8. Aku Nggak Mau Nikah Sama Duda

"Om, tempat kerja gue mana?" tanya Ara.

"Oh iya, Res tolong anterin anak kecil, maksud aku, Ara ke ruangan pojok kanan itu ya!" perintah Alkha.

Reska sempat memicingkan matanya, setahu dia ruangan pojok itu dulunya ruangan yang tak terpakai, dan hanya di jadikan ruangan untuk menyimpan dokumen.

"Loh bukannya ruangan itu..?"

"Udah nggak usah banyak nanya, anterin aja kesana!" Reska makin tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi dengan sahabatnya itu.

Akan tetapi meskipun begitu Reska tetap saja nurut apa yang Alkha perintahkan. Reska mengantar Ara ke ruangan yang tidak jauh dari ruangan Alkha. Masih dengan bertanya-tanya Reska memikirkan banyak hal.

Kembali terkejut saat ruangan yang dulunya hanya tempat untuk menyimpan dokumen lama, kini telah bersih dan siap di pakai.

"Keahlian kamu apa sih? Maksudnya apa yang menjadi pertimbangan Alkha sewaktu menerima kamu kerja disini?" tanya Reska kepada Ara.

"Em, nggak tahu juga ya om, kemarin om Alkha cuma nanya gue kuliah ambil jurusan apa, terus setelah gue jawab, dia nanya gue mau kerja nggak sama dia. Gitu doang." Di tanya seperti itu membuat Ara juga bingung. Dia terlalu senang karena dapat pekerjaan, jadi tidak bertanya lebih lanjut.

"Kenapa sih emangnya?" Ara juga ikutan bingung.

"Nggak apa kok, kerja yang bener ya! Kalau ada apa-apa panggil kakak aja, ruangan aku cuma di situ kok.." ucap Reska menunjukan ruang kerjanya kepada Ara. Siapa tahu Ara membutuhkan arahan juga bimbingannya.

Selepas Reska keluar dari ruangannya, Ara sedikit bingung apa yang harus dia kerjakan. Di saat dia dilanda kebingungan, Yekti muncul dan memberi Ara setumpuk dokumen untuk Ara periksa.

"Ini adalah proyek yang tertunda beberapa waktu lalu, tolong kamu periksa lagi, dan hitung ulang ya!" ucap Yekti sembari meletakan setumpuk tugas untuk Ara.

"Oke mbak,"

"Kalau bingung, kata pak bos bisa langsung ke pak bos." Yekti menyampaikan pesan langsung dari Alkha ke Ara.

"Siap mbak.."

Hari pertama kerja, Ara ingin menunjukan kepada Alkha kalau dia mampu mengerjakan tugasnya dengan baik. Dia ingin menunjukan ke Alkha, kalau Alkha tidak akan pernah menyesal memberinya pekerjaan.

Meskipun dia lihai dalam menggambar, tapi Ara juga pandai dalam menentukan harga yang dibutuhkan dalam pembangunan sebuah rumah, atau semacamnya.

Tok tok tok pintu ruangannya di ketuk. "Masuk.." serunya masih fokus dengan pekerjaannya.

"Masih sibuk?" Ternyata Alkha datang untuk melihatnya bekerja.

"Iya, masih beberapa yang kayaknya janggal ya? Tidak sesuai dengan harga." jawab Ara masih sedikit merasa bingung. Ara menunjukan dokumen yang dia curigai itu kepada Alkha.

Saat Alkha melihat dokumen itu, Alkha malah tersenyum bahkan terkesan tidak kaget dengan apa yang dia lihat. Tentu saja itu membuat Ara jadi semakin bingung. Ini yang bodoh gue, atau gimana sih, gumamnya dalam hati.

"Nggak sia-sia aku kasih kamu pekerjaan, ternyata kamu jeli juga." ucap Alkha sembari menarik kursi yang ada di depan meja kerja Ara.

"Itu proyek lama, dan udah dipecat juga kontraktornya, kamu tahu soal harga?" tanya Alkha sedikit kagum sih dengan keahlian lain Ara.

"Ya, sedikit. Sebagai seorang desainer interior, gue juga harus tahu tentang harga sebuah bahan yang akan digunakan. Biar kelak jika ada proyek, gue bisa turun tangan langsung dalam proyek itu." jawab Ara.

Alkha tersenyum mendengar jawaban yang optimis dari gadis kecil itu. "Aku ada temen cari desainer interior, kamu mau ambil project itu nggak?" tanya Alkha menawari Ara kerjaan.

"Kalau lo yang perintah, apa gue masih bisa nolak? Lo kan bos-nya." Ara mengerucutkan bibirnya.

Alkha kembali tersenyum, "Yuk makan siang!" ajak Alkha. Karena saking fokusnya dengan pekerjaan Ara jadi tidak ingat waktu. Jadi tujuan utama Alkha datang adalah mengingatkan dia bahwa sudah waktunya makan siang.

