14. Sosok penolong 2.

Kabut turun menghiasi indah pagi hari ini. Tata bersiap membuat sarapan. sedangkan ibu Dewi dan Caca sedang menata dagangan mereka.

Setelah perbincangan kemarin, Farhan pagi ini datang berkunjung dan membantu ibu Dewi mengusung dagangannya.

"Bang, kok disini? bukannya ngurus anak murid malah sibuk bantuin ibu." kata Tata sambil memasak.

"Tidak apa apa Ta, sekalian jalan jalan pagi. Ga nyangka aku bakalan ketemu kamu disini. Ga nyangka juga dulu kamu murid aku, dan sekarang kita jadi teman." Kata Farhan.

"Iya ya bang. Semua bukan kebetulan tapi Allah sudah menentukan." Jawab Tata sambil tersenyum.

"Ta, kamu ga mau kasih tau Leo kalau kamu sedang mengandung keturunannya?"Kata Farhan sambil menata piring dan gelas kedalam sangkek.

"Aku belum siap ketemu dia Mas. Kemarin waktu sidang, aku berharap dia akan hadir. Sebetulnya aku ingin sekali melihat wajahnya." Kata Tata dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kamu kangen kan sama dia? Tapi aku juga ga habis pikir kenapa dia lebih memperhatikan Tiara daripada kamu dan anakmu."Ucap Farhan.

"Sudahlah bang, jangan di bahas lagi." Kata Tata sambil mengusap air matanya.

"Sore ini acara kemah selesai. Aku sekalian mau pamit pulang ya sama kalian. Besok besok boleh kan aku mampir dan menginap di sini?" Tanya Farhan.

"Menginapnya di rumah pak RT saja bang. Aku tidak ingin tetangga menjadikan Abang bahan gosip."

"Susahnya menjanda bang, benar salah selalu menjadi bahan gunjingan." Kata Tata sambil duduk dan memberikan secangkir teh hangat untuk Farhan.

"Yang sabar ya Ta. Semoga kamu menemukan jodoh terbaikmu untukmu dan anakmu nanti." Kata Farhan.

"Anak anak bang, bukan hanya satu." Kata Tata sambil tertawa kecil dan mengusap perutnya.

"Wah, kembar? Padahal aku yang sedari kecil selalu berharap semoga punya anak kembar. Tapi kamu ga pengen malah dapetnya kembar." Kata Farhan dengan senyum kebahagiaan.

"Bang, semoga nanti kalau Abang dapat istri cepet punya anak kembar juga ya." Kata Tata.

"Amin." Jawab Farhan mengamini ucapan Tata.

"Kalau ketemu Mas Leo, tolong fotokan ya. Atau kirimkan videonya padaku." Kata Tata.

"Iya, Ta aku akan mengirimkannya. Biar ga ileran ya anak anak kamu pada ngidam pengen ketemu Papanya." Kata Farhan.

"Mungkin ya bang. Kata ibu sih gitu." Jawab Tata.

🐇🐇❤️🐇🐇❤️

"Leo!" Bentak Mama Elfa yang tiba tiba berdiri di depan kamar Leo.

"Apa ma?" jawab Leo dengan malas.

"Ma, kapan datang?" Tanya Leo dengan suara serak dan terbatuk batuk.

Kamar Leo sudah seperti kotak sampah. Semua berserakan baju kotor, sampah plastik bekas makanan ringan, Bau alkohol dan botol botol minuman yang bertebaran.

"Kemana istrimu? kenapa rumah berantakan seperti ini?"Tanya Mama Elfa penuh emosi.

"Apa, istri? Ma, aku sudah menduda. Tata sudah kabur Ma. Kabu....ur!" Ucap Leo dengan mulut yang bau alkohol.

"Apa!" Teriak Mama Elfa yang kemudian di susul sebuah tamparan di pipi Leo.

Plak...!!!!

"Aduh, sakit Ma!" keluh Leo merasakan sakit di pipinya.

"Apa yang sudah kamu lakukan? sampai istrimu kabur? Kebodohan apa lagi yang sudah kamu lakukan?" Tanya Mama Elfa.

Brugh...! Leo ambruk terbaring di kasur dan kembali tidur.

