17. Salah Tingkah (Arabella)

Alkha sengaja menjemput Ara pagi harinya. Dia yang biasanya hanya menunggu di dalam mobil. Kali ini dia turun dan bertamu di rumah Ara. Tentu saja kedatangan Alkha membuat mamanya Ara merasa sangat bahagia.

"Loh nak Alkha? Ayo, ayo sarapan bareng sini!" pinta mamanya Ara yang sangat bahagia.

"Iya tan," jawab Alkha lalu ikut sarapan dengan keluarganya Ara.

Bukan hanya mamanya Ara, tapi juga papanya Ara yang merasa senang dengan kehadiran Alkha. Papanya Ara pernah ketemu dengan Alkha sewaktu pemakaman istrinya Alkha, Adela. Setelah itu dia mengenal Alkha sebagai calon menantunya, lelaki yang dijodohkan dengan putrinya.

Berbeda dengan Ara, dia terlihat sangat terkejut dengan kedatangan Alkha. Saat Alkha duduk satu meja dengan dia pun, Ara hanya diam saja dan masih menikmati sarapannya.

"Tumben nak Alkha kesini?" tanya mamanya Ara.

"Iya tante, mau jemput Ara.." jawabnya dengan sopan.

"Uhuk..." tiba-tiba Ara tersedak karena mendengar jawaban Alkha. Tapi buru-buru Ara mengelap tumpahan air di wajahnya.

"Kenapa sih nak? Grogi ya ada CEO Kim?" Papanya malah menjelaskan apa yang terjadi, membuat Ara semakin malu.

"Panggil Alkha aja om kalau di luar kantor!" pinta Alkha, dia berharap bisa lebih akrab dengan keluarganya Ara.

"Apaan sih pa, Ara cuma terburu-buru aja tadi." sanggah Ara tidak mau membuat Alkha menjadi besar kepala.

"Emang mau kemana sih nak? Kan weekend?" mamanya Ara kepo.

"Mau ajak Ara main ke rumah mama,"

"Uhuk,,," Untuk kedua kalinya Ara tersedak.

"Pelan-pelan!" Alkha menyodorkan minuman kepada Ara. Dengan cepat Ara menerima gelas yang diberikan oleh Alkha, dan meminumnya.

"Terima kasih." ucap Ara sedikit canggung.

Meskipun Ara belum bisa melupakan Alkha, tapi dia berusaha untuk tidak lagi berharap kepada Alkha. Karena sudah berkali-kali dia ditolak oleh Alkha. Setidaknya berikan dia muka, supaya tidak lagi ditolak untuk kesekian kalinya.

Alkha menikmati sekali makan bersama keluarga Ara. Sembari membicarakan tentang pekerjaan dan kedekatannya dengan orang tuanya. Alkha juga bercerita tentang adik lelakinya yang saat ini sedang kuliah di Korea.

Selesai sarapan, Ara dan Alkha pamitan kepada orang tua Ara. Kedua orang tua Ara sangat menyukai kesopanan Alkha. Meskipun terlahir dari keluarga kaya raya, tapi Alkha tidak pernah menyombongkan itu semua.

Di dalam mobil Ara sempat protes kenapa Alkha datang ke rumahnya. Tapi Alkha menjawab kalau dia minta sarapan kepada orang tua Ara. Sontak, jawaban Alkha itu membuar Ara tersenyum geli. Tapi dengan cepat Ara menghentikan senyumannya dan menggantinya dengan wajah dingin.

"Ra, jangan dingin-dingin ngapa!" protes Alkha kepada Ara. Dan, itu pertama kalinya Alkha memanggil nama kepada Ara. Biasanya dia akan lebih suka memanggil Ara dengan sebutan anak kecil, atau nggak gadis kecil.

Akan tetapi Ara hanya diam saja.

Ketika di tempat pemakaman pun Ara hanya diam saja tanpa kata. Berbeda jauh dari beberapa waktu lalu, saat dia pertama kali ikut Alkha ke pemakaman Adela. Ara hanya terlihat berdoa di depan makam Adela tanpa kata.

"Aku minta maaf.." ucap Alkha sedikit ragu-ragu, saat mereka kembali ke dalam mobil karena hujan yang tiba-tiba turun.

"Aku nggak seharusnya marah sama kamu waktu itu. Kamu bener, aku harus melihat masa depan aku. Penyesalan tak akan pernah bisa membuat Adela kembali, tapi mungkin hanya memberatkan langkahnya disana." lanjut Alkha. Dia berkata dengan sangat sedih.

"Saya sudah melupakan semuanya kok pak.. Saya juga sadar jika bapak punya hak buat tidak membalas perasaan saya." jawab Ara menggunakan bahasa yang membuat Alkha sedikit kesal.

Alkha menatap Ara dengan lekat, membuat Ara menjadi salah tingkah. Kemudian tiba-tiba Alkha mendekatkan tubuhnya ke Ara, semakin membuat Ara grogi. Ara hanya terdiam dan memundurkan tubuhnya sampai mepet ke pintu mobil.