"Om, jangan terlalu baik sama gue bisa nggak?" ucap Ara sembari menundukan kepalanya.

"Aku selalu baik kepada semua karyawan aku. Kamu jangan baper!" Alkha kembali memperingati Ara.

"Udah baper om...." seru Ara sedikit memekakan telinga.

****

Sepulang kerja, Ara berbaring di depan tivi sambil mainan hape. Dia sedang chattingan dengan Alkha dan beberapa teman di grup-nya. Akan tetapi Ara lebih fokus dengan chattingannya dengan Alkha.

Ketika mamanya masuk ke kamarnya bahkan Ara tidak sadar. Dia terlalu senang bisa chattingan dengan Alkha. Dan Alkha juga selalu membalas chat-nya.

"Kenapa kok senyum-senyum? Chattingan sama siapa sih?" tanya mamanya mengagetkan Ara.

"Eh mama, maaf Ara nggak tahu mama ada disini." ucapnya lalu mengubah posisinya.

"Mama ketuk-ketuk pintu, tapi kamu nggak denger, ya udah mama masuk aja.."

"Nggak apa-apa kok ma, emang ada apa ma?" tanya Ara penasaran. Dari pagi mamanya sangat mencurigakan.

Mamanya Ara kembali terdiam. Dia bingung bagaimana caranya bilang ke Ara masalah perjodohan yang sudah di atur untuk dirinya.

Melihat kediaman mamanya, membuat Ara semakin penasaran apa yang sebenarnya terjadi. "Kenapa sih ma?" tanyanya lagi.

"Kamu udah punya pacar Ra?" tanya mamanya mencoba kembali berpikir apa yang akan dia katakan kepada anaknya.

"Belum sih ma, emang kenapa?" tanya Ara lagi.

"Kebetulan kalau gitu. Mama sama papa rencananya mau jodohin kamu dengan anak temennya mama." Setelah menghela nafas, akhirnya mamanya Ara mantap mengatakan masalah perjodohan kepada anak semata wayangnya.

"Ha? Jodohin?" Ara terlihat sangat terkejut dengan apa yang dia dengar.

"Ini tahun apa? Masih ya ada jodoh-jodohin gitu?" Ara menentang keras perjodohan yang diatur untuk dirinya.

"Lagian belum tentu yang mama jodohin buat Ara itu bisa buat Ara bahagia, sapa tahu setelah nikah ternyata kita nggak cocok, kayak tante Sania noh, nikah karena perjodohan, akhirnya cerai kan?" Ara mengingatkan mamanya pada adik kandung mamanya yang nikah baru tiga bulan akhirnya bercerai.

"Tapi kehidupan semua orang itu tidak sama nak, mama yakin kalau calon kamu ini bisa bahagiain kamu. Meskipun dia duda, tapi dia belum punya anak, dan dia juga seorang pengusaha yang sukses."

"Nah apalagi dia duda. Ara nggak mau nikah sama duda, Ara masih bisa cari suami sendiri." Ara menolak keras keinginan mamanya.

"Tolonglah nak, mama nggak enak nolaknya. Temen mama itu udah baik banget sama keluarga kita. Kamu ingat nggak waktu papa sakit dan pabrik hampir gulung tikar? Itu temen mama yang kasih modal buat papa, sehingga pabrik bisa semakin berkembang seperti sekarang. Tolonglah nak," Mamanya memohon pun Ara masih saja bersikeras tidak mau menurut apa mau mamanya.

"Mama mau jual masa depan Ara gitu maksudnya?" Perkataan Ara membuat mamanya membulatkan matanya. Dia tak menyangka kalau anaknya akan berpikiran seperti itu.

"Enggak sayank, bukan itu maksud mama. Atau kalau nggak gini aja, kita ketemu dulu sama anaknya temen mama itu, kamu kenal dulu sama dia, kalau kamu memang nggak suka, ya udah mama nggak akan paksa kamu. Tapi kamu harus ketemu dulu sama dia. Dia ganteng tahu, keturunan Korea Selatan." Sebagai baktinya kepada orang tua, Ara setuju dengan ide mamanya. Dia bersedia ketemu dengan lelaki itu.

Maka bahagialah mamanya Ara. Dia lalu buru-buru mengatur pertemuan dengan calon menantunya malam ini. Kenapa harus buru-buru, karena mumpung Ara bersedia ketemu. Mamanya Ara takut kalau Ara akan berubah pikiran, makanya dia gerak cepat.

Terpopuler

Comments

Yusneli Usman

Yusneli Usman

Thor....agak kasian alkha nya baru sebulan ditinggal mati masa di jodohiin....klu bisa setahun kek....hanya pendapat

2021-10-18

1

Ratna Wati

Ratna Wati

wah jodoh g kmn ya,g taunya Ara ma Alkha dijodohin

2021-08-06

0

Sanni Abdillah

Sanni Abdillah

ini pasti mau di jodohin ama alkha ya thor .....

