18. Kesungguhannya

Suasana hening tercipta setelah kepergian Tari. Tari meninggal dengan masih terpasang alat yang begitu banyak di tubuhnya. Keinginannya untuk meminta maaf kepada Leo telah terlaksana. Tata pun ikut menyaksikannya.

"Mbak, Maafkan Kakakku ya. Karena beliau, Mbak dan Mas Leo sampai bercerai." Ucap Bella yang mewakili Tari meminta maaf.

Tata hanya diam dan tersenyum tipis, kedua tangannya mengusap lembut pundak tari.

"Mbak, Jujur. Aku sangat malu saat ini, karena ulah kakakku kalian menjadi terpisah. Harus dengan apa mbak, aku memperbaiki kesalahannya?" Ucap Bella dengan mata yang membulat dan terdapat air mata di ujung matanya.

"Tidak dengan apapun. Semua ini sudah menjadi rangkaian jalan hidupku Bella. Kamu jangan merasa bersalah atas sesuatu yang tidak kamu perbuat. Ikhlaskan!" Kata Jelita sambil memeluk Bella.

"Wanitaku memang berhati mulia. Dia mampu memaafkan meski aku sudah menyakiti. Tata, Mas sangat ingin kita bersama lagi." Batin Leo yang menyaksikan Bella dan Tata saling berpelukan di hadapannya.

Tata dan Leo pergi untuk memeriksakan kandungannya.

Di dalam Ruang periksa.

"Wah, bayinya sehat ya Bund. Laki laki dan perempuan. Tinggal enam Minggu lagi ini. Air ketuban oke. Good, semuanya bagus." Terang dokter sambil tersenyum menjelaskan kepada Tata dan Leo.

Leo melihat ke monitor gerak aktif dari jdua bayi yang ada di dalam perut Tata. Leo seperti tertampar keras. Ada dua nyawa dari keturunannya, sudah sampai pada usia yang sebentar lagi siap di lahirkan. Tetapi apa, selama beberapa bulan ini, dia malah berada jauh dari mereka.

"Bu, saya mau bertanya. Kenapa ya, akhir akhir ini pinggang saya sering terasa sakit sekali. Untuk memutar pinggang atau bangun dari duduk, atau sekedar memiringkan badan saat tidur juga sangat sakit sekali rasanya." Keluh Tata kepada Dokter.

Leo tertegun mendengar pertanyaan dari Tata.

"Dia, sesakit itukah? Tapi sedari tadi aku ajak dia di mushola dia duduk dan bangkit seperti tidak ada apa apa. Apa dia sengaja menahannya agar aku tidak tahu?" Batin Leo sambil melihat wajah Tata.

"Tidak apa apa Bund, itu pengaruh dari tekanan kedua janin bunda. Ini saya beri resep untuk pereda nyeri ya. Oh iya, cara yang paling efektif untuk menghilangkan rasa sakit ini adalah memberi kenyamanan."

"Ayahnya sering sering Elus Elus bagian ini ya." Ucap dokter sambil menunjukkan gambar ibu hamil yang tidur dan berhadapan dengan pasangan dengan tangan si pria mengusap pinggang bagian belakang si wanita.

Tata dan Leo saling melempar pandangan. Keduanya terlihat saling bertanya, tapi entah apa.

"Iya, untuk hubungan intim, Ayah dan bunda boleh melakukan dengan tempo yang pelan ya dan juga jangan terlalu sering." Ucap dokter.

"Apa tidak berbahaya dok?" Tanya Leo tiba tiba.

"Tidak pak, Yang bahaya itu di trimester pertama. Tapi ini kan sudah memasuki trimester ketiga, jadi sudah aman. Malah bisa mempermudah jalan lahir." Ucap dokter.

"Sering ajak istrinya jalan jalan santai, atau melakukan relaksasi. Ikut kelas kehamilan juga bagus. Banyak mengedukasi para calon orang tua atau persiapan sebelum persalinan." Timpal dokter lagi.

Keduanya tertegun dan melempar pandangan lagi.

🐇🐇❤️❤️❤️❤️🐇🐇

Tata dan Leo duduk di bangku taman. Tata mengipas wajahnya dengan tangannya.

"Ta, aku mau kita rujuk."Ucap Leo tiba tiba.

Tata menoleh dan melihat Leo dengan tatapan datar.

