17. Cek kehamilan

"Kak Leo, Tata? kalian sudah rujuk?" Tanya Nita yang kini duduk bersama mereka.

"Tidak, kami hanya tidak sengaja bertemu." Jawab Tata mendahului Leo yang hendak menjawab.

"Iya kami hanya tidak sengaja bertemu." Sahut Leo menyambung ucapan Tata.

"Aku permisi dulu ya." Ucap Leo yang kemudian pergi meninggalkan keduanya yang tengah asik berbincang.

Tata menatap punggung Leo hingga tak terlihat lagi tertelan jarak pandang dan bangunan. Sementara Leo menitikan air mata dengan ratapan di dalam hatinya.

"Kamu masih sangat mencintainya Ta?"Ucap Nita tiba tiba memecah lamunan Tata.

"Aku tidak tau Nit!" jawab Tata sambil mengusap perlahan perutnya.

"Dari semua curhatan mu selama ini, aku masih bisa melihat Kilauan cinta kalian." Kata Nita sambil meminum kopi yang sudah di pesan Tata terlebih dahulu.

"Kamu tau, Kak Leo ternyata teman bisnis papaku. Kak Leo terkenal sangat disiplin dan loyal di kalangan generasi penerus perusahaan. Prestasinya sangat bagus, sehingga banyak teman teman Papa yang ingin menikahkan putrinya dengan kak Leo." Ucap Nita.

"Masa?" Jawab Tata cuek.

"Ta, aku serius. Kamu itu beruntung bisa mendapatkan dia. Tapi, kamu juga harus lebih kuat dan berjuang keras. Dia Ayah dari bayimu, Kamu mau mencari sosok laki laki seperti apa yang bisa dengan tulus menyayangi anak anakmu kelak?"

"Rujuk sajalah Ta. Buang Gengsi mu dan ego mu jauh jauh." Ucap Nita.

"Kok kamu jadi belain dia sih?" Ketus Tata.

"Ga belain dong sayang. Aku cuma bilang yang seharusnya." Jawab Nita.

"Kamu dan ibu sama saja! Malah belain Mas Leo." Gerutu Tata dengan kesal.

"Udah, jangan marah marah. Ga bagus buat ibu hamil." Kata Nita sambil tersenyum menggoda Tata.

Mereka lantas berjalan berdua dan melewati Leo yang ternyata masih duduk di bangku yang berada di bawah pohon dekat dengan Cafe. Entah apa yang ada di kepala Nita, tetapi tiba tiba saja dia berlari menghampiri Leo.

"Kak, bisa minta tolong." Ucap Nita mengagetkan Leo.

"Apa ada apa? Apa Tata merasakan kontraksi?" Ucap Leo dengan nada khawatir.

"Tidak kak, tapi aku ada urusan mendadak. Kakak bisa kan temani dia untuk periksa kehamilan?" Ucap Nita.

Tata hanya bisa memperhatikan mereka dari kejauhan karena akhir akhir ini Tata sering merasakan sakit di pinggangnya. Tak jarang Tata menitikan air mata ketika ingin bangkit dari duduknya. Terasa amat sakit hingga menusuk dan seperti tertarik urat urat yang ada di pinggangnya.

Tata berjalan perlahan sambil sesekali berhenti dan mengusap perut besarnya.

"Aku rasa dia yang tidak mau Nit. Aku tidak mau memaksakannya lagi Nit." Jawab Leo seperti enggan memaksa kehendak Tata kembali.

"Tidak kak, aku yakin Tidak. Sudahlah jangan takut, Kakak juga masih punya hak atas dia. Terutama dua bayi di dalam perut besarnya itu. Apa kakak tidak kasihan melihat dia yang kesusahan berkalan?" Tanya Nita yang sengaja memancing empati Leo.

Wajah Leo terlihat sendu dan hampir saja menitikkan air mata. Leo berbalik dan kini memsang senyum di wajahnya.

"Baiklah akan aku coba." Kata Leo dengan gurat senyum simpul.

Nita berlari lagi menghampiri Tata dengan wajah bahagia.

"Ta, Maaf ya Ini Cecil badannya panas. Jhon sedang ada meeting. Jadi aku ga bisa temenin kamu Ta. Kamu sama Kak Leo ya?" Ucap Nita menerangkan.