2021-03-29

3

lihat semua
Episodes
1 1. Jangan Tinggalkan Aku
2 2. Pertemuan Pertama
3 3. Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
4 4. Berhak Bahagia
5 5. Gue Suka Sama Lo
6 6. Good Night my Prince
7 7. Salah Tingkah
8 8. Aku Nggak Mau Nikah Sama Duda
9 9. Ternyata Dia Duda
10 10. Menolak Kenyataan
11 11. Yakin Aja Dulu
12 12. Gue Akan Buat Dia Jatuh Cinta
13 13. Pantang Menyerah
14 14. Maafin Aku
15 15. Semakin Jauh
16 16. Bertemu Teman Lama
17 17. Salah Tingkah (Arabella)
18 18. Arabella yang Iseng
19 19. Kasih Aku Kesempatan
20 20. Good Night My Little Angel
21 21. Surprise Untuk Cintya
22 22. Cemburu
23 23. Berbeda Untuk Dia
24 24. First Kiss
25 25. Cemburu (2)
26 26. Tertampar Perbedaan
27 27. Kecewa
28 28. Baikan
29 29. Liburan Berdua
30 30. "Will You Marry Me"
31 31. Bakat Akting Yang Hebat
32 32. Pertunangan Batal
33 33. Salah Paham
34 34. Aku Harap Ini Yang Terbaik
35 35. Menyesal
36 36. Biarkan Aku Memelukmu
37 37. Mengejar Cinta si Gadis Kecil Kesayangan
38 38. Alkha yang Kekanakan
39 39. Vanya yang Licik
40 40. Kenangan Terindah
41 41. Orang Tua Selalu Menyayangi Anaknya Dengan Adil
42 42. Reuni Hanyalah Ajang Pamer
43 43. "Aku Mau Jadi Papa"
44 44. Rencana Cerdik Alfarezi
45 45. Pengantin Baru
46 46. Indahnya Persahabatan
47 47. Ngidam Tengah Malam
48 48. Vanya Hamil?
49 49. Manjanya Arabella
50 50. Jangan Fitnah Alfarezi
51 51. Kemarahan Alkha
52 52. Aku Tidak Akan Khianati Kakak Aku
53 53. Yang Penting Istri Seneng
54 54. beruntungnya Diriku Memilikimu
55 55. Harapan Untuk Alfarezi dan Cintya
56 56. Kebahagiaan Untuk Semua (End)
Episodes

Updated 56 Episodes

1
1. Jangan Tinggalkan Aku
2
2. Pertemuan Pertama
3
3. Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
4
4. Berhak Bahagia
5
5. Gue Suka Sama Lo
6
6. Good Night my Prince
7
7. Salah Tingkah
8
8. Aku Nggak Mau Nikah Sama Duda
9
9. Ternyata Dia Duda
10
10. Menolak Kenyataan
11
11. Yakin Aja Dulu
12
12. Gue Akan Buat Dia Jatuh Cinta
13
13. Pantang Menyerah
14
14. Maafin Aku
15
15. Semakin Jauh
16
16. Bertemu Teman Lama
17
17. Salah Tingkah (Arabella)
18
18. Arabella yang Iseng
19
19. Kasih Aku Kesempatan
20
20. Good Night My Little Angel
21
21. Surprise Untuk Cintya
22
22. Cemburu
23
23. Berbeda Untuk Dia
24
24. First Kiss
25
25. Cemburu (2)
26
26. Tertampar Perbedaan
27
27. Kecewa
28
28. Baikan
29
29. Liburan Berdua
30
30. "Will You Marry Me"
31
31. Bakat Akting Yang Hebat
32
32. Pertunangan Batal
33
33. Salah Paham
34
34. Aku Harap Ini Yang Terbaik
35
35. Menyesal
36
36. Biarkan Aku Memelukmu
37
37. Mengejar Cinta si Gadis Kecil Kesayangan
38
38. Alkha yang Kekanakan
39
39. Vanya yang Licik
40
40. Kenangan Terindah
41
41. Orang Tua Selalu Menyayangi Anaknya Dengan Adil
42
42. Reuni Hanyalah Ajang Pamer
43
43. "Aku Mau Jadi Papa"
44
44. Rencana Cerdik Alfarezi
45
45. Pengantin Baru
46
46. Indahnya Persahabatan
47
47. Ngidam Tengah Malam
48
48. Vanya Hamil?
49
49. Manjanya Arabella
50
50. Jangan Fitnah Alfarezi
51
51. Kemarahan Alkha
52
52. Aku Tidak Akan Khianati Kakak Aku
53
53. Yang Penting Istri Seneng
54
54. beruntungnya Diriku Memilikimu
55
55. Harapan Untuk Alfarezi dan Cintya
56
56. Kebahagiaan Untuk Semua (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!