episode 4 Alasan

Zariya tidak tahu apa yang diinginkan laki-laki itu di sini. Sebelum ia bertindak, gadis itu memutuskan untuk mengamati saja apa yang sedang mereka berdua bicarakan. Sepertinya, kakaknya Citra, juga tidak tahu kalau dirinya sudah ada di belakangnya dan bersiap-siap jika ada kemungkinan terburuk yang terjadi.

“Untuk apa kamu kemari? Pergi kamu dari sini!” bentak Citra pada laki-laki itu.

“Cit, dengar dulu, aku datang kemari untuk minta maaf sama kamu!” Adi memohon pada Citra. Sejak awal laki-laki yang bernama Adi itu tahu bahwa Citra, pasti akan mengusirnya bila mereka bertemu, tapi Adi sudah bertekad untuk membujuk Citra supaya mereka bisa kembali bersama.

“Aku tidak mau dengar apapun dari kamu, dan aku juga tidak mau melihatmu. Pergi kamu dari sini dan jangan pernah datang kemari lagi.”

“Cit, jangan begitu, aku masih suami kamu!” Adi masih tetap memohon.

Zariya yang mendengar pembicaraan mereka ingin sekali menggampar wajah orang yang tidak tahu malu itu, tapi ia berusaha menahannya. Sebab Zariya ingin tahu apa reaksi kakaknya.

“Untuk apa kamu datang kemari, ha? Pasti Mita yang memberitahumu, kan?” tanya Citra. Mita adalah sepupu Adi yang bekerja padanya. Citra mau mempekerjakan Mita karena ia iba melihat Mita yang hidup sengsara. Namun, Citra tidak menyangka gadis itu malah mengkhianatinya dengan memberitahu Adi ada di mana ia sekarang.

“Aku dengar, kamu melayangkan gugatan cerai di pengadilan, aku tidak ingin kita bercerai, aku datang kesini untuk minta maaf sama kamu dan aku ingin memperbaiki semuanya.” Adi memasang wajah rasa bersalah yang amat sangat.

Sayangnya, Citra sudah kebal dan tidak terpengaruh dengan apapun yang dilakukan dan dikatakan Adi untuk membujuknya. Karena ia sudah sangat membenci orang yang sudah menelantarkan dirinya dan darah dagingnya sendiri hanya demi mantan pacarmya yang datang dari luar negeri.

Citra sudah bukan Citra yang dulu lagi, yang mudah diperdaya dan disakiti oleh suaminya. Citra yang sekarang jauh lebih kuat dan tegar dari sebelumnya, karena ia sudah pernah mengalami pahit getirnya kehidupan seorang diri tanpa ada yang bisa menolongnya. Beruntung Citra memiliki putra semata wayang yang menjadi sumber kekuatan Citra sehingga ia bisa sampai seperti ini.

“Sudah terlambat Adi, keputusanku sudah bulat, aku ingin tetap bercerai darimu. Tidak ada gunanya lagi kita bersama, dan aku juga tidak ingin dimadu olehmu. Aku sudah mundur dari kehidupanmu dan menjalani kehidupanku sendiri dengan sangat baik. Jadi, jangan menggangguku lagi. Pergilah, selagi aku masih bersikap baik.” Citra berusaha meredam amarahnya supaya tidak lepas kendali.

“Aku datang kemari bukan untuk pergi, Citra. Aku akan melakukan apapun asal kamu mau kembali lagi bersamaku, dan asal kamu tahu, aku dan Fifi sudah tidak bersama lagi. Kamu bisa tanya Mita jika kamu tidak percaya, kami juga tidak pernah menikah secara negara. Dan kami pun juga sudah berpisah sejak lama.” Adi masih berusaha menjelaskan semuanya pada Citra tentang apa yang terjadi sebenarnya.

“Oh iya? Selamat untukmu, aku turut bahagia. Jadi benar dugaanku dulu, kalian sudah menikah siri, dan sekarang kalian berpisah, terus kamu ingin aku kembali lagi sama kamu, gitu? Lucu sekali kamu? Tapi maaf, jangankan kembali, melihatmu saja aku tidak sudi.” Citra berniat pergi meninggalkan Adi, tapi lengannya dicekal oleh laki-laki yang sebentar lagi bakal jadi mantan suaminya.

