16. Bertemu Teman Lama

Ara dan Alkha melihat seorang pemuda yang sedang menunggu di meja yang mereka pesan. Ara memicingkan matanya, dia seperti tidak asing dengan pemuda itu.

"Itu klien kita.." ucap Alkha menunjuk pada pemuda itu.

"Selamat siang pak Barra." sapa Alkha kepada klien barunya.

Barra seorang pengusaha muda dengan segudang prestasi diluar negeri. Dia baru kembali beberapa bulan ini. Selain sukses, dia juga memiliki wajah yang ganteng, cirikhas indonesia banget.

"Selamat siang pak Kim." Begitu nama beken Alkha di kalangan para pembisnis.

"Hai, long time no see." ucap Barra melambaikan tangan kepada Ara dengan tersenyum.

"Kak Barbar?" Ara bertanya dengan ragu.

Sementara Barra tersenyum sembari menganggukan kepalanya.

"Ya ampun kak, lo beda banget sekarang.. Kapan pulang dari Jepang?" tanya Ara pangling.

"Baru dua bulan yang lalu, kamu makin cantik aja.." puji Barra setelah melihat penampilan dewasa Ara.

"Nggak usah muji-muji! Gue nggak akan luluh sama rayuan lo.." Ara berkata sambil menjulurkan lidahnya, kemudian dia tertawa bersama Barra.

"Pak Barra sama Ara udah kenal?" tanya Alkha penasaran, kenapa Ara bisa bercanda seperti itu dengan klien-nya.

"Iya, dia adalah adik kelas saya sewaktu SMA." jawab Barra terlihat sangat bahagia bisa ketemu lagi dengan wanita bernama lengkap Arabella Putri Jovanka itu.

"Kak Barbar nggak nyariin gue waktu pulang?" protes Ara kepada Barra.

"Cariin. Tapi rumah kamu sudah pindah kan?" tanya Barra balik.

Ara tersenyum mendengar jawaban Barra. "Iya, udah pindah." jawabnya dengan tertawa kecil. Dia lupa kalau dia sudah pindah dari rumahnya yang dulu.

"Pindah dimana sekarang?" tanya Barra.

"Dijalan mawar no 10."

Ara dan Barra asyik ngobrol dan saling tukaran nomer hape. Alkha merasa seperti orang ketiga disitu, tapi dia mencoba bersabar. Alkha tahu, Barra akan membangun sebuah apartemen mewah di kota itu. Makanya dia menghubungi perusahaannya. Selain ingin kerja sama juga ingin ketemu dengan Ara.

"Oh ya pak Kim maaf, sampai lupa tujuan kita meeting. Kalau udah sama nih anak satu memang sering lupa yang lain." ucap Barra sambil menyentuh puncak kepala Ara dengan lembut.

Alkha sempat tak suka melihat Barra yang begitu akrab dengan Ara. Atau saat Barra menunjukan perhatiannya kepada Ara, Alkha merasa tak enak dalam hatinya.

"Nggak apa-apa pak Barra." jawab Alkha sedikit kesal sebenarnya karena dia diabaikan.

"Langsung saja ke intinya pak Kim. Saya ingin kerja sama dengan bapak untuk pembangunan apartemen saya. Dan saya akan menunjuk Ara sebagai desainer interiornya." ucap Barra tanpa ragu.

Barra sudah kenal lama dengan Ara, dia tahu betul bakat Ara sudah kelihatan dari kecil. Dulu Ara sering sekali menggambar sebuah bangunan rumah atau hotel, yang katanya kalau dia besar dia akan memiliki beberapa hotel dan rumah mewah dengan rancangannya sendiri.

"Kita nggak perlu ajukan konsep kita ke bapak?" tanya Alkha sedikit kaget.

"Tidak perlu. Saya yakin Ara sudah tahu konsepnya." jawabnya Barra.

"Aku mau bangun apartemen sesuai gambar kamu yang dulu, kamu masih menyimpannya?" tanya Barra ke Ara. Tentu saja Ara kaget dengan ucapan Barra. Bagaimana mungkin dia masih menyimpan kertas kecil itu selama bertahun-tahun.

"Sudah hilang.." lirih Ara.

"Nggak apa, tapi kamu masih ingatkan dengan konsep yang kamu gambar dulu?" Ara hanya menganggukan kepalanya.

"Lusa gue kirim gambar yang baru ke lo, kalau lo nggak puas lo bisa ngomong!" ucap Ara.

"Aku selalu puas apapun hasil dari kamu." ucap Barra lagi sembari mencubit pipi Ara. Lagi-lagi Alkha merasa tak suka dengan apa yang dilakukan Barra.

****

Alkha berjalan bersama seorang wanita di sebuah taman yang begitu indah dengan bunga yang bertebaran. Wanita berlari-lari kecil, dan Alkha mencoba untuk menangkapnya. Mereka terlihat begitu sangat bahagia.

Karena capek, mereka akhirnya duduk di tengah taman itu. Si wanita rebahan dan menjadikan Alkha sebagai bantal. Sementara Alkha duduk dengan mengelus-elus rambut wanita itu dengan penuh cinta.

"Yank, aku capek. Aku akan pergi di tempat yang jauh." ucap wanita itu.

"Pergi kemana? Kamu mau ninggalin aku sendirian?" tanya Alkha dengan wajah sedih.

"Kelak jika waktunya tiba, kamu juga akan pergi kesana! Jangan siksa diri kamu sendiri kamu sendiri! Jangan beratkan langkah aku!" ucap wanita itu menatap Alkha yang mulai meneteskan air matanya.

"Kamu berhak bahagia, jangan siksa batin kamu karena itu akan membuat aku juga merasakan sakit disana." imbuhnya semakin membuat Alkha sedih.

"Aku pamit.. Aku akan menunggumu kamu disana.." ucap wanita itu sembari berjalan menjauh dari Alkha.

"Jangan pergi sayank!!!" seru Alkha mencoba meraih tangan wanita itu tapi tangan wanita itu tidak bisa dia pegang. Berkali-kali dia berusaha tapi tetap aja gagal.

"Apa yang kamu mau, aku pasti akan penuhi?!" lanjut Alkha. Dia tidak ingin wanita itu pergi meninggalkan dia.

"Terima kenyataan! Buka hati kamu untuk wanita lain, karena kamu harus melanjutkan hidup kamu!"

"Nggak akan! Aku cinta sama kamu, cuma kamu!!" teriak Alkha.

"Aku ijinkan kamu mencintai wanita lain, tolong jangan buat langkah aku berat disana! Tolong!" Mohon wanita dengan sedih, lalu sedetik kemudian wanita itu menghilang.

"ADELAAAAA...." teriak Alkha, setelah kemudian dia terbangun dari tidurnya. Alkha melirik jam, dan baru menunjukan pukul 02.00 dini hari. Alkha mencoba mengatur pernafasannya, Alkha terlalu terkejut dengan mimpinya. Dia merasa mimpinya itu seperti nyata.

Ketika dia kembali teringat permintaan Adela, hatinya kembali menjadi sedih. "Apa Adela tak bahagia disana? Sampai dia harus memohon seperti itu?" gumam Alkha seorang diri. Alkha lalu berjalan ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya.

Alkha mencoba kembali memejamkan matanya tapi tidak bisa. Pikirannya masih dipenuhi dengan permintaan Adela di dalam mimpinya. Juga kesedihan Adela ketika dia mengatakan 'tolong'.

"Aku buat kamu bahagia atau buat kamu sedih disana?" gumamnya pada foto Adela yang ada di meja samping tempat tidurnya.

Alkha lalu meraih ponselnya, dan tanpa sadar dia menelepon Ara. Entah itu refleks atau memang kebiasaan Alkha setelah kenal dengan Ara, ketika dia sedih dia akan menelepon Ara. Karena, keceriaan dan kemanjaan gadis itu mampu membuat hatinya merasa tenang.

Tapi sayang sekali, Ara tidak mau menerima teleponnya. Mungkin karena Ara juga masih tidur, karena masih malam.

Tapi tak lama kemudian ponsel Alkha berdering. Ternyata Ara meneleponnya balik. Senyuman Alkha mengembang lalu menerima panggilan itu.

"Ada apa ya pak? Apa ada sesuatu yang mendesak?" tanya Ara sedikit panik dari seberang telepon.

"...Nggak kok, cuma pengen telepon kamu aja. Sudah lama nggak teleponan." jawab Alkha.

"Aku ganggu tidur kamu?" tanya Alkha dengan lembut.

"Sebenarnya iya, tapi karena bos yang telepon, saya bisa apa?" Padahal dalam hati Ara sangat senang. Sudah lebih dari seminggu mereka tidak teleponan. Ara sedikit merasakan kangen juga dengan lelaki pujaannya.

"Besok temenin aku ke makam Adela, ya!"

"Maaf pak saya-"

"Ini perintah!!" sahut Alkha cepat sebelum Ara berkesempatan menolak ajakannya.

"Iya pak.." jawab Ara dengan terpaksa.

