Duda Gunung Es Dan Gadis Kecil Kesayangan
Sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi membelah derasnya hujan yang turun tanpa berhenti sedari sore. Di dalam mobil ada seorang wanita yang sedang marah. Di sampingnya melaju sebuah mobil yang berusaha menghentikannya.
Malam itu Adela mempergoki suaminya, Alkha sedang makan bersama mantan pacarnya. Adela sudah mencurigai tingkah aneh suaminya beberapa minggu terakhir. Pasalnya, Alkha selalu pulang telat, dan tidak pernah makan malam di rumah.
Sementara Alkha selalu berdalih kalau banyak pekerjaan di kantor. Sebagai seorang CEO sebuah perusahaan besar, tentunya Alkha sibuk dengan bisnisnya. Tapi biasanya Alkha tidak pernah makan di luar. Sesibuk apapun dia, semalam apapun dia pulang, Alkha selalu makan di rumah bersama istrinya.
Berbeda dengan beberapa minggu terakhir. Alkha tidak pernah makan malam di rumah. Adela setiap hari harus makan sendirian, karena Alkha selalu pulang tengah malam.
"Sekarang kamu pilih! Kamu pilih aku atau mantan kamu?" teriak Adela tak bisa mengendalikan amarahnya.
"Kamu ngomong apa sih? Aku tentu pilih kamu, kamu istri aku." ucap Alkha sembari meminta maaf atas kekhilafannya.
"Hentikan mobilnya sayank!!" pinta Alkha merasa ngeri dengan cara mengemudi istri yang baru dia nikahi empat bulan yang lalu.
"Aku kurang apa sih? Saat kamu terluka karena Vanya, aku yang ada buat kamu. Tapi kenapa kamu tega?" seru Adela dengan menangis.
"Maafin aku, tapi kamu harus dengerin aku dulu! Awas!!!" seru Alkha ketika mobil istrinya akan menabrak sebuah motor di depannya.
Citttt...
Karena kaget dan panik, saat hendak mengerem tapi Adela justru menginjak gas. Dalam kepanikan Adela membanting stir ke kanan. Naas, dari arah berlawanan melaju sebuah truk dengan kecepatan tinggi pula.
Brakkkk
Tak bisa dihindari tabrakan pun terjadi. Bagian depan mobil Adela hancur, dan membuat tubuh Adela terjepit di dalam mobilnya.
"Adela....." teriak Alkha sekencang-kencangnya ketika tepat di depan matanya, mobil yang ditunggangi istrinya bertabrakan dengan truk.
Alkha keluar dari mobilnya dan berusaha menolong istrinya yang terjepit di dalam mobil. Alkha meminta tolong orang-orang yang ada di sekitar untuk menolong istri. Evakuasi pun berjalan penuh dramatis. Setengah jam kemudian Adela berhasil di keluarkan dari dalam mobil yang sudah hancur bagian depannya.
"Sabar sayank, kita akan segera ke rumah sakit," ucap Alkha sembari menangis melihat kondisi istrinya.
Alkha membawa istrinya ke rumah sakit dengan ambulan dari rumah sakit terdekat. Tanpa melepaskan tangan istrinya, Alkha berdoa memohon supaya Tuhan masih mengizinkan istrinya selamat.
"Kha, aku cinta sama kamu, tapi aku lelah. Jaga.. diri kamu.. Jangan.. pernah berhenti... mencintai aku..." Tangan Adela terlepas dari genggaman Alkha. Dan kata-kata itu adalah kata-kata terakhir dari Adela.
"Bangun sayank!! Kita akan sampai di rumah sakit, kamu harus kuat!" ucap Alkha dengan menangis. Saat itu dia sudah tahu kalau istrinya sudah pergi untuk selama-lamanya. Tapi, hanya saja Alkha tidak bisa menerima kenyataan itu.
Begitu sampai di rumah sakit pun Alkha bersikeras supaya dokter menyelamatkan istrinya. Meskipun dokter sudah mengatakan berkali-kali kalau istrinya sudah pergi.
"Maaf pak, istri bapak sudah tidak ada." ucap dokter.
"Selamatkan istri saya, dok!" ucap Alkha terus-terusan.
Baru saat papa dan mamanya tiba di rumah sakit, Alkha berusaha buat menerima kenyataan kalau istrinya sudah meninggal bersama dengan bayi yang berusia dua bulan, dalam perut Adela.
"Kenapa kamu tinggalin aku sayank?" Alkha menangis sejadinya.
"Yang sabar sayank," ucap mamanya Alkha juga tak bisa menyembunyikan kesedihannya.
Keesokan harinya...