“Lepaskan tanganku!” Citra menepis tangan Adi dengan kasar. “Jangan pernah menyentuhku, itu bisa membuatku kerepotan karena harus mencuci tanganku sebanyak tujuh kali dan salah satunya harus menggunakan tanah. Aku tidak mau membuang-buang waktuku demi membersihkan diriku akibat sentuhanmu.” Sindiran Citra terdengar sedikit sadis.

Adi hanya diam terpaku, karena ternyata Citra sangat membencinya. Adi merasa putus asa atas apa yang pernah ia lakukan dulu hingga membuat Citra berubah menjadi seperti ini.

“Wuah, Daebak! Kakakku memang keren!” gumam Zariya yang masih standby di depan pintu pagar. Ingin rasanya ia bertepuk tangan tapi niatnya itu ia urungkan karena Adi mulai bertindak kelewatan pada kakaknya.

Laki-laki yang bernama Adi itu pun tak pantang menyerah, ia terus saja membujuk Citra supaya mau kembali padanya. Pemandangan itu membuat Zariya geli sekaligus geram, gadis itu mencari-cari sesuatu dan menemukan sebuah sapu lidi yang terparkir rapi di dekat taman bunga. Tanpa pikir panjang, ia mencomot sapu lidi itu dan menyerang Adi secara bertubi-tubi dan membabi buta tanpa ampun.

“Dasar Bajingaan! Masih berani kau meminta kakakku kembali padamu setelah apa yang kau lakukan padanya dulu, ha? Pergi kau dari sini!” teriak Zariya sambil memukul-mukul tubuh Adi dengan sapu lidi. Zariya bahkan tak segan-segan menendang-nendang kaki Laki-laki itu. Adi beringsut dan berusaha menghidar dari serangan Zariya, tapi gadis itu tetap saja mengejar-ngejar kemanapun Adi bergerak.

“Za! Hentikan!” teriak Citra berusaha melerai dua orang yang sedang berputar-putar.

“Nggak! Bajingaan ini harus diberi pelajaran supaya ia tidak mengganggu hidup kakak lagi! Pergi kau dari sini atau aku bunuh kau sekarang juga!” teriak Zariya penuh emosi sambil terus melayangkan pukulan pada kepala Adi.

“Dasar cewek gila!” bentak Adi dan langsung melarikan diri dari serangan Zariya ketika tubuh gadis itu ditahan oleh Citra.

“Awas saja kalau kau sampai berani datang kemari! Tidak akan aku biarkan kau lolos begitu saja!” teriak Zariya menggebu-gebu. “Lepasin aku, Kak!” sengal Zariya berusaha lepas dari pelukan Citra.

“Apa yang kamu lakukan, Za? Kenapa kau pukuli dia? Buang-buang tenaga saja kamu itu! Lagian, darimana saja kamu? Telepon nggak diangkat, sms nggak dibalas! Kenapa baru pulang sekarang? Dimana motormu?” Citra mulai menunjukkan sifat bawelnya pada Zariya.

“Aku nggak akan biarin bajingan itu bujuk kakak lagi, jangan pernah mau balikan sama dia!” Zariya mencoba mengalihkan pembicaraan.

“Kamu tenang saja, aku nggak akan pernah balikan lagi sama dia, sekalipun dia setor nyawa padaku, aku nggak akan terima. Aku sudah bahagia disini. Ada kamu dan juga Bibi. Sekarang, jawab semua pertanyanku tadi, darimana saja kamu?”

“Cari kerja, Kak. Wisudaku masih lama, aku bosan di rumah.” Zariya bersikap manja pada Citra.

“Ayo masuk!” ajak Citra, dan Zariya pun mengikuti kakaknya masuk ke dalam rumah.

“Kenapa teleponku nggak kamu angkat, ha?” tanya Citra lagi.

“Batereiku habis, noh kalau nggak percaya.” Zariya mengangkat ponselnya dan memberikannya pada Citra.

“Terus? Motor scoopymu mana?”

Pertanyaan Citra yang satu ini agak sedikit membuat Zariya bingung. Tidak mungkin ia bilang yang sebenarnya pada Citra, sebab pasti akibatnya akan fatal. Kakaknya ini akan lebih over protektif lagi padanya.

