***Tidak memaksa untuk membaca kisah ini. jika tidak berkenan, silahkan tinggalkan🙏.
Kain batik, habis di borong.
Tolong klik likenya dong.😂***
Sorot matahari kian meninggi, menembus tiap celah yang ada. Kicauan burung yang bertengger manja menciptakan suasana menenangkan di telinga si pendengarnya.
Leo masih terlelap menikmati mimpi indahnya di dalam dekapan Tata. Tata mulai menggeliat menyadari ada sesuatu yang aneh yang di peluknya erat. Matanya mulai menggercap berusaha untuk melihat apa yang sedang di dekapnya.
Tata hendak menarik tangannya untuk beralih posisi. Tapi itu semua di urungkannya karena Leo menyadari gerakan Tata yang mulai terbangun.
Leo sengaja menarik dan menahan tangan istrinya.
"Sayang, nanti saja bangunnya. Mas masih pengen di peluk." Ucap Leo dengan suara serak.
" Mas, kita kan mau kerumah sakit, Nanti Mas telat juga kerjanya." Ucap Tata mencari alsan agar terlepas dari Leo.
"Salah, ya. jika Mas pengen bermesraan dengan istri sendiri? Sesulit inikah menakhlukkan hati istriku?"Kata Leo tiba tiba dengan suara lirih dan serak.
"Mas, mas tidak salah. Maafkan aku ya, Tapi...." ucap Tata yang tergantung.
"Tapi apa?" Tanya Leo penasaran.
"Tapi aku mau pipis Mas, sebentar ya. Aku janji setelah ini aku akan kembali lagi." Kata Tata sambil memainkan bibirnya karena menahan rasa kebelet pipis.
"Janji?" Kata Leo sambil berbalik badan.
Kini mereka saling berhadapan. Tata mengangguk dan kemudian berlari menuju ke kamar mandi.
di dalam kamar mandi.
"Dia, Sehaus itukah dia? Maaf Mas. Tapi aku akan berjanji untuk menjadi istri yang manis Ucap Tata yang bermonolog sambil melanjutkan aktifitasnya di kamar mandi.
Selesai dari kamar mandi Tata benar benar menghampiri suaminya. Leo masih berbaring dengan posisi tengkurap.
"Mas!" Panggil Tata perlahan sambil mencolek pundak Leo.
"Sini, Mas mau bilang sesuatu." Kata Leo sambil menepuk kasur yang berada di sebelahnya.
Tata ikut berbaring dan menghadap kepada Leo. Wajah mereka saling berhadapan dan Netra mereka bertemu dalam satu titik yang sama.
"Ada apa Mas?"Tanya Tata dengan perlahan.
"Boleh Mas peluk kamu lagi?"Tanya Leo dengan matanya yang membulat seperti menahan kesedihannya.
"Kenapa, Mas terlihat sedih. Ada sesuatu yang mau Mas katakan?"Tanya Tata sembari mendekat kepada suaminya.
Leo memeluk Tata dengan erat dan membenamkan wajahnya di dada Tata. Nafasnya menderu berhembus masuk ke celah celah baju Tata. Membuat Tata menjadi merinding dan memacu detak jantungnya berdegup semakin kencang.
"Harus ya, Aku terpeleset di kamar mandi supaya istriku mau memelukku seperti ini?" Ucap Leo tiba-tiba.
"Mas, sudah ya jangan di bahas lagi. Mulai hari ini aku berjanji akan menjadi istri yang sesungguhnya. Istri yang menjalankan Haq dan kewajibannya tanpa paksaan." Jawab Tata dengan suara yang bergetar.
"Kamu nangis sayang?" Tanya Leo sambil menengadahkan kepalanya.
"Enggak, cuma kelilipan." Jawab Tata berkilah.
"Sini mas tiup." Kata Leo sambil tersenyum simpul.
Cup...!
Alih alih meniup mata Tata, Leo justru mengecup bibir mungil istrinya. Ini kali pertama mereka berciuman.
"Mas!" Ucap Tata yang tarkejut.
Seperti mendapat ucapan selamat datang, Leo lantas kembali menggencarkan aksinya. Tanpa penolakan Tata menerima perlakuan manis dari suaminya.
Sungguh pagi yang indah dan sangat di nantikan oleh Leo.
🐇🐇❤️❤️🐇🐇
Di rumah sakit.
Selesai mendapatkan penanganan, Leo duduk menunggu resep. Seseorang yang tidak asing baginya lewat di hadapannya.
"Bella?" Seru Leo memanggil wanita itu.
