Dengan hati kesal, Zariya masuk ke dalam kantor manajemen Sanha. Gadis itu memerhatikan sekeliling kantor idolanya yang terkesan elegan dan juga nyaman. Desain interiornya membuat mood siapapun yang bekerja di sini pasti jadi lebih baik.
Ruang kantornya tidak monoton dengan menggunakan beberapa sudut, tetapi lebih dinamis menggunakan bentuk elips dan berwarna. Ruang kantor juga menggunakan banyak warna yang memberikan kesan lapang. Model plafon dan koridor warna dibuat berbeda sehingga menciptakan kesan elegan.
Sedangkan dilantai atas, terdapat studio musik yang biasa dipakai Sanha untuk rekaman dan juga ada ruang latihan menari dan menyanyi. Membayangkan bagaimana Sanha beraktivitas di sini saja sudah membuat Zariya mabuk kepayang.
Tak pernah terbayangkan dibenaknya bakal menjadi asisten pribadi Sanha yang setiap hari bisa melihat wajahnya secara langsung dan tentu saja, secara otomatis Zariya menemani Sanha beraktivitas tanpa harus menunggu lagi di semua akun medsos Sanha. Kini, Zariya bisa menyaksikan sendiri bagaimana artis idolanya melakukan rutinitas sehari-hari bersamanya.
“Masuklah!” suruh Martin setelah melihat Zariya terbengong-bengong saat mengamati semua ruang kantor Sanha.
Gadis itu membuka pintu kaca ruangan dan masuk ke dalam sesuai perintah Martin.
“Duduklah dan baca semua berkas-berkas ini.” Martin menyerahkan sebuah berkas tebal kepada Zariya begitu ia masuk dan duduk di depan Martin. Gadis itu langsung memeriksa satu persatu berkasnya tanpa suara. “Itu adalah jadwal yang akan dijalani Sanha selama beberapa hari ke depan. Mulai hari ini kau yang mengurus dan mengatur segalanya. Disitu juga ada persyaratan kerjasama dan peraturan kontrak kita. Kau baca dulu semuanya dan jika kau setuju maka kita bisa lagsung tanda tangan kontrak. Jika ada yang tidak kau mengerti kau bisa bertanya padaku atau langsung pada Sanha,” Martin memerhatikan Zariya yang sedang membaca berkasnya.
“Apa aku harus siap sedia 24 jam di sini? Bukankah harusnya ada jam kerja? Misal dari jam 07.00 pagi sampai jam 17.00 sore mungkin?” tanya Zariya yang agak sedikit keberatan jika dirinya harus diminta bekerja 24 jam non stop.
“Kau adalah asisten pribadinya, Sanha bisa membutuhkanmu kapan saja. Gaji yang ia tawarkan juga tidaklah sedikit karena pekerjaan asisten memang tidaklah gampang. Kau lihat saja berapa nominal yang diberikan Sanha untuk asisten pribadinya. Aku juga tidak akan memaksa, kalau kau keberatan dan tidak sanggup memenuhi peraturan yang kami buat, kau bisa mengundurkan diri dari sekarang,” terang Martin, tatapannya tetap datar tanpa ekspresi.
Gila! Ini sih kerja rodi namanya? Mana ada asisten pribadi bekerja 24 jam nonstop? Memangnya robot apa? jerit Zaria dalam hati. Tunggu! Apa ini permainan mereka?
“Bagaimana? Apa kau keberatan?” tanya Martin memastikan. “Aku dengar kau kuliah jurusan psikologi dan tinggal wisuda saja. Apa itu benar?”
“Iya, itu benar. Namun, sebelum kelulusan resmi, saya tidak bisa mencari pekerjaan tetap. Karena itulah saya ingin mencari pekerjaan lain sembari menunggu wisuda saya dilaksanakan.”
“Kapan?”
“Maksudnya?”
“Kapan wisudamu dilaksanakan?”
“3 bulan dari sekarang.” Zariya jadi sedikit gugup saat melihat Martin menatapnya dengan tajam.
