episode 12 Kejutan

Zariya pulang ke rumah dengan perasaan kacau dan hati galau tak karuan. Pikirannya sedang berkonsentrasi untuk mencari cara agar ia bisa bertemu dengan artis tenar papan atas Sanha supaya mau membantunya menyelesaikan masalahnya. Zariya sendiri juga tahu bahwa hal itu tidaklah mudah dilakukan karena artis sekelas Sanha tidak akan bisa ditemui semudah membalikkan telapak tangan.

“Bagaimana caraku agar bisa bertemu dengannya?” gumam Zariya seolah putus asa.

Meski sudah sampai di depan rumah kakaknya, Zariya masih saja belum mendapat ide apapun.

“Darimana saja kau!” bentak Citra begitu melihat adiknya masuk ke dalam rumah.

“Kafe,” jawab Zariya singkat tanpa tenaga. Ia bahkan tidak sempat menatap wajah kakaknya.

“Kenapa kau tidak datang wawancara? Kau harus ke kantor managemen Sanha sebagai gantinya.” Citra mulai kembali memeriksa gaun rancangannya setelah emastikan Zariya baik-baik saja dan masih ingat pulang.

“Aku sudah menunggunya di kafe, tapi orang yang akak bilang, tidak datang ju-ga ... tunggu! Kakak bilang apa tadi? Kantor, apa?” mata Zariya langsung terbelalak menatap kakaknya yang sedang sibuk mengukur gaun yang baru saja Citra buat.

“Kenapa? Apa kau tidak mau?” Citra mulai fokus mengamati gaun rancangannya sendiri.

“Bukan begitu, apa nama managemen yang Akak bilang, tadi? Apa aku tidak salah dengar? Managemen Sanha! Benarkah itu? Maksudnya ... artis Sanha bukan, sih?” Zariya terlihat sangat bersemangat.

“Iya, itu nama managemen yang di pegang salah satu temanku. Kau tidak suka?” ujar Citra tanpa memerhatikan ekspresi bahagia adiknya.

“Suka!” jawab Zariya cepat, ia bahkan sampai berjingkat-jingkat saking senangnya. Gadis itu berlari memeluk kakaknya dari belakang sampai keduanya hampir terjatuh. “Apa aku akan jadi asisten pribadi artis papan atas Sanha?” tanya Zariya memastikan, ini seperti mimpi bagi Zariya.

Pucuk di cinta ulampun tiba, begitulah pepatah yang tepat untuk mengatasi masalah Zariya saat ini. Gadis itu berharap, dengan menjadi asisten pribadi Sanha, ia bisa meminta bantuannya untuk menyelesaikan masalahnya minggu depan.

“Sepertinya, begitu. Aku tahu kau adalah fans beratnya. Dan kebetulan kenalanku sangat menyukai gaun rancanganaku, ia bilang kalau ia sedang mencari asisten pribadi untuk artisnya, makanya aku langsung merekomendasikanmu,” terang Citra yang masih dipeluk erat oleh Zariya.

“Asyeeek! Terimakasih Akak, kau memang kakakku yang terhebat, love you Akak ... gaunmu ini benar-benar luar biasa. Kau sangat keren sekali!” Zariya mengangkat dua jempolnya untuk Citra.

“Sudah-sudah ... aku kenyang dengan pujian selangitmu itu. Besok jangan lupa kau harus datang ke kantor Sanha untuk wawancara. Semoga berhasil dan betah menghadapi artis idolamu.”

“Siap!” Zariya memberi hormat sambil mengangkat tangannya layaknya seorang tentara hormat pada atasannya. “Zariya mengecup cepat pipi kakaknya dan langsung berlari ke atas menuju kamarnya sambil berteriak, “Aku Sayang Akak!”

“Dasar gadis tengil! Bikin orang baper aja,” gumam Citra dengan tersenyum.

****

Sementara di kantor Sanha, managernya kembali ngedumel karena Sanha kelayapan kemana-mana. Ia khawatir dengan pemberitaan diluar sehinga dapat menurunkan popularitas Sanha yang selama ini sudah susah payah anak itu capai.

“Pergi kemana dia? Tidak pernah membawa pengawal, pula? Apa ia tidak takut kalau ada paparazi yang menangkapnya dan membuat berita heboh yang bukan-bukan?” manager yang bernama Martin itu, mondar-mandir sambil sesekali menerima telepon yang menanyakan keputusan Sanha mengenai film mana yang akan dibintanginya. Serta jadwal kesibukan Sanha lainnya. Pria paruh baya itu benar-benar sibuk sekarang. Begitu juga dengan pegawai Sanha yang lainnya.