"Apa? Enggaklah aku sendiri saja." Ucap Tata menolak.

"Jangan keras kepala Ta. Dia Ayah dari anakmu, Dia juga punyak hak yang sama denganmu atas mereka. Ta, sama Kak Leo ya!" Bujuk Nita.

"Pokoknya ia, bye Ta! aku buru buru." Kata Nita sambil berlari meninggalkan Tata.

"Nit! Nit!" Teriak Tata memanggil Nita yang sudah menghilang.

"Kalau kamu ga mau ga Papa Ta. Aku suruh pak Eko saja yang temani kamu ya." Ucap Leo dengan lembut.

"Ingin sekali aku memelukmu Ta." Batin Leo yang kini menatap Tata penuh dengan kasih.

"Ga papa, sama Mas Leo aja." Jawab Tata lirih.

Leo sangat berbahagia mendengar ucapan Tata. Dengan spontan, Leo mendekap erat tubuh Tata dan mengecup kening Tata.

"Makasih sayang, Makasih!" Seru Leo dengan gembira masih dengan memeluk erat tubuh Tata.

Tata hanya bisa terdiam saat Leo memeluknya. Ada kebahagian besar yang di sembunyikannya.

"Mas,Lepas. ingat, kita sudah bukan suami istri lagi." Kata Tata dengan wajah datar.

Perlahan Leo merenggangkan pelukannya tapi masih melingkarkan tangannya di pinggang Tata.

"Anak anak Papa, Tolong bujuk Mama kalian ya. Papa ingin berkumpul lagi bersama dengan kalian. Papa ingin menemani Mama dalam proses kelahiran kalian nanti. Papa ingin mengadzani kalian Nak."

"Kalau kalian sayang Papa coba gerak sekarang, Papa mau lihat." Ucap Leo sambil menghadap ke perut Tata.

Tata tersipu mendengar ucapan Leo.

"Lihat mereka saja masih marah sama kamu Mas." Ucap Tata dengan rasa kemenangan.

Tapi tiba tiba, Ada sesuatu yang bergerak di bawah lapisan kulit perut Tata yang membuncit. Leo merasakannya karena tangan Leo kini menempel di perut Tata.

"Sayang, coba lihat ini. Kamu merasakannya kan? Mereka udah ga marah, mereka mau kita bersama lagi sayang!" Ucap Leo dengan antusias.

"Udah ah, Lepas!" Seru Tata yang kemudian berjalan mendahului Leo.

Tata menyembunyikan wajah bahagianya di hadapan Leo.

🐇🐇❤️❤️🐇🐇

"Bell, tolong hubungi Leo. Aku ingin berbicara kepadanya. Aku ingin meminta maaf dengannya." Ucap Tiara dengan suara merintih.

"Iya kak, iya." Jawab Bella dengan menangis tersedu.

Tiara terbangun dari koma dan mulai mengingat semua kejadian yang sudah di alaminya bersama Leo. Tiara juga mengingat saat dia menyembunyikan surat panggilan sidang cerai dari pengadilan agama untuk Leo.

Tiara juga yang selalu berusaha menghalang-halangi Leo untuk menemui Tata. Sebenarnya Tiara tidak berada dalam fase gangguan ingatan pada saat itu. Tapi kelicikannya, membuatnya ingin memiliki Leo kembali setelah tau Leo adalah laki laki yang benar benar baik.

Tiara memanfaatkan keadaan dan penyakitnya untuk mendapatkan simpatik dari Leo. Tapi seiring berjalannya waktu, Tiara mulai benar benar kritis dan Leo berhasil mengungkap kelicikan Tiara.

Bella selalu menjadi alat yang di manfaatkan oleh Tiara dalam meraih beberapa hal. termasuk soal Leo. Sebenarnya, Bella yang terlebih dahulu mengenal dan menyukai Leo. Tapi dengan akal bulus Tiara, Bella Berbah menjadi membenci Leo. Bahkan sampai saat ini.

"Hallo, Leo. Bisa kamu ke rumah sakit sekarang? Kak Tiara kritis, mungkin ini saat saat terakhirnya."Ucap Bella melalui sambungan telepon seluler.

"Maaf, Mas Leo sedang sholat."Jawab Tata.

"Ini, mbak Tata ya? Mbak, tolong bawa Mas Leo ke rumah sakit sekarang bisa? Kak Tiara sudah kritis dan mungkin sudah tidak lama lagi." Ucap Bella menjelaskan.

"Emm,..." Ucap Tata terputus karena Leo menyambar ponsel lalu memutus panggilan.

"Ga usah ledenin lagi Ta, aku ga mau kamu salah paham dan kita bertengkar lagi." Ucap Leo setelah memeriksa panggilan masuk.

"Tapi Mas, Tiara sedang menemui waktu akhirnya."

Episodes
1 1. Awal jumpa
2 2. Kencan Buta
3 3. Pak Guru
4 4. Bertukar Nomor
5 5. Kedatangan Mama Elfa
6 6. Kedatangan Mama Elfa 2.
7 7. Awal yang sunyi.
8 8. Pagi yang indah.
9 9. Bayang bayang masa lalu
10 10. Membiasakan diri tanpamu.
11 11. Tidak enak badan.
12 12. Bukti kuat.
13 13. Sosok penolong
14 14. Sosok penolong 2.
15 15. Pertengkaran ini sudah tidak berarti.
16 16. Jeda
17 17. Cek kehamilan
18 18. Kesungguhannya
19 19. Awali semuanya dengan doa.
20 20. Menahan sakit.
21 21. Bahagiaku.
22 22. Mengulas masa lalu.
23 23. Keraguan baru
24 24. Kecemburuan Leo.
25 25. Mode senyap
26 26. Petis mangga muda.
27 27. Ayam Bakar.
28 27. Ayam bakar 2.
29 28. Manja sekali
30 30. Memilih nama
31 31. Di atap cafe.
32 32. Mulas mulas
33 33. Pecah
34 34. Tiup tiup
35 35. Kecelakaan beruntun
36 36. Peluk aku cinta
37 37. Lamaran Reza
38 38. Mengunjungi Aira.
39 39. Yes or No.
40 40. Rahasia Jelita
41 41. Rambut siapa ini
42 42. Aku jelek
43 43. Emosi di kamar mandi.
44 44. Hadiah dari Stevie
45 45. Kejutan
46 46. Kejutan 2
47 47. Pernikahan Nana dan Reza.
48 48. Senyuman tanpa pesan.
49 49. Senyuman tanpa pesan 2
50 Papa
51 51. Teman Masa SMP
52 52. Bulan madu yang aneh
53 53. Ucapan belasungkawa dari Farhan
54 54. Sheila
55 55. Tiga bayi
56 56. Lebih sulit dari yang di bayangkan
57 57. Kejujuran Sheila
58 58. Pengasuh baru untuk Leon dan Adine
59 59. Penolakan Sheila
60 60. Perkelahian seru
61 61. K.O
62 62. Menjenguk Dika
63 63. Menjenguk Dika 2
64 64. Tamu tidak terduga
65 65. Duel
66 66. Pengakuan Reza
67 67. Alkohol
68 68. Biarkan semua berjalan sebagaimana mestinya
69 69. Amukan Farhan.
70 70. Terimakasih Papa
71 71. Mencari waktu yang tepat.
72 72. Luka tembak
73 73. Peranan Beno
74 74. Tatapan Maut
75 75. Wanita selalu benar
76 76. Karya pertama Leon
77 78. Plesetan kata
78 79. Bantuan di pinggir jalan
79 80. Semakin banyak, semakin hangat ( Nia & Reza)
80 81. Sekarung beras
81 Bagian 82.
82 Bagian 83.
83 Bagian 84.
84 Bagian 85.
85 Bagian 86.
86 Bagian 87.
87 Bagian 88.
88 Bagian 89.
89 Ulangan bagian 88.
90 Ulangan bagian 89. Maaf lama dear.
91 Bagian 90. Gunjingan tetangga
92 Bagian 91. Makian dari Katrin
93 Bagian 92. Kepergiannya
94 Bagian 93. Meeting bersama
95 Bagian 94. Mati bukan meninggal
96 Bagian 95. Curahan hati Leon.
97 Bagian 96. Pengakuan Delano.
98 Bagian 97. Jawaban Jelita.
99 bagian 98. Lemas tak berdaya
100 Bagian 99. Siksaan dini hari
101 Bagian 100. akan ku pastikan hidupmu menderita.
102 Bag 101 seperti seorang istri yang ngambek terhadap suaminya.
103 Bagian 102. Kita akhiri saja. Aku menyerah
104 Bagian 103. Menata hati di sana
105 Bagian 104. Mungkin kita memang tidak berjodoh.
106 Bagian 106. Bagasi banyak tapi ringan?
107 Bagian 107. Reseh banget sih
108 Bagian 108. Darimana aku harus memulai semua ini.
109 Bagian 109. Cinta pertamaku, kamu tetap cantik meski seperti itu.
110 Bagian 110. Takdir dari pertemuan adalah perpisahan.
111 Bagian 111. Perdebatan sebelum pesta.
112 Bagian 112. Gelang mahal.
113 Bagian 113. Resepsi
114 Bagian 114. " Kamu sungguh tidak mengenaliku?"
115 Bagian 115. Aku insyaAllah, siap sekarang.
116 Bagian 116. Akulah Keendo
117 Bagian 117. Jadwal produksi
118 Bagian 118. Menggelinding seperti kelereng.
119 Bagian 119. Pelataran rumah sakit
120 Bagian 120. Ketempelan
121 Bagian 121. Selalu salah
122 Bagian 122. Pengen di peluk.
123 Bagian 123. Ngidam hot nampol
124 Bagian 124. Dia yang hamil aku yang gendut.
125 Bagian 125. Kabar gembira untuk Papa Leo.
126 Bagian 126. Mood swing-nya benar-benar menjengkelkan!
127 Bagian 127.
128 Bagian 128. Gangguan teknis.
129 Bagian 129. Was was
130 Bagian 130. Kartika sang mantan
131 Bagian 131. Pertemuan dengan Leo.
132 Bagian 132.
133 Bagian 133.
134 Bagian 134.
135 Bagian 135.
136 Bagian 136.
137 Bagian 137. Bukti belanja
138 Bagian 138. Dingin dan kaku
139 bagian 139. Tukar saja dengan nyawaku.
140 Bagian 140.
141 Bagian 141.
142 Bagian 142
143 Bagian 143.
144 Bagian 144. Apa sakit
145 Bagian 145. Restu dari Leo
146 Bagian 146. Jelita Koma
147 Bagian 147. Suara mendengung
148 Bagian 148. Kamu tetap cantik
149 Bagian 149. Tersadar
150 Bagian 150. Rapuh
151 Bagian 151. Melahapmu
152 Bagian 152. END
Episodes

