6. Kedatangan Mama Elfa 2.

Bagi yang tidak suka dengan kisah ini segera tinggalkan dan cari cerita lainnya. Tidak ada unsur pemaksaan untuk menyukai kisah ini🙏.

Leo melihat Tata dari ujung rambut hingga ujung kaki. Tata tampak cuek dengan stelan kaos oblong dan celana jeans. Leo hanya bisa menggeleng. Tampilan yang jauh dari harapan.

'Susah, banget menaklukkan mahluk satu ini. Yang lain itu pada ngantre kepingin jadi pacar bahkan istri aku. Tapi dia?' Batin Leo sambil melirik Tata yang duduk di sebelahnya.

"Kenapa, Mikirin apa?" Ucap Tata tiba tiba.

"Em, enggak. Bingung aja, kenapa kamu pakai baju santai seperti ini. Aku sudah bilang, hari ini kita kan ketemu Mama." Kata Leo dengan wajah kecewa.

"Tau, aku inget kok. Memang kenapa kalau aku pakai baju ini?" Jawab Tata.

Tiba tiba Leo menghentikan mobilnya di depan butik. Tata yang kebingungan lalu menahan tangan Leo yang hendak turun.

" Kenapa berhenti di sini?" Tanya Tata.

"Beliin kamu baju." Jawab Leo.

"Enggak, aku ga mau. Jangan buat aku berhutang terus padamu Bapak Leo yang Agung!" Ucap Tata sambil terus menahan tangan Leo.

"Ya terus gimana? Kita mau ketemu Mama dan tampilan kamu seperti ini!" Seru Leo yang semakin terlihat frustasi.

Ini kali pertama Tata melihat Leo seperti sangat kesal. Hal itu membuat hati Tata seperti merasakan tekanan yang di hadapi oleh Leo selama ini.

"Ceritakan semuanya kepadaku. Aku butuh kejelasan. Apa maksud dari semua tindakanmu Aku masih belum mengerti." Kata Tata dengan tangan yang masih merangkul lengan Leo.

"Oke! Aku mau kamu menikah denganku." Ucap Leo yang mulai terdengar lembut.

"Secepat ini?" Tanya Tata tidak percaya.

"Cepat? Kita sudah saling mengenal 8 bulan lalu Ta." Ucap Leo.

"Iya, tapi itu hanya sebatas berteman. Kita tidak pacaran atau apapun itu sebelumnya." Jawab Tata.

"Kamu tau, pacaran itu tidak bisa menjamin berlangsungnya sebuah pernikahan. Aku tidak mau kita pacaran, aku mau kita menikah." Kata Leo.

"Tapi aku belum siap Pak, Ini seperti mimpi bagiku. Terlihat aneh." Kata Tata.

"Aku tau, saat ini kamu sedang kesulitan biaya sekolah adik adikmu dan pengobatan ibumu." Kata Leo.

" Lalu, apa maksudmu?" Ucap Tata dengan tatapan serius ke wajah Leo.

"Menikahlah denganku. Itu akan mempermudah hidupmu dan keluargamu. Berapapun yang kamu minta aku akan berikan." Kata Leo dengan tatapan tajamnya.

Tata terdiam dan kembali mengingat keadaan sang ibu yang sebenarnya membutuhkan tindakan operasi jantung. Kendala biaya menunda pengobatan ibunya sudah hampir dua tahun.

Biaya sekolah dan tagihan kontrakan yang hampir jatuh tempo, belum lagi hutang hutangnya untuk menyambung obat ibunya.

Bulir air mata jatuh di sudut mata Tata. Leo mengusapnya perlahan.

"Hentikan perdebatan ini. Aku rasa menikah adalah jalan satu satunya untuk masalah kita berdua. Aku tidak merendahkan harga dirimu, aku sungguh sungguh mencintaimu Jelita." Kata Leo meyakinkan Tata.

Tata tidak menjawab, Tapi kini dia tertunduk lesu dan mulai menangis sesenggukan. Betapa besar tekanan yang dia tanggung seorang diri selama ini.

Ini sebab, ibu Dewi berkata semua akan lebih baik jika memiliki pasangan.

Tiba tiba Leo mendekap erat dan mengusap air mata Tata.

