4. Bertukar Nomor

Jangan dipaksakan bila tidak suka dengan jalan cerita ini, harap tinggalkan segera. Saya tidak memaksa 🙏.

Terkabulnya suatu doa terkadang melalui cara yang tidak bisa di pahami oleh manusia.

🐇🐇🐇🐇❤️

"Bu ada apa ini?" Tanya Tata dengan tangis yang merembes dari ujung matanya.

"Caca, terserempet mobil kak." jawab Nana sambil memapah Tata untuk berjalan dan duduk di tepi ranjang Caca.

"Caca, tidak apa apa kak. Hanya lecet sedikit dan terkilir." Kata Caca menenangkan Tata.

"Bilang sama Kakak, Siapa yang nyerempet kamu. Kabur pasti orangnya ya?" Desak Tata dengan panik.

Leo berdiri di pojokan kamar Caca yang sempit itu nyaris tidak terlihat karena kamar Caca sempit dan minim penerangan hanya bisa tertawa dalam hati mendengar ucapan Tata.

"Orangnya di belakang Kakak." Jawab Caca sambil menunjuk Leo.

"Pak Leo?" Seru Tata yang kaget dan membalikan badannya.

"Ya, saya. Maaf saya tidak sengaja dan lalai. Semua pengobatan akan saya tanggung. Juga kerugian materil keluarga kalian." Kata Leo dengan nada datar.

Mengingat kebaikan Leo yang waktu itu pernah memberikan uang tip, Tata menjadi terdiam dan merubah raut wajahnya menjadi lebih santai sekarang. Tata lebih bisa mengendalikan emosinya saat ini.

"Boleh kita bertukar nomor? Mungkin, jika nanti Caca ada keluhan lain karena kejadian tadi. Biar saya yang menanggungnya." Ucap Leo dengan santun.

"Baik pak." Jawab Tata dengan cepat.

Tata kemudian mulai memberikan nomornya kepada Leo dan begitu juga sebaliknya.

🐇🐇🐇❤️

"Harus ya, nyerempet adiknya dulu biar dapat nomor Kakaknya?" Gumam Leo lirih masih dengan mengemudi.

"Ah, iya. Sandy." Kata Leo sambil mengemudi dan menghubungi seseorang dari ponsel pintarnya.

"Hallo, Ndi. Besok aku minta kamu Carikan sepeda untuk anak SD kelas 5 ya. Kirim langsung ke alamat yang saya bagikan." Kata Leo yang kemudian menutup panggilan begitu saja.

"Enaknya jadi Boss. Apa apa tinggal mangap." Keluh Sandy yang kemudian kembali melanjutkan mimpinya.

Di Rumah Tata.

Tetangga pada silih berganti berdatangan untuk menjenguk Caca, Bahkan sampai keesokan harinya. Paman Lukman dan bibi Eti juga datang untuk membesuk.

Untunglah Caca tidak apa apa. Semua terpelongok kaget ketika seorang pria berjas hitam datang sambil membawakan beberapa bungkusan untuk Caca.

Tata saat itu yang baru pulang dari kuliahnya hanya bisa diam dan keheranan.

"Maaf Mas. Ini mungkin salah alamat. Kami tidak ada memesan apapun." Kata Tata dengan laki laki berjas hitam itu.

"Ini, benar kan alamatnya?" Kata Sandy sambil menunjukkan chat Bossnya.

Mata Tata tertuju kepada Nama kontak orang yang mengirimkan alamat itu. Terlihat juga beberapa list barang barang yang harus di beli Sandy.

Tas, Buku, Sepatu, Baju, Sepeda dan Juga sebuah meja belajar.

"Pak Leo? Ini semua berlebihan. Caca hanya sedikit lecet dan terkilir." Gumam Tata sambil Terdiam melihat para kuli sedang menurunkan barang barang.

Tata sedikit menjauh dan menghubungi seseorang.

"Hallo." Sapa Tata mengawali pembicaraan.

"Ya Hallo." Jawab Leo dengan wajah bahagia.

'Akhirnya dia menghubungiku juga.'Batin Leo girang.

"Pak, sebelumnya saya minta maaf. Tapi, bisa tidak barang barang yang bapak kirim ini bapak ambil kembali. Saya rasa ini berlebihan."Kata Tata dengan lirih namun teramat jelas di telinga Leo.

"Kenapa? Saya ikhlas memberikannya. Anggap itu sebagai hadiah untuk pertemananku dan Caca." Kata Leo dengan santainya.

