Pernikahan telah berlangsung dan berjalan lancar. Sebagai hadiah pernikahan Leo memberikan sebuah rumah untuk ibu Dewi dan adik adik Tata.
Tata sudah kehabisan kata kata untuk semua yang di lakukan suaminya. Banyak petuah ibu Dewi yang di berikan kepada Tata sebelum pernikahan terjadi.
Ibu Dewi hanya ingin putrinya bisa menjadi sosok ibu dan juga istri yang berbakti kepada suaminya. Bagi ibu Dewi, kehidupan wanita setelah menikah adalah sebuah bakti patuh dan taat kepada suami yang beriman.
Farhan, yang dahulu sempat bersaing dengan Leo untuk mendapatkan Jelita kini telah mengakui kekalahannya dan hubungan persahabatan mereka terjalin dengan baik.
Satu Minggu setelah pernikahan.
"Yank, bisa bantuin Mas sebentar?" Seru Leo dari dalam kamar mandi.
"Ada apa Mas? Mas baik baik aja kan?" Sahut Tata yang berlari masuk ke kamar.
Leo sedang mandi sedangkan Tata masih sibuk menata makan malam. Leo memanggil Tata dengan tiba tiba hingga membuat Tata sangat khawatir.
"Astaga Mas! Itu ga bisa di tutup dulu?" Teriak Tata ketika melihat junior milik suaminya.
ini adalah pertama kalinya Tata melihat barang itu. Belum pernah sekalipun Leo melaksanakan Haq dan kewajibannya itu. Leo masih belum mau melakukan hubungan badan sebelum terucap kata dari istrinya jika dia juga mencintai suaminya.
Tata masih bungkam dengan satu kata itu, sementara itu Leo tidak ada henti-hentinya menunggu tanpa memaksa.
"Gimana lah Sayang, Mas ga bisa ini. Kaki Mas sepertinya terkilir." Ucap Leo sambil meringis kesakitan.
Badan Leo masih penuh dengan busa. Dia terpeleset ketika hendak mengambil shampoo. Kakinya yang terkilir membuatnya sulit bergerak, ditambah lagi dengan lantai yang licin oleh busa sabun.
"Iya Mas, Sabar. Tunggu sebentar, aku ambil handuk dulu." Ucap Tata sambil berlari mengambil handuk kimono dan handuk panjang.
Di tangkupnya tubuh bagian bawah Leo dengan handuk sehingga bagian vitalnya tertutup.
"Mas, Gimana sih. Kok bisa jatuh begini? Terus mandinya udah selesai apa belum? Mana saja yang sakit?" Oceh Tata penuh dengan kekhawatiran.
Leo yang melihat kekhawatiran di mata istrinya malah tersenyum senang. Tata mengernyitkan dahinya melihat suaminya tersenyum.
"Mas!" Panggil Tata lagi sambil mengguncang pundak Leo.
"Apa?" Jawab Leo yang tersadar dari lamunannya.
"Mandinya udah selesai apa belum? Mana yang sakit?"Tanya Tata lagi sambil memeriksa kepala Leo.
"Belum. Ini yang sakit." Jawab Leo sambil menggeleng dan memegang dadanya.
"Sakit sekali ya? Kita kerumah sakit ya Mas." Ucap Tata dengan panik.
"Ini sakit sekali, sakit karena menunggu ungkapan cinta dari separuh hatinya." Kata Leo dengan wajah serius.
"Mas, jangan bikin aku ketakutan." Tata menjadi lemas dan menangis di hadapan Leo.
"Aku takut kamu kenapa kenapa Mas. Maafkan aku yang sulit untuk mengungkapkan itu. Tapi kamu cukup tau kalau aku sangat takut jika terjadi sesuatu dengan kamu Mas." Jawab Tata sambil menangis haru.
"Itu tandanya, kamu....?" Ucap Leo memancing kata selanjutnya dari Tata.
"Iya,Mas. Aku menyayangimu." Kata Tata dengan bulir air mata yang masih menetes.
"Bukan, yang satunya lagi." Goda Leo dengan wajah yang berbinar.
"Iya, aku mencintaimu suamiku!!" Seru Tata dengan lantang.
Leo nampak berbunga-bunga dengan raut yang bercahaya. Sementara Tata masih merajuk dengan bibir yang mengerucut karena Leo sempat mengerjainya.
🐇🐇🐇🐇❤️❤️
Malam itu Tata memandikan Leo meski dengan wajah yang memerah dan jantung yang berdetak tak beraturan. Seperti bayi besar Leo hanya mampu menurut dengan semua ucapan istrinya.
Beberapa saat setelah terpeleset, Leo baru bisa merasakan jika kaki dan lengannya terkilir dan sulit di gerakkan.
"Mas, masih sakit?" Tanya Tata yang sedang menyuapi Leo.
Leo mengangguk sambil mengunyah makanannya.
"Kita panggil tukang urut ya? Atau mau kerumah sakit?" Tanya Tata.
"Tidak usah, biar Sandy saja yang panggilkan dokter untuk kesini." Jawab Leo.
"Ya sudah, yang penting Mas cepat sembuh. Aku taruh piring ke dapur dulu ya." Kata Tata sambil membawa nampan yang berisi piring dan gelas bekas makan Leo.
'Akhirnya, dia mengakui juga kalau mencintaiku. Tapi kenapa susah sekali? padahal aku suaminya.'
'Berarti malam ini, kita bisa tidur tanpa pembatas.' Pikir Leo dengan gembira.
flashback on.
Dari mulai tidur di satu kamar, mereka tidur di satu ranjang dengan sekat bantal sebagai pembatas. Leo tidak pernah memprotes apa yang di lakukan istrinya.
Leo memberikan waktu untuk Tata mau menerima dengan perlahan.
flashback off.
"Yank, Ga pengen pijitin atau apa gitu biar aku cepat sembuh?" Ucap Leo yang mengharapkan sesuatu.
"Enggak ah Mas, aku takut salah urat. Nanti kita tunggu dokter aja." Jawab Tata polos.
Jawaban Tata sungguh jauh dari harapan suaminya. Leo langsung berubah muram mendengar jawaban istrinya.
"Aku ga berani mijit Mas, Sini aku Elus Elus aja ya." Ucap Tata sambil duduk di sebelah Leo.
Leo langsung merebah dan meletakkan kepalanya di atas pangkuan Tata. Tata terdiam sesaat lalu kemudian mulai mengelus lembut kepala Leo.
Leo tersenyum bahagia menikmati Usapan lembut dari istrinya.
'Padahal, yang mau aku elus lengan atau kakinya. Tapi kok...., Hem....! Mas, Mas. Aku Tau kamu menginginkan hal itu.'
'Maaf Mas, sebagai istri aku selalu menunda Haq mu.' Batin Tata sambil terus mengusap kepala Leo.
Mereka berdua menikmati malam itu penuh kesunyian dan tanpa obrolan lagi setelah kejadian di kamar mandi. Dokter yang di minta datang tidak bisa datang malam itu karena sedang berada di luar kota.
🐇🐇🐇🐇❤️❤️❤️
"Akhirnya, dia telah mendapatkan penggantiku."
"Selamat Leo, semoga kamu bahagia. Aku turut berbahagia." Gumam seorang wanita yang membaca berita online.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments