Kepanikan terjadi ketika Leo mendapati istrinya sudah pergi. Melalui sepucuk surat, Jelita menuturkan sebab kepergiannya.
"Terimakasih untuk semuanya Mas. Aku tidak menyangka kamu akan tega berbuat seperti ini di belakang ku. Wanita itu Tiara Lestari, Cinta lamamu. Selamat kamu sudah menemukannya.
Aku tidak akan berebut, karena aku cukup sadar aku ini siapa dan apa posisi ku di hatimu. Aku hanyalah tempat pelarianmu selama ini.
Terimakasih banyak atas semuanya. Tapi menyaksikan suamiku bersama wanita lain itu bukan keahlianku. Sering mengigau menyebut namanya di dalam tidurmu, Sekarang kamu tidak perlu lagi seperti itu karena dia sudah benar benar kembali kepelukanmu." Tulis Tata pada secarik kertas.
Leo berteriak Marah dan menyebut nama Tata. Giginya menggertak dan teriakan seketika berhenti.
"Bodoh!!" Maki Leo pada dirinya sendiri.
"Sandy. Kamu lacak sekarang juga transaksi kartu kredit nyonya terakhir dimana di pakai." Perintah Leo dengan ciri suara paniknya.
"Ada apa pak? Apa yang terjadi?"Tanya Sandy yang ikut panik tapi bingung.
"Sudah, lakukan saja perintah saya. Jangan banyak Tanya!" Bentak Leo kuat.
"Kamu pergi kemana ta?" ucap Leo bermonolog lalu kemudian berlari masuk lagi ke kamar untuk memeriksa lemari pakaian.
Betapa terkejutnya Leo, mendapati ponsel dan kartu kredit yang di berikannya tergeletak begitu saja di lemari baju.
Leo bertambah cemas ketika menyadari jika istrinya pergi tanpa membawa uang yang cukup.
Ponselnya berdering.
"Hallo, Sudah kamu dapatkan?" Tanya Leo berharap Tata meninggalkan jejak.
"Tidak ada transaksi apapun dalam satu bulan ini pak." Jawab Sandy.
"Kamu yakin? Tolong periksa lagi!" pinta Leo dengan suara yang mulai bergetar.
"Tidak ada sama sekali pak." Jawab Sandy dengan yakin.
Leo membuka ponsel Tata dan mencari panggilan terakhir, Tapi semuanya bersih begitu juga dengan kotak pesan. Leo mengusap kasar wajahnya.
Kali ini ponselnya berdering lagi. Panggilan dari nomor yang bertuliskan nama Agus.
"Ya bell, ada apa?" Jawab Leo.
"Sayang, kamu kapan kesininya. Kita sarapan bareng ya. Aku udah laper nih nungguin kamu." Kata Tiara di ujung panggilan.
"Iya sayang, aku baru saja bangun tidur. Sebentar lagi aku akan kesana. Bye!" Jawab Leo yang kemudian menutup panggilannya.
"Arghhhhhh....!!!" Teriak Leo sambil mengacak acak rambutnya dengan rasa frustasi.
"Pak Eko!" seru Leo memanggil pak Eko.
"Pak Heru!" Teriak Leo dengan kuat memanggil pak Heru.
Dari semalam pak Eko ijin untuk pulang. Sementara pak Heru adalah satpam rumah mereka. Pak Heru sudah merasa ketakutan saat tadi pagi dia sudah mengecek CCTV.
"Pak Heru! Bapa ini bagaimana kerjanya? Kenapa istri saya minggat bapak tidak kasih tau saya?" Kata Leo.
"Maaf Pak, Semalam saya di tipu oleh nyonya. Nyonya meminta saya untuk memperbaiki lampu di kamar mandi yang ada di kamar tamu. Tetapi Pas saya memperbaikinya nyonya menghilang begitu saja. Saya kira nyonya kembali ke kamar utama. Tapi setelah saya cek CCTV rutin tadi pagi, terlihat nyonya pergi dengan mengendap endap." Ucap pak Heru memberi penjelasan.