"Wah, bisa bisa naik darah tinggiku. Anak ini, bikin ulah apa lagi?" Keluh Mama Elfa sembari melangkah pergi.

Mama Elfa mengintrogasi semua bawahan Leo. Dari mulai supir, sekertaris, satpam, sampai ke resepsionis perusahaan.

Dari cerita mereka Mama Elfa menyimpulkan bahwa Leo yang salah dalam hal ini dan saat mama Elfa menuju rumah sakit untuk mengecek kebenarannya. Benar saja, Tiara sedang kritis dan sudah tidak mampu bergerak sama sekali.

Bella adik Tiara saat ini menjadi sumber informasi bagi Mama Elfa. Semua di ceritakan oleh Bella. Bella saat ini sangat merasa bersalah atas perceraian Leo dan Tata.

Tapi pada saat itu Bella benar benar tidak punya pilihan lain. Tiara menderita tumor otak ganas. Terkadang ingatan Tiara tidak bisa di tebak. Terakhir kali yang Tiara ingat adalah Leo masih sebagai pacarnya.

Leo yang merasa bersalah dan menaruh simpatik terhadap sakit yang di derita Tiara hanya bisa menuruti alur yang di ingat Tiara. Berkali kali Bella melarang Leo untuk menjenguk, tetapi Leo terus saja bersikeras karena tidak ingin menyesal. Tapi akhirnya tetap saja Leo menyesal karena kehancuran rumah tangganya.

"Saya mohon maaf Tante, mungkin ini akan menjadi hari hari terakhir untuk Kakak saya." Kata Bella sambil terisak.

"Sudahlah, semua sudah terjadi. Aku tidak mampu berbuat apa apa lagi." Kata Mama Elfa yang kemudian berlalu pergi.

🐇🐇❤️🐇❤️🐇❤️

(Sebuah pesan masuk)

"Bro, aku tahu dimana mantan istrimu. Tapi aku ingin kita bertemu dulu sebelumnya."

Leo membuka pesan dari Farhan.

"Farhan, dia?"

"Tata, Tunggu Mas!" Kata Leo sambil menitikan air matanya.

Leo bergegas bersiap siap sambil mengirim pesan kepada Farhan.

"Ketemuan dimana?"

"Di Cafe tempat Tata bekerja dulu."Balas Farhan.

Pikiran Leo masih berkelana mengingat masa masa indah mereka bersama sebelum akhirnya kehancuran itu tiba.

Mereka bertemu di Cafe. Baru begitu sampai Farhan langsung mengambil foto Leo.

"Kenapa sih? Main foto aja. Katakan dimana alamatnya aku akan menjemputnya." Kata Leo terkesan segera ingin bertemu dengan mantan istrinya.

"Ga apa apa, Ada bumil yang ngidam minta foto kamu." Jawab Farhan.

"oh..!" kata Leo cuek.

Sesaat kemudian Leo baru menyadari makana dari kata bumil.

"Apa, bumil? ibu hamil maksudnya?"Tanya Leo memastikan.

"Iyalah." Jawab Farhan singkat.

"Emang siapa yang lagi hamil?" Tanya Leo penasaran.

"Kamu, ngehamilin anak orang?" Tanya Leo.

"Kamu kamu. Elu itulah, B**o banget jadi suami. Tata hamil Le!" Kata Farhan.

"Ga usah nge prank gue ya. Ga mempan." Kata Leo.

"Ga percaya, ya udah. Nih alamatnya, jangan sia siain lagi. Jaga baik baik, kalau sampai gue liat lagi dia nangis gara gara lu sakitin. Liat aja bakal gue nikahin." Ucap Farhan dengan serius.

"Lu serius Han? Ga bohong kan?"Tanya Leo memastikan.

Leo mengangguk dan tersenyum.

🐇🐇❤️❤️🐇❤️

"Lihat Nak, ini foto Papa kalian. Jangan rewel lagi ya. Maafin Mama ya nak belum bisa temuin papa kalian secara langsung."

"Kalian pasti pengen di peluk Papa ya. Maafin Mama ya." Ucap Tata sambil mengusap lembut perutnya.

"Doakan semoga papa kalian juga menemukan pasangan yang baik dan hidup bahagia di sana ya." Ucap Tata yang sekarang mulai menangis sedih.