"Tapi Maaf nih pak, maaf sekali lagi. Rumah kami ini bukan mansion pak. Bapak memberikan kami barang barang seperti ini. Kami akan taruh dimana?"Ucap Jelita.

Leo terdiam sejenak. Dia mengingat lagi rumah petak milik keluarga Tata yang terbilang mungil untuk 4 orang.

"Apa, Sebagai hadiah pertemanan kita kamu mau ku belikan rumah?" Ucap Leo.

'Gila dia, Rumah? dikasih ke orang. Asli sudah gila dia.'

"Ah, tidak pak tidak. terimakasih. Ini sudah lebih dari cukup. Wasallam." Kata Tata menutup panggilannya.

Tata menggeleng geleng kepalanya berkali kali dia masih sulit mencerna semua maksud Leo. Bukan apa-apa, yang dia takutkan adalah cibiran para tetangga.

Sejak mobil pickup itu terparkir di halaman rumahnya, para tetangga banyak yang bergerumul untuk melihatnya. Tak sedikit dari mereka yang saling berbisik. Tata tau benar kebiasaan bergosip ibu ibu di sekitar rumahnya.

🐇🐇🐇🐇🐇

Hari ini adalah waktunya bagi Tata untuk merayakan kelulusannya. Sedikit uang yang di terimanya sebagai gaji yang sudah mendapat potongan untuk membayar hutang kepada pamannya.

Paman Lukman memberikan uang sebesar dua ratus ribu rupiah kepada Jelita untuk mengajak ibunya pergi makan makan.

Saat mereka sedang makan malam di pinggiran jalan. Tiba tiba berhenti sebuah mobil sedan berwarna kuning. Dan turunlah si pengemudi.

"Pak Leo?" Kata Lita sambil melongo dan menghentikan kunyahan makanannya.

Leo berjalan dengan santainya dan menyapa semua anggota keluarga Tata. Tata hanya terdiam dan kebingungan. Leo duduk tepat di sebelah Tata dengan seenaknya.

Tata hanya pasrah dan tidak bisa bergeser karena memang warung baso pinggir jalan itu sedang penuh pengunjung.

"Pantas saja aku chat tidak di balas. Sedang enak makan disini rupanya." Bisik Leo di dekat telinga Tata.

"Apa?"Tata terkejut dan kemudian memeriksa ponselnya.

Ada 4 chat yang masuk. Semuanya dari Leo. Tata semakin tidak mengerti. Kenapa juga Leo bisa tau jika dia sedang makan di warung ini.

"Kenapa bapak kesini? bapak tidak jijik? ini bukan restoran berkelas." Kata Tata lirih.

"Aku bukan orang seperti itu. Yang penting aku nyaman dan bisa menikmatinya sudah cukup." Jawab Leo sembari tersenyum dan melahap baso milik Tata tanpa permisi.

"Pak, itu baso saya."Kata Tata dengan nada heran.

"Tau!" Jawab Leo dengan cuek.

"Bapak ga jijik? ga pengen muntah gitu? itu bekas mulut saya." Kata Tata sambil menunjuk garpu yang di pakai Leo.

"Enggak, enak kok." jawab Leo cuek sambil terus melahap baso milik Tata.

"Aku ada asma loh pak. Ga jijik?" Kata Tata berbohong.

"Bohong! kamu tuh pinter bohong." Kata Leo.

'Tau dari mana dia kalau aku bohong? Ah, bodo amat lah yang penting mau makan aku.' Batin Tata kesal.

Tata kemudian memesan satu porsi baso lagi. Tapi saat dia mau melahapnya, tangan Leo lebih gesit dan kembali melahap baso milik Tata.

"Bapak ini laper apa doyan sih? Semua punyaku di lahapnya!" Gerutu Tata kesal.

"Ga papa, Kamu pesen lagi aja Kak." Kata Ibu Dewi yang tertawa kecil melihat tingkah Tata dan Leo.

Tata memesan lagi dan baru kali ini dia bisa menikmatinya.

Selesai makan dan Tata hendak membayar.

" Berapa pak semuanya?" Tanya Tata kepada Abang penjual baso.

"Semuanya sudah di bayar mbak." Jawab si Abang baso.

"Siapa yang bayar pak?" tanya Tata dengan raut wajah tidak percaya.

