16. Jeda

Terkadang semua itu terasa berharga ketika mulai sirna. Seperti layaknya cinta, terkadang kita tidak bisa menyadari keberadaanya tapi kita teramat kehilangan saat kepergiannya.

🐇🐇❤️🐇❤️❤️❤️

Setelah perdebatan malam itu. Leo dan Mama Elfa kembali pulang ke kota. Tata dan keluarganya tetap melanjutkan kegiatan mereka seperti biasa.

Tata lebih sering melamun dan menikmati kesendiriannya. Sudah dua bulan sejak malam itu. Setiap bulannya Leo tetap mengirimkan sejumlah uang dan barang barang kebutuhan Tata, Seperti Susu ibu hamil dan Vitamin ibu hamil.

"Ta, Kamu benar benar tidak ingin menemui Leo Nak?"Tanya ibu Dewi sambil membelai rambut Tata.

Tata menitikkan air mata dan mulai duduk lalu menenggelamkan kepalanya ke dekapan ibu Dewi.

"Bu, sebenarnya aku masih membencinya. Tapi di sisi lain, aku merindukannya." Ucap Tata sembari menangis terisak.

"Jangan bohongi hatimu Nak, Jangan juga siksa batinku sendiri. Kesalahannya adalah terlalu baik kepada orang lain. Dia hanya mau meninggalkan penyesalan ketika Tiara pergi."

"Memang, Di dalam kehidupan rumah tangga itu selalu ada masalah sebagai anak tangga. Semakin kita ingin berada di puncak, semakin banyak juga anak tangga yang harus kita pijak."

"Apakah kamu masih mau rujuk dengan suamimu?" Tanya ibu Dewi setelah memberikan nasihat.

Tata masih terdiam dalam tangisnya.

"Aku tidak tau Bu." Jawab Tata dengan tatapan kosong.

"Pikirkan mereka juga, mereka membutuhkan sosok Ayah. Leo itu adalah lelaki baik, sangat baik."

"Ibu ingat waktu dia masih menjadi suamimu. Dia sering menyempatkan mampir ke rumah ibu hanya untuk memberikan uang saku untuk adik adikmu."

"Ingat Nak, Allah akan mempermudah segala urusan kita jika kita tidak mempersulit keadaan orang lain."Ucap ibu Dewi sambil tersenyum menatap mata Tata.

"Ibu....!" Ucap Tata sembari memeluk erat ibunya.

"Apakah aku terlalu egois bu?" Tanya Tata.

"Tidak, Wanita memang harus menunjukkan sisi tegar dan mandirinya. Tapi wanita juga harus berjiwa lapang dan memiliki seribu lapus kesabaran untuk menghadapi lelakinya selagi tidak ada kekerasan yang mengancam jiwa."

"Dan Leo jauh dari itu, dia mencintaimu Ta dan bertanggung jawab penuh kepadamu. Lihatlah wanita lain yang lebih menderita daripada kamu. Kamu harus banyak banyak bersyukur karena mendapat lelaki baik." Kata ibu Dewi.

🐇🐇❤️❤️🐇❤️

"Leo, kamu dimana? gue udah di loby nih." Ucap Farhan melalui sambungan telepon seluler.

"Ya di kantor gue lah. Naik aja, gue lagi sibuk." Kata Leo.

"Masih betah aja tu anak tidur di kantor." Kata Dika sambil berjalan menyusuri loby.

"Gimana lah, Tau sendiri kan dia itu gila kerja. Tambah lagi stres, semakin ngebut aja kerjanya."Ucap Farhan.

Farhan dan Dika sampai di kantor Leo. Dengan hanya memakai kaus dalam dan celana kolor pendek Leo masih sibuk bekerja. Ruang kerja Leo sungguh sudah mirip kamar kost, Dimana lemari besar berdiri di pojokan yang biasanya untuk menyimpan berkas digunakannya untuk menyimpan baju.

Cadangan makanan juga tertata rapi di lemari. Dari semenjak keributan itu, Leo memutuskan untuk tidur di kantor. Setelah melihat bagaimana tempat Tata tidur di rumah kayu yang pas Pasan Leo merasa tidak bisa menikmati kemewahan yang ada di rumahnya seorang diri.

