Aku jatuh cinta pada kesungguhanmu Mas." Ucap Jelita sambil menciumi pucuk kepala suaminya.

"Tapi Mas, besok libur dua malam ya. Malam ini sudah habis kamu borong semua. Ingat kata dokter, jangan keseringan!" Ucap Jelita mengulangi pesan dokter.

Flashback on.

"Sudah sana, kalian pulang. ini sudah malam, kami mau melanjutkan kerja kelompok." Kata Leo sambil mendorong tubuh Dika dan Farhan menuju pintu utama.

"Dasar, teman durhaka kamu ya le! Habis manis sepah di injek!" Ketus Farhan sambil berjalan keluar dengan terpaksa.

"Iya, awas kalau hasil kerja kelompoknya jelek. Ga kita akuin sebagai ponakan pokoknya." Sambung Dika mengikuti langkah Farhan dan Leo.

"Makanya cepat sana, keburu habis jam belajarnya!" Ucap Leo sambil mendorong tubuh Dika dan Farhan keluar lalu menutup pintu.

Dika dan Farhan berdiri di depan pintu sambil mengomel.

"Dasar, kelamaan ga di keluarin tuh ya gitu. Jadinya beku, mampet di otak." Celetuk Dika kesal.

"Enggak, aku tebak pasti udah jadi ingus di jidat. Makanya kayak gitu." Sambung Farhan.

"Kalau dia ga di keluarin berapa bulan jadi gitu efeknya. Apa kabar kita yang keluarnya cuma seadanya?" Kata Farhan.

"Seadanya? Punya kita udah ngegumpel jadi mentega putih di dalem. Besok besok kalau mau keluar di lumerin dulu yang lama. Hahaha! " Ucap Dika ngawur.

"Hahaha, mulut lu Dik!" kata Farhan.

Obrolan yang tidak berfaedah antar dua orang pria yang belum menemukan pasangan hidup. Farhan dan Dika sama sama melajang dan belum menemukan pasangan untuk menyalurkan kesenangan batin mereka.

Di kamar.

Pergulatan panas sudah terjadi. Desahan demi desahan terus meluncur dari bibir Leo dan Jelita. Kenikmatan yang sekian lama tidak mereka rasakan, kini akhirnya bisa tersalurkan.

Leo melakukannya dengan epic dan lembut sesuai arahan dokter dengan tempo yang perlahan. Jelita menikmati permainan yang di suguhkan oleh Leo meskipun bercampur rasa nyeri di pinggang yang semakin terasa.

Satu centi pun tubuh jelita tidak ada yang lolos dari jamahan jari jemari Leo. Tangganya menggerayangi dengan lembut. Bibir Leo tidak henti hentinya memberikan kecupan di manapun dia mendarat. Terasa hangat dan nikmat.

Tidak hanya sekali, Tapi berlangsung hingga 3 kali. Permainan kedua berlangsung setelah Leo terbangun dan melakukan sholat malam. Matanya melihat tubuh mulus istrinya yang tersibak dari selimut. Entah mengapa semenjak hamil, bagi Leo jelita terlihat begitu menggoda. Tapi Jelita yang merasa tidak percaya diri semenjak hamil, membuatnya tidak suka ketika Leo memujinya.

Kerja kelompok itu terjadi lagi tanpa penolakan. Sampai yang ketiga kalinya terjadi lagi sebelum adzan subuh. Setelah menunaikan kewajiban suami istri mereka lantas menunaikan kewajiban kepada Tuhannya.

Flashback off.

"Iya, ga papa besok libur yang penting masih bisa ngedusel gini sama kamu Ma!" Jawab Leo sambil membenamkan kepalanya ke buah dada istrinya.

"Mah" Tanya Jelita yang tidak mengerti.

"Iya, aku mau kita latihan panggil kamu dengan sebutan Mama" Ucap Leo yang memasang wajah manisnya.

"Iya, terserah kamu ajalah Mas. Mas ga kerja? udah jam 7 loh." Kata Jelita sambil mengaktifkan ponselnya.

"Enggak." jawab Leo singkat.

"Ih kok males malesan? Yang rajin dong." Kata Jelita yang sebenarnya mencari alsan agar bisa berada di rumah sendirian.

"Ga mau. Aku belum puas kangen kangen sama Kamu Ma." Kata Leo dengan manja.

Jelita mendengus kesal dan memutar bola matanya dengan malas.

Terpopuler

Comments

Butet Sianturi

Butet Sianturi

Dika& Farhan🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 mentega pula Iyah Khan ahhaahaahhhahahahabahahhaha

2021-04-09

1

Anggra

Anggra

ada" aja Dika ma Farhan lama ga dikeluarin ntar jd mentega🤣🤣😜😜😜

2021-03-10

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal jumpa
2 2. Kencan Buta
3 3. Pak Guru
4 4. Bertukar Nomor
5 5. Kedatangan Mama Elfa
6 6. Kedatangan Mama Elfa 2.
7 7. Awal yang sunyi.
8 8. Pagi yang indah.
9 9. Bayang bayang masa lalu
10 10. Membiasakan diri tanpamu.
11 11. Tidak enak badan.
12 12. Bukti kuat.
13 13. Sosok penolong
14 14. Sosok penolong 2.
15 15. Pertengkaran ini sudah tidak berarti.
16 16. Jeda
17 17. Cek kehamilan
18 18. Kesungguhannya
19 19. Awali semuanya dengan doa.
20 20. Menahan sakit.
21 21. Bahagiaku.
22 22. Mengulas masa lalu.
23 23. Keraguan baru
24 24. Kecemburuan Leo.
25 25. Mode senyap
26 26. Petis mangga muda.
27 27. Ayam Bakar.
28 27. Ayam bakar 2.
29 28. Manja sekali
30 30. Memilih nama
31 31. Di atap cafe.
32 32. Mulas mulas
33 33. Pecah
34 34. Tiup tiup
35 35. Kecelakaan beruntun
36 36. Peluk aku cinta
37 37. Lamaran Reza
38 38. Mengunjungi Aira.
39 39. Yes or No.
40 40. Rahasia Jelita
41 41. Rambut siapa ini
42 42. Aku jelek
43 43. Emosi di kamar mandi.
44 44. Hadiah dari Stevie
45 45. Kejutan
46 46. Kejutan 2
47 47. Pernikahan Nana dan Reza.
48 48. Senyuman tanpa pesan.
49 49. Senyuman tanpa pesan 2
50 Papa
51 51. Teman Masa SMP
52 52. Bulan madu yang aneh
53 53. Ucapan belasungkawa dari Farhan
54 54. Sheila
55 55. Tiga bayi
56 56. Lebih sulit dari yang di bayangkan
57 57. Kejujuran Sheila
58 58. Pengasuh baru untuk Leon dan Adine
59 59. Penolakan Sheila
60 60. Perkelahian seru
61 61. K.O
62 62. Menjenguk Dika
63 63. Menjenguk Dika 2
64 64. Tamu tidak terduga
65 65. Duel
66 66. Pengakuan Reza
67 67. Alkohol
68 68. Biarkan semua berjalan sebagaimana mestinya
69 69. Amukan Farhan.
70 70. Terimakasih Papa
71 71. Mencari waktu yang tepat.
72 72. Luka tembak
73 73. Peranan Beno
74 74. Tatapan Maut
75 75. Wanita selalu benar
76 76. Karya pertama Leon
77 78. Plesetan kata
78 79. Bantuan di pinggir jalan
79 80. Semakin banyak, semakin hangat ( Nia & Reza)
80 81. Sekarung beras
81 Bagian 82.
82 Bagian 83.
83 Bagian 84.
84 Bagian 85.
85 Bagian 86.
86 Bagian 87.
87 Bagian 88.
88 Bagian 89.
89 Ulangan bagian 88.
90 Ulangan bagian 89. Maaf lama dear.
91 Bagian 90. Gunjingan tetangga
92 Bagian 91. Makian dari Katrin
93 Bagian 92. Kepergiannya
94 Bagian 93. Meeting bersama
95 Bagian 94. Mati bukan meninggal
96 Bagian 95. Curahan hati Leon.
97 Bagian 96. Pengakuan Delano.
98 Bagian 97. Jawaban Jelita.
99 bagian 98. Lemas tak berdaya
100 Bagian 99. Siksaan dini hari
101 Bagian 100. akan ku pastikan hidupmu menderita.
102 Bag 101 seperti seorang istri yang ngambek terhadap suaminya.
103 Bagian 102. Kita akhiri saja. Aku menyerah
104 Bagian 103. Menata hati di sana
105 Bagian 104. Mungkin kita memang tidak berjodoh.
106 Bagian 106. Bagasi banyak tapi ringan?
107 Bagian 107. Reseh banget sih
108 Bagian 108. Darimana aku harus memulai semua ini.
109 Bagian 109. Cinta pertamaku, kamu tetap cantik meski seperti itu.
110 Bagian 110. Takdir dari pertemuan adalah perpisahan.
111 Bagian 111. Perdebatan sebelum pesta.
112 Bagian 112. Gelang mahal.
113 Bagian 113. Resepsi
114 Bagian 114. " Kamu sungguh tidak mengenaliku?"
115 Bagian 115. Aku insyaAllah, siap sekarang.
116 Bagian 116. Akulah Keendo
117 Bagian 117. Jadwal produksi
118 Bagian 118. Menggelinding seperti kelereng.
119 Bagian 119. Pelataran rumah sakit
120 Bagian 120. Ketempelan
121 Bagian 121. Selalu salah
122 Bagian 122. Pengen di peluk.
123 Bagian 123. Ngidam hot nampol
124 Bagian 124. Dia yang hamil aku yang gendut.
125 Bagian 125. Kabar gembira untuk Papa Leo.
126 Bagian 126. Mood swing-nya benar-benar menjengkelkan!
127 Bagian 127.
128 Bagian 128. Gangguan teknis.
129 Bagian 129. Was was
130 Bagian 130. Kartika sang mantan
131 Bagian 131. Pertemuan dengan Leo.
132 Bagian 132.
133 Bagian 133.
134 Bagian 134.
135 Bagian 135.
136 Bagian 136.
137 Bagian 137. Bukti belanja
138 Bagian 138. Dingin dan kaku
139 bagian 139. Tukar saja dengan nyawaku.
140 Bagian 140.
141 Bagian 141.
142 Bagian 142
143 Bagian 143.
144 Bagian 144. Apa sakit
145 Bagian 145. Restu dari Leo
146 Bagian 146. Jelita Koma
147 Bagian 147. Suara mendengung
148 Bagian 148. Kamu tetap cantik
149 Bagian 149. Tersadar
150 Bagian 150. Rapuh
151 Bagian 151. Melahapmu
152 Bagian 152. END
Episodes