"Perceraian kita ini bukan karena kesalahan kita. ini terjadi karena kebodohanku. Maafkan aku Ta. Kita rujuk lagi ya." Ucap Leo sambil menatap wajah Tata.

"Udahlah Mas, jangan bahas itu." Jawab Tata sambil menghela nafas panjang.

Tiba tiba, Leo berlutut di hadapan Tata dan berteriak.

"Jelita Prastika! ibu dari anak anakku! Aku mau kita rujuk!" Teriak Leo dengan kuat di hadapan Tata.

Tata melongo mendengar perkataan Leo. Orang orang yang sedang berlalu lalang sontak melihat kearah mereka berdua. Tak sedikit dari mereka lantas berkerumun dan melihat pasangan itu.

"Rujuk!"

"Rujuk!"

"Rujuk!" Seru orang orang yang menggerumuli mereka berdua.

Tata mengangguk sembari menitikan air mata.

Leo seketika memeluk erat tubuh Tata dan mencium kening Tata.

"Mas, jangan terlalu baik lagi sama wanita lain ya. selain aku, ibu dan anak anakmu." Ucap Tata sambil menangis di pelukan Leo.

"Iya sayang, iya." Jawab Leo sambil mengusap lembut wajah Tata.

"Mas, Mas. PSBB Mas, jangan di sini." Kata tukang sapu taman mengingatkan.

"Iya Mas, Maaf." Jawab Leo sambil melepas pelukannya dan clingukan. Sementara itu Tata langsung membuang pandangan seolah olah tidak tau.

"Karena kesungguhannya, hatiku kembali bergetar.

Karena kesungguhannya, aku mengakui jika hanya dia yang bisa membuatku jatuh cinta." Batin Tata sambil tersenyum menggandeng tangan Leo.

🐇🐇❤️❤️

"Alhamdulillah, akhirnya kalian mau rujuk." Ucap ibu Dewi yang bersyukur.

"Ibu panggilkan penghulu ya besok." Ucap ibu Dewi dengan antusias.

"Jangan besok Bu. Tapi malam ini." Ucap Leo.

"Wah, baik baik. Ibu akan panggilkan." Ucap ibu Dewi yang bergegas menemui penghulu bersama dengan Nana.

"Alhamdulillah! Sah Lagi, selamat Yo Ta. Koe wes ga dadi rondo meneh. Aku milu seneng lho. Meneh bojomu ganteng ngene Iki. Beh Jan, dadi pengen aku."

(Alhamdulillah! Sah lagi, Selamat ya Ta. Kamu sudah tidak menjanda lagi. Aku turut bahagia. Apalagi suamimu Tampan seperti ini. Astaga, jadi kepingin juga aku.) Ucap mbak Jumi tetangga Tata.

Tata tersipu malu dengan pipi yang merona. Sementara Leo berdehem sambil memebenarkan kerah bajunya yang tak berantakan.

Setelah selesai dengan pernikahan mereka yang kedua kalinya. Mereka memutuskan kembali ke kota dan kembali menempati rumah mereka. Semuanya nampak bersih dan rapi.

"Mas, kok rapi dan bersih sekali? Padahal mas kan selalu tidur di kantor" Ucap Tata sambil mengusapkan jarinya untuk melihat debu yang menempel di meja.

"Apa, jadi kamu tau aku selalu tidur di kantor sayang? siapa yang kasih tau?"Tanya Leo keheranan.

"Bang Farhan Mas." Jawab Tata singkat.

"Oh, Farhan. Rumah juga aku suruh dia yang bantuin beresin. Dia dan Dika."

"Sayang." Ucap Leo yang kini sudah memeluk tubuh Tata dari belakang.

Tata tersenyum menerima perlakuan manis dari suaminya.

"Hemm?" jawab Tata dengan cepat.

"Aku kangen, Aku mau jengukin baby twin di dalem. Kita praktekan nasihat dokter tadi ya." Ucap Leo menggoda Tata.

"Mas, Aku sudah capek malam ini. Aku ingin tidur." Jawab Tata.

"Tidur? Ayo mari kita tidur" Sahut Leo dengan antusias." Kata Leo sambil tersenyum dan mencium leher Tata.