Martin pun hanya manggut-manggut mendengar jawaban Zariya. “Cepat putuskan sekarang, apa kau setuju dengan persyaratannya?”
“Baik! Saya setuju!” Zariya menjawab dengan mantap.
Ini adalah kesempatan langka bagiku dan kesempatan ini tidak akan datang dua kali. Jadi, aku tidak mungkin aku menyia-nyiaka kesempatan emas ini, walau harus berkorban nyawa sekalipun. Sanha gitu loh. Batin Zariya yang memang sejak debutnya Sanha pertama kali, sudah mengidolakan sosok pria imut dan charming itu. Dan itu ... terjadi 2 tahun yang lalu.
****
Satu jam kemudian, datanglah seseorang yang memang sudah ditunggu-tunggu Zariya. Mulut gadis itu langsung menganga menyaksikan betapa kerennya Sanha saat berjalan memasuki ruang kantornya sendiri. Idolanya itu memakai setelan jas hitam dan celana hitam panjang sehingga menambah kesan cool melekat erat pada diri artis tersebut.
Ingin rasanya Zariya meloncat-loncat saking senangnya karena bisa bertemu langsung idolanya tanpa harus berdesak-desakan dengan para fans fanatiknya.
Omegot, kenapa rasanya aku ingin pingsan. Itu dewa apa manusia, sih? Gantengnya kebangetan! Hati Zariya menjerit-jerit saking senangnya. Namun di luar itu, ia berusaha keras bersikap biasa saja dan tidak menunjukkan ekspresinya yang sesungguhnya.
Sebenarnya, ia ingin sekali pergi ke kamar mandi dan meloncat-loncat di sana, tapi ia tidak tahu dimana lokasi kamar mandinya, jadi ia mencoba menahan keinginannya.
Semakin lama, Sanha semakin mendekat ke arah Zariya setelah menyapa semua pegawainya. Entah Zariya salah lihat atau apa. Sanha terus saja menatapnya sambil tersenyum. Laki-laki tinggi itu terus saja berjalan mendekat ke arah Zariya berdiri dan semakin dekat sampai akhirnya keduanya saling berhadapan satu sama lain.
Sanha menatap Zariya yang memang lebih tinggi darinya sambil terus tersenyum memancarkan pesonanya. Senyuman Sanha benar-benar menyihir Zariya sehingga gadis itu tidak bisa bergerak ataupun berbicara. Degup jatungnya berdetak sangat kencang seolah mau meledak.
Apa ini mimpi? Apa aku sedang bermimpi? Aku melihat Sanha begitu tampan dan menawan sedang berdiri didepanku? Apakah aku bermimpi? Apa ada seseorang yang mau membangunkanku? jerit Zariya dalam hati.
Tiba-tiba saja Sanha menyentuh dagu Zariya dan membantu mengatupkan mulutnya yang ternyata sejak tadi masih menganga lebar melihat kedatangan Sanha.
“Lalat bisa masuk ke daalm mulutmu jika kau terus menganga seperti itu,” ucap Sanha dengan suara khasnya yang menggetarkan hati dan jiwa siapapun yang mendengar suaranya.
Tanpa sadar, kepala Zariya pun mulai berputar-putar dan akhirnya ia pun oleng tak sadarkan diri. Terakhir yang ada diingatannya sebelum menutup mata, tubuh Zariya melayang karena disangga oleh tangan Sanha yang menahan tubuh Zariya agar tidak jatuh ke lantai.
Zariya, pingsan karena terlalu terpesona oleh Sanha.
BERSAMBUNG
****
Dukung like, vote dan komentarnya ....
visual Zariya
visual Sanha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Dede Dahlia
ya ampun Zariya sampai oleng gitu saking terpesonanya 🤭🤣🤣
2024-02-09
0
Shanti Suryani
zariyany kurang cantik...🤭🤭
2022-06-02
0
Dhefin Barry
wkwkwk mpe pingsan ..meleleh y zatiya
2022-04-17
0