19. Kasih Aku Kesempatan

Saat Ara sarapan dan hendak berangkat kerja. Mamanya memberitahunya kalau nanti malam mereka akan makan malam dengan keluarga Alkha untuk membahas masalah perjodohan mereka.

Ara yang malas membahas tentang perjodohan mereka, menolak dengan keras makan malam yang akan dilaksanakan nanti malam di sebuah kafe ternama. Dia tidak mau membahas itu karena dia tahu Alkha pasti juga akan menentangnya. Ara tidak mau di tolak lagi oleh Alkha, apalagi di depan kedua orang tua mereka.

"Ara kan udah bilang, Ara nggak mau nikah sama duda, lagipula om Alkha juga pasti akan menentang, orang dia masih belum bisa menerima kalau istrinya sudah meninggal." ucap Ara mengutarakan apa yang dia pikirkan.

"Kata siapa? Orang nak Alkha yang meminta tante Sarah untuk membahas perjodohan kalian dengan mama dan papa, nak Alkha setuju dijodohkan dengan kamu." Tentu saja penjelasan mamanya itu membuat Ara terkejut bukan main.

Seolah tak percaya dengan apa yang dia dengar. Ara menjadi punya banyak pertanyaan di dalam benaknya. Bukankah dia yang meminta supaya Ara melupakan rasa sukanya. Dan bukankah dia sendiri yang bilang kalau dia tidak akan pernah bisa membuka hatinya untuk orang lain. Terus kenapa dia menerima perjodohan ini.

"Apa sih yang sebenarnya dia mau?" Ara masih bertanya-tanya, bahkan saat dia mengemudikan mobilnya jadi sedikit tidak fokus.

Sesampainya di kantor, Ara sengaja mencari mobil Alkha, dan begitu dia menemukan mobil Alkha yang sudah terparkir, dia lalu bergegas mencari Alkha. Dengan langkah cepat Ara menuju ruangan CEO.

Hanya sekali ketukan saja, Alkha sudah merespon panggilan Ara. Ketika Ara masuk ke dalam ruangannya, Alkha tersenyum senang. "Ada apa pagi-pagi cari aku?" tanyanya dengan tersenyum manis ke arah Ara.

"Mau bapak apa sih sebenarnya?" tanya Ara dengan sedikit marah.

"Maksud kamu apa?" Alkha beranjak dari kursinya dan berjalan mendekat ke Ara.

"Bapak meminta saya untuk melupakan rasa suka saya ke bapak, bapak juga yang meminta untuk membahas perjodohan kita. Maksud bapak apa?" Ara sudah tidak bisa lagi menahan amarahnya.

"Apa begitu senang bermain dengan perasaan saya?" teriak Ara cukup memekakan telinga.

"Bukan begitu, aku sadar, aku salah waktu itu. Aku terlalu kaget dengan kepergian Adela yang tiba-tiba. Tapi sekarang aku sadar, kalau hidup ini harus terus berjalan, aku akan mencoba." Alkha mengulurkan tangannya hendak menyentuh pipi Ara. Tapi dengan cepat Ara menepis tangan Alkha.

"Bapak pikir hati saya percobaan gitu?" Ara semakin marah setelah mendengar jawaban Alkha.

"Saya mohon batalin acara nanti malam!" lanjut Ara dengan geram.

"Kasih aku kesempatan!" Alkha meraih tangan Ara.

Ara menatap Alkha yang juga menatapnya dengan begitu menyedihkan. Sebenarnya Ara tidak tega melihat lelaki yang dia cinta terlihat begitu sedih. Tapi Ara tidak ingin menyerah begitu saja, dia ingin melihat Alkha berjuang untuk mendapatkannya. Ara ingin melihat kesungguhan Alkha.

"Kesempatan untuk menolak saya lagi? Maaf pak, saya punya perasaan." ucap Ara melepaskan tangannya lalu berlari keluar dari ruangan Alkha, dan masuk ke dalam ruangannya sendiri.

Ara yang sudah berusaha menahan perasaannya hanya bisa menghela nafas lega. Dia tidak mau kalah dengan perasaannya yang campur aduk. Apalagi saat melihat Alkha yang setengah memohon tadi.

"Hah, gue nggak boleh kalah dengan perasaan baper gue! Biarin aja dia tunjukin keseriusannya." gumam Ara merasa sedikit puas.

"Lalu apa ya yang buat dia berubah? Apa karena gue yang terlihat dewasa sekarang?" Ara masih bertanya-tanya.

Sebenarnya alasan kenapa dia marah dengan Alkha pagi ini, karena dia tahu alasan Alkha berubah pikiran. Tapi di dekat Alkha, Ara selalu tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

****

Ketika makan siang Ara tidak menemukan Reska yang biasanya menemani dia makan. Mungkin Reska sedang kencan dengan Cintya atau punya kerjaan di luar.

