Suasana hening tercipta setelah kepergian Tari. Tari meninggal dengan masih terpasang alat yang begitu banyak di tubuhnya. Keinginannya untuk meminta maaf kepada Leo telah terlaksana. Tata pun ikut menyaksikannya.
"Mbak, Maafkan Kakakku ya. Karena beliau, Mbak dan Mas Leo sampai bercerai." Ucap Bella yang mewakili Tari meminta maaf.
Tata hanya diam dan tersenyum tipis, kedua tangannya mengusap lembut pundak tari.
"Mbak, Jujur. Aku sangat malu saat ini, karena ulah kakakku kalian menjadi terpisah. Harus dengan apa mbak, aku memperbaiki kesalahannya?" Ucap Bella dengan mata yang membulat dan terdapat air mata di ujung matanya.
"Tidak dengan apapun. Semua ini sudah menjadi rangkaian jalan hidupku Bella. Kamu jangan merasa bersalah atas sesuatu yang tidak kamu perbuat. Ikhlaskan!" Kata Jelita sambil memeluk Bella.
"Wanitaku memang berhati mulia. Dia mampu memaafkan meski aku sudah menyakiti. Tata, Mas sangat ingin kita bersama lagi." Batin Leo yang menyaksikan Bella dan Tata saling berpelukan di hadapannya.
Tata dan Leo pergi untuk memeriksakan kandungannya.
Di dalam Ruang periksa.
"Wah, bayinya sehat ya Bund. Laki laki dan perempuan. Tinggal enam Minggu lagi ini. Air ketuban oke. Good, semuanya bagus." Terang dokter sambil tersenyum menjelaskan kepada Tata dan Leo.
Leo melihat ke monitor gerak aktif dari jdua bayi yang ada di dalam perut Tata. Leo seperti tertampar keras. Ada dua nyawa dari keturunannya, sudah sampai pada usia yang sebentar lagi siap di lahirkan. Tetapi apa, selama beberapa bulan ini, dia malah berada jauh dari mereka.
"Bu, saya mau bertanya. Kenapa ya, akhir akhir ini pinggang saya sering terasa sakit sekali. Untuk memutar pinggang atau bangun dari duduk, atau sekedar memiringkan badan saat tidur juga sangat sakit sekali rasanya." Keluh Tata kepada Dokter.
Leo tertegun mendengar pertanyaan dari Tata.
"Dia, sesakit itukah? Tapi sedari tadi aku ajak dia di mushola dia duduk dan bangkit seperti tidak ada apa apa. Apa dia sengaja menahannya agar aku tidak tahu?" Batin Leo sambil melihat wajah Tata.
"Tidak apa apa Bund, itu pengaruh dari tekanan kedua janin bunda. Ini saya beri resep untuk pereda nyeri ya. Oh iya, cara yang paling efektif untuk menghilangkan rasa sakit ini adalah memberi kenyamanan."
"Ayahnya sering sering Elus Elus bagian ini ya." Ucap dokter sambil menunjukkan gambar ibu hamil yang tidur dan berhadapan dengan pasangan dengan tangan si pria mengusap pinggang bagian belakang si wanita.
Tata dan Leo saling melempar pandangan. Keduanya terlihat saling bertanya, tapi entah apa.
"Iya, untuk hubungan intim, Ayah dan bunda boleh melakukan dengan tempo yang pelan ya dan juga jangan terlalu sering." Ucap dokter.
"Apa tidak berbahaya dok?" Tanya Leo tiba tiba.
"Tidak pak, Yang bahaya itu di trimester pertama. Tapi ini kan sudah memasuki trimester ketiga, jadi sudah aman. Malah bisa mempermudah jalan lahir." Ucap dokter.
"Sering ajak istrinya jalan jalan santai, atau melakukan relaksasi. Ikut kelas kehamilan juga bagus. Banyak mengedukasi para calon orang tua atau persiapan sebelum persalinan." Timpal dokter lagi.
Keduanya tertegun dan melempar pandangan lagi.
🐇🐇❤️❤️❤️❤️🐇🐇
Tata dan Leo duduk di bangku taman. Tata mengipas wajahnya dengan tangannya.
"Ta, aku mau kita rujuk."Ucap Leo tiba tiba.
Tata menoleh dan melihat Leo dengan tatapan datar.
"Perceraian kita ini bukan karena kesalahan kita. ini terjadi karena kebodohanku. Maafkan aku Ta. Kita rujuk lagi ya." Ucap Leo sambil menatap wajah Tata.
"Udahlah Mas, jangan bahas itu." Jawab Tata sambil menghela nafas panjang.