“Ehm, motorku dipinjam teman, tadi dia mengantarku kemari dan motorku dibawa olehnya, besok pagi baru dibalikin.” Syukurlah Zariya bisa menemukan alasan yang tepat.

“Teman? Teman yang mana? Kenapa dia pinjam motormu segala?”

Deg!

Nah, lagi-lagi pertanyaan Citra membuat Zariya semakin kelabakan dan tidak tahu harus menjawab apa. Pria misterius tadi berjanji mengurus motormya dan baru akan dikembalikan besok pagi. Entah itu benar apa tidak, Zariya juga tidak tahu.

Gawat, apa yang harus aku katakan pada kak Citra? Batin Zariya.

BERSAMBUNG

****

Terpopuler

Comments

Memyr 67

Memyr 67

cerita yg menarik, jenis cerita yg aq suka

2022-10-03

0

💟💟rianti lope 💟💟💟

💟💟rianti lope 💟💟💟

next thor

2021-07-10

0

Ayun Nin

Ayun Nin

daebakkkk

2021-05-27

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Patah Hati bukanlah Akhir Segalanya
2 episode 2 Gadis yang Penuh dengan Rahasia
3 episode 3 Pria Bermasker Putih
4 episode 4 Alasan
5 episode 5 Panggilan
6 episode 6 Bantuan
7 episode 7 You can be My Girlfriend
8 episode 8 Pengakuan
9 episode 9 Makan Siang
10 episode 10 Keputusan Sanha
11 episode 11
12 episode 12 Kejutan
13 episode 13 Kesal
14 episode 14 Sanha
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 Episode 18
19 episode 19 Aneh
20 episode 20 Lamaran
21 episode 21 Jatuh Cinta
22 episode 22 Akhir Pekan
23 episode 23 Ferrari Merah
24 episode 24 SDA
25 episode 25 Histeris
26 episode 26 Salah Paham
27 episode 27 Rencana Sanha
28 episode 28 Interogasi
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35 Histeris
36 episode 36 Dimabuk Asmara
37 episode 37 Atas Nama Cinta
38 episode 38 Perlindungan Sanha
39 episode 39 Zariya dan Sanha
40 episode 40 Niat Sanha
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 episode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57 Pertemuan Dua Laut Besar
58 episode 58 Je t'aime
59 episode 59 Penjara Cinta Sanha
60 episode 60 Tidak Tahan
61 episode 61 Lautan Cinta Sanha
62 episode 62 Undangan
63 Episode 63 Kejutan dari Sanha
64 episode 64 Kejadian tak Terduga
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67 Bukti
68 episode 68
69 PENGUMUMAN NOVEL CETAK
70 PENGUMUMAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Episode 1 Patah Hati bukanlah Akhir Segalanya
2
episode 2 Gadis yang Penuh dengan Rahasia
3
episode 3 Pria Bermasker Putih
4
episode 4 Alasan
5
episode 5 Panggilan
6
episode 6 Bantuan
7
episode 7 You can be My Girlfriend
8
episode 8 Pengakuan
9
episode 9 Makan Siang
10
episode 10 Keputusan Sanha
11
episode 11
12
episode 12 Kejutan
13
episode 13 Kesal
14
episode 14 Sanha
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
Episode 18
19
episode 19 Aneh
20
episode 20 Lamaran
21
episode 21 Jatuh Cinta
22
episode 22 Akhir Pekan
23
episode 23 Ferrari Merah
24
episode 24 SDA
25
episode 25 Histeris
26
episode 26 Salah Paham
27
episode 27 Rencana Sanha
28
episode 28 Interogasi
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35 Histeris
36
episode 36 Dimabuk Asmara
37
episode 37 Atas Nama Cinta
38
episode 38 Perlindungan Sanha
39
episode 39 Zariya dan Sanha
40
episode 40 Niat Sanha
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
episode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57 Pertemuan Dua Laut Besar
58
episode 58 Je t'aime
59
episode 59 Penjara Cinta Sanha
60
episode 60 Tidak Tahan
61
episode 61 Lautan Cinta Sanha
62
episode 62 Undangan
63
Episode 63 Kejutan dari Sanha
64
episode 64 Kejadian tak Terduga
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67 Bukti
68
episode 68
69
PENGUMUMAN NOVEL CETAK
70
PENGUMUMAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!