"Pulang lah Le, Ngapain sih tidur di sini?" Tanya Farhan.

"Mana bisa gue, enak enakan tidur di ranjang empuk pakai AC sedangkan istri gue yang lagi hamil tidur di tempat yang begitu. Lu tau kan Han?" Ucap Leo.

Tangan Farhan mulai aktif dengan ponselnya. Farhan melakukan video call dengan Tata tapi menghilangkan suaranya. Tata mengangkat panggilan VC Farhan. Tata hendak menutupnya, tetapi ketika terlihat wajah Leo di video. Sontak jari jemari Tata terhenti. Mata Tata fokus pada gambar yang di lihatnya.

"Terus, lu tidurnya di Mana?" Tanya Dika sambil membuka buka lemari Leo.

"Di Bawah lah, pakai kasur angin itu." Jawab Leo sambil menunjuk kasur angin yang berada di lemari paling bawah.

"Lu ga pengen balik Le?" Tanya Dika.

"Pengen lah. Gue pengen balik dan kumpul lagi sama istri gue. Nyesek gue di rumah sendirian keinget dia dan calon anak anak gue." Jawab Leo jujur yang kini menutup laptopnya.

"Jelek lu sekarang Le!" Ejek Farhan.

"Jelas lah. Ga ada yang ngurus gue, ga tau juga gue jadi males ngapa ngapain apa lagi mandi. Terus belum lagi bau minyak wangi. Huh....! udah, langsung pengen muntah gue. Kadang suka ga enak kalau ketemu sama client." Kata Leo bercerita tentang keanehannya.

"Udah ke dokter tapi katanya gue sehat sehat aja." Sambung Leo.

"Ngidam itu Le. Sama kayak kakak gue dulu. Yang hamil istrinya, yang ribet dia. Segala setiap makan maunya di bungkus pakai daun pisang. Kalau ga gitu ga selera katanya. Heran gue." Ucap Dika.

"Eh, iyakah?"Sahut Leo dengan wajah gembira.

Dika mengangguk.

"Tapi gue bener bener sedih. Gue pengen pas nanti anak gue lahir, gue yang adzanin, gue yang temenin proses persalinannya. Gue mau ada di sebelah ibu dari anak anak gue saat dia berjuang." Ungkap Leo mengutarakan keinginannya.

Tata menangis dan tidak bisa membendung rasa haru mendengar ucapan Leo. Panggilan itu di akhiri oleh Tata yang kini tengah menangis dan merenung seorang diri sambil mengusap lembut perutnya.

"Apakah Mama terlalu egois nak?"

"Apakah Mama memberi jeda terlalu lama untuk niat baik Papa kalian?"

"Apakah Mama masih terlalu menjaga gengsi untuk mengakui perasaan Mama terhadap Papa kalian?"

❤️❤️🐇🐇❤️❤️

Tata kembali ke kota untuk melakukan pemeriksaan kehamilan rutin. Tata sengaja untuk meluangkan waktu untuk mampir ke cafe paman Lukman. Banyak Nasihat yang di dapatkan dari pertemuannya dengan paman Lukman.

Tata juga memutuskan untuk menginap di rumah Paman Lukman dan ingin bertemu dengan Nita. Mereka berjanji untuk bertemu di Cafe.

Tata duduk menghadap jendela besar yang menghadap ke jalanan. Tata melamun dan tidak mengetahui jika Leo juga datang berkunjung untuk membeli 4 buah cangkir kopi.

Saat Leo tengah berbalik, secara tidak sengaja mereka saling beradu pandang. Seketika Leo langsung menghampiri meja Tata. Bukan tanpa alasan, tapi paman Lukman yang memberitahukan kepada Leo tentang keberadaan Tata melalui secuil kertas kecil yang menempel di cup kopi.

Leo langsung menghampiri meja Tata, Matanya berkaca kaca.

"Sayang, Kamu di sini?" Ucap Leo sambil duduk di sebelah Tata.

Tata hanya diam.

"Sedang apa kamu di sini?" Tanya Leo lagi.

Batin Leo sudah meledak ledak. ingin sekali dia memeluk erat dan menciumi wajah Tata. Kerinduannya teramat besar, Rasa cintanya menyelimuti seluruh angannya. Namun apa daya Leo harus menahan semua hasratnya. Leo tidak ingin Tata berlari menjauh atau bahkan tertekan karena kehadirannya. Jeda yang di berikan oleh Tata teramat menyiksa bagi Leo.

"Beli kopi banyak banget?" Tanya Tata tiba tiba.

Terpopuler

Comments

Anggra

Anggra

nyesek dech😔😔

2021-03-10

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal jumpa
2 2. Kencan Buta
3 3. Pak Guru
4 4. Bertukar Nomor
5 5. Kedatangan Mama Elfa
6 6. Kedatangan Mama Elfa 2.
7 7. Awal yang sunyi.
8 8. Pagi yang indah.
9 9. Bayang bayang masa lalu
10 10. Membiasakan diri tanpamu.
11 11. Tidak enak badan.
12 12. Bukti kuat.
13 13. Sosok penolong
14 14. Sosok penolong 2.
15 15. Pertengkaran ini sudah tidak berarti.
16 16. Jeda
17 17. Cek kehamilan
18 18. Kesungguhannya
19 19. Awali semuanya dengan doa.
20 20. Menahan sakit.
21 21. Bahagiaku.
22 22. Mengulas masa lalu.
23 23. Keraguan baru
24 24. Kecemburuan Leo.
25 25. Mode senyap
26 26. Petis mangga muda.
27 27. Ayam Bakar.
28 27. Ayam bakar 2.
29 28. Manja sekali
30 30. Memilih nama
31 31. Di atap cafe.
32 32. Mulas mulas
33 33. Pecah
34 34. Tiup tiup
35 35. Kecelakaan beruntun
36 36. Peluk aku cinta
37 37. Lamaran Reza
38 38. Mengunjungi Aira.
39 39. Yes or No.
40 40. Rahasia Jelita
41 41. Rambut siapa ini
42 42. Aku jelek
43 43. Emosi di kamar mandi.
44 44. Hadiah dari Stevie
45 45. Kejutan
46 46. Kejutan 2
47 47. Pernikahan Nana dan Reza.
48 48. Senyuman tanpa pesan.
49 49. Senyuman tanpa pesan 2
50 Papa
51 51. Teman Masa SMP
52 52. Bulan madu yang aneh
53 53. Ucapan belasungkawa dari Farhan
54 54. Sheila
55 55. Tiga bayi
56 56. Lebih sulit dari yang di bayangkan
57 57. Kejujuran Sheila
58 58. Pengasuh baru untuk Leon dan Adine
59 59. Penolakan Sheila
60 60. Perkelahian seru
61 61. K.O
62 62. Menjenguk Dika
63 63. Menjenguk Dika 2
64 64. Tamu tidak terduga
65 65. Duel
66 66. Pengakuan Reza
67 67. Alkohol
68 68. Biarkan semua berjalan sebagaimana mestinya
69 69. Amukan Farhan.
70 70. Terimakasih Papa
71 71. Mencari waktu yang tepat.
72 72. Luka tembak
73 73. Peranan Beno
74 74. Tatapan Maut
75 75. Wanita selalu benar
76 76. Karya pertama Leon
77 78. Plesetan kata
78 79. Bantuan di pinggir jalan
79 80. Semakin banyak, semakin hangat ( Nia & Reza)
80 81. Sekarung beras
81 Bagian 82.
82 Bagian 83.
83 Bagian 84.
84 Bagian 85.
85 Bagian 86.
86 Bagian 87.
87 Bagian 88.