Tatapan mesra terlempar dari keduanya. Memag*t dan mengabsen rongga mulut satu sama lain. Tangan Leo tak henti hentinya meraba setiap Senti tubuh Tata. Keduanya saling bergulat Mesra. Suasana semakin panas saat Leo mulai membuka kancing bajunya satu persatu dan mereka masuki kamar mereka yang dalam keadaan remang remang.

" Ehem...., ehem,!" Seru Dika berdehem.

"Woy! woy....! Nanti woy...!" Seru Farhan.

Terpopuler

Comments

Herni Lawati Andira

Herni Lawati Andira

hahaha Leo ketahuan tuh sama si Farhan sama duka 😂😂😂😂😂🙈🙈🙈😊

2021-03-12

2

lihat semua
Episodes
1 1. Awal jumpa
2 2. Kencan Buta
3 3. Pak Guru
4 4. Bertukar Nomor
5 5. Kedatangan Mama Elfa
6 6. Kedatangan Mama Elfa 2.
7 7. Awal yang sunyi.
8 8. Pagi yang indah.
9 9. Bayang bayang masa lalu
10 10. Membiasakan diri tanpamu.
11 11. Tidak enak badan.
12 12. Bukti kuat.
13 13. Sosok penolong
14 14. Sosok penolong 2.
15 15. Pertengkaran ini sudah tidak berarti.
16 16. Jeda
17 17. Cek kehamilan
18 18. Kesungguhannya
19 19. Awali semuanya dengan doa.
20 20. Menahan sakit.
21 21. Bahagiaku.
22 22. Mengulas masa lalu.
23 23. Keraguan baru
24 24. Kecemburuan Leo.
25 25. Mode senyap
26 26. Petis mangga muda.
27 27. Ayam Bakar.
28 27. Ayam bakar 2.
29 28. Manja sekali
30 30. Memilih nama
31 31. Di atap cafe.
32 32. Mulas mulas
33 33. Pecah
34 34. Tiup tiup
35 35. Kecelakaan beruntun
36 36. Peluk aku cinta
37 37. Lamaran Reza
38 38. Mengunjungi Aira.
39 39. Yes or No.
40 40. Rahasia Jelita
41 41. Rambut siapa ini
42 42. Aku jelek
43 43. Emosi di kamar mandi.
44 44. Hadiah dari Stevie
45 45. Kejutan
46 46. Kejutan 2
47 47. Pernikahan Nana dan Reza.
48 48. Senyuman tanpa pesan.
49 49. Senyuman tanpa pesan 2
50 Papa
51 51. Teman Masa SMP
52 52. Bulan madu yang aneh
53 53. Ucapan belasungkawa dari Farhan
54 54. Sheila
55 55. Tiga bayi
56 56. Lebih sulit dari yang di bayangkan
57 57. Kejujuran Sheila
58 58. Pengasuh baru untuk Leon dan Adine
59 59. Penolakan Sheila
60 60. Perkelahian seru
61 61. K.O
62 62. Menjenguk Dika
63 63. Menjenguk Dika 2
64 64. Tamu tidak terduga
65 65. Duel
66 66. Pengakuan Reza
67 67. Alkohol
68 68. Biarkan semua berjalan sebagaimana mestinya
69 69. Amukan Farhan.
70 70. Terimakasih Papa
71 71. Mencari waktu yang tepat.
72 72. Luka tembak
73 73. Peranan Beno
74 74. Tatapan Maut
75 75. Wanita selalu benar
76 76. Karya pertama Leon
77 78. Plesetan kata