Ara makan sendiri di kafetaria perusahaan. Meski dia sudah banyak kenal dengan teman-teman kerjanya, tapi Ara lebih suka menyendiri.

Tak lama kemudian suasana yang awalnya sedikit tenang berubah menjadi heboh karena melihat CEO mereka juga datang langsung ke kafetaria perusahaan. Mungkin bagi karyawan perusahaan itu pemandangan seperti itu sangatlah langka. Mengingat selama ini yang sering makan ke kafetaria perusahaan adalah Reska.

Ara yang menggunakan headset tidak mendengar keributan yang ada di tempat itu. Dengan santai dia menikmati makanan yang ada di depannya, sembari sesekali menganggukan kepalanya mengikuti irama musik yang dia dengar.

Akan tetapi dia merasa kaget saat melihat seseorang yang sedang memandangnya ketika dia mengangkat kepalanya. Ya, dia berpandangan mesra dengan Alkha, yang cukup lama duduk disebelahnya dengan menopang dagunya.

"Sejak kapan bapak disini?" tanya Ara sambil melepas headset-nya.

"Sudah agak lama sih, tapi masih belum puas pandangin kamu.." ucap Alkha dengan tersenyum kecil. Sementara Ara memutar bola matanya mendengar gombalan Alkha, meskipun di dalam hatinya merasa senang.

"Tumben turun sendiri kesini? Biasanya nyuruh mbak Yekti kalau nggak pak Reska." tanya Ara sembari melanjutkan makannya.

"Aku nggak tega lihat anak kecil makan sendirian." jawab Alkha masih dengan lembut.

"Udah biasa keles makan sendiri," Ara masih sedikit ketus kepada Alkha. Padahal aslinya mah, jantungnya berdebar tidak karuan.

"Pak Reska ada kerjaan diluar?" tanya Ara kepada Alkha, karena dia terlalu canggung berduaan dengan Alkha. Bukan hanya karena kedinginan Alkha, tapi juga karena banyak pasang mata yang menatap mereka berdua.

"Nggak, kayaknya makan diluar sama Cintya." jawab Alkha sambil mencomot makanan milik Ara.

"Ini punya gue!!" Tanpa sengaja Ara kembali bertingkah konyol di depan Alkha. Dengan cepat dia menepis tangan Alkha dan menyembunyikan camilannya.

"Dikit aja!" Alkha ingin kembali merebut makanan Ara tapi Ara dengan sekuat tenaga melindungi makanannya.

Seperti itulah Ara. Dia tidak akan memberi makanan kesukaannya kepada siapapun. Kecuali kalau dirinya sendiri yang memberikannya.

"Om, ah..." Alkha tersenyum mendengar kemanjaan Ara lagi. Dia kangen sisi manja wanita yang mungkin sudah merebut hatinya itu.

"Ntar aku beliin lagi yang banyak.." bujuk Alkha.

"Beneran? Serius? Kalau bohong awas!" Sisi manja Ara kembali muncul. Sisi manja yang Alkha rindukan beberapa hati belakangan ini.

Alkha mengangukan kepalanya pelan. Ara yang merasa senang akhirnya mau membagi camilan kesukaannya kepada Alkha. "Aku suka deh lihat kamu manja lagi kayak tadi." ucap Alkha yang membuat Ara tersenyum kecil.

"Jangan marah lagi! Jangan panggil aku dengan sebutan bapak! Karena itu membuat kita jadi semakin jauh." Alkha melanjutkan ucapannya yang semakin membuat Ara tersenyum senang secara diam-diam.

"Jangan marah lagi, oke!" Alkha mencubit pipi Ara yang hanya diam saja sedari tadi.

"Aw... Tapi kan bapak bos saya.."

"Aku nggak keberatan kamu panggil aku, om, atau kakak, atau kamu bilang lo, gue. Karena aku lebih suka kamu kayak gitu, daripada sok-sok'an formal, apaan.." Alkha semakin menarik kedua pipi Ara.

"Nggak pak. Saya tetap nggak akan manja lagi ke bapak, karena saya sadar status saya.." Ara menolak permintaan Alkha.

"Status apa? Kamu calon istri aku, itu status kamu.." ucap Alkha sambil menatap Alkha.

"Hais, ngaku-ngaku!" ucap Ara sembari memutar bola matanya.

"Kamu mau nggak jadi istri aku?"

"Nggak!!"

"Nggak nolak?" ucap Alkha lagi dengan tersenyum sedikit lebar, dan itu sangat manis. Sampai membuat Ara harus menutup matanya karena nggak kuat melihatnya.