88 Bagian 89.
89 Ulangan bagian 88.
90 Ulangan bagian 89. Maaf lama dear.
91 Bagian 90. Gunjingan tetangga
92 Bagian 91. Makian dari Katrin
93 Bagian 92. Kepergiannya
94 Bagian 93. Meeting bersama
95 Bagian 94. Mati bukan meninggal
96 Bagian 95. Curahan hati Leon.
97 Bagian 96. Pengakuan Delano.
98 Bagian 97. Jawaban Jelita.
99 bagian 98. Lemas tak berdaya
100 Bagian 99. Siksaan dini hari
101 Bagian 100. akan ku pastikan hidupmu menderita.
102 Bag 101 seperti seorang istri yang ngambek terhadap suaminya.
103 Bagian 102. Kita akhiri saja. Aku menyerah
104 Bagian 103. Menata hati di sana
105 Bagian 104. Mungkin kita memang tidak berjodoh.
106 Bagian 106. Bagasi banyak tapi ringan?
107 Bagian 107. Reseh banget sih
108 Bagian 108. Darimana aku harus memulai semua ini.
109 Bagian 109. Cinta pertamaku, kamu tetap cantik meski seperti itu.
110 Bagian 110. Takdir dari pertemuan adalah perpisahan.
111 Bagian 111. Perdebatan sebelum pesta.
112 Bagian 112. Gelang mahal.
113 Bagian 113. Resepsi
114 Bagian 114. " Kamu sungguh tidak mengenaliku?"
115 Bagian 115. Aku insyaAllah, siap sekarang.
116 Bagian 116. Akulah Keendo
117 Bagian 117. Jadwal produksi
118 Bagian 118. Menggelinding seperti kelereng.
119 Bagian 119. Pelataran rumah sakit
120 Bagian 120. Ketempelan
121 Bagian 121. Selalu salah
122 Bagian 122. Pengen di peluk.
123 Bagian 123. Ngidam hot nampol
124 Bagian 124. Dia yang hamil aku yang gendut.
125 Bagian 125. Kabar gembira untuk Papa Leo.
126 Bagian 126. Mood swing-nya benar-benar menjengkelkan!
127 Bagian 127.
128 Bagian 128. Gangguan teknis.
129 Bagian 129. Was was
130 Bagian 130. Kartika sang mantan
131 Bagian 131. Pertemuan dengan Leo.
132 Bagian 132.
133 Bagian 133.
134 Bagian 134.
135 Bagian 135.
136 Bagian 136.
137 Bagian 137. Bukti belanja
138 Bagian 138. Dingin dan kaku
139 bagian 139. Tukar saja dengan nyawaku.
140 Bagian 140.
141 Bagian 141.
142 Bagian 142
143 Bagian 143.
144 Bagian 144. Apa sakit
145 Bagian 145. Restu dari Leo
146 Bagian 146. Jelita Koma
147 Bagian 147. Suara mendengung
148 Bagian 148. Kamu tetap cantik
149 Bagian 149. Tersadar
150 Bagian 150. Rapuh
151 Bagian 151. Melahapmu
152 Bagian 152. END
Episodes