"Mana, Saya mau lihat." Kata Leo yang penasaran dengan kepergian istrinya.
Leo menyaksikan bagaimana Tata mengendap endap sambil mengusap air matanya. Leo masih tidak habis pikir Darimana istrinya mengetahui semuanya.
Leo kemudian pergi meraih kunci mobil dari tangan Pak Eko. Leo menuju ke rumah ibu mertuanya.
"Assalamualaikum, Bu!" Seru Leo memanggil ibu Dewi.
"Eh Nak Leo, Kenapa pagi pagi kesini? Mana Tata? kenapa sendiri?" Tanya Bu Dewi sambil melongok ke sekitar mencari keberadaan putrinya.
"Oh, Rupanya tidak ada di sini Dia." Batin Leo.
Leo kemudian mencari alasan lain dan berpura pura ingin memberikan uang saku kepada Caca dan Nana. Leo sedikit lega setidaknya mertuanya belum mengetahui kebusukannya.
"Tidak Bu, Saya hanya mampir dan ingin memberikan uang saku untuk Caca dan Nana. kebetulan kemarin ada komisi dari boss." Kata Leo berbohong sambil memberikan uang dua juta rupiah kepada ibu mertuanya.
"Saya pamit dulu Bu, keburu telat ini." Ucap Leo berpamitan.
"iya, hati hati nak!" Ucap ibu Dewi.
Saat Leo pergi, ibu Dewi kemudian menghubungi Tata. Tetapi nomornya tidak aktif.
"Kenapa nomornya tidak aktif? Padahal ibu hanya mau bercerita tentang kebaikan suaminya." kata ibu Dewi bermonolog.
Leo menuju rumah sakit dan sarapan bersama Tari. Bella hanya menggeleng kesal dan pergi meninggalkan keduanya.
🐇🐇🐇❤️❤️🐇
"Sifa, disini menyenangkan ya. Mereka lucu lucu." Kata Tata sambil menggendong seorang bayi laki laki.
"Siapa nama bayi ini?" Tanya Tata sambil melihat wajah bayi mungil itu.
"Namanya Adam, dia baru ditemukan belum lama di tong sampah di bawah pohon dengan tubuh membiru menggigil kedinginan dan pusat yang masih menyambung dengan ari ari." Jawab Sofa sambil menyuapi makan anak anak kecil.
"Kasihan dia, tidak tau siapa Ayah dan ibunya." Kata Tata dengan nada memelas.
Sudah tiga hari, Tata berada di Panti asuhan Asyifa. Tata sering mengeluh tidak enak badan dan merasa pusing.
Hari ini Tata pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kesehatannya. Tata pergi naik taksi dan hanya menuju ke rumah sakit kecil di pinggir kota.
Tanpa sengaja, Tata bertemu dengan Nita. Sudah berbulan bulan keduanya tidak pernah bertemu dan sekarang mereka bertemu dan berbincang bincang di pinggir jalan.
Di bawah pohon yang rindang, mereka menikmati sejuk semilir angin yang berhembus di tengah terik matahari.
Tata mencurahkan isi hatinya dengan Nita. Nita ikut emosi mendengar keluh kesah dari sahabatnya. Nita menjadi kesal dan benci kepada sosok Leo.
"Lalu, apa rencanamu selanjutnya?" Tanya Nita.
"Aku akan mengurus surat cerai Nit. Aku benar benar tidak bisa lagi. Bagaimana dia bisa berselingkuh di belakangku." Ujar Tata sambil menangis tersedu.
"Sudah, kamu harus kuat. Kamu jangan menjadi wanita lemah Ta. Apapun alasannya, dia sudah lebih mementingkan wanita lain dari pada istrinya."
"Apa kamu ada bukti Ta?" Tanya Nita yang memikirkan bukti yang di butuhkan sebagai pengajuan gugatan.
"Ada Nit. Ini." Kata Tata sambil memperlihatkan sebuah video yang terekam jelas dari kaca pintu ruang rawat inap.
Nita melongo dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Dia benar benar tidak menyangka jika wanita yang di pilih Leo justru lebih jelek daripada Tata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments