Pria bermasker membawa Zariya ke suatu tempat yang belum pernah Zariya datangi sebelumnya. Mereka berdua memasuki sebuah menara gedung yang entah itu gedung apa. Tempatnya sangat gelap, jadi Zariya tidak bisa melihat apa-apa.
“Ada dimana kita?” tanya Zariya. Sebenarnya ia merasa was-was, tapi ia coba percaya pada orang yang berkali-kali sudah banyak membantunya.
“Ikut saja,” jawab pria bermasker itu. Ia menggandeng erat tangan Zariya dan membawanya ke sebuah gedung. Mereka masuk ke dalam lift menuju atas menara.
“Kenapa kau membawaku kemari? Kau tidak akan macam-macam, kan?” tanya Zariya saat keduanya berada di dalam lift.
“Tidak akan, sudah aku bilang, ini adalah kencan pertama kita. Jadi, aku ingin merayakannya bersamamu.”
“Kapan aku setuju jadi pacarmu?” Zariya mulai sewot mendengar pernyataan pria yang kini berdiri disebelahnya sambil menggenggam erat tangannya.
“Sejak kau putus dengan Marvin, maka secara resmi kau sudah jadi kekasihku!”
“Huh, kau dapat teori seperti itu darimana? Aku tidak mau! Bagaimana bisa aku pacaran dengan orang yang tidak kutahu siapa dia. Bahkan namanya saja aku tidak tahu!”
“Atsaka!”
“Apa?” Zariya tidak mengerti.
“Namaku Atsaka. Aku punya alasan kenapa aku masih belum membuka masker ini, tapi percayalah. Wajahku sangat tampan, kau tidak akan malu punya kekasih sepertiku.”
Dasar narsis! Batin Zariya.
“Bukan masalah kau tampan atau tidak, hanya saja ... rasanya aneh kalau aku punya kekasih tapi aku tidak tahu seperti apa wajah kekasihku. Seandainya kita papasan di jalan, bisa saja aku tidak mengenalimu. Aneh, kan?”
“Kita tidak akan pernah papasan di jalan, karena masa-masa itu sudah lewat. Sekarang saatnya aku dan kau selalu bersama-sama, layaknya pasangan kekasih pada umumnya.”
“Hah?” Zariya semakin tidak mengerti maksud perkataan pria bermasker.
Apa orang ini sudah gila? Batin Zariya lagi.
Pintu lift terbuka, pria bermasker itupun menggenggam erat tangan Zariya dan mengajaknya ke suatu ruangan dimana ia bisa menikmati pemandangan indah yang ada di kota ini.
“Wuah ... indah sekali. Aku baru tahu kalau kota metropolitan ini benar-benar indah di malam hari, apalagi jika dilihat dari sini.” Zariya terkagum-kagum melihat kemerlipnya lampu malam menghiasi seluruh kota. Semua terlihat indah bagai bintang-bintang yang bertaburan di langit. Bedanya jumlah mereka sangatlah banyak dan lebih menakjubkan daripada bintang aslinya.
Pria bermasker itu mengamati arlojinya, dan membiarkan Zariya mengagumi indahnya kemerlip lampu kota dari sini. Ia ikut senang karena wanita yang dicintainya menyukai kejutannya.
“Kau suka?” tanya pria bermasker itu. Ia berdiri sejajar dengan Zariya yang tak henti-hentinya mengagumi pemandangan indah didepannya.
“Tentu saja aku suka, terimakasih sudah membawaku kemari. Aku pikir kau hanya mengajakku berputar-putar mengelilingi kota saja. Sekarang aku tahu alasannya. Kau sengaja membawaku kesana kemari sambil menunggu malam tiba baru mengajakku kemari.”
“Kau pintar, selain itu ... ada hal yang ingin aku tunjukkan padamu.” Sekali lagi, pria bermasker itu mengamati arlojinya sambil berkata, “3, 2, 1 ... lihatlah disana!” perintah pria bermasker itu pada Zariya. Tangannya menunjuk arah depan.
Seketika semua lampu yang ada di kota ini mati. Tentu saja keadaan mendadak jadi gelap gulita, tapi hal itu tidak berlangsung lama. Sedikit demi sedikit lampu di kota yang Zariya lihat mulai menyala kembali. Hanya saja, lampu yang menyala tidak semuanya, sebagian membentuk pola rangkaian huruf yang saling sambung menyambung satu sama lain sehingga terbentuklah tulisan ‘I love you’.
Rangkaian tulisan yang berasal dari sinar lampu kota itu memang tidak berlangsung lama. Karena pihak PLN pasti bakal diprotes satu negara jika lama-lama memunculkan tulisan romantis ala Rab Ne Bana Di Jodi versi pria bermasker yang bernama Atsaka.
Zariya terpana hingga mulutnya menganga saking terkejutnya melihat sekilas keindahan itu. Sungguh itu sebuah kejutan yang sangat luar biasa mengagumkan. Bahkan tanpa sadar, Zariya meneteskan air mata saking terkesimanya. Ia sama sekali tak pernah menyangka bakal ada orang yang benar-benar mencintainya sedalam ini.
“Apa ini, Atsaka?” untuk pertama kalinya, Zariya menyebut nama pria bermasker yang sudah sukses membuatnya baper.
“Ini adalah cinta, Zariya. Aku sungguh mencintaimu. Bahkan aku ingin menikah denganmu. Aku ingin kau juga mencintaiku bukan karena wajahku, tapi karena ketulusan cintaku padamu.” Tatapan mata pria bermasker itu begitu tulus. Zariya sampai bingung harus bagaimana.
“Tapi kenapa? Aku bahkan tidak tahu sejak kapan kau mencintaiku? Kau selalu mengirim pesan misterius padaku tapi tak pernah muncul didepanku. Sekalinya muncul, aku masih tidak tahu apa-apa tentangmu? Bagaimana bisa aku mencintaimu? Jika aku tidak tahu siapa kau ini?”
“Aku tahu, saat ini kau mulai menyukaiku. Itu sebabnya kau mau jalan denganku, aku pun juga bisa merasakannya. Itulah alasanku melakukan semua ini, karena aku tahu ... kau sudah jatuh cinta padaku.” Pria bermasker itupun memeluk Zariya dengan erat. “Aku juga bisa merasakan detak jantungmu yang begitu kencang saat bersamaku. Saat ini aku sedang melamarmu. Mungkin ini terdengar gila, tapi aku ingin kita segera menikah. Kau tidak harus menjawabnya sekarang, masih banyak waktu untuk menerima lamaranku ini atau tidak. Aku akan sabar menunggu jawaban darimu.” pria bermasker bernama Atsaka itu mencium punggung kedua tangan Zariya yang sedari tadi hanya diam membisu menatapnya. Keduanya saling pandang dengan perasaan masing-masing.
Jika kau bersedia menikah denganku, maka aku akan langsung membuka masker ini dan menunjukkan padamu siapa aku sebenarnya. Batin Atsaka.
Zariya shock, ia benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Di sisi lain ia sangat senang, mungkin pria bermasker ini adalah jodohnya. Namun disisi lain, ia juga takut akan kegagalan hubungannya kelak mengingat ia sama sekali tidak tahu asal muasal pria yang berhasil merebut hatinya.
Wanita mana yang tidak akan suka jika diperlakukan seperti ini. Pria asing ini datang tiba-tiba dan menghiasi hari-harinya begitu saja, menyelesaikan semua masalahnya dan selalu memberikan kejutan disetiap harinya, termasuk hari ini.
“Aku memang tidak bisa memberikan jawabannya sekarang, tolong beri aku kesempatan untuk memikirkan semua ini. Jujur, aku sangat terkejut dan aku tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan.” Zariya terus menunduk saat berbicara, jantungnya terus saja berdegup dengan kencang seolah ingin meledak. Sebisa mungkin ia menguasai hati dan perasaannya agar tidak terlarut dalam emosi sesaat.
Atsaka kembali memeluk Zariya untuk menenangkannya, “Kau tahu? Aku juga gugup, aku kira kau akan meneriakiku seperti biasanya, tapi ternyata dugaanku salah. Reaksimu sungguh tak terduga. Kau milikku sekarang, oke!” Atsaka semakin mengeratkan pelukannya.
Senyum mengembang menghiasi wajah cantik Zariya. Meski ia belum resmi memberikan jawaban dari cinta dan lamaran pria bermasker ini, Zariya merasa sangat bahagia.
“Ini adalah kebahagiaan pertama yang kurasakan selama aku bernapas. Terima kasih Atsaka,” gumam Zariya dalam dekapan pria yang baru saja melamarnya dengan penuh romantis and sweet.
BERSAMBUNG
***
cara ngelamarnya ngalah-ngalahin Leo. Iya nggak sih? hehe
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Dede Dahlia
wow sebegitu swetnya Sanha.auto meleleh di buatnya.
2024-02-12
0
Fhebrie
so sweet banget sihh... leo mah lewat cara ngelamarnya... krna leo pemaksa hihihi
2021-06-19
0
Siti Khodijah
iya bener..ada ga sih cowok kaya gitu, kalo ada pesen sekodi dong Thor 🤭😁😂😅
2021-05-29
0