Updated 152 Episodes

1
1. Awal jumpa
2
2. Kencan Buta
3
3. Pak Guru
4
4. Bertukar Nomor
5
5. Kedatangan Mama Elfa
6
6. Kedatangan Mama Elfa 2.
7
7. Awal yang sunyi.
8
8. Pagi yang indah.
9
9. Bayang bayang masa lalu
10
10. Membiasakan diri tanpamu.
11
11. Tidak enak badan.
12
12. Bukti kuat.
13
13. Sosok penolong
14
14. Sosok penolong 2.
15
15. Pertengkaran ini sudah tidak berarti.
16
16. Jeda
17
17. Cek kehamilan
18
18. Kesungguhannya
19
19. Awali semuanya dengan doa.
20
20. Menahan sakit.
21
21. Bahagiaku.
22
22. Mengulas masa lalu.
23
23. Keraguan baru
24
24. Kecemburuan Leo.
25
25. Mode senyap
26
26. Petis mangga muda.
27
27. Ayam Bakar.
28
27. Ayam bakar 2.
29
28. Manja sekali
30
30. Memilih nama
31
31. Di atap cafe.
32
32. Mulas mulas
33
33. Pecah
34
34. Tiup tiup
35
35. Kecelakaan beruntun
36
36. Peluk aku cinta
37
37. Lamaran Reza
38
38. Mengunjungi Aira.
39
39. Yes or No.
40
40. Rahasia Jelita
41
41. Rambut siapa ini
42
42. Aku jelek
43
43. Emosi di kamar mandi.
44
44. Hadiah dari Stevie
45
45. Kejutan
46
46. Kejutan 2
47
47. Pernikahan Nana dan Reza.
48
48. Senyuman tanpa pesan.
49
49. Senyuman tanpa pesan 2
50
Papa
51
51. Teman Masa SMP
52
52. Bulan madu yang aneh
53
53. Ucapan belasungkawa dari Farhan
54
54. Sheila
55
55. Tiga bayi
56
56. Lebih sulit dari yang di bayangkan
57
57. Kejujuran Sheila
58
58. Pengasuh baru untuk Leon dan Adine
59
59. Penolakan Sheila
60
60. Perkelahian seru
61
61. K.O
62
62. Menjenguk Dika
63
63. Menjenguk Dika 2
64
64. Tamu tidak terduga
65
65. Duel
66
66. Pengakuan Reza
67
67. Alkohol
68
68. Biarkan semua berjalan sebagaimana mestinya
69
69. Amukan Farhan.
70
70. Terimakasih Papa
71
71. Mencari waktu yang tepat.
72
72. Luka tembak
73
73. Peranan Beno
74
74. Tatapan Maut
75
75. Wanita selalu benar
76
76. Karya pertama Leon
77
78. Plesetan kata
78
79. Bantuan di pinggir jalan
79
80. Semakin banyak, semakin hangat ( Nia & Reza)
80
81. Sekarung beras
81
Bagian 82.
82
Bagian 83.
83
Bagian 84.
84
Bagian 85.
85
Bagian 86.
86
Bagian 87.
87
Bagian 88.
88
Bagian 89.
89
Ulangan bagian 88.
90
Ulangan bagian 89. Maaf lama dear.
91
Bagian 90. Gunjingan tetangga
92
Bagian 91. Makian dari Katrin
93
Bagian 92. Kepergiannya
94
Bagian 93. Meeting bersama
95
Bagian 94. Mati bukan meninggal
96
Bagian 95. Curahan hati Leon.
97
Bagian 96. Pengakuan Delano.
98
Bagian 97. Jawaban Jelita.
99
bagian 98. Lemas tak berdaya
100
Bagian 99. Siksaan dini hari
101
Bagian 100. akan ku pastikan hidupmu menderita.
102
Bag 101 seperti seorang istri yang ngambek terhadap suaminya.
103
Bagian 102. Kita akhiri saja. Aku menyerah
104
Bagian 103. Menata hati di sana
105
Bagian 104. Mungkin kita memang tidak berjodoh.
106
Bagian 106. Bagasi banyak tapi ringan?
107
Bagian 107. Reseh banget sih
108
Bagian 108. Darimana aku harus memulai semua ini.
109
Bagian 109. Cinta pertamaku, kamu tetap cantik meski seperti itu.
110
Bagian 110. Takdir dari pertemuan adalah perpisahan.
111
Bagian 111. Perdebatan sebelum pesta.
112
Bagian 112. Gelang mahal.
113
Bagian 113. Resepsi
114
Bagian 114. " Kamu sungguh tidak mengenaliku?"
115
Bagian 115. Aku insyaAllah, siap sekarang.
116
Bagian 116. Akulah Keendo
117
Bagian 117. Jadwal produksi
118
Bagian 118. Menggelinding seperti kelereng.
119
Bagian 119. Pelataran rumah sakit
120
Bagian 120. Ketempelan
121
Bagian 121. Selalu salah
122
Bagian 122. Pengen di peluk.
123
Bagian 123. Ngidam hot nampol
124
Bagian 124. Dia yang hamil aku yang gendut.
125
Bagian 125. Kabar gembira untuk Papa Leo.
126
Bagian 126. Mood swing-nya benar-benar menjengkelkan!
127
Bagian 127.
128
Bagian 128. Gangguan teknis.
129
Bagian 129. Was was
130
Bagian 130. Kartika sang mantan
131
Bagian 131. Pertemuan dengan Leo.
132
Bagian 132.
133
Bagian 133.
134
Bagian 134.
135
Bagian 135.
136
Bagian 136.
137
Bagian 137. Bukti belanja
138
Bagian 138. Dingin dan kaku
139
bagian 139. Tukar saja dengan nyawaku.
140
Bagian 140.
141
Bagian 141.
142
Bagian 142
143
Bagian 143.
144
Bagian 144. Apa sakit
145
Bagian 145. Restu dari Leo
146
Bagian 146. Jelita Koma
147
Bagian 147. Suara mendengung
148
Bagian 148. Kamu tetap cantik
149
Bagian 149. Tersadar
150
Bagian 150. Rapuh
151
Bagian 151. Melahapmu
152
Bagian 152. END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!