Tiba tiba, Leo berlutut di hadapan Tata dan berteriak.
"Jelita Prastika! ibu dari anak anakku! Aku mau kita rujuk!" Teriak Leo dengan kuat di hadapan Tata.
Tata melongo mendengar perkataan Leo. Orang orang yang sedang berlalu lalang sontak melihat kearah mereka berdua. Tak sedikit dari mereka lantas berkerumun dan melihat pasangan itu.
"Rujuk!"
"Rujuk!"
"Rujuk!" Seru orang orang yang menggerumuli mereka berdua.
Tata mengangguk sembari menitikan air mata.
Leo seketika memeluk erat tubuh Tata dan mencium kening Tata.
"Mas, jangan terlalu baik lagi sama wanita lain ya. selain aku, ibu dan anak anakmu." Ucap Tata sambil menangis di pelukan Leo.
"Iya sayang, iya." Jawab Leo sambil mengusap lembut wajah Tata.
"Mas, Mas. PSBB Mas, jangan di sini." Kata tukang sapu taman mengingatkan.
"Iya Mas, Maaf." Jawab Leo sambil melepas pelukannya dan clingukan. Sementara itu Tata langsung membuang pandangan seolah olah tidak tau.
"Karena kesungguhannya, hatiku kembali bergetar.
Karena kesungguhannya, aku mengakui jika hanya dia yang bisa membuatku jatuh cinta." Batin Tata sambil tersenyum menggandeng tangan Leo.
🐇🐇❤️❤️
"Alhamdulillah, akhirnya kalian mau rujuk." Ucap ibu Dewi yang bersyukur.
"Ibu panggilkan penghulu ya besok." Ucap ibu Dewi dengan antusias.
"Jangan besok Bu. Tapi malam ini." Ucap Leo.
"Wah, baik baik. Ibu akan panggilkan." Ucap ibu Dewi yang bergegas menemui penghulu bersama dengan Nana.
"Alhamdulillah! Sah Lagi, selamat Yo Ta. Koe wes ga dadi rondo meneh. Aku milu seneng lho. Meneh bojomu ganteng ngene Iki. Beh Jan, dadi pengen aku."
(Alhamdulillah! Sah lagi, Selamat ya Ta. Kamu sudah tidak menjanda lagi. Aku turut bahagia. Apalagi suamimu Tampan seperti ini. Astaga, jadi kepingin juga aku.) Ucap mbak Jumi tetangga Tata.
Tata tersipu malu dengan pipi yang merona. Sementara Leo berdehem sambil memebenarkan kerah bajunya yang tak berantakan.
Setelah selesai dengan pernikahan mereka yang kedua kalinya. Mereka memutuskan kembali ke kota dan kembali menempati rumah mereka. Semuanya nampak bersih dan rapi.
"Mas, kok rapi dan bersih sekali? Padahal mas kan selalu tidur di kantor" Ucap Tata sambil mengusapkan jarinya untuk melihat debu yang menempel di meja.
"Apa, jadi kamu tau aku selalu tidur di kantor sayang? siapa yang kasih tau?"Tanya Leo keheranan.
"Bang Farhan Mas." Jawab Tata singkat.
"Oh, Farhan. Rumah juga aku suruh dia yang bantuin beresin. Dia dan Dika."
"Sayang." Ucap Leo yang kini sudah memeluk tubuh Tata dari belakang.
Tata tersenyum menerima perlakuan manis dari suaminya.
"Hemm?" jawab Tata dengan cepat.
"Aku kangen, Aku mau jengukin baby twin di dalem. Kita praktekan nasihat dokter tadi ya." Ucap Leo menggoda Tata.
"Mas, Aku sudah capek malam ini. Aku ingin tidur." Jawab Tata.
"Tidur? Ayo mari kita tidur" Sahut Leo dengan antusias." Kata Leo sambil tersenyum dan mencium leher Tata.
Tatapan mesra terlempar dari keduanya. Memag*t dan mengabsen rongga mulut satu sama lain. Tangan Leo tak henti hentinya meraba setiap Senti tubuh Tata. Keduanya saling bergulat Mesra. Suasana semakin panas saat Leo mulai membuka kancing bajunya satu persatu dan mereka masuki kamar mereka yang dalam keadaan remang remang.
" Ehem...., ehem,!" Seru Dika berdehem.
"Woy! woy....! Nanti woy...!" Seru Farhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Herni Lawati Andira
hahaha Leo ketahuan tuh sama si Farhan sama duka 😂😂😂😂😂🙈🙈🙈😊
2021-03-12
2