78 79. Bantuan di pinggir jalan
79 80. Semakin banyak, semakin hangat ( Nia & Reza)
80 81. Sekarung beras
81 Bagian 82.
82 Bagian 83.
83 Bagian 84.
84 Bagian 85.
85 Bagian 86.
86 Bagian 87.
87 Bagian 88.
88 Bagian 89.
89 Ulangan bagian 88.
90 Ulangan bagian 89. Maaf lama dear.
91 Bagian 90. Gunjingan tetangga
92 Bagian 91. Makian dari Katrin
93 Bagian 92. Kepergiannya
94 Bagian 93. Meeting bersama
95 Bagian 94. Mati bukan meninggal
96 Bagian 95. Curahan hati Leon.
97 Bagian 96. Pengakuan Delano.
98 Bagian 97. Jawaban Jelita.
99 bagian 98. Lemas tak berdaya
100 Bagian 99. Siksaan dini hari
101 Bagian 100. akan ku pastikan hidupmu menderita.
102 Bag 101 seperti seorang istri yang ngambek terhadap suaminya.
103 Bagian 102. Kita akhiri saja. Aku menyerah
104 Bagian 103. Menata hati di sana
105 Bagian 104. Mungkin kita memang tidak berjodoh.
106 Bagian 106. Bagasi banyak tapi ringan?
107 Bagian 107. Reseh banget sih
108 Bagian 108. Darimana aku harus memulai semua ini.
109 Bagian 109. Cinta pertamaku, kamu tetap cantik meski seperti itu.
110 Bagian 110. Takdir dari pertemuan adalah perpisahan.
111 Bagian 111. Perdebatan sebelum pesta.
112 Bagian 112. Gelang mahal.
113 Bagian 113. Resepsi
114 Bagian 114. " Kamu sungguh tidak mengenaliku?"
115 Bagian 115. Aku insyaAllah, siap sekarang.
116 Bagian 116. Akulah Keendo
117 Bagian 117. Jadwal produksi
118 Bagian 118. Menggelinding seperti kelereng.
119 Bagian 119. Pelataran rumah sakit
120 Bagian 120. Ketempelan
121 Bagian 121. Selalu salah
122 Bagian 122. Pengen di peluk.
123 Bagian 123. Ngidam hot nampol
124 Bagian 124. Dia yang hamil aku yang gendut.
125 Bagian 125. Kabar gembira untuk Papa Leo.
126 Bagian 126. Mood swing-nya benar-benar menjengkelkan!
127 Bagian 127.
128 Bagian 128. Gangguan teknis.
129 Bagian 129. Was was
130 Bagian 130. Kartika sang mantan
131 Bagian 131. Pertemuan dengan Leo.
132 Bagian 132.
133 Bagian 133.
134 Bagian 134.
135 Bagian 135.
136 Bagian 136.
137 Bagian 137. Bukti belanja
138 Bagian 138. Dingin dan kaku
139 bagian 139. Tukar saja dengan nyawaku.
140 Bagian 140.
141 Bagian 141.
142 Bagian 142
143 Bagian 143.
144 Bagian 144. Apa sakit
145 Bagian 145. Restu dari Leo
146 Bagian 146. Jelita Koma
147 Bagian 147. Suara mendengung
148 Bagian 148. Kamu tetap cantik
149 Bagian 149. Tersadar
150 Bagian 150. Rapuh
151 Bagian 151. Melahapmu
152 Bagian 152. END
Episodes