Sementara masih dengan menatap Ara lekat, dan juga tersenyum manis, Alkha mendekati Ara. "Pakai seat belt-nya!" ucap Alkha dengan tersenyum kecil. Dia bisa melihat secara dekat wajah Ara yang memerah.

Ara yang sedikit malu karena berpikiran yang tidak-tidak, mulai geram dengan Alkha. Apalagi saat Alkha bertanya kenapa wajahnya memerah. Bener-bener membuat Ara kehilangan muka.

"Please ya pak, jangan kayak gitu lagi!!" ucapnya dengan geram.

"Gitu gimana? Aku cuma mau bantu benerin seat belt aja kok." jawab Alkha dengan santai dan tersenyum ke arah Ara.

"Nggak lucu!!" Ara semakin geram dengan lelaki yang masih dia sukai itu.

Alkha sengaja membawa Ara ke rumah orang tuanya. Karena sebelumnya mamanya juga memintanya membawa Ara pulang. Ketika Alkha membelokkan mobilnya ke sebuah rumah mewah nan besar, Ara kaget.

"Ini rumah siapa pak?" tanya Ara bingung.

"Rumah orang tua aku. Mama pengen ketemu kamu.." jawab Alkha setelah menghentikan mobilnya. Dia lalu mengajak Ara untuk turun dafi mobil dan membawa Ara masuk ke dalam rumahnya.

Ara masih terkagum melihat betapa megahnya rumah Alkha. Ara juga terheran dengan halaman rumah Alkha yang begitu luas, bahkan lebih besar dari rumahnya. Jarak antara gerbang dengan pintu rumahnya pun lumayan jauh. Untuk komunikasi dengan satpam rumahnya pun memerlukan HT.

Masuk ke dalam rumah, Ara dan Alkha di sambut oleh beberapa orang assisten rumah tangga yang menawari mereka makanan dan minuman. "Kamu mau minum apa?" tanya Alkha.

"Ha? Apa aja.." Ara masih linglung, dia tak menyangka kalau orang tua Alkha ternyata sekaya ini.

"Orange jus aja mbak,"

"Oh ya, mama dimana?" tanya Alkha lagi.

"Ibu sedang olahraga den," jawab salah seorang assisten rumah tangga, yang kayaknya adalah kepala pelayan. Dia menunjuk ke arah dimana mamanya Alkha olahraga.

Ara lagi dan lagi membulatkan matanya, ternyata tempat yang ditunjuk kepala pelayan itu adalah private gym yang ada di rumah Alkha. Ara bener-bener terpukau. Tapi itu hanya sesaat, karena setelah itu dia merasa insecure. Nyalinya menjadi ciut.

"Yuk!!" Alkha menarik tangan Ara untuk menemui mamanya.

Ara melihat mamanya Alkha yang sedang berolahraga dengan seorang lelaki yang masih muda, kayaknya itu adalah personal tranning. Selain mamanya Alkha, Ara juga melihat lelaki paruh baya dengan tubuh yang masih segar. Ara yakin itu pasti papanya Alkha, kalau kakak tidak mungkin, karena Alkha anak sulung. Kalau adik juga tidak mungkin, karena adiknya di luar negeri.

Tidak heran sih jika papa dan mamanya Alkha terlihat masih awet muda. Itu pasti karena intensitas olahraga mereka.

"Ma, pa, ada Arabella.." ucap Alkha menghentikan kegiatan mama dan papanya.

"Arabella... Kamu kesini nak?" mamanya Alkha sangat senang melihat Alkha yang tidak lagi dingin dengan wanita.

"Iya tante. Tante hebat, kuat, pantesan awet muda.." puji Ara membuat mamanya Alkha tertawa senang.

"Dari rumah?" tanya mamanya Alkha.

"Nggak tante, dari ziarah ke makamnya mbak Adela." Ara tahu nama Adela dari batu nisan dimakam istrinya Alkha.

Mamanya Alkha membulatkan matanya. Antara senang dan bingung. Senang karena anaknya mungkin sudah mulai membuka hatinya untuk wanita lain. Bingung, karena mamanya Alkha berpikir 'kenapa Ara seperti sudah lama mengenal Adela'. Dia bahkan tidak canggung ketika menyebut nama 'mbak Adela'.

"Alkha ajak kamu ke makam istrinya?" tanya mamanya Alkha lagi-lagi bingung.

"Iya, kenapa sih? Bukan pertama kali juga aku kesana. Sebelumnya aku juga pernah kesana sama om Alkha." giliran Ara yang bingung kenapa mamanya Alkha menjadi gagap seketika.

Mendengar jawaban Ara, mamanya Alkha menjadi tersenyum penuh arti sembari menatap anaknya. Apakah itu artinya Alkha sudah bisa menerima kenyataan, dan mau membuka hatinya untuk wanita lain.

Apakah gadis kecil ini yang akhirnya bisa meluluhkan gunung es yang bisa bernafas yaitu putra sulungnya.