"Sudah, jangan menangis lagi. Aku tidak mau nanti Mama berfikir jika aku melakukan kekerasan terhadap mu." Kata Leo sambil mengusap pucuk kepala Tata.

Selesai dengan tangisannya, Tata dan Leo kemudian masuk kedalam butik.

Kini penampilan Tata terlihat lebih elegan dengan memakai gaun selutut berwarna moccha. Selesai dari butik, Leo memberikan hadiah kepada Tata.

Kotak kecil berwarna coklat gelap berulir kayu.

"Pakai ini." kata Leo sambil menyodorkannya kepada Tata.

"Apa lagi ini pak?" Tanya Tata dengan lembut.

"Pak? Jangan panggil pak Ta. Mama akan curiga. Kita akan segera menikah, tapi kamu masih memanggil calon suamimu dengan pak?" Kata Leo menceramahi Tata.

"Ih, Ga papa lah. Itu anak anak SD aja kalau pacaran panggilannya ayah bunda. Ayah dan Pak juga sama aja kan?" Cletuk Tata dengan polos.

" Ih, ya beda dong sayang! Apa gitu yang romantis." Sahut Leo sambil mengemudi.

"Barusan kamu panggil aku apa? Sayang?" tanya Tata dengan wajah yang memerah.

"Iya, kenapa? kan kita udah tunangan semalem." Kata Leo dengan percaya diri.

"Tunangan?" Sahut Tata.

"Iya, semalam aku lamar kamu kan? Lupa? Eh, cincinnya kamu mana?" Tanya leo.

'Cincin, kemana cincin?' Batin Tata.

"Lupa Mas, Tadi aku lepas pas mau mandi terus aku taruh di lemari baju. Gimana dong?" Tanya Tata yang kebingungan.

Tata melirik jari manis Leo yang sudah tersemat cincin yang sama dengan yang di kenakannya.

"Mas? okelah. Daripada Bapak. Kita beli lagi aja gimana?" kata Leo.

" Tidak tidak, tidak apa-apa kan tidak pakai cincinnya. Yang penting ikatannya." Tolak Tata dengan halus.

"Jangan di paksakan bila kamu belum memilki rasa kepadaku. Hanya aku mohon, sedikitlah berpura pura mesra di hadapan anggota keluarga kita. Soal perasaanmu, lambatlaun rasa itu akan tumbuh." Kata Leo sambil tersenyum.

"Makasih mas, kamu sudah memberiku ruang." Kata Tata sambil membalas senyum manis Leo.

🐇🐇🐇🐇❤️❤️

"Ini sungguh kejutan buat mama Yo. Kamu sengaja ya mau kasih kabar bahagia ini?" Kata Mama Elfa dengan antusias.

"Ma, Awalnya aku takut jika mama akan menolak pilihan Leo. Tapi, Leo berusaha memberanikan diri. Leo tidak menyangka jika Mama akan menerima Tata apa adanya." Kata Leo sambil menggenggam tangan Mamanya.

"Kamu pikir Mama ini wanita yang kejam? Ingat, Mama juga dulu bukan dari kalangan ningrat. Tapi Papa mu dulu cinta mati, jadi ya kakek mu mengalah." Kata Mama Elfa mengenang kisah lalunya.

Tata melongo mendengar ucapan Mama Elfa.

Mama Elfa tidak memandang seseorang dari status sosialnya karena dia dahulu juga dari kalangan tidak mampu. Sulitnya mencari sekeping koin sudah pernah di laluinya.

"Boleh dong, Mama ketemu sama calon besan besok?"Kata Mama Elfa tiba tiba.

Ucapan Mama Elfa mampu membuat Tata tersedak dan terbatuk-batuk.

"Pelan pelan sayang." kata Leo.

"Pelan pelan nak!" Kata Mama Elfa.

"Besok ya Tante?"Tanya Tata.

" Jangan panggil Tante dong nak. Panggil Mama."

"Sepertinya Mama akan di sini sampai kalian selesai melangsungkan resepsi. Pasti banyak kebutuhan yang akan di urus. Jadi semuanya biar Mama yang atur."

"Untuk Anak dan menantu Mama, kalian yang santai jangan terlalu stres biar bisa cepet kasih Mama cucu!" Kata Mama Elfa dengan wajah girangnya.

"Ma, " Seru Leo mengingatkan Mamanya untuk menjaga ucapan.