Updated 152 Episodes

1
1. Awal jumpa
2
2. Kencan Buta
3
3. Pak Guru
4
4. Bertukar Nomor
5
5. Kedatangan Mama Elfa
6
6. Kedatangan Mama Elfa 2.
7
7. Awal yang sunyi.
8
8. Pagi yang indah.
9
9. Bayang bayang masa lalu
10
10. Membiasakan diri tanpamu.
11
11. Tidak enak badan.
12
12. Bukti kuat.
13
13. Sosok penolong
14
14. Sosok penolong 2.
15
15. Pertengkaran ini sudah tidak berarti.
16
16. Jeda
17
17. Cek kehamilan
18
18. Kesungguhannya
19
19. Awali semuanya dengan doa.
20
20. Menahan sakit.
21
21. Bahagiaku.
22
22. Mengulas masa lalu.
23
23. Keraguan baru
24
24. Kecemburuan Leo.
25
25. Mode senyap
26
26. Petis mangga muda.
27
27. Ayam Bakar.
28
27. Ayam bakar 2.
29
28. Manja sekali
30
30. Memilih nama
31
31. Di atap cafe.
32
32. Mulas mulas
33
33. Pecah
34
34. Tiup tiup
35
35. Kecelakaan beruntun
36
36. Peluk aku cinta
37
37. Lamaran Reza
38
38. Mengunjungi Aira.
39
39. Yes or No.
40
40. Rahasia Jelita
41
41. Rambut siapa ini
42
42. Aku jelek
43
43. Emosi di kamar mandi.
44
44. Hadiah dari Stevie
45
45. Kejutan
46
46. Kejutan 2
47
47. Pernikahan Nana dan Reza.
48
48. Senyuman tanpa pesan.
49
49. Senyuman tanpa pesan 2
50
Papa
51
51. Teman Masa SMP
52
52. Bulan madu yang aneh
53
53. Ucapan belasungkawa dari Farhan
54
54. Sheila
55
55. Tiga bayi
56
56. Lebih sulit dari yang di bayangkan
57
57. Kejujuran Sheila
58
58. Pengasuh baru untuk Leon dan Adine
59
59. Penolakan Sheila
60
60. Perkelahian seru
61
61. K.O
62
62. Menjenguk Dika
63
63. Menjenguk Dika 2
64
64. Tamu tidak terduga
65
65. Duel
66
66. Pengakuan Reza
67
67. Alkohol
68
68. Biarkan semua berjalan sebagaimana mestinya
69
69. Amukan Farhan.
70
70. Terimakasih Papa
71
71. Mencari waktu yang tepat.
72
72. Luka tembak
73
73. Peranan Beno
74
74. Tatapan Maut
75
75. Wanita selalu benar
76
76. Karya pertama Leon
77
78. Plesetan kata
78
79. Bantuan di pinggir jalan
79
80. Semakin banyak, semakin hangat ( Nia & Reza)
80
81. Sekarung beras
81
Bagian 82.
82
Bagian 83.
83
Bagian 84.
84
Bagian 85.
85
Bagian 86.
86
Bagian 87.
87
Bagian 88.
88
Bagian 89.
89
Ulangan bagian 88.
90
Ulangan bagian 89. Maaf lama dear.
91
Bagian 90. Gunjingan tetangga
92
Bagian 91. Makian dari Katrin
93
Bagian 92. Kepergiannya
94
Bagian 93. Meeting bersama
95
Bagian 94. Mati bukan meninggal
96
Bagian 95. Curahan hati Leon.
97
Bagian 96. Pengakuan Delano.
98
Bagian 97. Jawaban Jelita.
99
bagian 98. Lemas tak berdaya
100
Bagian 99. Siksaan dini hari
101
Bagian 100. akan ku pastikan hidupmu menderita.
102
Bag 101 seperti seorang istri yang ngambek terhadap suaminya.
103
Bagian 102. Kita akhiri saja. Aku menyerah
104
Bagian 103. Menata hati di sana
105
Bagian 104. Mungkin kita memang tidak berjodoh.
106
Bagian 106. Bagasi banyak tapi ringan?
107
Bagian 107. Reseh banget sih
108
Bagian 108. Darimana aku harus memulai semua ini.
109
Bagian 109. Cinta pertamaku, kamu tetap cantik meski seperti itu.
110
Bagian 110. Takdir dari pertemuan adalah perpisahan.
111
Bagian 111. Perdebatan sebelum pesta.
112
Bagian 112. Gelang mahal.
113
Bagian 113. Resepsi
114
Bagian 114. " Kamu sungguh tidak mengenaliku?"
115
Bagian 115. Aku insyaAllah, siap sekarang.
116
Bagian 116. Akulah Keendo
117
Bagian 117. Jadwal produksi
118
Bagian 118. Menggelinding seperti kelereng.
119
Bagian 119. Pelataran rumah sakit
120
Bagian 120. Ketempelan
121
Bagian 121. Selalu salah
122
Bagian 122. Pengen di peluk.
123
Bagian 123. Ngidam hot nampol
124
Bagian 124. Dia yang hamil aku yang gendut.
125
Bagian 125. Kabar gembira untuk Papa Leo.
126
Bagian 126. Mood swing-nya benar-benar menjengkelkan!
127
Bagian 127.
128
Bagian 128. Gangguan teknis.
129
Bagian 129. Was was
130
Bagian 130. Kartika sang mantan
131
Bagian 131. Pertemuan dengan Leo.
132
Bagian 132.
133
Bagian 133.
134
Bagian 134.
135
Bagian 135.
136
Bagian 136.
137
Bagian 137. Bukti belanja
138
Bagian 138. Dingin dan kaku
139
bagian 139. Tukar saja dengan nyawaku.
140
Bagian 140.
141
Bagian 141.
142
Bagian 142
143
Bagian 143.
144
Bagian 144. Apa sakit
145
Bagian 145. Restu dari Leo
146
Bagian 146. Jelita Koma
147
Bagian 147. Suara mendengung
148
Bagian 148. Kamu tetap cantik
149
Bagian 149. Tersadar
150
Bagian 150. Rapuh
151
Bagian 151. Melahapmu
152
Bagian 152. END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!