"Kalian baik baik dan bahagia disini sama Mama ya." Kata Tata masih dengan mengusap lembut perutnya di iringi Isak tangis dan mata yang masih tertuju pada gambar wajah Leo.

Episodes
1 1. Awal jumpa
2 2. Kencan Buta
3 3. Pak Guru
4 4. Bertukar Nomor
5 5. Kedatangan Mama Elfa
6 6. Kedatangan Mama Elfa 2.
7 7. Awal yang sunyi.
8 8. Pagi yang indah.
9 9. Bayang bayang masa lalu
10 10. Membiasakan diri tanpamu.
11 11. Tidak enak badan.
12 12. Bukti kuat.
13 13. Sosok penolong
14 14. Sosok penolong 2.
15 15. Pertengkaran ini sudah tidak berarti.
16 16. Jeda
17 17. Cek kehamilan
18 18. Kesungguhannya
19 19. Awali semuanya dengan doa.
20 20. Menahan sakit.
21 21. Bahagiaku.
22 22. Mengulas masa lalu.
23 23. Keraguan baru
24 24. Kecemburuan Leo.
25 25. Mode senyap
26 26. Petis mangga muda.
27 27. Ayam Bakar.
28 27. Ayam bakar 2.
29 28. Manja sekali
30 30. Memilih nama
31 31. Di atap cafe.
32 32. Mulas mulas
33 33. Pecah
34 34. Tiup tiup
35 35. Kecelakaan beruntun
36 36. Peluk aku cinta
37 37. Lamaran Reza
38 38. Mengunjungi Aira.
39 39. Yes or No.
40 40. Rahasia Jelita
41 41. Rambut siapa ini
42 42. Aku jelek
43 43. Emosi di kamar mandi.
44 44. Hadiah dari Stevie
45 45. Kejutan
46 46. Kejutan 2
47 47. Pernikahan Nana dan Reza.
48 48. Senyuman tanpa pesan.
49 49. Senyuman tanpa pesan 2
50 Papa
51 51. Teman Masa SMP
52 52. Bulan madu yang aneh
53 53. Ucapan belasungkawa dari Farhan
54 54. Sheila
55 55. Tiga bayi
56 56. Lebih sulit dari yang di bayangkan
57 57. Kejujuran Sheila
58 58. Pengasuh baru untuk Leon dan Adine
59 59. Penolakan Sheila
60 60. Perkelahian seru
61 61. K.O
62 62. Menjenguk Dika
63 63. Menjenguk Dika 2
64 64. Tamu tidak terduga
65 65. Duel
66 66. Pengakuan Reza
67 67. Alkohol
68 68. Biarkan semua berjalan sebagaimana mestinya
69 69. Amukan Farhan.
70 70. Terimakasih Papa
71 71. Mencari waktu yang tepat.
72 72. Luka tembak
73 73. Peranan Beno
74 74. Tatapan Maut
75 75. Wanita selalu benar
76 76. Karya pertama Leon
77 78. Plesetan kata
78 79. Bantuan di pinggir jalan
79 80. Semakin banyak, semakin hangat ( Nia & Reza)
80 81. Sekarung beras
81 Bagian 82.
82 Bagian 83.
83 Bagian 84.
84 Bagian 85.
85 Bagian 86.
86 Bagian 87.
87 Bagian 88.