Updated 152 Episodes

1
1. Awal jumpa
2
2. Kencan Buta
3
3. Pak Guru
4
4. Bertukar Nomor
5
5. Kedatangan Mama Elfa
6
6. Kedatangan Mama Elfa 2.
7
7. Awal yang sunyi.
8
8. Pagi yang indah.
9
9. Bayang bayang masa lalu
10
10. Membiasakan diri tanpamu.
11
11. Tidak enak badan.
12
12. Bukti kuat.
13
13. Sosok penolong
14
14. Sosok penolong 2.
15
15. Pertengkaran ini sudah tidak berarti.
16
16. Jeda
17
17. Cek kehamilan
18
18. Kesungguhannya
19
19. Awali semuanya dengan doa.
20
20. Menahan sakit.
21
21. Bahagiaku.
22
22. Mengulas masa lalu.
23
23. Keraguan baru
24
24. Kecemburuan Leo.
25
25. Mode senyap
26
26. Petis mangga muda.
27
27. Ayam Bakar.
28
27. Ayam bakar 2.
29
28. Manja sekali
30
30. Memilih nama
31
31. Di atap cafe.
32
32. Mulas mulas
33
33. Pecah
34
34. Tiup tiup
35
35. Kecelakaan beruntun
36
36. Peluk aku cinta
37
37. Lamaran Reza
38
38. Mengunjungi Aira.
39
39. Yes or No.
40
40. Rahasia Jelita
41
41. Rambut siapa ini
42
42. Aku jelek
43
43. Emosi di kamar mandi.
44
44. Hadiah dari Stevie
45
45. Kejutan
46
46. Kejutan 2
47
47. Pernikahan Nana dan Reza.
48
48. Senyuman tanpa pesan.
49
49. Senyuman tanpa pesan 2
50
Papa
51
51. Teman Masa SMP
52
52. Bulan madu yang aneh
53
53. Ucapan belasungkawa dari Farhan
54
54. Sheila
55
55. Tiga bayi
56
56. Lebih sulit dari yang di bayangkan
57
57. Kejujuran Sheila
58
58. Pengasuh baru untuk Leon dan Adine
59
59. Penolakan Sheila
60
60. Perkelahian seru
61
61. K.O
62
62. Menjenguk Dika
63
63. Menjenguk Dika 2
64
64. Tamu tidak terduga
65
65. Duel
66
66. Pengakuan Reza
67
67. Alkohol
68
68. Biarkan semua berjalan sebagaimana mestinya
69
69. Amukan Farhan.
70
70. Terimakasih Papa
71
71. Mencari waktu yang tepat.
72
72. Luka tembak
73
73. Peranan Beno
74
74. Tatapan Maut
75
75. Wanita selalu benar
76
76. Karya pertama Leon
77
78. Plesetan kata
78
79. Bantuan di pinggir jalan
79
80. Semakin banyak, semakin hangat ( Nia & Reza)
80
81. Sekarung beras
81
Bagian 82.
82
Bagian 83.
83
Bagian 84.
84
Bagian 85.
85
Bagian 86.
86
Bagian 87.
87
Bagian 88.
88
Bagian 89.
89
Ulangan bagian 88.
90
Ulangan bagian 89. Maaf lama dear.
91
Bagian 90. Gunjingan tetangga
92
Bagian 91. Makian dari Katrin
93
Bagian 92. Kepergiannya
94
Bagian 93. Meeting bersama
95
Bagian 94. Mati bukan meninggal
96
Bagian 95. Curahan hati Leon.
97
Bagian 96. Pengakuan Delano.
98
Bagian 97. Jawaban Jelita.
99
bagian 98. Lemas tak berdaya
100
Bagian 99. Siksaan dini hari
101
Bagian 100. akan ku pastikan hidupmu menderita.
102
Bag 101 seperti seorang istri yang ngambek terhadap suaminya.
103
Bagian 102. Kita akhiri saja. Aku menyerah
104
Bagian 103. Menata hati di sana
105
Bagian 104. Mungkin kita memang tidak berjodoh.
106
Bagian 106. Bagasi banyak tapi ringan?
107
Bagian 107. Reseh banget sih
108
Bagian 108. Darimana aku harus memulai semua ini.
109
Bagian 109. Cinta pertamaku, kamu tetap cantik meski seperti itu.
110
Bagian 110. Takdir dari pertemuan adalah perpisahan.
111
Bagian 111. Perdebatan sebelum pesta.
112
Bagian 112. Gelang mahal.
113
Bagian 113. Resepsi
114
Bagian 114. " Kamu sungguh tidak mengenaliku?"
115
Bagian 115. Aku insyaAllah, siap sekarang.
116
Bagian 116. Akulah Keendo
117
Bagian 117. Jadwal produksi
118
Bagian 118. Menggelinding seperti kelereng.
119
Bagian 119. Pelataran rumah sakit
120
Bagian 120. Ketempelan
121
Bagian 121. Selalu salah
122
Bagian 122. Pengen di peluk.
123
Bagian 123. Ngidam hot nampol
124
Bagian 124. Dia yang hamil aku yang gendut.
125
Bagian 125. Kabar gembira untuk Papa Leo.
126
Bagian 126. Mood swing-nya benar-benar menjengkelkan!
127
Bagian 127.
128
Bagian 128. Gangguan teknis.
129
Bagian 129. Was was
130
Bagian 130. Kartika sang mantan
131
Bagian 131. Pertemuan dengan Leo.
132
Bagian 132.
133
Bagian 133.
134
Bagian 134.
135
Bagian 135.
136
Bagian 136.
137
Bagian 137. Bukti belanja
138
Bagian 138. Dingin dan kaku
139
bagian 139. Tukar saja dengan nyawaku.
140
Bagian 140.
141
Bagian 141.
142
Bagian 142
143
Bagian 143.
144
Bagian 144. Apa sakit
145
Bagian 145. Restu dari Leo
146
Bagian 146. Jelita Koma
147
Bagian 147. Suara mendengung
148
Bagian 148. Kamu tetap cantik
149
Bagian 149. Tersadar
150
Bagian 150. Rapuh
151
Bagian 151. Melahapmu
152
Bagian 152. END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!