"Kenapa? kamu tidak tau, Mama ini menjadi bahan bullyan saat berada di grup keluarga besar kita. Karena kamu yang tertua tapi belum menikah juga."

"Ah, Mama mau pamerin kalian ke keluarga kita dulu." Kata Mama Elfa sambil mengaktifkan kamera ponselnya.

"Senei kita Selfi dulu. Kalian yang deketan ya, Yang rapetan."

"Di peluk dong Yo, Calon istrinya."Kata Mama Elfa memberi arahan pose.

Episodes
1 1. Awal jumpa
2 2. Kencan Buta
3 3. Pak Guru
4 4. Bertukar Nomor
5 5. Kedatangan Mama Elfa
6 6. Kedatangan Mama Elfa 2.
7 7. Awal yang sunyi.
8 8. Pagi yang indah.
9 9. Bayang bayang masa lalu
10 10. Membiasakan diri tanpamu.
11 11. Tidak enak badan.
12 12. Bukti kuat.
13 13. Sosok penolong
14 14. Sosok penolong 2.
15 15. Pertengkaran ini sudah tidak berarti.
16 16. Jeda
17 17. Cek kehamilan
18 18. Kesungguhannya
19 19. Awali semuanya dengan doa.
20 20. Menahan sakit.
21 21. Bahagiaku.
22 22. Mengulas masa lalu.
23 23. Keraguan baru
24 24. Kecemburuan Leo.
25 25. Mode senyap
26 26. Petis mangga muda.
27 27. Ayam Bakar.
28 27. Ayam bakar 2.
29 28. Manja sekali
30 30. Memilih nama
31 31. Di atap cafe.
32 32. Mulas mulas
33 33. Pecah
34 34. Tiup tiup
35 35. Kecelakaan beruntun
36 36. Peluk aku cinta
37 37. Lamaran Reza
38 38. Mengunjungi Aira.
39 39. Yes or No.
40 40. Rahasia Jelita
41 41. Rambut siapa ini
42 42. Aku jelek
43 43. Emosi di kamar mandi.
44 44. Hadiah dari Stevie
45 45. Kejutan
46 46. Kejutan 2
47 47. Pernikahan Nana dan Reza.
48 48. Senyuman tanpa pesan.
49 49. Senyuman tanpa pesan 2
50 Papa
51 51. Teman Masa SMP
52 52. Bulan madu yang aneh
53 53. Ucapan belasungkawa dari Farhan
54 54. Sheila
55 55. Tiga bayi
56 56. Lebih sulit dari yang di bayangkan
57 57. Kejujuran Sheila
58 58. Pengasuh baru untuk Leon dan Adine
59 59. Penolakan Sheila
60 60. Perkelahian seru
61 61. K.O
62 62. Menjenguk Dika
63 63. Menjenguk Dika 2
64 64. Tamu tidak terduga
65 65. Duel
66 66. Pengakuan Reza
67 67. Alkohol
68 68. Biarkan semua berjalan sebagaimana mestinya
69 69. Amukan Farhan.
70 70. Terimakasih Papa
71 71. Mencari waktu yang tepat.
72 72. Luka tembak
73 73. Peranan Beno
74 74. Tatapan Maut
75 75. Wanita selalu benar
76 76. Karya pertama Leon
77 78. Plesetan kata
78 79. Bantuan di pinggir jalan
79 80. Semakin banyak, semakin hangat ( Nia & Reza)