Alkha berusaha kuat di depan jasad istrinya. Meskipun sesekali terlihat dia mengusap air matanya. Impian yang dia bangun bersama Adela harus pupus dan hilang bersama dengan perginya Adela untuk selama-lamanya.
Ucapan bela sungkawa juga datang dari para kolega Alkha, dan juga dari karyawannya. Dan yang membuat Alkha semakin merasa terpuruk adalah kehadiran Vanya. Karena ketika melihat Vanya, Alkha teringat tangisan terakhir istrinya. Dan itu membuat Alkha semakin merana.
"Aku turut berduka cita atas kepergian Adela." ucap Vanya mendekati Alkha.
Sedangkan Alkha hanya terdiam tanpa menjawab. Alkha juga tidak mau menyalahkan Vanya sebenarnya. Tapi ketika dia melihat Vanya, Alkha teringat tangisan Adela. Kedekatan Alkha dan Vanya itu hanyalah sebuah pertemanan tidak ada maksud lain, karena Vanya juga sudah berkeluarga.
Alkha ingin menjelaskan kepada Adela apa yang terjadi sebenarnya. Tapi, karena begitu emosi, Adela tidak mau mendengarkan Alkha. Sampai akhirnya kecelakaan itu terjadi.
"Apa yang sebenarnya terjadi bro?" tanya Reska, sahabat Adela dan juga Alkha.
"Ceritanya panjang bro, gue nggak bisa cerita sekarang." jawab Alkha dengan sedih.
Reska paham apa yang dirasakan sahabatnya saat ini. Reska juga salah satu saksi perjuangan cinta Alkha dengan Adela. Mereka kenal sejak duduk di bangku kuliah. Mereka bertiga berteman, awalnya Adela adalah teman curhat Alkha. Waktu itu Alkha masih pacaran dengan Vanya. Akan tetapi Vanya tak setia kepada Alkha. Dia mengkhianati Alkha dengan kakak tingkat mereka.
Sejak saat itu, Alkha semakin hari semakin dekat dengan Adela. Karena saat Alkha terpuruk, hanya Adela dan Reska yang ada buat Alkha. Maka jatuh cintalah Alkha kepada Adela. Yang ternyata cintanya tak bertepuk sebelah tangan.
Setelah lulus kuliah, Alkha berjanji kepada ayah Adela untuk menjaga Adela. Saat itu ayah Adela sakit parah. Dan waktu ayah Adela meninggal, Alkha-lah yang menjadi pengganti ayahnya. Karena Adela sudah tidak punya siapa-siapa.
Setelah keduanya sudah punya kehidupan yang mapan. Dan Alkha juga berhasil membangun bisnisnya. Alkha dan Adela akhirnya menikah. Sampai kejadian naas itu terjadi.
"Lo harus kuat, lo harus terus jalani hidup lo!" ucap Reska menyemangati Alkha yang begitu terpuruk dengan kepergian istrinya.
"Maafin aku..." Di depan pusara istrinya, Alkha kembali menangis. Antara percaya dan tak percaya, Alkha melihat jenazah istrinya di tutup dengan tanah.
Alkha terlihat sangat terpukul. Selama tujuh tahun mereka berpacaran, sampai akhirnya menikah. Tapi siapa sangka Tuhan akan secepat itu memanggil Adela kembali.
Dan yang paling menyakitkan, Adela meninggal bersama bayi yang ada di dalam perutnya. "Kenapa Engkau begitu kejam, Tuhan?" teriak Alkha mencoba protes dengan takdir hidup yang dia hadapi.
"Sabar sayank!" Hanya kata itu yang bisa mama dan papanya ucapan untuk Alkha. Mereka berdua juga sangat kaget dengan kepergian mendadak menantunya.
"Gimana Alkha bisa menjalani hidup Alkha ma?" ucap Alkha menangis dalam pelukan mamanya.
"Jangan putus semangat sayank, kamu harus terus menjalani hidup kamu. Itu yang tentunya Adela harapkan." ucap mamanya sembari mengelus rambut anaknya.
"Kamu harus tetap semangat, kamu masih muda, masa depan kamu masih panjang!" ucap papanya dengan logat Korea, tempat asalnya. Meskipun sudah lama tinggal di Indonesia, tapi logat Korea papanya Alkha masih terdengar kental.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Eli Martini
kalau hanya temen kenapa sampai ngabaikan istri ,
2023-01-02
0
HARTIN MARLIN
Assalamualaikum hai 🖐🖐 salam kenal dari ku
2022-11-08
0
Isna Wati
klo berteman SM mantan ga jauh bahas masa2 bersama... ga nyadar apa pas mereka putus sakit nya gmna... 😏
2022-10-04
0