Terpopuler

Comments

Kas Gpl

Kas Gpl

giliran dcuekin kelimpungan

2021-05-03

0

Ius Wonga

Ius Wonga

mkanya jgn sok2an bgitu d cuekin jgkel kan....ara prthabkn sikapmu buat alka baper dg barra...byahokbkmu alka

2021-03-30

6

𝓢𝓐𝓓🌷NieR@

𝓢𝓐𝓓🌷NieR@

hayoo... sekarang kekuasaan Alkha dimanfaatkan agar tidak ada penolakan dari Ara😁

2021-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 1. Jangan Tinggalkan Aku
2 2. Pertemuan Pertama
3 3. Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
4 4. Berhak Bahagia
5 5. Gue Suka Sama Lo
6 6. Good Night my Prince
7 7. Salah Tingkah
8 8. Aku Nggak Mau Nikah Sama Duda
9 9. Ternyata Dia Duda
10 10. Menolak Kenyataan
11 11. Yakin Aja Dulu
12 12. Gue Akan Buat Dia Jatuh Cinta
13 13. Pantang Menyerah
14 14. Maafin Aku
15 15. Semakin Jauh
16 16. Bertemu Teman Lama
17 17. Salah Tingkah (Arabella)
18 18. Arabella yang Iseng
19 19. Kasih Aku Kesempatan
20 20. Good Night My Little Angel
21 21. Surprise Untuk Cintya
22 22. Cemburu
23 23. Berbeda Untuk Dia
24 24. First Kiss
25 25. Cemburu (2)
26 26. Tertampar Perbedaan
27 27. Kecewa
28 28. Baikan
29 29. Liburan Berdua
30 30. "Will You Marry Me"
31 31. Bakat Akting Yang Hebat
32 32. Pertunangan Batal
33 33. Salah Paham
34 34. Aku Harap Ini Yang Terbaik
35 35. Menyesal
36 36. Biarkan Aku Memelukmu
37 37. Mengejar Cinta si Gadis Kecil Kesayangan
38 38. Alkha yang Kekanakan
39 39. Vanya yang Licik
40 40. Kenangan Terindah
41 41. Orang Tua Selalu Menyayangi Anaknya Dengan Adil
42 42. Reuni Hanyalah Ajang Pamer
43 43. "Aku Mau Jadi Papa"
44 44. Rencana Cerdik Alfarezi
45 45. Pengantin Baru
46 46. Indahnya Persahabatan
47 47. Ngidam Tengah Malam
48 48. Vanya Hamil?
49 49. Manjanya Arabella
50 50. Jangan Fitnah Alfarezi
51 51. Kemarahan Alkha
52 52. Aku Tidak Akan Khianati Kakak Aku
53 53. Yang Penting Istri Seneng
54 54. beruntungnya Diriku Memilikimu
55 55. Harapan Untuk Alfarezi dan Cintya
56 56. Kebahagiaan Untuk Semua (End)
Episodes

Updated 56 Episodes

1
1. Jangan Tinggalkan Aku
2
2. Pertemuan Pertama
3
3. Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
4
4. Berhak Bahagia
5
5. Gue Suka Sama Lo
6
6. Good Night my Prince
7
7. Salah Tingkah
8
8. Aku Nggak Mau Nikah Sama Duda
9
9. Ternyata Dia Duda
10
10. Menolak Kenyataan
11
11. Yakin Aja Dulu
12
12. Gue Akan Buat Dia Jatuh Cinta
13
13. Pantang Menyerah
14
14. Maafin Aku
15
15. Semakin Jauh
16
16. Bertemu Teman Lama
17
17. Salah Tingkah (Arabella)
18
18. Arabella yang Iseng
19
19. Kasih Aku Kesempatan
20
20. Good Night My Little Angel
21
21. Surprise Untuk Cintya
22
22. Cemburu
23
23. Berbeda Untuk Dia
24
24. First Kiss
25
25. Cemburu (2)
26
26. Tertampar Perbedaan
27
27. Kecewa
28
28. Baikan
29
29. Liburan Berdua
30
30. "Will You Marry Me"
31
31. Bakat Akting Yang Hebat
32
32. Pertunangan Batal
33
33. Salah Paham
34
34. Aku Harap Ini Yang Terbaik
35
35. Menyesal
36
36. Biarkan Aku Memelukmu
37
37. Mengejar Cinta si Gadis Kecil Kesayangan
38
38. Alkha yang Kekanakan
39
39. Vanya yang Licik
40
40. Kenangan Terindah
41
41. Orang Tua Selalu Menyayangi Anaknya Dengan Adil
42
42. Reuni Hanyalah Ajang Pamer
43
43. "Aku Mau Jadi Papa"
44
44. Rencana Cerdik Alfarezi
45
45. Pengantin Baru
46
46. Indahnya Persahabatan
47
47. Ngidam Tengah Malam
48
48. Vanya Hamil?
49
49. Manjanya Arabella
50
50. Jangan Fitnah Alfarezi
51
51. Kemarahan Alkha
52
52. Aku Tidak Akan Khianati Kakak Aku
53
53. Yang Penting Istri Seneng
54
54. beruntungnya Diriku Memilikimu
55
55. Harapan Untuk Alfarezi dan Cintya
56
56. Kebahagiaan Untuk Semua (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!