80 81. Sekarung beras
81 Bagian 82.
82 Bagian 83.
83 Bagian 84.
84 Bagian 85.
85 Bagian 86.
86 Bagian 87.
87 Bagian 88.
88 Bagian 89.
89 Ulangan bagian 88.
90 Ulangan bagian 89. Maaf lama dear.
91 Bagian 90. Gunjingan tetangga
92 Bagian 91. Makian dari Katrin
93 Bagian 92. Kepergiannya
94 Bagian 93. Meeting bersama
95 Bagian 94. Mati bukan meninggal
96 Bagian 95. Curahan hati Leon.
97 Bagian 96. Pengakuan Delano.
98 Bagian 97. Jawaban Jelita.
99 bagian 98. Lemas tak berdaya
100 Bagian 99. Siksaan dini hari
101 Bagian 100. akan ku pastikan hidupmu menderita.
102 Bag 101 seperti seorang istri yang ngambek terhadap suaminya.
103 Bagian 102. Kita akhiri saja. Aku menyerah
104 Bagian 103. Menata hati di sana
105 Bagian 104. Mungkin kita memang tidak berjodoh.
106 Bagian 106. Bagasi banyak tapi ringan?
107 Bagian 107. Reseh banget sih
108 Bagian 108. Darimana aku harus memulai semua ini.
109 Bagian 109. Cinta pertamaku, kamu tetap cantik meski seperti itu.
110 Bagian 110. Takdir dari pertemuan adalah perpisahan.
111 Bagian 111. Perdebatan sebelum pesta.
112 Bagian 112. Gelang mahal.
113 Bagian 113. Resepsi
114 Bagian 114. " Kamu sungguh tidak mengenaliku?"
115 Bagian 115. Aku insyaAllah, siap sekarang.
116 Bagian 116. Akulah Keendo
117 Bagian 117. Jadwal produksi
118 Bagian 118. Menggelinding seperti kelereng.
119 Bagian 119. Pelataran rumah sakit
120 Bagian 120. Ketempelan
121 Bagian 121. Selalu salah
122 Bagian 122. Pengen di peluk.
123 Bagian 123. Ngidam hot nampol
124 Bagian 124. Dia yang hamil aku yang gendut.
125 Bagian 125. Kabar gembira untuk Papa Leo.
126 Bagian 126. Mood swing-nya benar-benar menjengkelkan!
127 Bagian 127.
128 Bagian 128. Gangguan teknis.
129 Bagian 129. Was was
130 Bagian 130. Kartika sang mantan
131 Bagian 131. Pertemuan dengan Leo.
132 Bagian 132.
133 Bagian 133.
134 Bagian 134.
135 Bagian 135.
136 Bagian 136.
137 Bagian 137. Bukti belanja
138 Bagian 138. Dingin dan kaku
139 bagian 139. Tukar saja dengan nyawaku.
140 Bagian 140.
141 Bagian 141.
142 Bagian 142
143 Bagian 143.
144 Bagian 144. Apa sakit
145 Bagian 145. Restu dari Leo
146 Bagian 146. Jelita Koma
147 Bagian 147. Suara mendengung
148 Bagian 148. Kamu tetap cantik
149 Bagian 149. Tersadar
150 Bagian 150. Rapuh
151 Bagian 151. Melahapmu
152 Bagian 152. END
Episodes