Terpopuler

Comments

Hanifah Henny

Hanifah Henny

buat sama reksa/si barbar aja deh biar alka kalang kabut

2021-08-09

0

Fitria Trimalasari

Fitria Trimalasari

suka dengan ceritanya....

2021-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 1. Jangan Tinggalkan Aku
2 2. Pertemuan Pertama
3 3. Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
4 4. Berhak Bahagia
5 5. Gue Suka Sama Lo
6 6. Good Night my Prince
7 7. Salah Tingkah
8 8. Aku Nggak Mau Nikah Sama Duda
9 9. Ternyata Dia Duda
10 10. Menolak Kenyataan
11 11. Yakin Aja Dulu
12 12. Gue Akan Buat Dia Jatuh Cinta
13 13. Pantang Menyerah
14 14. Maafin Aku
15 15. Semakin Jauh
16 16. Bertemu Teman Lama
17 17. Salah Tingkah (Arabella)
18 18. Arabella yang Iseng
19 19. Kasih Aku Kesempatan
20 20. Good Night My Little Angel
21 21. Surprise Untuk Cintya
22 22. Cemburu
23 23. Berbeda Untuk Dia
24 24. First Kiss
25 25. Cemburu (2)
26 26. Tertampar Perbedaan
27 27. Kecewa
28 28. Baikan
29 29. Liburan Berdua
30 30. "Will You Marry Me"
31 31. Bakat Akting Yang Hebat
32 32. Pertunangan Batal
33 33. Salah Paham
34 34. Aku Harap Ini Yang Terbaik
35 35. Menyesal
36 36. Biarkan Aku Memelukmu
37 37. Mengejar Cinta si Gadis Kecil Kesayangan
38 38. Alkha yang Kekanakan
39 39. Vanya yang Licik
40 40. Kenangan Terindah
41 41. Orang Tua Selalu Menyayangi Anaknya Dengan Adil
42 42. Reuni Hanyalah Ajang Pamer
43 43. "Aku Mau Jadi Papa"
44 44. Rencana Cerdik Alfarezi
45 45. Pengantin Baru
46 46. Indahnya Persahabatan
47 47. Ngidam Tengah Malam
48 48. Vanya Hamil?
49 49. Manjanya Arabella
50 50. Jangan Fitnah Alfarezi
51 51. Kemarahan Alkha
52 52. Aku Tidak Akan Khianati Kakak Aku
53 53. Yang Penting Istri Seneng
54 54. beruntungnya Diriku Memilikimu
55 55. Harapan Untuk Alfarezi dan Cintya
56 56. Kebahagiaan Untuk Semua (End)
Episodes

Updated 56 Episodes

1
1. Jangan Tinggalkan Aku
2
2. Pertemuan Pertama
3
3. Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
4
4. Berhak Bahagia
5
5. Gue Suka Sama Lo
6
6. Good Night my Prince
7
7. Salah Tingkah
8
8. Aku Nggak Mau Nikah Sama Duda
9
9. Ternyata Dia Duda
10
10. Menolak Kenyataan
11
11. Yakin Aja Dulu
12
12. Gue Akan Buat Dia Jatuh Cinta
13
13. Pantang Menyerah
14
14. Maafin Aku
15
15. Semakin Jauh
16
16. Bertemu Teman Lama
17
17. Salah Tingkah (Arabella)
18
18. Arabella yang Iseng
19
19. Kasih Aku Kesempatan
20
20. Good Night My Little Angel
21
21. Surprise Untuk Cintya
22
22. Cemburu
23
23. Berbeda Untuk Dia
24
24. First Kiss
25
25. Cemburu (2)
26
26. Tertampar Perbedaan
27
27. Kecewa
28
28. Baikan
29
29. Liburan Berdua
30
30. "Will You Marry Me"
31
31. Bakat Akting Yang Hebat
32
32. Pertunangan Batal
33
33. Salah Paham
34
34. Aku Harap Ini Yang Terbaik
35
35. Menyesal
36
36. Biarkan Aku Memelukmu
37
37. Mengejar Cinta si Gadis Kecil Kesayangan
38
38. Alkha yang Kekanakan
39
39. Vanya yang Licik
40
40. Kenangan Terindah
41
41. Orang Tua Selalu Menyayangi Anaknya Dengan Adil
42
42. Reuni Hanyalah Ajang Pamer
43
43. "Aku Mau Jadi Papa"
44
44. Rencana Cerdik Alfarezi
45
45. Pengantin Baru
46
46. Indahnya Persahabatan
47
47. Ngidam Tengah Malam
48
48. Vanya Hamil?
49
49. Manjanya Arabella
50
50. Jangan Fitnah Alfarezi
51
51. Kemarahan Alkha
52
52. Aku Tidak Akan Khianati Kakak Aku
53
53. Yang Penting Istri Seneng
54
54. beruntungnya Diriku Memilikimu
55
55. Harapan Untuk Alfarezi dan Cintya
56
56. Kebahagiaan Untuk Semua (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!