"Tadi Mas yang itu yang membayar, katanya sebagai perayaan atas kelulusan teman barunya." Kata si Abang baso.

Tata menggaruk garuk keningnya dan serasa mustahil untuk semua ini. Dia tidak percaya kenapa Leo bisa sebaik ini.

Dilihatnya Leo yang tengah asik berbincang dengan ibu dan adik adik Tata. Bahkan mereka saling ber swafoto.

"Leo, kenapa kamu sebaik ini. Ada apa?" Gerutu Tata dengan tidak percaya.

'Jangan panggil aku Leo jika aku tidak bisa mendapatkanmu.' Batin Leo sambil menyeringai.

Terpopuler

Comments

Dinda Natalisa

Dinda Natalisa

Hai author aku mampir nih kasih like jangan lupa mampir di novel ku "menyimpan perasaan" mari saling mendukung.

2021-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal jumpa
2 2. Kencan Buta
3 3. Pak Guru
4 4. Bertukar Nomor
5 5. Kedatangan Mama Elfa
6 6. Kedatangan Mama Elfa 2.
7 7. Awal yang sunyi.
8 8. Pagi yang indah.
9 9. Bayang bayang masa lalu
10 10. Membiasakan diri tanpamu.
11 11. Tidak enak badan.
12 12. Bukti kuat.
13 13. Sosok penolong
14 14. Sosok penolong 2.
15 15. Pertengkaran ini sudah tidak berarti.
16 16. Jeda
17 17. Cek kehamilan
18 18. Kesungguhannya
19 19. Awali semuanya dengan doa.
20 20. Menahan sakit.
21 21. Bahagiaku.
22 22. Mengulas masa lalu.
23 23. Keraguan baru
24 24. Kecemburuan Leo.
25 25. Mode senyap
26 26. Petis mangga muda.
27 27. Ayam Bakar.
28 27. Ayam bakar 2.
29 28. Manja sekali
30 30. Memilih nama
31 31. Di atap cafe.
32 32. Mulas mulas
33 33. Pecah
34 34. Tiup tiup
35 35. Kecelakaan beruntun
36 36. Peluk aku cinta
37 37. Lamaran Reza
38 38. Mengunjungi Aira.
39 39. Yes or No.
40 40. Rahasia Jelita
41 41. Rambut siapa ini
42 42. Aku jelek
43 43. Emosi di kamar mandi.
44 44. Hadiah dari Stevie
45 45. Kejutan
46 46. Kejutan 2
47 47. Pernikahan Nana dan Reza.
48 48. Senyuman tanpa pesan.
49 49. Senyuman tanpa pesan 2
50 Papa
51 51. Teman Masa SMP
52 52. Bulan madu yang aneh
53 53. Ucapan belasungkawa dari Farhan
54 54. Sheila
55 55. Tiga bayi
56 56. Lebih sulit dari yang di bayangkan
57 57. Kejujuran Sheila
58 58. Pengasuh baru untuk Leon dan Adine
59 59. Penolakan Sheila
60 60. Perkelahian seru
61 61. K.O
62 62. Menjenguk Dika
63 63. Menjenguk Dika 2
64 64. Tamu tidak terduga
65 65. Duel
66 66. Pengakuan Reza
67 67. Alkohol
68 68. Biarkan semua berjalan sebagaimana mestinya
69 69. Amukan Farhan.
70 70. Terimakasih Papa
71 71. Mencari waktu yang tepat.
72 72. Luka tembak
73 73. Peranan Beno
74 74. Tatapan Maut