88 Bagian 89.
89 Ulangan bagian 88.
90 Ulangan bagian 89. Maaf lama dear.
91 Bagian 90. Gunjingan tetangga
92 Bagian 91. Makian dari Katrin
93 Bagian 92. Kepergiannya
94 Bagian 93. Meeting bersama
95 Bagian 94. Mati bukan meninggal
96 Bagian 95. Curahan hati Leon.
97 Bagian 96. Pengakuan Delano.
98 Bagian 97. Jawaban Jelita.
99 bagian 98. Lemas tak berdaya
100 Bagian 99. Siksaan dini hari
101 Bagian 100. akan ku pastikan hidupmu menderita.
102 Bag 101 seperti seorang istri yang ngambek terhadap suaminya.
103 Bagian 102. Kita akhiri saja. Aku menyerah
104 Bagian 103. Menata hati di sana
105 Bagian 104. Mungkin kita memang tidak berjodoh.
106 Bagian 106. Bagasi banyak tapi ringan?
107 Bagian 107. Reseh banget sih
108 Bagian 108. Darimana aku harus memulai semua ini.
109 Bagian 109. Cinta pertamaku, kamu tetap cantik meski seperti itu.
110 Bagian 110. Takdir dari pertemuan adalah perpisahan.
111 Bagian 111. Perdebatan sebelum pesta.
112 Bagian 112. Gelang mahal.
113 Bagian 113. Resepsi
114 Bagian 114. " Kamu sungguh tidak mengenaliku?"
115 Bagian 115. Aku insyaAllah, siap sekarang.
116 Bagian 116. Akulah Keendo
117 Bagian 117. Jadwal produksi
118 Bagian 118. Menggelinding seperti kelereng.
119 Bagian 119. Pelataran rumah sakit
120 Bagian 120. Ketempelan
121 Bagian 121. Selalu salah
122 Bagian 122. Pengen di peluk.
123 Bagian 123. Ngidam hot nampol
124 Bagian 124. Dia yang hamil aku yang gendut.
125 Bagian 125. Kabar gembira untuk Papa Leo.
126 Bagian 126. Mood swing-nya benar-benar menjengkelkan!
127 Bagian 127.
128 Bagian 128. Gangguan teknis.
129 Bagian 129. Was was
130 Bagian 130. Kartika sang mantan
131 Bagian 131. Pertemuan dengan Leo.
132 Bagian 132.
133 Bagian 133.
134 Bagian 134.
135 Bagian 135.
136 Bagian 136.
137 Bagian 137. Bukti belanja
138 Bagian 138. Dingin dan kaku
139 bagian 139. Tukar saja dengan nyawaku.
140 Bagian 140.
141 Bagian 141.
142 Bagian 142
143 Bagian 143.
144 Bagian 144. Apa sakit
145 Bagian 145. Restu dari Leo
146 Bagian 146. Jelita Koma
147 Bagian 147. Suara mendengung
148 Bagian 148. Kamu tetap cantik
149 Bagian 149. Tersadar
150 Bagian 150. Rapuh
151 Bagian 151. Melahapmu
152 Bagian 152. END
Episodes