Updated 152 Episodes

1
1. Awal jumpa
2
2. Kencan Buta
3
3. Pak Guru
4
4. Bertukar Nomor
5
5. Kedatangan Mama Elfa
6
6. Kedatangan Mama Elfa 2.
7
7. Awal yang sunyi.
8
8. Pagi yang indah.
9
9. Bayang bayang masa lalu
10
10. Membiasakan diri tanpamu.
11
11. Tidak enak badan.
12
12. Bukti kuat.
13
13. Sosok penolong
14
14. Sosok penolong 2.
15
15. Pertengkaran ini sudah tidak berarti.
16
16. Jeda
17
17. Cek kehamilan
18
18. Kesungguhannya
19
19. Awali semuanya dengan doa.
20
20. Menahan sakit.
21
21. Bahagiaku.
22
22. Mengulas masa lalu.
23
23. Keraguan baru
24
24. Kecemburuan Leo.
25
25. Mode senyap
26
26. Petis mangga muda.
27
27. Ayam Bakar.
28
27. Ayam bakar 2.
29
28. Manja sekali
30
30. Memilih nama
31
31. Di atap cafe.
32
32. Mulas mulas
33
33. Pecah
34
34. Tiup tiup
35
35. Kecelakaan beruntun
36
36. Peluk aku cinta
37
37. Lamaran Reza
38
38. Mengunjungi Aira.
39
39. Yes or No.
40
40. Rahasia Jelita
41
41. Rambut siapa ini
42
42. Aku jelek
43
43. Emosi di kamar mandi.
44
44. Hadiah dari Stevie
45
45. Kejutan
46
46. Kejutan 2
47
47. Pernikahan Nana dan Reza.
48
48. Senyuman tanpa pesan.
49
49. Senyuman tanpa pesan 2
50
Papa
51
51. Teman Masa SMP
52
52. Bulan madu yang aneh
53
53. Ucapan belasungkawa dari Farhan
54
54. Sheila
55
55. Tiga bayi
56
56. Lebih sulit dari yang di bayangkan
57
57. Kejujuran Sheila
58
58. Pengasuh baru untuk Leon dan Adine
59
59. Penolakan Sheila
60
60. Perkelahian seru
61
61. K.O
62
62. Menjenguk Dika
63
63. Menjenguk Dika 2
64
64. Tamu tidak terduga
65
65. Duel
66
66. Pengakuan Reza
67
67. Alkohol
68
68. Biarkan semua berjalan sebagaimana mestinya
69
69. Amukan Farhan.
70
70. Terimakasih Papa
71
71. Mencari waktu yang tepat.
72
72. Luka tembak
73
73. Peranan Beno
74
74. Tatapan Maut
75
75. Wanita selalu benar
76
76. Karya pertama Leon
77
78. Plesetan kata
78
79. Bantuan di pinggir jalan
79
80. Semakin banyak, semakin hangat ( Nia & Reza)
80
81. Sekarung beras
81
Bagian 82.
82
Bagian 83.
83
Bagian 84.
84
Bagian 85.
85
Bagian 86.
86
Bagian 87.
87
Bagian 88.
88
Bagian 89.
89
Ulangan bagian 88.
90
Ulangan bagian 89. Maaf lama dear.
91
Bagian 90. Gunjingan tetangga
92
Bagian 91. Makian dari Katrin
93
Bagian 92. Kepergiannya
94
Bagian 93. Meeting bersama
95
Bagian 94. Mati bukan meninggal
96
Bagian 95. Curahan hati Leon.
97
Bagian 96. Pengakuan Delano.
98
Bagian 97. Jawaban Jelita.
99
bagian 98. Lemas tak berdaya
100
Bagian 99. Siksaan dini hari
101
Bagian 100. akan ku pastikan hidupmu menderita.
102
Bag 101 seperti seorang istri yang ngambek terhadap suaminya.
103
Bagian 102. Kita akhiri saja. Aku menyerah
104
Bagian 103. Menata hati di sana
105
Bagian 104. Mungkin kita memang tidak berjodoh.
106
Bagian 106. Bagasi banyak tapi ringan?
107
Bagian 107. Reseh banget sih
108
Bagian 108. Darimana aku harus memulai semua ini.
109
Bagian 109. Cinta pertamaku, kamu tetap cantik meski seperti itu.
110
Bagian 110. Takdir dari pertemuan adalah perpisahan.
111
Bagian 111. Perdebatan sebelum pesta.
112
Bagian 112. Gelang mahal.
113
Bagian 113. Resepsi
114
Bagian 114. " Kamu sungguh tidak mengenaliku?"
115
Bagian 115. Aku insyaAllah, siap sekarang.
116
Bagian 116. Akulah Keendo
117
Bagian 117. Jadwal produksi
118
Bagian 118. Menggelinding seperti kelereng.
119
Bagian 119. Pelataran rumah sakit
120
Bagian 120. Ketempelan
121
Bagian 121. Selalu salah
122
Bagian 122. Pengen di peluk.
123
Bagian 123. Ngidam hot nampol
124
Bagian 124. Dia yang hamil aku yang gendut.
125
Bagian 125. Kabar gembira untuk Papa Leo.
126
Bagian 126. Mood swing-nya benar-benar menjengkelkan!
127
Bagian 127.
128
Bagian 128. Gangguan teknis.
129
Bagian 129. Was was
130
Bagian 130. Kartika sang mantan
131
Bagian 131. Pertemuan dengan Leo.
132
Bagian 132.
133
Bagian 133.
134
Bagian 134.
135
Bagian 135.
136
Bagian 136.
137
Bagian 137. Bukti belanja
138
Bagian 138. Dingin dan kaku
139
bagian 139. Tukar saja dengan nyawaku.
140
Bagian 140.
141
Bagian 141.
142
Bagian 142
143
Bagian 143.
144
Bagian 144. Apa sakit
145
Bagian 145. Restu dari Leo
146
Bagian 146. Jelita Koma
147
Bagian 147. Suara mendengung
148
Bagian 148. Kamu tetap cantik
149
Bagian 149. Tersadar
150
Bagian 150. Rapuh
151
Bagian 151. Melahapmu
152
Bagian 152. END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!