75 75. Wanita selalu benar
76 76. Karya pertama Leon
77 78. Plesetan kata
78 79. Bantuan di pinggir jalan
79 80. Semakin banyak, semakin hangat ( Nia & Reza)
80 81. Sekarung beras
81 Bagian 82.
82 Bagian 83.
83 Bagian 84.
84 Bagian 85.
85 Bagian 86.
86 Bagian 87.
87 Bagian 88.
88 Bagian 89.
89 Ulangan bagian 88.
90 Ulangan bagian 89. Maaf lama dear.
91 Bagian 90. Gunjingan tetangga
92 Bagian 91. Makian dari Katrin
93 Bagian 92. Kepergiannya
94 Bagian 93. Meeting bersama
95 Bagian 94. Mati bukan meninggal
96 Bagian 95. Curahan hati Leon.
97 Bagian 96. Pengakuan Delano.
98 Bagian 97. Jawaban Jelita.
99 bagian 98. Lemas tak berdaya
100 Bagian 99. Siksaan dini hari
101 Bagian 100. akan ku pastikan hidupmu menderita.
102 Bag 101 seperti seorang istri yang ngambek terhadap suaminya.
103 Bagian 102. Kita akhiri saja. Aku menyerah
104 Bagian 103. Menata hati di sana
105 Bagian 104. Mungkin kita memang tidak berjodoh.
106 Bagian 106. Bagasi banyak tapi ringan?
107 Bagian 107. Reseh banget sih
108 Bagian 108. Darimana aku harus memulai semua ini.
109 Bagian 109. Cinta pertamaku, kamu tetap cantik meski seperti itu.
110 Bagian 110. Takdir dari pertemuan adalah perpisahan.
111 Bagian 111. Perdebatan sebelum pesta.
112 Bagian 112. Gelang mahal.
113 Bagian 113. Resepsi
114 Bagian 114. " Kamu sungguh tidak mengenaliku?"
115 Bagian 115. Aku insyaAllah, siap sekarang.
116 Bagian 116. Akulah Keendo
117 Bagian 117. Jadwal produksi
118 Bagian 118. Menggelinding seperti kelereng.
119 Bagian 119. Pelataran rumah sakit
120 Bagian 120. Ketempelan
121 Bagian 121. Selalu salah
122 Bagian 122. Pengen di peluk.
123 Bagian 123. Ngidam hot nampol
124 Bagian 124. Dia yang hamil aku yang gendut.
125 Bagian 125. Kabar gembira untuk Papa Leo.
126 Bagian 126. Mood swing-nya benar-benar menjengkelkan!
127 Bagian 127.
128 Bagian 128. Gangguan teknis.
129 Bagian 129. Was was
130 Bagian 130. Kartika sang mantan
131 Bagian 131. Pertemuan dengan Leo.
132 Bagian 132.
133 Bagian 133.
134 Bagian 134.
135 Bagian 135.
136 Bagian 136.
137 Bagian 137. Bukti belanja
138 Bagian 138. Dingin dan kaku
139 bagian 139. Tukar saja dengan nyawaku.
140 Bagian 140.
141 Bagian 141.
142 Bagian 142
143 Bagian 143.
144 Bagian 144. Apa sakit
145 Bagian 145. Restu dari Leo
146 Bagian 146. Jelita Koma
147 Bagian 147. Suara mendengung
148 Bagian 148. Kamu tetap cantik
149 Bagian 149. Tersadar
150 Bagian 150. Rapuh
151 Bagian 151. Melahapmu
152 Bagian 152. END
Episodes