Updated 152 Episodes

1
1. Awal jumpa
2
2. Kencan Buta
3
3. Pak Guru
4
4. Bertukar Nomor
5
5. Kedatangan Mama Elfa
6
6. Kedatangan Mama Elfa 2.
7
7. Awal yang sunyi.
8
8. Pagi yang indah.
9
9. Bayang bayang masa lalu
10
10. Membiasakan diri tanpamu.
11
11. Tidak enak badan.
12
12. Bukti kuat.
13
13. Sosok penolong
14
14. Sosok penolong 2.
15
15. Pertengkaran ini sudah tidak berarti.
16
16. Jeda
17
17. Cek kehamilan
18
18. Kesungguhannya
19
19. Awali semuanya dengan doa.
20
20. Menahan sakit.
21
21. Bahagiaku.
22
22. Mengulas masa lalu.
23
23. Keraguan baru
24
24. Kecemburuan Leo.
25
25. Mode senyap
26
26. Petis mangga muda.
27
27. Ayam Bakar.
28
27. Ayam bakar 2.
29
28. Manja sekali
30
30. Memilih nama
31
31. Di atap cafe.
32
32. Mulas mulas
33
33. Pecah
34
34. Tiup tiup
35
35. Kecelakaan beruntun
36
36. Peluk aku cinta
37
37. Lamaran Reza
38
38. Mengunjungi Aira.
39
39. Yes or No.
40
40. Rahasia Jelita
41
41. Rambut siapa ini
42
42. Aku jelek
43
43. Emosi di kamar mandi.
44
44. Hadiah dari Stevie
45
45. Kejutan
46
46. Kejutan 2
47
47. Pernikahan Nana dan Reza.
48
48. Senyuman tanpa pesan.
49
49. Senyuman tanpa pesan 2
50
Papa
51
51. Teman Masa SMP
52
52. Bulan madu yang aneh
53
53. Ucapan belasungkawa dari Farhan
54
54. Sheila
55
55. Tiga bayi
56
56. Lebih sulit dari yang di bayangkan
57
57. Kejujuran Sheila
58
58. Pengasuh baru untuk Leon dan Adine
59
59. Penolakan Sheila
60
60. Perkelahian seru
61
61. K.O
62
62. Menjenguk Dika
63
63. Menjenguk Dika 2
64
64. Tamu tidak terduga
65
65. Duel
66
66. Pengakuan Reza
67
67. Alkohol
68
68. Biarkan semua berjalan sebagaimana mestinya
69
69. Amukan Farhan.
70
70. Terimakasih Papa
71
71. Mencari waktu yang tepat.
72
72. Luka tembak
73
73. Peranan Beno
74
74. Tatapan Maut
75
75. Wanita selalu benar
76
76. Karya pertama Leon
77
78. Plesetan kata
78
79. Bantuan di pinggir jalan
79
80. Semakin banyak, semakin hangat ( Nia & Reza)
80
81. Sekarung beras
81
Bagian 82.
82
Bagian 83.
83
Bagian 84.
84
Bagian 85.
85
Bagian 86.
86
Bagian 87.
87
Bagian 88.
88
Bagian 89.
89
Ulangan bagian 88.
90
Ulangan bagian 89. Maaf lama dear.
91
Bagian 90. Gunjingan tetangga
92
Bagian 91. Makian dari Katrin
93
Bagian 92. Kepergiannya
94
Bagian 93. Meeting bersama
95
Bagian 94. Mati bukan meninggal
96
Bagian 95. Curahan hati Leon.
97
Bagian 96. Pengakuan Delano.
98
Bagian 97. Jawaban Jelita.
99
bagian 98. Lemas tak berdaya
100
Bagian 99. Siksaan dini hari
101
Bagian 100. akan ku pastikan hidupmu menderita.
102
Bag 101 seperti seorang istri yang ngambek terhadap suaminya.
103
Bagian 102. Kita akhiri saja. Aku menyerah
104
Bagian 103. Menata hati di sana
105
Bagian 104. Mungkin kita memang tidak berjodoh.
106
Bagian 106. Bagasi banyak tapi ringan?
107
Bagian 107. Reseh banget sih
108
Bagian 108. Darimana aku harus memulai semua ini.
109
Bagian 109. Cinta pertamaku, kamu tetap cantik meski seperti itu.
110
Bagian 110. Takdir dari pertemuan adalah perpisahan.
111
Bagian 111. Perdebatan sebelum pesta.
112
Bagian 112. Gelang mahal.
113
Bagian 113. Resepsi
114
Bagian 114. " Kamu sungguh tidak mengenaliku?"
115
Bagian 115. Aku insyaAllah, siap sekarang.
116
Bagian 116. Akulah Keendo
117
Bagian 117. Jadwal produksi
118
Bagian 118. Menggelinding seperti kelereng.
119
Bagian 119. Pelataran rumah sakit
120
Bagian 120. Ketempelan
121
Bagian 121. Selalu salah
122
Bagian 122. Pengen di peluk.
123
Bagian 123. Ngidam hot nampol
124
Bagian 124. Dia yang hamil aku yang gendut.
125
Bagian 125. Kabar gembira untuk Papa Leo.
126
Bagian 126. Mood swing-nya benar-benar menjengkelkan!
127
Bagian 127.
128
Bagian 128. Gangguan teknis.
129
Bagian 129. Was was
130
Bagian 130. Kartika sang mantan
131
Bagian 131. Pertemuan dengan Leo.
132
Bagian 132.
133
Bagian 133.
134
Bagian 134.
135
Bagian 135.
136
Bagian 136.
137
Bagian 137. Bukti belanja
138
Bagian 138. Dingin dan kaku
139
bagian 139. Tukar saja dengan nyawaku.
140
Bagian 140.
141
Bagian 141.
142
Bagian 142
143
Bagian 143.
144
Bagian 144. Apa sakit
145
Bagian 145. Restu dari Leo
146
Bagian 146. Jelita Koma
147
Bagian 147. Suara mendengung
148
Bagian 148. Kamu tetap cantik
149
Bagian 149. Tersadar
150
Bagian 150. Rapuh
151
Bagian 151. Melahapmu
152
Bagian 152. END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!