Terpopuler

Comments

💜bucinnya taehyung💜

💜bucinnya taehyung💜

mulai episode membucin 🤭🤭

2021-07-25

0

Mira Wahyuni

Mira Wahyuni

ah manisnya....😍😍😍

2021-06-08

0

Aninda Peto

Aninda Peto

yeah akhirnya tarik ulur si Ara berhasil

2021-04-12

0

lihat semua
Episodes
1 1. Jangan Tinggalkan Aku
2 2. Pertemuan Pertama
3 3. Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
4 4. Berhak Bahagia
5 5. Gue Suka Sama Lo
6 6. Good Night my Prince
7 7. Salah Tingkah
8 8. Aku Nggak Mau Nikah Sama Duda
9 9. Ternyata Dia Duda
10 10. Menolak Kenyataan
11 11. Yakin Aja Dulu
12 12. Gue Akan Buat Dia Jatuh Cinta
13 13. Pantang Menyerah
14 14. Maafin Aku
15 15. Semakin Jauh
16 16. Bertemu Teman Lama
17 17. Salah Tingkah (Arabella)
18 18. Arabella yang Iseng
19 19. Kasih Aku Kesempatan
20 20. Good Night My Little Angel
21 21. Surprise Untuk Cintya
22 22. Cemburu
23 23. Berbeda Untuk Dia
24 24. First Kiss
25 25. Cemburu (2)
26 26. Tertampar Perbedaan
27 27. Kecewa
28 28. Baikan
29 29. Liburan Berdua
30 30. "Will You Marry Me"
31 31. Bakat Akting Yang Hebat
32 32. Pertunangan Batal
33 33. Salah Paham
34 34. Aku Harap Ini Yang Terbaik
35 35. Menyesal
36 36. Biarkan Aku Memelukmu
37 37. Mengejar Cinta si Gadis Kecil Kesayangan
38 38. Alkha yang Kekanakan
39 39. Vanya yang Licik
40 40. Kenangan Terindah
41 41. Orang Tua Selalu Menyayangi Anaknya Dengan Adil
42 42. Reuni Hanyalah Ajang Pamer
43 43. "Aku Mau Jadi Papa"
44 44. Rencana Cerdik Alfarezi
45 45. Pengantin Baru
46 46. Indahnya Persahabatan
47 47. Ngidam Tengah Malam
48 48. Vanya Hamil?
49 49. Manjanya Arabella
50 50. Jangan Fitnah Alfarezi
51 51. Kemarahan Alkha
52 52. Aku Tidak Akan Khianati Kakak Aku
53 53. Yang Penting Istri Seneng
54 54. beruntungnya Diriku Memilikimu
55 55. Harapan Untuk Alfarezi dan Cintya
56 56. Kebahagiaan Untuk Semua (End)
Episodes

Updated 56 Episodes

1
1. Jangan Tinggalkan Aku
2
2. Pertemuan Pertama
3
3. Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
4
4. Berhak Bahagia
5
5. Gue Suka Sama Lo
6
6. Good Night my Prince
7
7. Salah Tingkah
8
8. Aku Nggak Mau Nikah Sama Duda
9
9. Ternyata Dia Duda
10
10. Menolak Kenyataan
11
11. Yakin Aja Dulu
12
12. Gue Akan Buat Dia Jatuh Cinta
13
13. Pantang Menyerah
14
14. Maafin Aku
15
15. Semakin Jauh
16
16. Bertemu Teman Lama
17
17. Salah Tingkah (Arabella)
18
18. Arabella yang Iseng
19
19. Kasih Aku Kesempatan
20
20. Good Night My Little Angel
21
21. Surprise Untuk Cintya
22
22. Cemburu
23
23. Berbeda Untuk Dia
24
24. First Kiss
25
25. Cemburu (2)
26
26. Tertampar Perbedaan
27
27. Kecewa
28
28. Baikan
29
29. Liburan Berdua
30
30. "Will You Marry Me"
31
31. Bakat Akting Yang Hebat
32
32. Pertunangan Batal
33
33. Salah Paham
34
34. Aku Harap Ini Yang Terbaik
35
35. Menyesal
36
36. Biarkan Aku Memelukmu
37
37. Mengejar Cinta si Gadis Kecil Kesayangan
38
38. Alkha yang Kekanakan
39
39. Vanya yang Licik
40
40. Kenangan Terindah
41
41. Orang Tua Selalu Menyayangi Anaknya Dengan Adil
42
42. Reuni Hanyalah Ajang Pamer
43
43. "Aku Mau Jadi Papa"
44
44. Rencana Cerdik Alfarezi
45
45. Pengantin Baru
46
46. Indahnya Persahabatan
47
47. Ngidam Tengah Malam
48
48. Vanya Hamil?
49
49. Manjanya Arabella
50
50. Jangan Fitnah Alfarezi
51
51. Kemarahan Alkha
52
52. Aku Tidak Akan Khianati Kakak Aku
53
53. Yang Penting Istri Seneng
54
54. beruntungnya Diriku Memilikimu
55
55. Harapan Untuk Alfarezi dan Cintya
56
56. Kebahagiaan Untuk Semua (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!