Updated 152 Episodes

1
1. Awal jumpa
2
2. Kencan Buta
3
3. Pak Guru
4
4. Bertukar Nomor
5
5. Kedatangan Mama Elfa
6
6. Kedatangan Mama Elfa 2.
7
7. Awal yang sunyi.
8
8. Pagi yang indah.
9
9. Bayang bayang masa lalu
10
10. Membiasakan diri tanpamu.
11
11. Tidak enak badan.
12
12. Bukti kuat.
13
13. Sosok penolong
14
14. Sosok penolong 2.
15
15. Pertengkaran ini sudah tidak berarti.
16
16. Jeda
17
17. Cek kehamilan
18
18. Kesungguhannya
19
19. Awali semuanya dengan doa.
20
20. Menahan sakit.
21
21. Bahagiaku.
22
22. Mengulas masa lalu.
23
23. Keraguan baru
24
24. Kecemburuan Leo.
25
25. Mode senyap
26
26. Petis mangga muda.
27
27. Ayam Bakar.
28
27. Ayam bakar 2.
29
28. Manja sekali
30
30. Memilih nama
31
31. Di atap cafe.
32
32. Mulas mulas
33
33. Pecah
34
34. Tiup tiup
35
35. Kecelakaan beruntun
36
36. Peluk aku cinta
37
37. Lamaran Reza
38
38. Mengunjungi Aira.
39
39. Yes or No.
40
40. Rahasia Jelita
41
41. Rambut siapa ini
42
42. Aku jelek
43
43. Emosi di kamar mandi.
44
44. Hadiah dari Stevie
45
45. Kejutan
46
46. Kejutan 2
47
47. Pernikahan Nana dan Reza.
48
48. Senyuman tanpa pesan.
49
49. Senyuman tanpa pesan 2
50
Papa
51
51. Teman Masa SMP
52
52. Bulan madu yang aneh
53
53. Ucapan belasungkawa dari Farhan
54
54. Sheila
55
55. Tiga bayi
56
56. Lebih sulit dari yang di bayangkan
57
57. Kejujuran Sheila
58
58. Pengasuh baru untuk Leon dan Adine
59
59. Penolakan Sheila
60
60. Perkelahian seru
61
61. K.O
62
62. Menjenguk Dika
63
63. Menjenguk Dika 2
64
64. Tamu tidak terduga
65
65. Duel
66
66. Pengakuan Reza
67
67. Alkohol
68
68. Biarkan semua berjalan sebagaimana mestinya
69
69. Amukan Farhan.
70
70. Terimakasih Papa
71
71. Mencari waktu yang tepat.
72
72. Luka tembak
73
73. Peranan Beno
74
74. Tatapan Maut
75
75. Wanita selalu benar
76
76. Karya pertama Leon
77
78. Plesetan kata
78
79. Bantuan di pinggir jalan
79
80. Semakin banyak, semakin hangat ( Nia & Reza)
80
81. Sekarung beras
81
Bagian 82.
82
Bagian 83.
83
Bagian 84.
84
Bagian 85.
85
Bagian 86.
86
Bagian 87.
87
Bagian 88.
88
Bagian 89.
89
Ulangan bagian 88.
90
Ulangan bagian 89. Maaf lama dear.
91
Bagian 90. Gunjingan tetangga
92
Bagian 91. Makian dari Katrin
93
Bagian 92. Kepergiannya
94
Bagian 93. Meeting bersama
95
Bagian 94. Mati bukan meninggal
96
Bagian 95. Curahan hati Leon.
97
Bagian 96. Pengakuan Delano.
98
Bagian 97. Jawaban Jelita.
99
bagian 98. Lemas tak berdaya
100
Bagian 99. Siksaan dini hari
101
Bagian 100. akan ku pastikan hidupmu menderita.
102
Bag 101 seperti seorang istri yang ngambek terhadap suaminya.
103
Bagian 102. Kita akhiri saja. Aku menyerah
104
Bagian 103. Menata hati di sana
105
Bagian 104. Mungkin kita memang tidak berjodoh.
106
Bagian 106. Bagasi banyak tapi ringan?
107
Bagian 107. Reseh banget sih
108
Bagian 108. Darimana aku harus memulai semua ini.
109
Bagian 109. Cinta pertamaku, kamu tetap cantik meski seperti itu.
110
Bagian 110. Takdir dari pertemuan adalah perpisahan.
111
Bagian 111. Perdebatan sebelum pesta.
112
Bagian 112. Gelang mahal.
113
Bagian 113. Resepsi
114
Bagian 114. " Kamu sungguh tidak mengenaliku?"
115
Bagian 115. Aku insyaAllah, siap sekarang.
116
Bagian 116. Akulah Keendo
117
Bagian 117. Jadwal produksi
118
Bagian 118. Menggelinding seperti kelereng.
119
Bagian 119. Pelataran rumah sakit
120
Bagian 120. Ketempelan
121
Bagian 121. Selalu salah
122
Bagian 122. Pengen di peluk.
123
Bagian 123. Ngidam hot nampol
124
Bagian 124. Dia yang hamil aku yang gendut.
125
Bagian 125. Kabar gembira untuk Papa Leo.
126
Bagian 126. Mood swing-nya benar-benar menjengkelkan!
127
Bagian 127.
128
Bagian 128. Gangguan teknis.
129
Bagian 129. Was was
130
Bagian 130. Kartika sang mantan
131
Bagian 131. Pertemuan dengan Leo.
132
Bagian 132.
133
Bagian 133.
134
Bagian 134.
135
Bagian 135.
136
Bagian 136.
137
Bagian 137. Bukti belanja
138
Bagian 138. Dingin dan kaku
139
bagian 139. Tukar saja dengan nyawaku.
140
Bagian 140.
141
Bagian 141.
142
Bagian 142
143
Bagian 143.
144
Bagian 144. Apa sakit
145
Bagian 145. Restu dari Leo
146
Bagian 146. Jelita Koma
147
Bagian 147. Suara mendengung
148
Bagian 148. Kamu tetap cantik
149
Bagian 149. Tersadar
150
Bagian 150. Rapuh
151
Bagian 151. Melahapmu
152
Bagian 152. END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!