Updated 152 Episodes

1
1. Awal jumpa
2
2. Kencan Buta
3
3. Pak Guru
4
4. Bertukar Nomor
5
5. Kedatangan Mama Elfa
6
6. Kedatangan Mama Elfa 2.
7
7. Awal yang sunyi.
8
8. Pagi yang indah.
9
9. Bayang bayang masa lalu
10
10. Membiasakan diri tanpamu.
11
11. Tidak enak badan.
12
12. Bukti kuat.
13
13. Sosok penolong
14
14. Sosok penolong 2.
15
15. Pertengkaran ini sudah tidak berarti.
16
16. Jeda
17
17. Cek kehamilan
18
18. Kesungguhannya
19
19. Awali semuanya dengan doa.
20
20. Menahan sakit.
21
21. Bahagiaku.
22
22. Mengulas masa lalu.
23
23. Keraguan baru
24
24. Kecemburuan Leo.
25
25. Mode senyap
26
26. Petis mangga muda.
27
27. Ayam Bakar.
28
27. Ayam bakar 2.
29
28. Manja sekali
30
30. Memilih nama
31
31. Di atap cafe.
32
32. Mulas mulas
33
33. Pecah
34
34. Tiup tiup
35
35. Kecelakaan beruntun
36
36. Peluk aku cinta
37
37. Lamaran Reza
38
38. Mengunjungi Aira.
39
39. Yes or No.
40
40. Rahasia Jelita
41
41. Rambut siapa ini
42
42. Aku jelek
43
43. Emosi di kamar mandi.
44
44. Hadiah dari Stevie
45
45. Kejutan
46
46. Kejutan 2
47
47. Pernikahan Nana dan Reza.
48
48. Senyuman tanpa pesan.
49
49. Senyuman tanpa pesan 2
50
Papa
51
51. Teman Masa SMP
52
52. Bulan madu yang aneh
53
53. Ucapan belasungkawa dari Farhan
54
54. Sheila
55
55. Tiga bayi
56
56. Lebih sulit dari yang di bayangkan
57
57. Kejujuran Sheila
58
58. Pengasuh baru untuk Leon dan Adine
59
59. Penolakan Sheila
60
60. Perkelahian seru
61
61. K.O
62
62. Menjenguk Dika
63
63. Menjenguk Dika 2
64
64. Tamu tidak terduga
65
65. Duel
66
66. Pengakuan Reza
67
67. Alkohol
68
68. Biarkan semua berjalan sebagaimana mestinya
69
69. Amukan Farhan.
70
70. Terimakasih Papa
71
71. Mencari waktu yang tepat.
72
72. Luka tembak
73
73. Peranan Beno
74
74. Tatapan Maut
75
75. Wanita selalu benar
76
76. Karya pertama Leon
77
78. Plesetan kata
78
79. Bantuan di pinggir jalan
79
80. Semakin banyak, semakin hangat ( Nia & Reza)
80
81. Sekarung beras
81
Bagian 82.
82
Bagian 83.
83
Bagian 84.
84
Bagian 85.
85
Bagian 86.
86
Bagian 87.
87
Bagian 88.
88
Bagian 89.
89
Ulangan bagian 88.
90
Ulangan bagian 89. Maaf lama dear.
91
Bagian 90. Gunjingan tetangga
92
Bagian 91. Makian dari Katrin
93
Bagian 92. Kepergiannya
94
Bagian 93. Meeting bersama
95
Bagian 94. Mati bukan meninggal
96
Bagian 95. Curahan hati Leon.
97
Bagian 96. Pengakuan Delano.
98
Bagian 97. Jawaban Jelita.
99
bagian 98. Lemas tak berdaya
100
Bagian 99. Siksaan dini hari
101
Bagian 100. akan ku pastikan hidupmu menderita.
102
Bag 101 seperti seorang istri yang ngambek terhadap suaminya.
103
Bagian 102. Kita akhiri saja. Aku menyerah
104
Bagian 103. Menata hati di sana
105
Bagian 104. Mungkin kita memang tidak berjodoh.
106
Bagian 106. Bagasi banyak tapi ringan?
107
Bagian 107. Reseh banget sih
108
Bagian 108. Darimana aku harus memulai semua ini.
109
Bagian 109. Cinta pertamaku, kamu tetap cantik meski seperti itu.
110
Bagian 110. Takdir dari pertemuan adalah perpisahan.
111
Bagian 111. Perdebatan sebelum pesta.
112
Bagian 112. Gelang mahal.
113
Bagian 113. Resepsi
114
Bagian 114. " Kamu sungguh tidak mengenaliku?"
115
Bagian 115. Aku insyaAllah, siap sekarang.
116
Bagian 116. Akulah Keendo
117
Bagian 117. Jadwal produksi
118
Bagian 118. Menggelinding seperti kelereng.
119
Bagian 119. Pelataran rumah sakit
120
Bagian 120. Ketempelan
121
Bagian 121. Selalu salah
122
Bagian 122. Pengen di peluk.
123
Bagian 123. Ngidam hot nampol
124
Bagian 124. Dia yang hamil aku yang gendut.
125
Bagian 125. Kabar gembira untuk Papa Leo.
126
Bagian 126. Mood swing-nya benar-benar menjengkelkan!
127
Bagian 127.
128
Bagian 128. Gangguan teknis.
129
Bagian 129. Was was
130
Bagian 130. Kartika sang mantan
131
Bagian 131. Pertemuan dengan Leo.
132
Bagian 132.
133
Bagian 133.
134
Bagian 134.
135
Bagian 135.
136
Bagian 136.
137
Bagian 137. Bukti belanja
138
Bagian 138. Dingin dan kaku
139
bagian 139. Tukar saja dengan nyawaku.
140
Bagian 140.
141
Bagian 141.
142
Bagian 142
143
Bagian 143.
144
Bagian 144. Apa sakit
145
Bagian 145. Restu dari Leo
146
Bagian 146. Jelita Koma
147
Bagian 147. Suara mendengung
148
Bagian 148. Kamu tetap cantik
149
Bagian 149. Tersadar
150
Bagian 150. Rapuh
151
Bagian 151. Melahapmu
152
Bagian 152. END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!