Sedangkan sang artis malah tenang-tenang saja seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Ia tiba-tiba datang ke kantornya dan langsung duduk di depan komputer sambil senyam-senyum sendiri seperti orang gila.

“Ada apa denganmu? Kenapa kau tersenyum seperti itu?” tanya Martin yang sejak tadi memerhatikan Sanha.

Senyum yang tadinya merekah di wajah Sanha langsung hilang. “Aku tidak tersenyum,” elak Sanha dan mencoba mengalihkan pembicaraan. “Apa jadwalku nanti?” tanya Sanha.

“Latihan dengan penari latarmu. Konsernya akan diadakan bulan depan, kau masih punya banyak waktu untuk berlatih dengan mereka,” terang managernya. “Mulai besok jadwalmu akan dipegang oleh asisten barumu. Perlakukan dia dengan baik dan jangan bikin ulah lagi. Aku sudah cukup stres mengurusimu. Jangan kau buat ketampananku hilang gara-gara sikap kekanak-kanakanmu itu!” ancam Martin.

“Kita lihat saja nanti.” Sanha memeriksa berkas-berkas jadwalnya sambil tersenyum licik. “Bagaimana dengan permintaanku tadi, apa Paman sudah berhasil menghubungi produser yang berhasil bekerja sama dengan Zaya?” tanya Sanha.

“Zaya masih belum memutuskan dengan siapa ia bekerja sama. Semua produser masih menunggu keputusan dari Zaya. Entah kapan keputusan itu keluar. Kenapa orang yang bernama Zaya itu misterius sekali?” Martin sendiri jadi kepo juga dengan sosok yang bernama Zaya.

“Ya sudah, kirim pesan saja pada managemen Zaya. Katakan kalau aku sangat ingin bertemu dengannya.”

“Apa?” Martin sangat terkejut mendengar kata-kata Sanha. “Kau sudah tidak waras? Anak buahnya saja tidak tahu seperti apa wajah Zaya, siapa Zaya dan darimana asal usulnya. Bagaimana bisa kau ingin bertemu dengannya?”

“Aku hanya penasaran apa jawabannya.” Sanha masih bersikap tenang tanpa terpengaruh dengan keterkejutan paman menagernya.

“Sudah jelas, ia tidak akan pernah mau menemuimu! Artis papan atas sekelas Sehun dan Cai Xukun saja ia tidak mau bertemu, apalagi dirimu yang pendatang baru. Jelas-jelas kau bakal ditolak mentah-mentah olehnya.” Kata-kata Martin seolah merendahkan pesona Sanha.

“Kita tidak akan pernah tahu sebelum dicoba, Paman.” Sanha begitu percaya diri dan sangat yakin kalau permintaannya bertemu dengan Zaya, akan dikabulkan.

"Terserah kau saja," ucap Martin sambil berlalu pergi meninggalkan Sanha yang sudah mulai kembali senyam-senyum sendiri.

****

Keesokan harinya, Zariya bersiap-siap berangkat ke kantor artis idolanya. Sebentar lagi gadis itu akan bertemu dengan Sanha setiap hari, ia terlihat sangat senang sekali bahkan tanpa sadar, Zariya mulai berdandan. Padahal, selama ini ia tidak pernah sekalipun menggunakan make up berlebihan. Namun kali ini, karena ia akan bertemu dengan idolanya, Zariya ingin tampil beda.

“Kenapa jantungku jadi berdetak kencang gini, ya? Apa aku terlalu gugup bertemu dengan orang yang menjadi idolaku selama ini?” gumam Zariya pada dirinya sendiri.

Berkali-kali Zariya berkaca di depan cermin untuk memastikan bahwa penampilannya tidaklah buruk. Ia ingin pertemuannya dengan Sanha, menjadi pertemuan pertama yang berkesan. Sunggh hati Zariya hari ini jadi riang gembira, ia pun sudah tak sabar ingin segera bertemu dengan artis idolanya. Bisa menjadi asisten pribadi Sanha adalah anugerah terindah yang terjdi dalam hidup Zariya. Gadis itu mulai keluar kamar sambil menari-nari dan bersenandung ria saking gembiranya.

Namun rasa bahagianya mendadak sirna ketika ia dikejutkan dengan kedatangan sosok orang yang sedang duduk rileks sambil berbincang-bincang dengan kakaknya, Citra. Mereka berdua bahkan terlihat sangat akrab seolah keduanya sudah lama saling mengenal satu sama lain.

“Kau?” teriak Zariya dengan keras. Ia sangat terkejut melihat orang yang ada di depannya ini.

“Hai, kau cantik sekali hari ini!” sapa orang itu setelah melihat Zariya menuruni tangga dan melihatnya.

BERSAMBUNG

****

Nantikan kisah unik dan menarik Sanha dan Zariya ya ... hehehe ...

jangan lupa dukung like, vote dan komentarnya juga ...

Terpopuler

Comments

Sitti Khadijah

Sitti Khadijah

jujur yah thor kisah zaya dan sanha lebih greget dr pd kisah yoen dan yuna

2022-02-28

0

Atmiyatun Atmy

Atmiyatun Atmy

hahaha....duo somplak ke bawa2..🤣🤣🤣

2021-06-16

0

𝓢𝓐𝓓🌷aFFaYz.(Hiatus)

𝓢𝓐𝓓🌷aFFaYz.(Hiatus)

itu sanha zariya....

2021-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Patah Hati bukanlah Akhir Segalanya
2 episode 2 Gadis yang Penuh dengan Rahasia
3 episode 3 Pria Bermasker Putih
4 episode 4 Alasan
5 episode 5 Panggilan
6 episode 6 Bantuan
7 episode 7 You can be My Girlfriend
8 episode 8 Pengakuan
9 episode 9 Makan Siang
10 episode 10 Keputusan Sanha
11 episode 11
12 episode 12 Kejutan
13 episode 13 Kesal
14 episode 14 Sanha
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 Episode 18
19 episode 19 Aneh
20 episode 20 Lamaran
21 episode 21 Jatuh Cinta
22 episode 22 Akhir Pekan
23 episode 23 Ferrari Merah
24 episode 24 SDA
25 episode 25 Histeris
26 episode 26 Salah Paham
27 episode 27 Rencana Sanha
28 episode 28 Interogasi
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35 Histeris
36 episode 36 Dimabuk Asmara
37 episode 37 Atas Nama Cinta
38 episode 38 Perlindungan Sanha
39 episode 39 Zariya dan Sanha
40 episode 40 Niat Sanha
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 episode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57 Pertemuan Dua Laut Besar
58 episode 58 Je t'aime
59 episode 59 Penjara Cinta Sanha
60 episode 60 Tidak Tahan
61 episode 61 Lautan Cinta Sanha
62 episode 62 Undangan
63 Episode 63 Kejutan dari Sanha
64 episode 64 Kejadian tak Terduga
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67 Bukti
68 episode 68
69 PENGUMUMAN NOVEL CETAK
70 PENGUMUMAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Episode 1 Patah Hati bukanlah Akhir Segalanya
2
episode 2 Gadis yang Penuh dengan Rahasia
3
episode 3 Pria Bermasker Putih
4
episode 4 Alasan
5
episode 5 Panggilan
6
episode 6 Bantuan
7
episode 7 You can be My Girlfriend
8
episode 8 Pengakuan
9
episode 9 Makan Siang
10
episode 10 Keputusan Sanha
11
episode 11
12
episode 12 Kejutan
13
episode 13 Kesal
14
episode 14 Sanha
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
Episode 18
19
episode 19 Aneh
20
episode 20 Lamaran
21
episode 21 Jatuh Cinta
22
episode 22 Akhir Pekan
23
episode 23 Ferrari Merah
24
episode 24 SDA
25
episode 25 Histeris
26
episode 26 Salah Paham
27
episode 27 Rencana Sanha
28
episode 28 Interogasi
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35 Histeris
36
episode 36 Dimabuk Asmara
37
episode 37 Atas Nama Cinta
38
episode 38 Perlindungan Sanha
39
episode 39 Zariya dan Sanha
40
episode 40 Niat Sanha
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
episode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57 Pertemuan Dua Laut Besar
58
episode 58 Je t'aime
59
episode 59 Penjara Cinta Sanha
60
episode 60 Tidak Tahan
61
episode 61 Lautan Cinta Sanha
62
episode 62 Undangan
63
Episode 63 Kejutan dari Sanha
64
episode 64 Kejadian tak Terduga
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67 Bukti
68
episode 68
69
PENGUMUMAN NOVEL CETAK
70
PENGUMUMAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!