Wanita itu berlari Solah menghindari panggilan Leo. Sebelumnya wanita itu sempat menoleh dan mengamati wajah Leo. Tapi wanita itu berlari setelah mengenali Leo.
"Aku yakin itu Bella. Kenapa dia menghindariku?" Batin Leo yang bingung.
"Mas, ini resep obatnya sudah dapat. Kita pulang sekarang ya." Kata Tata sambil menunjukkan obat di kantung plastik yang di bawanya.
"Mari pak, Saya bantu." Kata Pak Eko yang membantu Leo untuk berjalan.
Entah apa yang ada di pikiran Leo. Semenjak pulang dari rumah sakit, dia menjadi lebih banyak terdiam seperti memikirkan sesuatu.
"Mas, istirahat dulu ya. Aku masih ada sedikit kerjaan di dapur. Mau aku buatkan apa?" Tanya Tata.
Leo melamun dan tidak mendengar pertanyaan Tata. Tata hanya menghela nafas panjang dan menggelang setelahnya. Tata pergi begitu saja setelah melihat Leo yang tengah asik melamun.
"Assalamualaikum...!" Seru suara beberapa orang di depan pintu.
"Walaikumsallam...!" Jawab Tata sambil berjalan membukakan pintu.
"Ibu," Ucap Tata yang terkejut melihat kedatangan ibunya.
"Kalian, Ayo Masuk." Kata Tata mengajak para tamunya masuk.
Tata menggiring, keluarganya untuk duduk di ruang tamu.
"Mana suamimu?" Tanya ibu Dewi.
"Mas Leo sedang beristirahat Bu, kami baru saja selesai berobat." Jawab Tata jujur.
"Oh, ya sudah kalau begitu. Kenapa tidak dari pagi ke rumah sakitnya? kenapa sore begini baru pulang?" Tanya ibu Dewi.
"Tadi pagi Mas Leo masih sibuk Bu, ada urusan bisnis." Jawab Tata.
Tata tersenyum mengingat kegiatan mereka tadi pagi.
Flashback on.
Setelah ciuman yang semakin dalam, Mereka melanjutkan kegiatan dengan membuat generasi penerus keluarga.
Ini pertama kali bagi Tata, membuatnya sungguh polos dan lugu. Belum ada pengalaman sama sekali. Leo yang menyadari hal itu justru tersenyum bahagia dan bangga. Kelegaan terpancar dari raut wajahnya.
Pergulatan itu terjadi dengan hangat dan perlahan. Leo tidak ingin meninggalkan kesan brutal di awal permainan. Sedangkan Tata dengan polosnya hanya mengikuti alur yang di buat oleh suaminya.
Mereka saling pagut dengan lidah yang lancar mengabsen tiap sudut rongga mulut. Desahan demi desahan nikmat yang tercipta menyiratkan keadaan jika keduanya sedang memadu cinta.
Diawali dengan sedikit rasa sakit dan nyeri membuat Tata menitikan air mata bahagia. Leo mengecup tiap kali air mata Tata jatuh.
"Sabar sayang, setelah ini tidak akan sakit lagi." Kata Leo dengan lembut.
Flashback off.
"Kak, boleh aku pinjam charger hp? Hp ku mau drop ini." Seru Caca menyela pembicaraan Tata dan ibu Dewi.
"Iya, sebentar ya Kakak ambilkan." Jawab Tata.
Tata mencari Charger hp di laci lemari bajunya. Sejenak tangan Tata terhenti ketika mendapati secarik kertas berwarna pink yang terselip di sudut laci.
Kertas itu berisi sketsa wajah seorang wanita cantik berambut panjang dan berhidung mancung. Tata sontak menoleh kearah Leo yang masih tertidur lelap. Tata mengembalikan kertas itu ke posisi semula.
Banyak pertanyaan yang muncul di benak Tata terkait gambar wajah yang baru saja di lihatnya. Entah apa yang ada di pikirannya saat ini tidak ada yang tahu.
Malam hari.
"Nana, kamu bantu kakak menata meja ya. Biar Kakak bantu Mas Leo untuk bangun." Seru Tata sambil mencuci tangannya.
"iya Kak." Jawab Nana cepat.
Tata hendak membangunkan Leo. Namun apa yang di dengarnya sungguh membuatnya tercengang.
"Ra....! tunggu aku Ra....!" Seru Leo mengigau memanggil nama seseorang.
Dengan air mata yang yang menetes dari sudut matanya, Leo mengigau memanggil nama seseorang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments